Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

DAYA PIKAT PERSUASIF PEDAGANG IKAN DI PASAR SARONGGI KABUPATEN SUMENEP MADURA Suhartatik Suhartatik
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 3 No. 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (988.51 KB) | DOI: 10.22225/jr.3.2.335.220-227

Abstract

Abstract Traders should know much the ways how to communncate with the buyers or consumers. It means that the buyers or the consumers will take an interest with what they are selling. They, of course, have their own ways to promote theirs so that the buyers or consumers will buy their goods. Using good speech acts and convinced words are the ways that they must have to convince the buyers or consumers to buy. This research is a descriptive. It is focused on how speech act and persuasive power done by fish traders will influence the buyers or consumers at Saronggi Market of Sumenep regency-Madura. The approach used is pragmatic – the approach bases on the friends’, reactions and ideas. The method used is the monitoring of involving statements – the buyers or consumers also hold a dialogue with the traders.The result of the research shows that there are speech acts such as: lecutionary, illecitionary, and perlocutionary acts done by the fish traders at at Saronggi Market of Sumenep regency-Madura. And in addition to that from those speech acts also show the existing of persuasive communication done by the fish traders to the buyers or consomers either from the phrase, clause and sentence levels.Many traders use the phrase level in order to save their speech act but it has strong sense to attract the buyers to be. Meanwhile the clause and sentence levels a re used by them to greet the buyers or consumers, they are among others: Ebhu (mother), Mbhuk (older sister), Le’ (younger sister), Bhing (the vacation of a girl), Jhi (hajj). In the sentence level the traders also use oral, informative, connotation, imperative and interrogative sentence Keywords: Persuasive Attractive Power, Fish traders
Variasi Bentuk Leksikal Bahasa Madura Ranah Nelayan di Kabupaten Sumenep Suhartati Suhartati; Moh. Fauzi
ESTETIKA: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : STKIP PGRI SUMENEP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36379/estetika.v1i1.1

Abstract

Bahasa Madura saat ini mulai mengalami kemunduran karena ditinggalkan oleh penuturnya. Bahasa Madura merupakan bahasa daerah yang berperan penting dalam melindungi bahasa Indonesia dari serangan bahasa asing. Untuk itu perlu adanya kesadaran dari semua pihak utamanya dari masyarakat Madura sendiri untuk tetap mengembangkan dan mempertahankan bahasa Madura dari kepunahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk variasi leksikal bahasa Madura pada masyarakat nelayan di Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep. Penelitian ini difokuskan pada komunikasi sehari-hari yang biasa dipakai oleh masyarakat nelayan di Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang ditinjau dari kajian Morfologi dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi bentuk leksikal yang berupa kata dasar bersinonimi, seperti; aѐng ondhur = aѐng sorot, dan berupa kata turunan, seperti; bi’-rombi’ (alat penangkap kepiting) yang mengalami reduplikasi suku akhir. Dengan adanya penelitian variasi leksikal bahasa Madura ranah nelayan ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan sekaligus melestarikan bahasa Madura khususnya di Kabupaten Sumenep.
Afiksasi Bahasa Madura Dialek Sumenep Tingkat Tutur Rendah Dianul Muslimah; E.A.A. Nurhayati; Suhartatik Suhartatik
ESTETIKA: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : STKIP PGRI SUMENEP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36379/estetika.v1i1.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna afiksasi bahasa Madura dialek Sumenep pada tingkat tutur rendah. Adapun metode yang digunakan adalah metode agih yaitu metode analisis data yang alat penentunya bagian dari bahasa itu sendiri. Subjek dari penelitian ini yaitu kosakata bahasa Madura yang mengalami afiksasi, data utama diperoleh melalui study pustaka berupa buku paramasastra Madura, majalah jokotole, malatè sato’or dan tuturan sehari-hari masyarakat Madura khususnya dialek Sumenep, sedangkan data pendukung diperoleh dari skripsi penelitian sebelumnya. Hasil penelitian ini yaitu afiksasi bahasa Madura dialek Sumenep yang meliputi bentuk, fungsi dan makna. Prefiks terdapat tujuh macam yakni prefiks {a-}, {e-}, {ta-}, {ka- },{sa-}, {pa-}, dan {pe-}. Infiks terdapat empat macam yakni {-al-}, {-ar}, {-en}, {-om}. Sufiks terdapat tujuh macam yakni sufiks {-e}, {-a}, {-an}, {-en}, {-na}, {-ana}, dan {-aghi}. Konfiks terdapat dua belas macam yakni konfiks {ka-an}, {ka-na}, {ka-e}, {ka-en }, {ka-aghi}, {pa-an}, {sa-na}, {sa-an}, {a-an}, {a-aghi}, {e-aghi}, dan {pa-aghi}. Fungsi afiks adalah mengubah kelas kata menjadi kelas kata lainnya, dan makna afiks akan terbentuk sesuai dengan bentuk dasar yang melekatinya. Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat hasil temuan baru pada konfiks {a-aghi}, {e-aghi}, dan {pa-aghi}. Hal ini terbutki bahwa adanya konfiks tersebut dalam hasil penelitian pustaka atau tuturan sehari-hari yang diperoleh dari penutur bahasa Madura dialek Sumenep.
Sistem Sapaan dalam Komunitas Etnik Timur Tengah di Kabupaten Sumenep Nurul Hikmawati; Suhartatik Suhartatik; Moh. Suhaidi
ESTETIKA: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : STKIP PGRI SUMENEP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36379/estetika.v1i1.4

Abstract

Sistem sapaan merupakan kata yang digunakan untuk memanggil anggota keluarga maupun menarik perhatian mitra tutur. Sistem sapaan yang digunakan dalam setiap keluarga berbeda-beda. Hal ini juga terjadi pada keluarga etnik yang terdapat di Indonesia termasuk etnik asing. Salah satu etnik asing yang memiliki ciri khas dalam penggunaan sapaan dalam keluarga yaitu etnik Timur Tengah di Kabupaten Sumenep. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bentuk-bentuk sapaan yang digunakan keluarga etnik Timur Tengah yang ada di Kabupaten Sumenep khususnya, sapaan yang digunakan oleh keluarga keturunan Arab dan keluarga keturunan Pakistan. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiolinguistik dan penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, karena objek atau sumber data utama merupakan tuturan etnik Timur Tengah. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik diantaranya, teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi, teknik rekam, dan teknik catat. Sedangkan untuk pengecekan keabsahan data menggungakan teknik tringulasi dari Moleong (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (4) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Hasil penelitian memaparkan bahwa sistem sapaan yang digunakan dalam setiap keluarga etnik Timur Tengah berbeda-beda, seperti kata sapaan yang digunakan untuk memanggil orang tua kandung laki-laki, terdapat beberapa sapaan yang bisa digunakan yaitu, Abi, Aba, Abah, Abba, Abbu, Buya, dst.
MAKNA LEKSIKAL BAHASA MADURA KEADAAN ALAM NELAYAN DI PESISIR KEPULAUAN SUMENEP Suhartatik Suhartatik
AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 1 (2018): AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Volume 2 Nomor 1, Juni 2018
Publisher : Indonesian Language and Literature Education Study Program and LPPM State University of Jakarta (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan LPPM Universitas Negeri Jakarta)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.308 KB) | DOI: 10.21009/AKSIS.020107

Abstract

Viewed from the semantic study, this research aims to determine the lexical meaning of Madurese language related to the condition of nature at the time of the catching of fish done and in communicating using the Indonesian language by fishermen community. This research is focused on daily speech used by the fishermen community in Tanjung Beach Saronggi located in Sumenep Regency. The method used in this research is using descriptive qualitative with purposive sampling technique. The results of the study indicate the existence of unique variations of language and meaning that only spoken and understood by the fishermen community, for example the word pettengngan has the meaning of '' the darkness of the night with no moonlight ', serves as a sign of the fish season. The existence of this research in addition to increasing public knowledge about the lexical meaning of the language of fishermen, also to preserve the language of Madura, especially in Sumenep and Madura regency and add vocabulary in communicating using the Indonesian language. Keywords: lexical meaning, Madurese language, nature of fishermen Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna leksikal bahasa Madura yang berhubungan dengan keadaan alam pada saat penangkapan ikan dan dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia oleh masyarakat nelayan ditinjau dari kajian Semantik . Penelitian ini difokuskan pada tuturan sehari-hari yang digunakan masyarakat nelayan di Pantai Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep. Metode yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi bahasa dan makna yang unik yang hanya dipakai dan dipahami oleh masyarakat nelayan, contoh kata pettengngan mempunyai makna ‘‘keadaan malam hari yang gelap gulita tanpa ada sinar bulan’, berfungsi sebagai tanda musim ikan. Adanya penelitian ini selain menambah pengetahuan masyarakat tentang makna leksikal bahasa nelayan, juga untuk tetap melestarikan bahasa Madura khususnya di Kabupaten Sumenep dan Madura dan menambah kosa kata dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Kata kunci: makna leksikal, bahasa Madura, keadaan alam nelayan
Potret Tubuh Perempuan dalam Iklan Body Lotion: Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough Suhartatik , Suhartatik; Effendy, Moh. Hafid; Putikadyanto, Agus Purnomo Ahmad; Sultan , Sultan
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ghancaran.v6i1.14330

Abstract

This research was motivated by the researcher's interest in uncovering the meaning behind body lotion advertisements, which the majority of women used as objects of advertising study. The aim is to describe the portrait of women's bodies in Body Lotion advertisements using Norman Fairclough's critical discourse analysis theory. The appearance of women in various mass media, such as print, visual and electronic media, does not fully represent an appropriate space for viewing women critically regarding their position in society, socio-economics, even in the realm of political solidarity. This research uses a qualitative descriptive method to examine the language used in Body Lotion advertisements. especially those depicting portraits of women's bodies. The results of this research indicate that critical discourse analysis of women in Body Lotion advertisements places more emphasis on social analysis and institutional context of language and discourse. This can help us understand the language of Body Lotion advertising to women produced and disseminated in the context of marketing policies and the cosmetics industry which is dominated by large companies.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN BRIKET SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN DI DESA LAPA LAOK KECAMATAN DUNGKEK KABUPETEN SUMENEP Jamilah, Jamilah; Mulayadi, Mulayadi; Suhartatik, Suhartatik; Ahmad, Sabarudin; Hidayat, Khoirul; Joni, Koko; Dzulkarnain, Iskandar; Purwitasar, Elvina; Arifa, Herfina Nur; Manahim, Bisma Nurillah; Hotija, Siti Nur; Faida, Roijatul
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22851

Abstract

Desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, berupaya mengoptimalkan potensi alamnya guna meningkatkan perekonomian desa. Limbah serabut dan tempurung kelapa merupakan potensi alam yang melimpah namun belum dimanfaatkan secara optimal. Penggunaan briket arang tempurung kelapa dianggap sebagai solusi yang sejalan dengan upaya mengatasi tantangan global terkait polusi, energi alternatif, dan teknologi ramah lingkungan. Hasil dari diskusi dengan pengelola Bumdes mengidentifikasi beberapa permasalahan prioritas, yaitu produksi (mesin pengolah briket), manajemen usaha (sumber daya manusia/SDM), pemasaran, dan teknologi. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat kali ini difokuskan pada pelatihan dan pendampingan untuk memanfaatkan briket sebagai sumber energi terbarukan. Dengan memberikan pelatihan dan pendampingan secara komprehensif, diharapkan para pelaku usaha bio briket di Desa Lapa Laok dapat mengoptimalkan kegiatan usaha mereka dan mencapai perkembangan yang lebih baik di masa depan.
Estetika Penggunaan Majas dalam Lirik Lagu Nadin Amizah: Kajian Stilistika Panuntun, Gadi Agung; suhartatik, suhartatik; Hodairiyah, Hodairiyah
ESTETIKA: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 6 No 1 (2024)
Publisher : STKIP PGRI SUMENEP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36379/estetika.v6i1.742

Abstract

This research aims to describe the use of figures of speech in Nadin Amizah's song lyrics and how this contributes to the aesthetic value of the song lyrics. This research uses a qualitative descriptive approach. The results of this research found that in the collection of Nadin Amizah's song lyrics, 10 types of language styles and 2 types of aesthetic representation were found, namely linguistic and mental. This finding confirms that Nadin Amizah's collection of song lyrics uses a variety of language styles to support the aesthetic value in them.Keywords: Stylistics, Aesthetics, Figure of Speech, Song Lyrics, Nadin Amizah
KONTRIBUSI HONORIFIK BAHASA MADURA TERHADAP PENGAYAAN SAPAAN SANTUN BERBAHASA MAHASISWA STKIP PGRI SUMENEP suhartatik, suhartatik; hodairiyah, hodairiyah; Arifah, Siti
JURNAL KONFIKS Vol 11, No 1 (2024): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/konfiks.v11i1.10753

Abstract

Penelitian ini membahas tentang penggunaan tingkat tutur dalam bahasa Madura yang digunakan oleh mahasiswa STKIP PGRI Sumenep dalam berkomunikasi di lingkungan kampus. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan tingkatan bahasa Madura (ondhâgghâ bhâsa) sebagai bentuk kesantunan berbahasa (honorifik) yang sangat penting dalam tata krama bertutur. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak libat cakap (SLC). Hasil dari penelitian ini ditemukan beberapa kata sapaan nama diri, kata sapaan pronomina persona, kata sapaan gelar akademik, dan kata sapaan jabatan dan pangkat yang dipakai mahasiswa sesuai tingkatan bahasa Madura yaitu menurut macamnya ada tiga (3); bhâsa enjâ’ iyâ, bhâsa engghi enten, dan bhâsa èngghi bhunten dan menurut naik turunnya/sorot sandherrâ bahasa terbagi tiga (3) bagian yaitu; bhâsa andhâp/bahasa rendah, bhâsa tèngnga’an/bahasa menengah, dan bhâsa tèngghi/ bahasa tinggi. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui kata sapaan sesuai tingkatan bahasa Madura dengan benar sehingga nantinya bisa berkomunikasi dengan baik dan santun ketika berhadapan dengan dosen atau pun pimpinan di kampus khususnya di STKIP PGRI Sumenep Madura.
Kontribusi Honorifik Bahasa Madura terhadap Pengayaan Sapaan Santun Berbahasa Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep Suhartatik, Suhartatik; Hodairiyah, Hodairiyah; Arifah, Siti
Bastrando: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 2 (2024): Bastrando: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study discussed about the use of the Madurese speech level used by students of STKIP PGRI Sumenep in communicating at campus. The purpose of this study was to describe the use of levels of the Madurese language (ondhâgghâ bhâsa) as a form of language politeness (honorific) which was very important in speaking manners. The method was qualitative descriptive method with data collection techniques using the listening proficient technique. The results of this study found several personal name greeting words, personal pronoun greeting words, academic title greetings, and job titles and ranks used by students according to the level of the Madurese language, namely, according to the kinds there are three (3); bhâsa enjâ 'iyâ, bhâsa engghi enten, and bhâsa èngghi bhunten and according to the ups and downs / sorot sandherrâ language is divided into three (3) parts, namely; bhâsa andhâp / low language, bhâsa tèngnga'an / middle language, and bhâsa tèngghi / high language. This research is hoped that students will be able to know the greeting words according to the level of the Madurese language correctly so that later they can communicate well and politely when dealing with lecturers or leaders on campus, especially at STKIP PGRI Sumenep Madura.