Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERDAMAIAN SOSIAL DALAM AL-QUR’AN: RELEVANSI AYAT-AYAT KONFLIK UNTUK RESOLUSI KONTEMPORER Nurusshobah, Nurusshobah; Ismail, Hasan; Wahid, Ilham Dhya'ul; Harfi, Muhammad
Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer Vol. 7 No. 1 (2025): Januari - Juni
Publisher : UIN ANTASARI BANJARMASIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/msr.v7i1.16211

Abstract

This paper investigates the Qur’anic approach to fostering social peace by thematically analyzing verses related to conflict and its resolution. It examines the underlying drivers of social tension such as injustice, intolerance, and social disparity while emphasizing Qur’anic ethics, including reconciliation (ṣulḥ), balanced conduct (tawassuṭ), and respectful engagement (mu‘āsharah). Using qualitative methods through literature-based analysis, the study draws from both classical and contemporary tafsir to uncover how these verses can inform current social dynamics. The results reveal that the Qur’an promotes a moral framework for resolving conflict, grounded in equity, mercy, and mutual respect. These insights remain highly relevant in addressing present-day societal and interfaith disputes. Academically, this research enriches Qur’anic studies with a thematic-exegetical contribution; practically, it offers value-based strategies to guide peaceful coexistence in diverse communities.
Diagnosing the Typology of the Human Psyche in the Qur’an: A Study of the Salim, Muqtashid, and Maridh Souls Nurusshobah, Nurusshobah; Wahid, Ilham Dhya'ul; Aini, Hafizatul
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2025): Juni
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v7i1.399

Abstract

This study aims to examine the typology of the human psyche in the Qur'an, focusing on three principal categories of the soul: salīm, muqtasid, and marīd. Employing a thematic approach to relevant Qur'anic verses, the research analyzes how the Qur'an portrays the inner states of the human soul and offers a conceptual foundation for understanding and addressing psychological challenges. The study is conducted through library research using a thematic exegesis (tafsīr) approach, complemented by an exploration of the views of both classical and contemporary scholars regarding the Qur'anic construction of human psychology. The findings reveal that the salīm soul is described as pure, free from polytheism, and firmly rooted in monotheism, representing the ideal state of spiritual wholeness. The muqtasid soul occupies a moderate position, symbolizing individuals who strive to balance purity and deviation a type particularly relevant in contemporary social contexts. Meanwhile, the marīd soul reflects a disturbed psychological condition caused by doubt, hypocrisy, or destructive desires, which the Qur'an addresses comprehensively through spiritual purification (tazkiyah al-nafs), the strengthening of faith, and psychospiritual therapy. This study highlights that the Qur'anic classification of the soul is not merely theoretical but also practical, offering both preventive and curative solutions to the moral and spiritual crises of modern society, and contributing to the advancement of Islamic psychology and character education. Penelitian ini bertujuan menguraikan tipologi kejiwaan manusia dalam Al-Qur’an dengan menitikberatkan pada tiga kategori pokok jiwa, yaitu salīm, muqtasid, dan marīd. Dengan pendekatan tematik terhadap ayat-ayat terkait, kajian ini menelaah bagaimana Al-Qur’an memaparkan dinamika batin manusia dan menyediakan kerangka konseptual dalam memahami serta mengatasi persoalan psikologis. Penelitian dilaksanakan melalui studi kepustakaan dengan metode tafsir tematik (tafsīr maudhū‘ī), disertai telaah atas pandangan ulama klasik dan kontemporer mengenai konstruksi psikologi Qur’ani. Hasil kajian menunjukkan bahwa jiwa salīm digambarkan sebagai jiwa yang suci, bersih dari syirik, dan teguh dalam ketauhidan, mencerminkan kondisi ideal kematangan spiritual. Jiwa muqtasid berada dalam posisi tengah, mewakili individu yang berusaha menyeimbangkan antara kesalehan dan penyimpangan, sehingga relevan untuk konteks sosial modern. Adapun jiwa marīd menunjukkan kondisi kejiwaan yang terganggu oleh keraguan, kemunafikan, atau dorongan negatif, yang ditangani Al-Qur’an secara menyeluruh melalui pemurnian jiwa (tazkiyah al-nafs), penguatan iman, serta pendekatan terapi psiko-spiritual. Kajian ini menegaskan bahwa klasifikasi jiwa dalam Al-Qur’an bersifat aplikatif sekaligus konseptual, memberikan solusi preventif dan kuratif atas krisis moral-spiritual masa kini, serta mendukung pengembangan psikologi Islam dan pendidikan karakter.
Musthofa Sha'ban's Perspective on Arabic Listening Assessment for Beginners Sugiara, Lalu Rahmat; Baroroh, R. Ummi; Siregar, Amy Fitriani; Muttakin, Khaerul; Wahid, Ilham Dhya'ul
Journal of Arabic Language Teaching Vol. 5 No. 2 (2025): ARKHAS ~ Journal of Arabic Language Teaching
Publisher : Postgraduate Study Programme of Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/arkhas.v5i2.2373

Abstract

The listening comprehension test (maharah istima') instrument for basic-level Arabic learners is still limited and has not yet been able to measure language competence comprehensively. Previous studies have emphasized literal understanding but have paid less attention to phonetic, cognitive, and visual dimensions, resulting in suboptimal instruments. This study aims to analyze and formulate the standardization of the maharah istima' test based on Musthofa Sya'ban's perspective, which is relevant to the needs of beginners. The method used is a library research approach, with primary data from Ma'ayir Lughawiyah and secondary data from books, journals, and scientific articles. The analysis was conducted through identifying key concepts, categorizing themes, and comparing them with previous research findings to develop a conceptual model. This study offers a listening comprehension test model based on Musthofa Sya'ban's standards suitable for beginners. It thus can serve as a reference in developing Arabic language evaluation instruments at the basic level. Instrumen tes pemahaman menyimak (maharah istima') bagi pembelajar bahasa Arab tingkat dasar masih terbatas dan belum mampu mengukur kompetensi berbahasa secara komprehensif. Penelitian-penelitian sebelumnya lebih menekankan pada pemahaman literal, namun kurang memperhatikan dimensi fonetik, kognitif, dan visual, sehingga menghasilkan instrumen yang kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merumuskan standarisasi tes maharah istima' berdasarkan perspektif Musthofa Sya’ban yang relevan dengan kebutuhan pemula. Metode yang digunakan adalah pendekatan penelitian kepustakaan, dengan data primer yang bersumber dari Ma’ayir Lughawiyah dan data sekunder dari buku, jurnal, serta artikel ilmiah. Analisis dilakukan melalui identifikasi konsep-konsep kunci, pengelompokan tema, serta perbandingan dengan temuan penelitian terdahulu untuk mengembangkan model konseptual. Penelitian ini menawarkan model tes pemahaman menyimak berdasarkan standar Musthofa Sya’ban yang sesuai untuk pembelajar tingkat dasar. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam pengembangan instrumen evaluasi pembelajaran bahasa Arab pada tingkat dasar.
Analisis Semantik Nasihat Pendidikan Moral dalam Kitab Mi’raj as-Sibyan Karya TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid Sugiara, Lalu Rahmat; Haris, Yogi Sopian; Fatihin, Muhammad Khairul; Muttakin, Khaerul; Wahid, Ilham Dhya'ul
Nady Al-Adab : Jurnal Bahasa Arab Vol. 22 No. 2 (2025): Nady al-Adab
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jna.v22i2.44880

Abstract

Minimnya kajian semantik terhadap karya ulama lokal terutama kitab mi’raj as-sibyan karya TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid menyebabkan nilai-nilai pendidikan moral yang terkandung dalam teks klasik kurang tergali secara ilmiah, padahal karya-karya tersebut menyimpan kekayaan makna yang relevan dengan pendidikan karakter masa kini. Artikel ini bertujuan mengungkap bentuk dan struktur semantik, relasi makna antar konsep moral, serta relevansi nilai-nilai tersebut dalam kitab Mi’raj as-Sibyan karya TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan teknik analisis semantik konotatif terhadap kata, frasa, dan syair yang memuat pesan moral. Data diperoleh melalui dokumentasi dan dianalisis dengan pendekatan linguistik semantik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitab ini memuat nilai-nilai pendidikan moral seperti tawadhu’, adab terhadap guru, semangat belajar, syukur, serta pengagungan terhadap ilmu dan guru. Semua nilai tersebut disampaikan dalam bentuk bahasa simbolik yang kaya makna dan kontekstual dengan tradisi pesantren. Nilai-nilai itu terbukti masih relevan sebagai fondasi pendidikan karakter di era digital dan globalisasi.