Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Pengaruh Beban Fatik dan Non Fatik Terhadap Kekuatan Tarik Impak Baja Karbon st.60 Zulmiardi Zulmiardi
Jurnal Teknika Vol 13, No 2 (2017): Edisi November 2017
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v13i2.4019

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kurva Stress–Number of cycles (S-N Curve) baja pada baja karbon st.60, sehingga dapat diketahui endurance limit dari material tersebut.dan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan tarik impak material baja karbon pada kondisi fatik dan non fatik serta untuk mengetahui lokasi perpatahan dan bentuk permukaan patah spesimen akibat beban fatik dan impak menggunakan metoda uji tarik impak Split Hopkinson Pressure Bar SHPB) dan alat uji servopulser sebagai alat pemberi beban fatik Melalui alat uji SHPB ini akan diperoleh harga kekuatan tarik impak baja karbon yang sudah dibebani fatik ataupun yang tidak mengalami fatik, sehingga dapat diketahui berapa besar penurunan kekuatan tarik impak baja karbon setelah mengalami fatik.
Pemanfaatan Jerami Padi (Oryza Sativa L.) Sebagai Bahan Baku Dalam Pembuatan CMC (Carboximetil Cellulose) Masrullita Masrullita; Meriatna Meriatna; Zulmiardi Zulmiardi; Ferri Safriwardy; Auliani Auliani; RIZKA NURLAILA
Jurnal Rekayasa Proses Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.69569

Abstract

Rice straw is a waste from rice plants that contains 37.71% cellulose, 21.99% hemicellulose, and 16.62% lignin. High cellulose content in rice straw can be used as raw material for the manufacture of Carboxymethyl Cellulose (CMC). CMC is a cellulose derivative widely used in food, pharmaceutical, detergent, textile and cosmetic products industries as a thickener, stabilizer of emulsions, or suspensions and bonding. This study aims to process rice straw waste into CMC with variations in sodium monochloroacetate of 5,6,7,8 and 9 grams. The method used in this research is by synthesis using 15% NaOH solvent, with a reaction time of 3.5 hours and 5 grams of rice straw. The results showed that the best CMC was obtained at a concentration of 9 grams of sodium monochloroacete with a yield characterization of 94%, pH 6, water content of 13.39%, degree of substitution (Ds) of 0.80, and viscosity of 1.265 cP.
Pemanfaatan Jerami Padi (Oryza Sativa L.) Sebagai Bahan Baku Dalam Pembuatan CMC (Carboximetil Cellulose) Masrullita Masrullita; Meriatna Meriatna; Zulmiardi Zulmiardi; Ferri Safriwardy; Auliani Auliani; RIZKA NURLAILA
Jurnal Rekayasa Proses Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.69569

Abstract

Rice straw is a waste from rice plants that contains 37.71% cellulose, 21.99% hemicellulose, and 16.62% lignin. High cellulose content in rice straw can be used as raw material for the manufacture of Carboxymethyl Cellulose (CMC). CMC is a cellulose derivative widely used in food, pharmaceutical, detergent, textile and cosmetic products industries as a thickener, stabilizer of emulsions, or suspensions and bonding. This study aims to process rice straw waste into CMC with variations in sodium monochloroacetate of 5,6,7,8 and 9 grams. The method used in this research is by synthesis using 15% NaOH solvent, with a reaction time of 3.5 hours and 5 grams of rice straw. The results showed that the best CMC was obtained at a concentration of 9 grams of sodium monochloroacete with a yield characterization of 94%, pH 6, water content of 13.39%, degree of substitution (Ds) of 0.80, and viscosity of 1.265 cP.
OPTIMASI ADSORPSI ION Pb2+ MENGGUNAKANKARBON AKTIF SEKAM PADI PADA FIXED BED COLUMN DENGAN PENDEKATAN RSM (RESPONSE SURFACE METHODOLOGY) Meriatna Meriatna; Rina Afriani; Leni Maulinda; Suryati Suryati; Zulmiardi Zulmiardi
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v10i1.4182

Abstract

Logam berat adalah kelompok logam yang memiliki densitas lebih besar dari 5 g/cm3 yang pada umumnya mempunyai sifat toksik dan berbahaya bagi organisme hidup. Salah satu cara untuk menyerap logam berat adalah dengan cara adsorpsi menggunakan karbon aktif sekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas sekam padi terhadap penyerapan logam Pb serta mengkaji kondisi optimum untuk menghasilkan efisiensi penyerapan logam Pb pada masing-masing variabel proses dengan menggunakan RSM (Reponse Surface Methodology). Percobaan dilakukan secara kontinyu dengan fixed bed column. Variabel yang digunakan yaitu tinggi unggun (3 cm, 6 cm, dan 9 cm) dan waktu kontak (60 menit, 120 menit, dan 180 menit). Pembuatan adsorben sekam padi dilakukan dengan cara dibakar dalam furnace pada suhu 350 0C selama 1,5 jam lalu diaktifasi dengan HCl. Hasil optimasi menunjukkan bahwa kombinasi level variabel bebas yang mampu memberikan nilai respon optimal adalah pada tinggi unggun 4.411 dan waktu kontak adsorpsi selama 180 menit. Sedangkan untuk nilai desirability-nya adalah 0.341.
PEMBUATAN ZAT EMULSIFIER DARI MINYAK PLIEK U DENGAN KATALIS NaOH Dion Aidil Putra; Meriatna Meriatna; Suryati Suryati; Zulmiardi Zulmiardi
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v11i1.7246

Abstract

Emulsifier merupakan salah satu produk oleokimia yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Emulsifier makanan pada umumnya berbentuk semisolid yang mengandung asam lemak seperti: asam stearate, palmitat dan oleat serta mono dan digliserida. Bahan alternatif yang bisa dijadikan emulsifier adalah minyak pliek u.  Minyak pliek u adalah minyak kelapa yang dihasilkan melalui proses fermentasi. Katalis yang dapat digunakan dalam proses pembuatan emulsifier adalah NaOH. Penambahan katalis ini dapat meningkatkan daya kerja gliserol dalam minyak untuk memecahkan asam lemak, mempercepat reaksi, dan menekan terbentuknya kembali digliserida yang kemudian dengan daya dan NaOH yang lebih aktif digliserida dirubah bentuk menjadi monogliserida. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gugus fungsi zat emulsifier, pengaruh waktu dan jumlah katalis NaOH dan karakteristik dari zat emulsifier yang diperoleh dari minyak pliek u dengan katalis NaOH menggunakan proses gliserolisis. Hasil penelitian menunjukkan Untuk uji FT-IR terdapat pada bilangan gelombang 3741 cm-1, yang menunjukan adanya gugus O-H. Puncak serapan pada bilangan gelombang 1506 cm-1 dicirikan sebagai vibrasi ulur C-C. Pada bilangan gelombang 1273 cm-1 menunjukan adanya gugus C-N. Pengaruh waktu dan katalis NaOH terhadap zat emulsifier dengan nilai tertinggi berdasarkan hasil uji yield diperoleh pada waktu reaksi 1 jam katalis 4%  sebesar 93,73%; bilangan penyabunan nilai penyabunan tertinggi diperoleh waktu reaksi 2,5 jam katalis 4%  sebesar 161,41;  bilangan asam yang terbaik diperoleh pada waktu reaksi 2,5 jam katalis 8%  sebesar 0,35; dan penurunan asam lemak bebas (ALB) tertinggi diperoleh waktu reaksi 2,5 jam katalis 8%  sebesar 61,52%.
UJI MEKANIK KOMPOSIT SERAT DAUN NENAS BERMATRIK RESIN GETAH PINUS Zulmiardi Zulmiardi; Muhammad Sayuthi; Ferri Safriwardy; Meriatna Meriatna
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v10i1.4160

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pemakaian serat daun nenas terhadap kekuatan tarik komposit berpenguat resin getah pinus pada kondisi beban tarik optimum untukmenghasilkan kekutan tarik pada masing-masing variasi arah serat acak dan ayaman. Penelitian dilakukan secara kontinyu dengan alat mesin uji tarik Multi Testing Machine (MTM). Variabel yang digunakan serat susunan acak dan anyaman dengan   ststandar specimen ASTMD 638-02 tipe 4 dengan dimensi specimen ( p= 110 cm, L = 19 cm, dan tebal t = 5 cm). Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini antara lain pengujian tarik berdasarkan susunan laminat acak, anyaman dan photomakro. Hasil yang didapatkan dalam penilitian ini, susunan manufaktur yang tepat pada komposit serat nanas dengan susunan laminat acak dengan  nilai kekuatan tarik rata-rata  sebesar  148.14 MPa, sedangkan untuk susunan anyaman memiliki kekuatan tarik 112.26. Hasil penilitian ini kekuatan tarik optimasi fraksi volume 20%, 30% dan 40% bermatrik resin getah pinus dapat di ketahui bahwa susunan laminat acak lebih unggul dari susunan anyaman. Hasil photomakro pada penampang patahan komposit serat  nanas terdapat karakteristik patahan yang khas yaitu terdapat serabut serat yang tertarik keluar (Fiber Pull Out).
OPTIMASI KONDISI PROSES ADSORBSI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS CPO MENGGUNAKAN ADSORBEN KARBON AKTIF SISA PEMBAKARAN CANGKANG KELAPA SAWIT PADA BATCH COLUMN Meriatna Meriatna; Novi Sylvia; Fajar Sidiq Seregar; Leni Maulinda; Zulmiardi Zulmiardi
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 9, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2020
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v9i1.3032

Abstract

Karbon aktif merupakan salah satu bahan organik yang biasanya digunakan sebagai penyerap, katalis dan penghilang bau. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kemampuan karbon aktif dalam menurunkan kadar FFA pada minyak  kelapa sawit (CPO) dan kapasitas penyerapan. Karbon aktif dari cangkang kelapa sawit diaktivasi kimia menggunakan HCl. Kemudian dilanjutkan untuk proses pemucatan CPO, dengan memvariasikan berat adsorben 8gr, 10gr, 12gr dengan variasi waktu 2 jam, 3 jam, 4 jam dan suhu 100oC, Pengujian sampel dilakukan dengan menguji kadar asam lemak bebas dan kapasitas penyerapan. Dari hasil penelitian didapat  nilai kadar asam lemak bebas yang terendah 0,31% dari kadar awal asam lemak bebas awal 0,82%, kapasitas penyerapan paling tinngi itu 503,5 mg/gr. Isotermal adsorbsi ini lebih mendekati isoterm freundlich dapat dilihat dari R2 mendekati 1.Kata kunci: Crude Palm Oil, Asam Lemak Bebas, Kapasitas Penyerapan Dan Karbon Aktif.
PENGARUH FRAKSI VOLUME TERHADAP KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT DAUN SISAL MENGGUNAKAN RESIN BQTN 157-EX Zulmiardi Zulmiardi; Abubakar Abubakar; Meriatna Meriatna; Yudistira Yudistira
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v11i1.7249

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat prototipe komposit plastik berpenguat serat daun sisal, dengan variasi fraksi volume (Vf) 5%, 10%, 15% dengan perlakuan alkali sebesar 5% . Komposisi serat disusun didalam cetakan dengan arah memanjang (00) dengan orientasi laminat acak, menggunakan metode Vacuum Assisted Resin Infusion (VARI). Dari penggunaan metode ini dapat mengeluarkan udara yang terperangkap masuk pada spesimen komposit maka diharapkan nilai dari kekuatan uji bending menjadi lebih besar. Hasil dari proses pengujian bending diharapkan nilai kekuatan uji bending terbesar dengan fraksi volume 15% dengan nilai rata-rata yaitu 153,76 Newton, untuk pengujian bending terendah pada fraksi volume 5% dengan nilai rata-rata 78,45 Newton.. Bisa disimpulkan, untuk komposit berpenguat serat dari daun sisal menggunakanResin BQTN 157-EX mempunyai kemampuan yang cukup besar kalau diaplikasikan sebagai material struktural.
UNJUK KERJA MOBILTHERM 605 SEBAGAI FLUIDA PEMANAS PADA PREHEATER FLUIDA METANOL UNTUK PILOT PLANT BIODIESEL Muhammad Sayuthi; Zulmiardi Zulmiardi; Asnawi Asnawi; Suryadi Suryadi
Malikussaleh Journal of Mechanical Science Technology Vol 6, No 1 (2022): Malikussaleh Journal of Mechanical Science and Technology
Publisher : Malikussaleh University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/mjmst.v6i1.6746

Abstract

Biodiesel adalah bahan bakar alternatif yang terbarukan dari lemak hewani dan nabati untuk menggantikan minyak solar. Oleh karena pemerintah menetapkan penggunaan campuran biodiesel 30% dalam minyak solar untuk bidang transportasi per Januari 2020, maka penggunaan teknologi ramah lingkungan, berkelanjutan dan ekonomis pada pilot plant biodiesel harus dilakukan untuk meningkatkan mutu serta harga biodiesel sehingga dapat setara dengan minyak solar. Beberapa jenis Teknologi pengolahan biodiesel, diantaranya adalah teknologi tanpa/nir katalis. Teknologi ini cuma membutuhkan bahan baku berupa minyak nabati dan metanol, tidak menggunakan katalis. Penggunaan metanol dalam bentuk uap superheated pada reaksi nir katalis membutuhkan peralatan yang dapat mengubah metanol cair menjadi uap superheated metanol. Konversi methanol menjadi superheated methanol pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan preheater metanol berdasarkan desain dari penelitian terdahulu menggunakan software ChemCAD. yang akan memanaskan metanol secara tidak langsung melalui fluida pemanas berupa thermal oil Mobiltherm 605, untuk mendapatkan uap metanol dari preheater metanol yang memenuhi syarat penggunaan yang tepat
Methyl Orange Absorption Using Chitosan from Shrimp Skin as an Adsorbent Meriatna Meriatna; Sanda Mulia Utari; Rizka Mulyawan; Muhammad Muhammad; Zulmiardi Zulmiardi
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Department of Information Technology, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52088/ijesty.v3i2.431

Abstract

In the coloring process, the textile industry generally uses synthetic (artificial) dyes, methyl orange (MO). In this study, the adsorption of methyl orange (MO) dye with chitosan was investigated in a series of batch laboratory studies. The adsorption equilibrium study used a MO solution with a concentration of 10 to 50 mg/L with an adsorbent weight of 3 g put into an Erlenmeyer and shaken until the adsorption reached an equilibrium condition. Meanwhile, the adsorption kinetics used a MO solution with an initial concentration of 10 and 20 mg/L with a volume of 100 mL with an adsorbent weight of 3 g and the solution was adjusted to pH 2. Effective operating parameters such as pH, initial concentration of dye (C0) and contact time at adsorption has been investigated. The results showed that the adsorption capacity of methyl orange (MO) dye from chitosan increased with an increasing acid content, and it was found that a solution of pH 2 was the optimal pH value for MO adsorption. The adsorption parameters for the Langmuir and Freundlich isotherms were determined by nonlinear regression and the equilibrium data were best explained by the Langmuir isotherm model, this was indicated by the high value of the correlation coefficient (R2), which was 0.9595. The maximum adsorption capacity was 0.1297 mg/g. Adsorption kinetics can be successfully applied to pseudo second-order kinetic models. The pseudo second-order model results show that the adsorption process is controlled by chemical sorption (chemisorption).