Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Breakfast Habits, Sleep Quality, and Menstrual Duration as Determinants of Anemia in Adolescent Girls Asnir, Juliasty; Rakhman, Aulia; Nadila, Devi; Hijra; Abdul Fandir; Rahmawati, Reny
Medicor : Journal of Health Informatics and Health Policy Vol. 3 No. 1 (2025): January 2025
Publisher : Indonesian Scientific Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61978/medicor.v3i1.943

Abstract

The prevalence of anemia among adolescent girls in the working area of Wani Public Health Center, Donggala District, remains relatively high, reaching 49.2% in 2024. Several contributing factors include poor breakfast habits, poor sleep quality, and abnormal menstrual duration. This study aims to examine the association between breakfast habits, sleep quality, and menstrual duration with the incidence of anemia among adolescent girls. This study highlights the combined role of lifestyle factors (breakfast and sleep quality) and biological factors (menstrual duration) in relation to anemia, which has been scarcely explored in this setting. This research employed a cross-sectional design with a quantitative approach. The study population included all female students in the working area of Wani Public Health Center (n = 81). A total of 68 respondents were selected using the Slovin formula and purposive sampling technique. Data were analyzed using univariate and bivariate analysis with the chi-square test at a significance level of α = 0.05. The findings revealed significant associations between breakfast habits and anemia (p = 0.000), sleep quality and anemia (p = 0.000), and menstrual duration and anemia (p = 0.000) among adolescent girls. Breakfast habits, sleep quality, and menstrual duration are significantly associated with incidence anemia among adolescent girls. These findings provide a basis for preventive efforts through nutrition education, improvement of sleep quality, and monitoring of menstrual health among adolescents.
PENGARUH KEBIASAAN SALAT SUBUH DAN MEMBUKA MEDIA SOSIAL DI PAGI HARI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA : PENGARUH KEBIASAAN SALAT SUBUH DAN MEMBUKA MEDIA SOSIAL DI PAGI HARI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA HIJRA; Anwar Sewang; Muhammad Aswad
Jurnal Ilmiah Tarbiyah Umat Vol. 14 No. 1 (2024): JITU: Jurnal Ilmiah Tarbiyah Umat
Publisher : IAI DDI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36915/jitu.v14i1.322

Abstract

Tujuan   dalam penelitian adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh kebiasaan salat subuh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 6 Majene; 2) Pengaruh kebiasaan membuka media sosial di pagi hari terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam; 3) Pengaruh kebiasaan salat subuh dan membuka media sosial di pagi hari terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 6 Majene. Subjek penelitian yang dipilih secara random sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian ex pot facto. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan inferensial. Metodologi pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi dan angket. Data yang diambil yaitu dokumentasi nilai rapot siswa dan skor angket kebiasaan salat subuh dan membuka media sosial di pagi hari. Hasil analisis hipotesis uji regresi sederhana dan uji regresi berganda antara kebiasaan salat subuh (X1) dan membuka media sosial di pagi hari (X2) terhadap prestasi belajar PAI (Y) adalah sebagai berikut : 1) Terdapat pengaruh antara kebiasaan salat subuh (X1) terhadap prestasi belajar PAI (Y) dengan nilai signifikan 0,000< 0,05 dengan koefisien determinasi sebesar 41,3%, 2) Terdapat pengaruh antara kebiasaan membuka media sosial di pagi hari (X2) terhadap prestasi belajar PAI (Y) dengan nilai signifikan 0,000< 0,05 dengan koefisien determinasi sebesar 24,2%, 3) Terdapat pengaruh antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y dengan nilai signifikan 0,000< 0,05 dengan koefisien determinasi sebesar 49%.