Overweight pada remaja merupakan permasalahan kesehatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk dukungan sosial dari keluarga dan teman sebaya. Pola konsumsi makronutrien seperti karbohidrat, lemak, dan protein memiliki peran penting dalam kejadian overweight. Namun, pengaruh dukungan sosial terhadap asupan makronutrien masih belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dan teman sebaya dengan asupan makronutrien pada remaja overweight. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan dilakukan pada bulan Januari hingga Februari 2025 di Kota Surabaya. Sampel diambil di wilayah puskesmas dengan prevalensi overweight remaja tertinggi berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Pemilihan sampel dilakukan secara acak sesuai kriteria inklusi dan eksklusi hingga mencapai 110 remaja overweight berusia 13-15 tahun. Data dikumpulkan melalui kuesioner dukungan sosial dan formulir Semi Quantitative-Food Frequency Questionainnaire (SQ-FFQ) untuk mengukur jumlah asupan makronutrien. Analisis hubungan dilakukan menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil analisis menunjukkan bahwa dukungan keluarga memiliki hubungan negatif signifikan dengan asupan karbohidrat (r = -0,208; p = 0,030), tetapi tidak berhubungan secara signifikan dengan asupan lemak (p = 0,059) dan protein (p = 0,327). Sementara itu, dukungan teman sebaya memiliki korelasi negatif signifikan dengan asupan karbohidrat (r = -0,616; p = 0,023), lemak (r = -0,79; p = 0,042), dan protein (r = -0,216; p = 0,023). Simpulan dari penelitian ini adalah dukungan teman sebaya memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap pola konsumsi makronutrien dibandingkan dukungan keluarga. Oleh karena itu, intervensi gizi untuk remaja overweight sebaiknya mempertimbangkan lingkungan sosial, terutama dengan melibatkan teman sebaya dalam pembentukan kebiasaan makan yang lebih sehat.