Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REPRODUKSI BUDAYA PADA SANGGAR SENI PINCUK DALAM PELESTARIAN TARI TRADISIONAL DI SURAKARTA Hapsari, Yuanita Dwi; Ghina Reftantia; Verbena Ayuningsih Purbasari; Deni Aries Kurniawan; Ahmad Wildan Habibi
An-Nas Vol. 9 No. 2 (2025): AN-NAS: Jurnal Humaniora
Publisher : Fakultas Syariah dan Adab Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/annas.v9i2.5519

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam peran Sanggar Seni Pincuk dalam pelestarian tari tradisional Surakarta melalui perspektif teori reproduksi budaya Pierre Bourdieu. Sebagai salah satu pusat pembelajaran dan pengembangan seni tari tradisional, sanggar ini memainkan peranan strategis dalam mentransmisikan keterampilan teknis, pengetahuan sejarah, nilai-nilai budaya, dan makna simbolik yang terkandung dalam tradisi tari kepada generasi muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui observasi partisipatif terhadap proses pembelajaran, wawancara mendalam dengan pengajar, siswa, serta tokoh masyarakat, dan analisis dokumen terkait sejarah serta aktivitas sanggar. Analisis data dilakukan secara tematik dengan memanfaatkan konsep habitus, ranah (field), dan modal (capital) dari Bourdieu untuk mengidentifikasi mekanisme pewarisan dan reproduksi budaya. Hasil penelitian mengungkap bahwa proses reproduksi budaya di Sanggar Seni Pincuk berlangsung melalui pembiasaan yang konsisten, latihan intensif, penanaman disiplin seni, serta keterlibatan aktif dalam pementasan di tingkat lokal hingga nasional. Modal budaya terwujud dalam keterampilan teknis dan pengetahuan tradisi, modal sosial terbentuk melalui jejaring antar seniman dan komunitas seni, sedangkan modal simbolik muncul melalui pengakuan prestasi sanggar. Habitus yang dihasilkan tidak hanya menginternalisasi teknik tari, tetapi juga membentuk identitas kultural yang kuat. Temuan ini menegaskan pentingnya dukungan lintas pihak dan strategi adaptif dalam pelestarian tari tradisional tanpa menghilangkan esensi budayanya.
Resiliensi Masyarakat Petani Irigasi di Sekitaran Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) Dalam Menghadapi Masalah Kekeringan Cahyadi, Verdi Wahyu; Alissa Dian Bratajaya; Irsan; Ahmad Wildan Habibi; Entry Welny Tindaon
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol. 14 No. 2 (2025): SOLIDARITY
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/solidarity.v14i2.29708

Abstract

Penelitian ini mendiskusikan tentang permasalahan kekeringan yang dihadapi oleh masyarakat petani sawah irigasi yang ada di sekitar Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), serta bentuk resiliensi yang mereka lakukan dalam menghadapi permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya permasalahan berkurangnya debit air dan kekeringan di sekitar DDTS mulai dari, perubahan lingkungan/tata ruang untuk kepentingan pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi, hingga faktor kondisi cuaca yang tidak menentu. Untuk tetap bisa eksis, para petani dengan latar belakang sosial-ekonomi dan budaya yang berbeda melakukan berbagai bentuk resiliensi sebagai upaya strategi adaptasi. Ada beragam bentuk strategi adaptasi yang dilakukan oleh para petani dalam merespon permasalahan kekeringan di antaranya yaitu: 1) Melakukan penyedotan air dan pembuatan sumur bor. 2) Merubah jenis varietas bibit padi. 3) Merubah sawah menjadi ladang/merubah jenis komoditas dari padi ke palawija. 4) Melakukan transformasi mata pencaharian.