Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Nutrition Education and Dietary Consultation for Heart Disease Management in the Elderly in Gubeng District, Surabaya Hafid, Fahmi; Rusyadi, Luthfi; Nur Kholifah, Siti; Sumasto, Hery; Taufiqurrahman, Taufiqurrahman; Soesanti, Inne; Intiyati, Ani; Shofiya, Dian; Hatijah, Nur; Marina Pengge, Nuning; Mujayanto, Mujayanto; Faisal Nugroho, Riezky; Hindaryani, Nurul; Saputri, Khristine; Eka Ratnasari, Devi; Halimah, Husnul; Sariman, Sarina
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v4i1.330

Abstract

Heart disease is the leading cause of death in the elderly, mainly due to unhealthy diets and metabolic risk factors such as hypertension and diabetes. This nutrition education and dietary consultation program aims to increase the understanding and change of behavior of the elderly in implementing a healthy diet to prevent heart disease. The activity was held for one month in Gubeng District, Surabaya, involving 125 seniors, lecturers, and students. Intervention methods include interactive education, simulations, and personalized nutrition consultations. The evaluation results showed a significant increase in knowledge scores, changes in positive attitudes, and adoption of a healthier diet based on statistical analysis of the Paired t-Test and Wilcoxon Test (p < 0.05). Knowledge Improvement: The average knowledge score increased from 65.2 ± 10.1 to 82.7 ± 8.5, reflecting an increase of 26.9% (p < 0.05). Improved Attitudes: 85% of participants switched to a more positive outlook on adopting a heart-healthy diet, with the Likert scale rating increasing from 3.2 ± 0.8 to 4.5 ± 0.6 (p < 0.05).  This program effectively improves dietary knowledge, attitudes, and behaviors among the elderly in Gubeng Regency. The sustainability of the program is advised through technology-based education and family involvement to improve the quality of life of the elderly sustainably.  
FAMILY AND PEER SUPPORT ARE RELATED TO THE PERCENTAGE OF MACRONUTRIENT INTAKE IN OVERWEIGHT ADOLESCENTS Saputri, Khristine; Suminah, Suminah; Sumardiyono, Sumardiyono
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol. 35 No. 2 (2025): MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jmp2k.v35i2.3010

Abstract

Overweight pada remaja merupakan permasalahan kesehatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk dukungan sosial dari keluarga dan teman sebaya. Pola konsumsi makronutrien seperti karbohidrat, lemak, dan protein memiliki peran penting dalam kejadian overweight. Namun, pengaruh dukungan sosial terhadap asupan makronutrien masih belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dan teman sebaya dengan asupan makronutrien pada remaja overweight. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan dilakukan pada bulan Januari hingga Februari 2025 di Kota Surabaya. Sampel diambil di wilayah puskesmas dengan prevalensi overweight remaja tertinggi berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Pemilihan sampel dilakukan secara acak sesuai kriteria inklusi dan eksklusi hingga mencapai 110 remaja overweight berusia 13-15 tahun. Data dikumpulkan melalui kuesioner dukungan sosial dan formulir Semi Quantitative-Food Frequency Questionainnaire (SQ-FFQ) untuk mengukur jumlah asupan makronutrien. Analisis hubungan dilakukan menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil analisis menunjukkan bahwa dukungan keluarga memiliki hubungan negatif signifikan dengan asupan karbohidrat (r = -0,208; p = 0,030), tetapi tidak berhubungan secara signifikan dengan asupan lemak (p = 0,059) dan protein (p = 0,327). Sementara itu, dukungan teman sebaya memiliki korelasi negatif signifikan dengan asupan karbohidrat (r = -0,616; p = 0,023), lemak (r = -0,79; p = 0,042), dan protein (r = -0,216; p = 0,023). Simpulan dari penelitian ini adalah dukungan teman sebaya memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap pola konsumsi makronutrien dibandingkan dukungan keluarga. Oleh karena itu, intervensi gizi untuk remaja overweight sebaiknya mempertimbangkan lingkungan sosial, terutama dengan melibatkan teman sebaya dalam pembentukan kebiasaan makan yang lebih sehat.