Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Gargling with red grape (Vitis Vinifera) infused water to stabilize saliva pH, is it effective? Sofian, Rizki; Ngatemi, Ngatemi; Muliawati, Dian; Aurelia, Pradiesta
Journal Center of Excellent : Health Assistive Technology Vol. 3 No. 2 (2025): Journal Center of Excellent : Health Assistive Technology
Publisher : Center of Excellent (Pusat Unggulan Iptek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jchat.v3i2.2623

Abstract

Background: Saliva plays a crucial role in maintaining the pH balance of the mouth, preventing enamel demineralization and caries. While conventional mouthwashes are often used to stabilize pH, their chemical content can cause side effects such as irritation and dry mouth. Alternatively, fruits can be used to help maintain pH balance naturally. These fruits contain bioactive compounds with antioxidant and antimicrobial properties that support oral health. Objective: To analyze the effectiveness of red grape infused water in stabilizing saliva pH. Methods: This study employed a pre-experimental design with a pretest-posttest one-group design. The research was conducted on students at SMP Pattimura Jagakarsa, South Jakarta. The sampling technique used proportional stratified sampling involving 60 students. The research instrument consisted of saliva pH measurement sheets and data were analyzed using the Wilcoxon test. Results: gargling with red grape infused water was effective in stabilizing saliva pH in the oral cavity, with a p-value of 0.000. Conclusion: gargling with red grape infused water is effective in stabilizing saliva pH in the oral cavity.
Strengthening Interactive Dental Health Education for Early Childhood in the Era of Globalization Kristianto, Jusuf; Pasaribu, Roben Suhadi; Muliawati, Dian
Indonesian Journal of Multidisciplinary Science Vol. 5 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Multidisciplinary Science
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/ijoms.v5i1.1202

Abstract

Dental health education is a crucial preventive measure in shaping healthy lifestyle behaviors from an early age. The success of education depends not only on the content of the material, but also on the effectiveness of the media and methods used to convey the message in an interactive and easily understandable way to children. This study aims to determine the changes in the index before and after education on how to brush teeth at Global Mandiri Kindergarten. This was a pre-experimental study with a one-group pretest–posttest design involving a total sample of 57 kindergarten B students. The intervention consisted of education on the purpose of brushing teeth, choosing the right toothbrush, brushing techniques (roll technique), brushing duration, and the use of fluoride toothpaste. The debris index was examined before and after the interactive education with the Playstore GigiKuHartaKu program. Results: Examination before the education showed a moderate to poor debris index category. After the intervention, there was a change in the debris index category to good and moderate. There was a significant decrease in the debris index from 2.11 to 0.711, with a p-value of 0.001 (p<0.05). Conclusion: The intervention, in the form of interactive and structured dental education, significantly improved dental hygiene in young children. These findings reinforce the importance of promotional education in the school environment as the foundation for long-term healthy living behaviors.
PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU UNTUK MENINGKATKAN STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT MASYARAKAT: ENHANCING THE KNOWLEDGE OF POSYANDU CADRES TO IMPROVE COMMUNITY ORAL HEALTH STATUS Sofian, Rizki; RE, Pudentiana Rr; Kasihani, Ni Nyoman; Lestari, Syifa Yulia; Anggreni, Eka; Nurbayani, Siti; Muliawati, Dian; Juzika, Olline
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2025): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v5i3.2682

Abstract

Latar belakang: Pemberdayaan sumber daya manusia berbasis komunitas melalui kader kesehatan menjadi sebuah solusi yang sangat relevan dan potensial. Kader yang merupakan anggota masyarakat setempat, memiliki keunggulan dalam aspek kedekatan budaya, sosial, dan kemudahan akses. Posisi strategis mereka sebagai jembatan antara masyarakat dan sistem kesehatan telah terbukti efektif dalam berbagai program kesehatan sehingga peningkatan pengetahun kader pada bidang kesehatan gigi dan mulut perlu ditingkatkan. Metode: kegiatan dilakukan dengan memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulur pada kader secara ceramah, demonstrasi dan simulasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 24-25 Juni 2025 di wilayah Kelurahan Pondok Labu Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan. Hasil: kegiatan menunjukan bahwa adanya meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut kader dari 64,38 menjadi 79,38 dengan nilai signifikasni 0,000. Kegiatan ini sangat bermanfaat dan terbukti dapat meningkatkan pengetahuan kader, harapannya kader dapat melakukn transfer of knowledge dan transfer of skills kepada masyarakat umum, sehingga akan berdampak pada peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Kesimpulan: adanya peningkatan pengetahuan kader setelah diberikan intervensi pada kagiatan pengabdian kepada masyarat ini.
GAMBARAN KEBIJAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN TENAGA DOKTER SPESIALIS DI INDONESIA Dewi, Rizza Norta Villeny Rosita; Oktamianti, Puput; Muliawati, Dian
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v3i2.1661

Abstract

Tenaga dokter spesialis merupakan faktor penting dalam pelayanan kesehatan spesialistik. Saat ini Indonesia masih kekurangan dokter spesialis baik dalam hal jumlah maupun distribusi. Dokter spesialis masih terkonsentrasi pada ibu kota provinsi, kota-kota besar dan kota dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Untuk meningkatkan jumlah dan distribusi tenaga dokter spesialis dilakukan berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah mulai dari mekanisme penyediaan hingga pendayagunaan. Dengan semakin banyaknya dan meratanya tenaga dokter spesialis diharapkan dapat meningkatkan akses dan derajat kesehatan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan kebijakan pemenuhan kebutuhan tenaga dokter spesialis di Indonesia. Studi ini menggunakan metode literature review terhadap data sekunder yaitu peraturan perundang-undangan sebanyak 11 peraturan dan 3 artikel yang diperoleh dari mesin pencarian Google Scholar. Hasil studi ini menunjukkan bahwa setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah didasari oleh Peraturan perundang- undangan namun perlu upaya-upaya dari Pemerintah Daerah agar kebijakan tersebut dapat memberikan manfaat secara optimal