Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Efektivitas Disiplin Gereja (RuhutParmahanion dohot Paminsangon) Sebagai Mekanisme Kontrol Sosial DalamMenangani Perilaku Menyimpang: Studi Kasus Pada Jemaat HKBP Pansurnapitu.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, Pengumpulan datamenggunakan Teknik observasi, wawanncara dan dokumentasi. Informan dalampenelitian ini adalah Majelis Jemaat: Pendeta, Guru Huria, Diakones, Penatua),Jemaat yang dikenakan sangsi Gereja, dan Jemaat. Hasil penelitian ini adalahRuhut Parmahanion (penggembalaan) dan Paminsangon (peneguran) dalamkonteks gereja, khususnya di gereja HKBP Pansurnapitu memiliki peran pentingsebagai mekanisme kontrol sosial terhadap perilaku menyimpang. Keduanyabertujuan untuk membimbing anggota gereja kembali ke jalan yang benar, bukansekedar hukuman. Ruhut Parmahanion (penggembalaan) berfokus pada pendekatanpastoral, yaitu memberikan dukungan, bimbingan, dan nasihat kepada anggotagereja yang mengalami masalah atau penyimpangan. Tujuannya adalah untukmemulihkan mereka secara rohani dan sosial. Paminsangon (peneguran) adalahtindakan menegur secara terbuka terhadap perilaku yang dianggap menyimpang.Namun, peneguran ini dilakukan dengan kasih dan tujuan untuk membangun,bukan untuk menghakimi. Efektivitas kedua aspek ini sebagai kontrol sosial terletakpada pendekatan yang holistik, yaitu menggabungkan aspek penggembalaan danpeneguran. Ketika seseorang menghadapi masalah, pendekatan penggembalaanakan memberikan dukungan emosional dan spiritual, sementara peneguran akanmemberikan batasan yang jelas terhadap perilaku yang tidak dapat diterima