Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Program Penguatan Keluarga (Family Strengthening) Sebagai Upaya Preventif Kasus Perceraian Pada Masyarakat Pinggiran Sungai Martapura Zwagery, Rika Vira; Erlyani, Neka; Salsabila, Ghina; Norlaila, Norlaila; Fazrianti, Noryenni; Hanifa, Indah Mutia
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 3 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v3i3.15303

Abstract

Abstrak  Kalimantan Selatan termasuk dalam 10 besar provinsi dengan penduduk berstatus cerai hidup terbanyak dengan jumlah sebanyak 84.095 kasus, salah satunya di Kabupaten Banjar yang terus meningkat setiap tahunnya. Kasus perceraian yang terjadi disebabkan karena beberapa hal, antara lain kurangnya pemahaman mengenai keluarga, kurangnya kemampuan resolusi konflik dalam rumah tangga, dan ketidaksiapan pasangan. Pengabdian ini dilakukan untuk pelatihan mengenai family strengthening dengan teknik psikoedukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang keluarga dan cara penguatan keluarga, meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya arti keluarga sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya perceraian dalam keluarga. Sasaran dari program ini adalah masyarakat yang telah menikah di Desa Pekauman Ulu, Kabupaten Banjar. Evaluasi dilakukan untuk mengukur kepuasaan masyarakat terhadap program dan skala pengetahuan mengenai penguatan keluarga. Berdasarkan evaluasi, diketahui bahwa bahwa 94% peserta puas dengan pelayanan yang diberikan, 97% peserta menilai bahwa materi yang diberikan serta pemateri memiliki penguasaan materi yang baik, 92% peserta puas dengan fasilitas yang diberikan. Selain itu, berdasarkan follow up yang dilakukan diketahui bahwa 100% peserta menungkapkan peningkatan pemahaman mengenai penguatan keluarga, komunikasi dalam keluarga, serta adanya upaya preventif pada kasus perceraian dalam keluarga.Kata Kunci: Masyarakat pinggiran sungai, penguatan keluarga, perceraian
How Demographics, Adversity Quotient, and School Engagement Impact Academic Resilience in Bilingual and Islamic Boarding Schools Mayangsari, Marina Dwi; Rachmah, Dwi Nur; Febriani, Wury Utami; Rahman, Nur Khofifah; Luthfi, Muhamad; Hanifa, Indah Mutia
International Journal of Islamic Educational Psychology Vol. 6 No. 1 (2025): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ijiep.v6i1.26374

Abstract

Academic resilience is paramount for students to persevere even in challenging, risky, and unfavorable circumstances. This study investigated the influence of demographic factors, such as age and gender, as well as psychological factors, specifically adversity quotient and school engagement, on students' academic resilience. The participants in this study consisted of 262 high school students from two Boarding Schools in South Kalimantan. Participants were asked to complete the scales for the variables and respond according to their current circumstances. This quantitative study collected data via Zoom Meetings and analyzed it using hierarchical regression. Findings from the analysis indicated that demographic factors did not play a significant role in academic resilience R2 = 0.032, F(2.259) = 4.305, p = 0.014, while psychological factors showed significant results (R2 = 0.390, F(2.257) = 75.267, p = 0.000. Although demographic factors such as age and gender had no significant effect on academic resilience, psychological factors such as adversity quotient (β = 0.547, t = 9.694, p < 0.05) and school engagement (β = 0.116, t = 2.035, p < 0.05) had a strong influence. These findings emphasized the importance of the adversity quotient in shaping how students view academic challenges as opportunities for growth and school engagement as a key driver in enhancing academic resilience. The main contribution of this research lies in educational psychology, particularly in efforts to improve educational quality by providing moral and psychological support services that strengthen students’ resilience and academic performance.