Amri Firmansyah Depari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kebutuhan Pengembangan Modul Ajar PJOK Sekolah Dasar Berbasis Permainan Tradisional Khas Daerah Amri Firmansyah Depari
Jurnal Hasil Penelitian dan Pengembangan (JHPP) Vol. 3 No. 2 (2025): April
Publisher : Perkumpulan Cendekia Muda Kreatif Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61116/jhpp.v3i2.594

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan mendesak dalam pengembangan modul ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) yang terintegrasi dengan permainan tradisional khas daerah, khususnya di SD Negeri 014 Teluk Piyai Pesisir, Kabupaten Rokan Hilir. Latar belakang penelitian adalah minimnya variasi pembelajaran PJOK yang cenderung monoton dan belum optimalnya pemanfaatan kekayaan budaya lokal, khususnya permainan rakyat, sebagai sumber belajar yang kontekstual dan rekreatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode survei dan wawancara. Subjek penelitian meliputi 2 orang guru PJOK, 40 siswa kelas IV dan V, serta Kepala Sekolah. Data dikumpulkan melalui observasi kelas, penyebaran angket kebutuhan guru dan siswa, serta wawancara mendalam. Hasil analisis menunjukkan bahwa 92,5% siswa menyatakan sangat bosan dengan materi PJOK yang itu-itu saja, sementara 100% guru mengakui kesulitan dalam merancang materi yang kontekstual dan membutuhkan panduan rinci untuk mengintegrasikan permainan tradisional seperti "Galah Panjang" atau "Cak Bur". Kesimpulannya, terdapat kesenjangan signifikan antara kebutuhan akan pembelajaran yang menarik dan ketersediaan sumber belajar yang inovatif. Analisis ini menegaskan urgensi untuk segera mengembangkan Modul Ajar PJOK Berbasis Permainan Tradisional Khas Daerah yang memuat langkah-langkah adaptasi permainan, indikator pencapaian kompetensi, dan instrumen penilaian autentik. Modul ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan melestarikan budaya lokal melalui PJOK.
Strategi Adaptif Pengawas Sekolah dalam Melaksanakan Supervisi pada Masa Transisi Kurikulum Amri Firmansyah Depari; Dwi Santi; Teti Manurung; Fitriani, Fitriani; Ani Marsiah; Zulaiha, Zulaiha; Widya Wati; Nurma Hidayah
Jurnal Kepengawasan, Supervisi dan Manajerial (JKSM) Vol. 3 No. 3 (2025): Agustus
Publisher : Perkumpulan Cendekia Muda Kreatif Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61116/jksm.v3i3.757

Abstract

Masa transisi kurikulum, seperti pergeseran dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka, menuntut adaptasi signifikan dari semua komponen pendidikan, termasuk pengawas sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mendeskripsikan secara mendalam strategi adaptif pengawas sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik dan manajerial pada kluster sekolah dasar di SDN 014 Teluk Piyai Pesisir, Kabupaten Rokan Hilir, selama masa transisi kurikulum. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif, penelitian ini berupaya menangkap pengalaman hidup *(lived experience) dan strategi riil yang diterapkan pengawas. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan dua pengawas kluster, empat kepala sekolah binaan, dan analisis dokumen pendukung (rencana pengawasan dan laporan hasil supervisi). Hasil penelitian mengidentifikasi tiga kategori utama strategi adaptif: (1) Transformasi Peran dari Inspektor menjadi Coach dan Fasilitator Perubahan, (2) Adaptasi Instrumen dan Fokus Supervisi, dan (3) Pemanfaatan Komunitas Belajar Profesional (KGP) sebagai Leverage Pembinaan. Pengawas beralih dari pemeriksaan kepatuhan administratif K-13 menjadi pendampingan filosofi dan konsep dasar Kurikulum Merdeka (seperti P5 dan Asesmen Diagnostik). Strategi ini menciptakan iklim coaching yang kolaboratif dan mempercepat diseminasi informasi dan implementasi kurikulum di tingkat sekolah. Temuan ini menegaskan bahwa keberhasilan transisi kurikulum sangat bergantung pada fleksibilitas, kesiapan mental, dan kompetensi coaching pengawas sekolah.