Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Evaluasi Program Pemberian Makanan Tambahan (MT) Anak Balita Pada Masa Pandemi Covid 19 Jayadi, Yusma Indah; Rakhman, Aulia
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2021): August
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v15i2.465

Abstract

Tujuan studi ini untuk mengevaluasi program Pemberian Makanan Tambahan (MT)-anak balita yang telah terlaksana di dua puskesmas Kabupaten Morowali Utara di masa pandemi covid 19. Penelitian ini berjenis kualitatif dilakukan pada 10 sampai 17 Juli 2021 di dua puskesmas di Kabupaten Morowali Utara, yaitu Puskesmas Kolonodale dan UPT Puskesmas Panca Makmur. Subjek dalam penelitian ini adalah tenaga pelaksana gizi, bidan dan kader di kedua puskesmas dengan jumlah informan 6 orang. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam menggunakan daftar pertanyaan. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah meliputi evaluasi terhadap: (1) Evaluasi terhadap input dilakukan meliputi unsur tenaga, dana, sarana, dan bahan. Evaluasi tenaga membutuhkan pelatihan MT khususnya pemberian MT pada masa pandemi. Pada sarana diperlukan perbaikan kualitas alat khususnya length birth juga penggunaan alat sesuai protokol kesehatan masa pandemi. Adapun bahan telah sesuai dengan pedoman petunjuk teknis namun khusus untuk MT makanan jadi di posyandu, tidak dibagikan dalam keadaan mentah, perlu lebih variatif dan sasaran masih pada seluruh pengunjung posyandu. (2) Evaluasi terhadap proses, yaitu perencanaan kebutuhan makanan tambahan untuk balita di puskesmas perlu dihitung dengan baik agar tepat sasaran dan tidak terdistribusinya biskuit MT pada sasaran yang tidak datang. Pada pemantauan, pencatatan dan pelaporan tidak terdapat pencatatan kenaikan berat badan pada sasaran MT (3) Evaluasi tehadap output tidak terdapat pemantauan kenaikan berat badan pada sasaran MT, namun capaian pemberian MT tercatat telah tercapai. Evaluasi proses dan output telah diupayakan sesuai dengan kondisi input, namun tetap diperlukan perbaikan khususnya kondisi pandemi.
Evaluasi Program Pemberian Makanan Tambahan (MT) Anak Balita Pada Masa Pandemi Covid 19 Yusma Indah Jayadi; Aulia Rakhman
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2021): August
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v15i2.465

Abstract

Tujuan studi ini untuk mengevaluasi program Pemberian Makanan Tambahan (MT)-anak balita yang telah terlaksana di dua puskesmas Kabupaten Morowali Utara di masa pandemi covid 19. Penelitian ini berjenis kualitatif dilakukan pada 10 sampai 17 Juli 2021 di dua puskesmas di Kabupaten Morowali Utara, yaitu Puskesmas Kolonodale dan UPT Puskesmas Panca Makmur. Subjek dalam penelitian ini adalah tenaga pelaksana gizi, bidan dan kader di kedua puskesmas dengan jumlah informan 6 orang. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam menggunakan daftar pertanyaan. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah meliputi evaluasi terhadap: (1) Evaluasi terhadap input dilakukan meliputi unsur tenaga, dana, sarana, dan bahan. Evaluasi tenaga membutuhkan pelatihan MT khususnya pemberian MT pada masa pandemi. Pada sarana diperlukan perbaikan kualitas alat khususnya length birth juga penggunaan alat sesuai protokol kesehatan masa pandemi. Adapun bahan telah sesuai dengan pedoman petunjuk teknis namun khusus untuk MT makanan jadi di posyandu, tidak dibagikan dalam keadaan mentah, perlu lebih variatif dan sasaran masih pada seluruh pengunjung posyandu. (2) Evaluasi terhadap proses, yaitu perencanaan kebutuhan makanan tambahan untuk balita di puskesmas perlu dihitung dengan baik agar tepat sasaran dan tidak terdistribusinya biskuit MT pada sasaran yang tidak datang. Pada pemantauan, pencatatan dan pelaporan tidak terdapat pencatatan kenaikan berat badan pada sasaran MT (3) Evaluasi tehadap output tidak terdapat pemantauan kenaikan berat badan pada sasaran MT, namun capaian pemberian MT tercatat telah tercapai. Evaluasi proses dan output telah diupayakan sesuai dengan kondisi input, namun tetap diperlukan perbaikan khususnya kondisi pandemi.
Pengembangan Formulasi Cookies Rendah Indeks Glikemik Dengan Substitusi Tepung Ubi Banggai Sebagai Upaya Alternatif Pencegahan Penyakit Degeneratif Siti Ika Fitrasyah; Ariani Ariani; Nurdin Rahman; I Made Tangkas; Ummu Aiman; Nurulfuadi Nurulfuadi; Devi Nadila; Aulia Rakhman; Hijra Hijra; Fendi Pradana; Diah Ayu Hartini
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2022): July
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v6i1.499

Abstract

Banyak orang yang mengatakan bahwa semakin bertambahnya usia, maka penyakit yang diderita pun akan semakin banyak, salah satunya penyakit degeneratif. Untuk meningkatkan konsumsi pangan perlu didukung upaya pengadaannya yaitu melalui pengembangan pengolahan pangan lokal, seperti ubi Banggai. Formulasi cookies rendah indeks glikemik dengan substitusi tepung ubi banggai apakah dapat dijadikan camilan sebagai salah satu upaya untuk pencegahan penyakit degeneratif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai September 2021 bertempat di Universitas Tadulako dan Labkesda Provinsi Sulawesi Tengah. Produk cookies ubi banggai dapat dijadikan sebagai menu selingan alternatif untuk pencegahan penyakit degenerative dengan nilai Indeks Glikemik 33,6 (Rendah) dan beban Glikemik 15 (Sedang) . Namun untuk penelitian lebih lanjut perlu dilakukannya pendugaan umur simpan cookies ubi bangga, perbaikan tekstur produk, pengembangan SOP pembuatan produk khususnya literasi pada titik kritis pemanggangan dan pendinginan sehingga produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ada. Kemudian perlu dilakukan juga pengembangan varian rasa baru untuk memberikan banyak pilihan pada konsumen.
Penyuluhan Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini Kepada Guru PAUD dan Orang Tua Siswa PAUD Di Kelurahan Lambara Kota Palu Nurdin Rahman; Ariani; Aulia Rakhman
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v1i2.49

Abstract

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Kesehatan dan gizi yang baik pada anak usia dini penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, mendukung proses belajar dengan baik dan meningkatkan kualitas hidup anak. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan peserta tentang Kesehatan dan gizi anak usia dini. Metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah yang digunakan untuk menjelaskan materi tentang 1) Pentingnya kesehatan dan gizi; 2) Upaya pemeliharaan kesehatan dan gizi; 3) Dasar-dasar pertolongan pertama pada kecelakaan; 4) Pentingnya gizi seimbang bagi kecerdasan pertumbuhan, pencegahan penyakit dan produktivitas; 5) Dasar-dasar perlindungan, keselamatan dan keamanan anak. Hasil pengabdian masyarakat Kegiatan penyuluhan di PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal Dusun Liku, Kelurahan Lambara Kota Palu telah selesai dilaksanakan dengan peserta adalah guru dan orang tua siswa. Semua peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Materi yang disampaikan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta untuk menerapkan cara yang baik dalam bidang Kesehatan dan gizi anak usia dini. Kemudian, terdapat peningkatan pengetahuan yang diukur dari hasil pre dan posttest yaitu dari 5,5 menjadi 6,75
Factors Associated with the Incidence of Post-Disaster Stunting in Toddlers Aged 25-59 Months in Posyandu Biromaru Health Centre Working Area Bertin Ayu Wandira; Hermiyanty; Novi Inriyanny Suwendro; Aulia Rakhman
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jhnresearch.v2i1.96

Abstract

Stunting is a major problem in Central Sulawesi Province, with Sigi District having the highest prevalence at 40.7%. Stunting is a condition where children under five years of age fail to thrive due to chronic malnutrition, resulting in stunted growth. This condition hinders human development and has a negative impact on the future. The study aimed to identify the factors related to post-disaster stunting in toddlers aged 25-59 months in the Biromaru Health Centre working area. The research design used a quantitative approach with a case-control design, with a sample size of 150 mothers who had babies aged 25-59 months. The results showed that the mother's education level was significantly associated with the incidence of stunting, with mothers who have a low level of education being 2.82 times more likely to have stunted children than mothers with a high level of education. Other factors, such as maternal height, family income, exclusive breastfeeding history, birth weight, gender, and access to health services, did not show a significant relationship with stunting. The study suggests that improving maternal education levels may help reduce the incidence of stunting in toddlers, highlighting the importance of education in preventing child malnutrition.
Hubungan Status Gizi dan Kualitas Tidur dengan Kadar Hemoglobin pada Mahasiswa Program Studi Gizi Universitas Tadulako Nadila, Devi; Nurulfuadi, Nurulfuadi; Randani, Aldiza Intan; Rakhman, Aulia; Aiman, Ummu; Ariani, Ariani; Putri, Linda Ayu Rizka; Hijra, Hijra; Fitrasyah, St Ika; Jayanti, Zulaikhah Dwi
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2024): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v8i1.936

Abstract

Kadar hemoglobin yang rendah menandakan seseorang menderita anemia. Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya kadar hemoglobin yaitu status gizi, siklus menstruasi, pola makan, serta kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan status gizi dan kualitas tidur dengan kadar hemoglobin pada mahasiswi Program Studi Gizi Universitas Tadulako. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan desain observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 174 orang. Variabel dalam penelitian ini antara lain status gizi, kualitas tidur, dan kadar hemoglobin. Data status gizi diperoleh dengan pengukuran tinggi dan berat badan, data kualitas tidur diperoleh dengan pengisian kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan kadar hemoglobin diperiksa menggunakan alat digital Easy Touch GCHb. Hasil analisis data menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kadar hemoglobin (p=0,095) sedangkan kualitas tidur memiliki hubungan dengan kadar hemoglobin (p=0,006). Kebanyakan responden memiliki status gizi yang normal dan sebagian besar responden memiliki kualitas tidur yang baik. Diharapkan responden tetap menjaga status gizi yang baik dan menjaga kualitas tidur sehingga kadar hemoglobin tetap normal.
Pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) Pada Ibu Balita Di Kelurahan Lambara Ummu Aiman; Nurulfuadi Nurulfuadi; Ariani Ariani; Aulia Rakhman; Devi Nadila; St Ika Fitrasyah; Linda Ayu Rizka Putri
Jurnal Dedikatif Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/dedikatifkesmas.v3i1.522

Abstract

Praktek pemberian gizi yang tidak benar merupakan penyebab utama awal terjadinya stunting, sehingga pemenuhan dan pemberian gizi yang benar pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) akan menentukan kualitas hidup seorang manusia. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu dalam praktik Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) yang benar mulai dari frekuensi, porsi dan tekstur yang sesuai dengan usia dan budaya pemberian makan di daerah setempat. Lokasi pengabdian yaitu di kelurahan Lambara Kota Palu, dimana pesertanya adalah ibu bayi dan anak. Metode yang akan digunakan dalam kegiatan pelatihan ini ada 3 yaitu ceramah, praktek dan Pre-post test. Hasil dari kegiatan pelatihan PMBA ini adalah pengetahuan peserta mengalami peningkatan sebesar 18% tentang PMBA setelah diberikan edukasi serta praktek langsung.
Sosialisasi Cookies Tepung Kedelai (Glicine Max L.), Tepung Bayam (Amaranthus Tricolor L.) Dan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia S.) Sebagai Makanan Alternatif Penderita Anemia Di Madrasah Aliyah Negeri (Man) 2 Kota Palu Ariani Ariani; Siti Ika Fitrasyah; Aulia Rakhman; Saskia Wulandari; Nur Alfiah Wulandari
Jurnal Dedikatif Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/dedikatifkesmas.v3i1.547

Abstract

Anemia (Defisiensi Zat Besi) merupakan masalah kesehatan yang serius tanpa adanya pembatasan usia. Tingginya angka kejadian anemia dikarenakan asupan gizi yang tidak optimal dan aktivitas fisik yang kurang. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi akan zat besi yaitu dengan modifikasi makanan berupa cookies yang menyehatkan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal seperti tepung kedelai, tepung bayam dan sari jeruk nipis yang mengandung nilai gizi. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan mengenai kadar zat besi dan Vit C dalam cookies tepung kedelai (Glicine Max L.), tepung bayam (Amaranthus Tricolor L.) dan sari jeruk nipis (Citrus Aurantifolia S.), sebagai makanan alternatif penderita anemia pada remaja putri, memberikan pengetahuan dalam pembuatan cookies yang menarik dan bervariatif yang diharapkan dapat mengurangi terjadinya anemia pada remaja putri. Mitra dalam kegiatan ini adalah Mandrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Palu. Metode yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah. Metode ceramah : Digunakan untuk menjelaskan Manfaat dan kandungan gizi serta cara pembuatan cookies tepung kedelai (Glicine Max L.), tepung bayam (Amaranthus Tricolor L.) dan sari jeruk nipis (Citrus Aurantifolia S.) sebagai makanan alternatif penderita anemia pada remaja putri. Metode pembagian produk adalah dengan membagikan dan mensosialisasikan cookies. Kemudian diskusi dilakukan setelah sosialisasi selesai untuk mengetahui respon peserta. Peserta dalam kegiatan sosialisasi ini adalah siswa Mandrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Palu. Hasil kegiatan semua peserta mendapatkan informasi yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai sumber makanan alternatif untuk pencegahan anemia.
Pelatihan Pembuatan Bolu Kukus Berbasis Kombinasi Tepung Ubi Jalar Ungu Dan Oranye (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Makanan Selingan Alternatif Kaya Antioksidan Pasca Bencana Nurdin Rahman; Ariani Ariani; Aulia Rakhman
Jurnal Dedikatif Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/dedikatifkesmas.v4i1.927

Abstract

Sampai saat ini umumnya pemanfaatan umbi-bumbian hanya dikonsumsi dalam bentuk segar ataupun direbus hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pengolahan kue berbahan dasar umbi-umbian khususnya ibu-ibu kader kesehatan di Kelurahan Kota Palu. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan peserta dalam pembuatan Gizi Bolu Kukus Berbasis Kombinasi Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) dan Tepung Ubi jalar oranye (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Makanan Selingan Alternatif. Manfaat dari yang dicapai dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah peserta dapat mengetahui cara pembuatan Gizi Bolu Kukus Berbasis Kombinasi Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) dan oranye yang kaya antioksidan serta dapat meningkatkan pendapatan ibu-ibu kader kesehatan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan keluarga. Metode yang akan digunakan dalam kegiatan pelatihan ini adalah: 1) Metode ceramah : digunakan untuk menjelaskan materi tentang cara membuat bolu kukus. 2) Metode Praktek : digunakan untuk mempraktekkan cara membuat bolu kukus. 3) Metode Diskusi : Dilakukan setelah kegiatan selesai kegiatan pelatihan untuk mengetahui respon peserta. Peserta dalam kegiatan pelatihan ini adalah ibu-ibu kader kesehatan di Kelurahan Duyu Kota Palu.
The Relationship between the Intensity of Gadget Use, Eating Patterns, Mukbang Watching Habits and Changes in Eating Behavior with the Incidence of Overweight in Adolescents Rakhman, Aulia; Buludawa, Magfirah; Hijra, Hijra; Ariani, Ariani; Megasari, Anitatia Ratna
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 3 No. 3 (2024)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jhnresearch.v3i3.283

Abstract

The increasing cases of overweight and obesity are caused by nutritional imbalances. Other factors such as screen time for 2 hours or more every day are studied to increase the risk of obesity by 23%. The mukbang phenomenon has also been shown to change eating behavior in a negative direction, thus risking health problems. This study aims to determine the relationship between the intensity of gadget use, eating patterns, mukbang watching habits and changes in eating behavior with the incidence of overweight in adolescents at SMA Negeri 4 Palu. This study uses a quantitative method with a cross-sectional research design. The population in this study was 392 and a sample of 195 respondents using the proportional random sampling technique. Data collection was carried out using a gadget use intensity questionnaire, FFQ and a mukbang watching habit questionnaire. Data analysis used the chi square statistical test. The results showed that 74 respondents had overweight status (37.9%) and 121 respondents had normal nutritional status (62.1%). Based on the chi square test, the variables that had a relationship with the incidence of overweight were eating patterns (p = 0.006) and mukbang watching habits (p = 0.007). Meanwhile, variables that have no relationship with overweight incidence are the intensity of gadget use (p = 0.324) and changes in eating behavior (p = 0.346). For adolescents, it is expected to avoid sedentary lifestyle habits and apply a diet according to the principles of balanced nutrition.