Claim Missing Document
Check
Articles

RIWAYAT PEMBERIAN SUSU FORMULA DENGAN INDEK def-t PADA ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI IV PONDOK LABU: HISTORY OF FORMULA MILK WITHdef-t INDEXIN EARLY CHILDHOOD IN KINDERGARTEN PERTIWI IV PONDOK LABU 2020 Ngatemi Ngatemi; Jusuf Kristianto; Rini Widiyastuti; Tedi Purnama; Rahimah Laila Insani
JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy Vol. 1 No. 1 (2020): JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jdht.v1i1.119

Abstract

Latar Belakang: Salah satu kelompok rentan terhadap penyakit gigi adalah anak prasekolah. Hal ini dibuktikan dari hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa karies gigi pada anak usia 5-9 tahun sebesar 92,6% dengan indek def-t kelompok usia 5 tahun sebesar 8,1. Tingginya karies gigi susu disebabkan oleh kebiasaan minum susu formula, karena produk susu mengandung karbohidrat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran riwayat pemberian susu formula dengan indek def-t pada anak usia dini di TK Pertiwi IV Pondok Labu. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan sampel penelitian menggunakan teknik purvosive sampling sebanyak 60 responden terdiri 30 orang tua dan 30 anak. Data yang digunakan yaitu data primer dengan memberikan kuesioner kepada orang tua dan pemeriksaan gigi untuk melihat karies gigi susu (def-t) pada anak. Hasil: Hasil penelitian diperoleh responden yang memiliki riwayat pemberian susu formula < 2 tahun sebesar 43.3% dan riwayat pemberian susu formula > 2 tahun sebesar 56.7%. Indeks def-t diperoleh 4.8 termasuk kategori tinggi. Untuk responden memiliki riwayat pemberian susu formula < 2 tahun yang memiliki karies rendah sebesar 10% sedangkan karies tinggi sebesar 26,7%, responden memiliki riwayat pemberian susu formula > 2 tahun yang memiliki karies rendah sebesar 3,3% sedangkan karies tinggi sebesar 60%. Untuk responden laki-laki memiliki karies rendah sebesar 3,3% sedangkan perempuan (10%), responden laki-laki memiliki karies tinggi sebesar 33,3% sedangkan perempuan sebesar 53,3%. Kesimpulan: Riwayat pemberian susu formula > 2 tahun memiliki indek def-t yang lebih tinggi dibandingkan dengan riwayat pemberian susu formula < 2 tahun.
PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBIASAAN MINUM SUSU FORMULA MELALUI BOTOL DAN STATUS KARIES GIGI SUSU PADA ANAK USIA PRASEKOLAH: THE MOTHER'S KNOWLEDGE ABOUT THE HABIT OF DRINKING FORMULA MILK THROUGH A BOTTLE AND STATUS OF PRIMARY DENTAL CARIES IN PRE-SCHOOL AGE Emini Emini; Jusuf Kristianto; Ita Yulita; Erwin Erwin; Nanda Mei Shara
JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy Vol. 1 No. 2 (2020): JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jdht.v1i2.132

Abstract

Pemeliharaan dan status kesehatan gigi anak usia prasekoh masih bergantung kepada perilaku orang tua, khususnya ibu sebagai figur terdekat, termaksud pengetahuan tentang kebiasaan konsumsi susu formula melalui botol harus diterapkan dengan tepat agar mencegah kasus karies gigi susu pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang kebiasaan minum susu formula melalui botol dan status karies gigi susu pada anak usia prasekolah di PAUD Nurul Iman Radio Dalam. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini menggunakan 60 sampel yang terdiri atas anak beserta ibu yang diambil dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan pemeriksaan status karies gigi susu. Hasil penelitian diketahui pengetahuan ibu mayoritas pada kategori baik yaitu 19 orang (37%), sedangkan status karies gigi susu anak mayoritas pada kategori sedang yaitu 10 orang (33,3%). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah umumnya pengetahuan ibu tentang kebiasaan minum susu formula melalui botol pada kategori baik dan status karies gigi susu anak pada kategori sedang.
Massage Therapy Can Prevent the Risk of Autism Spectrum Disorders in Children Aged 18-36 Months Andy Martahan Andreas; Ratna Djuwita; Helda Helda; Rini Sekartini; Sri Hartati R. Suradijono; Thjin Wiguna; Angela B. M. Tulaar; Jusuf Kristianto
Health Notions Vol 5, No 11 (2021): November
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/hn51102

Abstract

 Background: Research on massage therapy for children with autism spectrum disorders conducted over a period of 10-15 years is mostly aimed at children who have been diagnosed with autism spectrum disorders with the average age of children being between 3-6 years. Meanwhile, research on massage therapy in children at risk for autism spectrum disorders, especially in Indonesia, has not been widely published. Aims:  This study aims to provide an overview of the results of massage therapy in an effort to prevent the risk of autism spectrum disorders in children aged 18-36 months. Methods: The study was conducted from May 2019 to March 2020 at three community health centers in Jakarta, 10 children aged 18-36 months who were previously screened with M-Chat were then given massage therapy for 40 times to see the effect on changes in status risk of autism spectrum disorderThe results of therapy were then assessed by modifying the M-Chat score through the receiver operating characteristic (ROC) in order to obtain a new cut off point to determine the risk status of autism spectrum disorders. Results: The results of massage therapy showed that there was a decrease in M-Chat scores and changes in the risk status of autism spectrum disorders starting in the third period of 30 days of massage therapy. Conclusion: The conclusion of this study is that massage therapy can change the risk status of ASD children from autism risk to normal to prevent the risk of autism spectrum disorders.Keywords: massage therapy; autism spectrum disorder risk; modified check list for autism in toddler
RIWAYAT PEMBERIAN SUSU FORMULA DENGAN INDEK def-t PADA ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI IV PONDOK LABU: HISTORY OF FORMULA MILK WITHdef-t INDEXIN EARLY CHILDHOOD IN KINDERGARTEN PERTIWI IV PONDOK LABU 2020 Ngatemi Ngatemi; Jusuf Kristianto; Rini Widiyastuti; Tedi Purnama; Rahimah Laila Insani
JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy Vol. 1 No. 1 (2020): JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jdht.v1i1.119

Abstract

Latar Belakang: Salah satu kelompok rentan terhadap penyakit gigi adalah anak prasekolah. Hal ini dibuktikan dari hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa karies gigi pada anak usia 5-9 tahun sebesar 92,6% dengan indek def-t kelompok usia 5 tahun sebesar 8,1. Tingginya karies gigi susu disebabkan oleh kebiasaan minum susu formula, karena produk susu mengandung karbohidrat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran riwayat pemberian susu formula dengan indek def-t pada anak usia dini di TK Pertiwi IV Pondok Labu. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan sampel penelitian menggunakan teknik purvosive sampling sebanyak 60 responden terdiri 30 orang tua dan 30 anak. Data yang digunakan yaitu data primer dengan memberikan kuesioner kepada orang tua dan pemeriksaan gigi untuk melihat karies gigi susu (def-t) pada anak. Hasil: Hasil penelitian diperoleh responden yang memiliki riwayat pemberian susu formula < 2 tahun sebesar 43.3% dan riwayat pemberian susu formula > 2 tahun sebesar 56.7%. Indeks def-t diperoleh 4.8 termasuk kategori tinggi. Untuk responden memiliki riwayat pemberian susu formula < 2 tahun yang memiliki karies rendah sebesar 10% sedangkan karies tinggi sebesar 26,7%, responden memiliki riwayat pemberian susu formula > 2 tahun yang memiliki karies rendah sebesar 3,3% sedangkan karies tinggi sebesar 60%. Untuk responden laki-laki memiliki karies rendah sebesar 3,3% sedangkan perempuan (10%), responden laki-laki memiliki karies tinggi sebesar 33,3% sedangkan perempuan sebesar 53,3%. Kesimpulan: Riwayat pemberian susu formula > 2 tahun memiliki indek def-t yang lebih tinggi dibandingkan dengan riwayat pemberian susu formula < 2 tahun.
PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBIASAAN MINUM SUSU FORMULA MELALUI BOTOL DAN STATUS KARIES GIGI SUSU PADA ANAK USIA PRASEKOLAH: THE MOTHER'S KNOWLEDGE ABOUT THE HABIT OF DRINKING FORMULA MILK THROUGH A BOTTLE AND STATUS OF PRIMARY DENTAL CARIES IN PRE-SCHOOL AGE Emini Emini; Jusuf Kristianto; Ita Yulita; Erwin Erwin; Nanda Mei Shara
JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy Vol. 1 No. 2 (2020): JDHT Journal of Dental Hygiene and Therapy
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jdht.v1i2.132

Abstract

Pemeliharaan dan status kesehatan gigi anak usia prasekoh masih bergantung kepada perilaku orang tua, khususnya ibu sebagai figur terdekat, termaksud pengetahuan tentang kebiasaan konsumsi susu formula melalui botol harus diterapkan dengan tepat agar mencegah kasus karies gigi susu pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang kebiasaan minum susu formula melalui botol dan status karies gigi susu pada anak usia prasekolah di PAUD Nurul Iman Radio Dalam. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini menggunakan 60 sampel yang terdiri atas anak beserta ibu yang diambil dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan pemeriksaan status karies gigi susu. Hasil penelitian diketahui pengetahuan ibu mayoritas pada kategori baik yaitu 19 orang (37%), sedangkan status karies gigi susu anak mayoritas pada kategori sedang yaitu 10 orang (33,3%). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah umumnya pengetahuan ibu tentang kebiasaan minum susu formula melalui botol pada kategori baik dan status karies gigi susu anak pada kategori sedang.
Efektifitas Peyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Media Video Melalui WhatsApp Dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Panti Asuhan Yos Sudarso Jakarta Jusuf Kristianto; Dwi Priharti; Abral Abral
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 12 No. 1 (2018): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.693 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v12i1.24

Abstract

One way to improve your child's behavior in keeping oral health is to provide dental health education on how to brush your teeth is good and right with using tools or proper and appropriate media AIDS Promotif as part of the effort or the branch of health science has two sides i.e. side of science and art. Side of the art, i.e., the practitioner or the application of health promotion is supporting, for other health programs to improve the community in maintaining and improving health is no exception of oral health. Most of the inhabitants of brushing your teeth every day while bathing in the morning or afternoon shower. Custom correct brushing Indonesia residents only 2.3% (Riskesdas, 2013). The research method uses Quasi experiment with control group design. The study was conducted on two intervention groups. The number of samples is 30 for the intervention and control groups. Statistical test using dependent t-test, independent t-test.In this study, there was a significant decrease in OHIS from 2.1 down to 1.162In the group with a tooth brushing program and accompanied by counseling accompanied by video through WhatsApp. The results showed that there is a difference towards improved oral hygiene among groups given by group WhatsApp interventions and not shipped WhatsApp, where p = 0.001 < 0.05, The research results with extension demonstration of brushing teeth proved to be an increase in the degree of oral hygiene (OHIS) in foster care at the Yos Sudarso Cilandak, South JakartaThe results showed that there were differences between groups and groups given with groups that were not given WhatsApp, where p = 0.001 <0.05, The results of the study showed that counseling with a demonstration with a tooth brushing video was proven to increase the degree of oral hygiene (OHIS) in foster children in Yos Sudarso, Cilandak, South Jakarta. It is advisable to dental health personnel to use modification to tooth brushing demonstrations and reinforced with videos through Whattapps in order to improve the degree of oral hygiene which will ultimately reduce the incidence of cavities Keywords: WhatsApp Interactive Video , Caregiver Roles, Degree of Dental and Oral Hygiene (OHIS)
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau Roma Lina; Jusuf Kristianto; Yunita Yunita
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 13 No. 2 (2019): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.164 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v13i2.84

Abstract

Abstrak Stroke menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian Rumah Sakit di Indonesia. Berdasarkan Riskesdas (2013) bahwa stroke tidak lagi menyerang masyarakat kota yang berkecukupan tetapi masyarakat dengan sosial ekonomi rendah. Mengacu Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi ke X (2012) bahwa angka kecukupan energi masih kurang dan sebaliknya untuk konsumsi protein sudah melebihi dari angka yang dianjurkan. Berdasarkan data dari rekam medis di RSUD Provinsi Kepulauan Riau terdapat angka kejadian stroke sebanyak 100 kasus pada tahun 2014. 141 kasus pada tahun 2015, 337 kasus pada tahun 2016 dan 141 kasus pada periode Januari sampai dengan Juni 2017. Tujuan penelitian ini untuk melihat factor-faktor yang mempengaruhi kejadian stroke di RSUD Provinsi Kepulauan Riau. Penelitian deskriptif dengan desain krosseksional dengan jumlah sampel 257 responden melalui teknik simple random sampling. Analisa data multivariate menggunakan regresi logistic dengan metode backward. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan kejadian stroke (p=0,249), tidak terdapat hubungan antara riwayat penyakit dengan kejadian stroke (p=0,394), terdapat hubungan kadar kolesterol darah dengan kejadian stroke (p=0,005), tidak terdapat hubungan antara status pernikahan dengan kejadian stroke (p=0,614), tidak terdapat hubungan antara pekerjaan dengan kejadian stroke (p=0,546), tidak terdapat hubungan usia dengan dengan kejadian stroke (p=0,138), tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian stroke (p=0,457). Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian stroke adalah usia (OR= 2,625) dan kadar kolesterol darah (OR=0,047). Kata kunci : faktor-faktor; kejadian; stroke
Pengaruh Otak-Otak Tempe Bilis terhadap Kadar Haemoglobin (Hb) Ibu Hamil dengan Anemia Diah Diah; Jusuf Kristianto; Nurniati Tianastia Rullyni; Rita Ridayani; Rahmadona Rahmadona
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 13 No. 2 (2019): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.664 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v13i2.86

Abstract

Abstrak Anemia merupakan masalah kesehatan yang paling banyak ditemukan pada ibu hamil di Indonesia karena sekitar 50% atau 1 diantara 2 ibu hamil di Indonesia menderita anemia. Penyebab langsung anemia adalah kurangnya asupan gizi/ nutrient pada ibu hamil. Salah satu makanan lokal masyarakat Kota Tanjungpinang adalah otak-otak yang dimodifikasi dengan menggunakan tempe dan ikan bilis dan mengandung zat besi tinggi sehingga dapat mengatasi anemia pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi otak-otak tempe bilis terhadap kadar Hb ibu hamil dengan anemia di Kota Tanjungpinang. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan one group pre and post test dan jumlah sampel 16 ibu hamil dengan anemia yang diberikan makanan otak-otak tempe bilis selama 10 hari. Kadar Hb diukur sebelum dan sesudah pemberian otak-otak tempe bilis dengan menggunakan Hemoglobin Testing System Quick-Check (Hemocrhomac). Data diuji statistik menggunakan Uji Dependent Samples T-Test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar Hb meningkat 0,85 gr%setelah diberikan makanan otak-otak tempe bilis dengan p value 0,000. Kesimpulan penelitian ada pengaruh konsumsi otak-otak tempe bilis terhadap kadar Hb ibu hamil dengan anemia di Kota Tanjungpinang. Disarankan makanan otak-otak tempe bilis ini dijadikan alternatif mengatasi anemia pada ibu hamil. Kata kunci: otak-otak tempe bilis, ibu hamil anemia, kadar hemoglobin
SMART DENTAL BOX SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN UNTUK PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KESEHATAN GIGI MULUT Abral Abral; Jusuf Kristianto; Yeni Maryani; Neni Setiawaty; Rizki Sofian
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 14 No. 1 (2020): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.06 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v14i1.92

Abstract

Masalah kesehatan gigi dan mulut yang tinggi disebabkan oleh rendahnya perilaku menjaga kebersihan gigi dan mulut serta kurangnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut, oleh karena itu dibutuhkan peningkatan upaya dalam mengatasi permasalahan tersebut salah satunya dengan peningkatan upaya promotif pada setiap lapisan masyarakat. Media promotif yang umum digunakan yaitu Flip Chat, Phantom dan Poster dengan metode ceramah dan demonstrasi. Dengan metode ceramah dan demonstrasi membuat anak menjadi pasif dan tidak mempunyai minat pada materi penyuluhan yang diberikan. Smart Dental Box merupakan alat peraga yang dirancang berbentuk seperti permainan yang lebih disenangi anak-anak. Alat ini akan mengeluarkan suara ketika tombol ditekan. Suara yang keluar berupa informasi yang berhubungan dengan bentuk dan fungsi gigi, kerusakan pada gigi, penyebab dan cara pencegahannya. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh alat peraga Smart Dental Box sebagai media penyuluhan dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku kesehatan gigi dan mulut di SDN 01 Anjongan Kabupaten Mempawah. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Desain yang digunakan adalah quasi experiment dengan pola pre and post test without control. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SDN 01 Anjongan Kabupaten Mempawah. Populasi adalah siswa kelas V di SDN 01 Anjongan Kabupaten Mempawah yang berjumlah 28. Sampel Penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian untuk pengetahuan, dari 28 responden didapatkan data responden dengan kategori baik dari 10 meningkat menjadi 23 reponden. Pada variabel perilaku, dengan kategori baik dari 1 meningkat menjadi 15 reponden. Hasil uji Paired Sample T-test pengetahuan dan perilaku, diperoleh nilai Sig. (2-tailed) 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak.
PENGGUNAAN MEDIA EDUKASI GIZI APLIKASI ELECTRONIC DIARY FOOD (EDIFO) DAN METODE PENYULUHAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL Dewi Mey; Rita Ridayani; Neny San; Jusuf Kristianto; Muslim Muslim
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 14 No. 1 (2020): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.203 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v14i1.93

Abstract

Masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara berkembang termasuk Indonesia ialah masalah gizi (Rukmana, 2014). Ibu hamil merupakan salah satu populasi yang sangat rentan terkena masalah gizi (Saragih, 2009). Jarangnya ibu hamil melakukan konsultasi menu makanan kepada ahli gizi dapat berakibat pada bertambahnya angka kematian bayi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi electronic diary food (EDIFO) terhadap pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimbang. Desain Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan eksperimen semu (Quasi Eksperiment) dengan desain one group pre test and post test design dengan sampel ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kota Tanjungpinang sebanyak 43 responden. Penelitian dilakukan pada bulan April sd Oktober 2019 dengan hasil didapatkan pengetahuan pre-test dalam metode penyuluhan dan android pada katagori cukup dengan nilai median 66,67 dan rentang 60-77, sedangkan pada post test penyuluhan masuk dalam katagori baik dengan nilai median 81,67 dan rentang 80-90. dan Metode android masuk dalam katagori baik dengan nilai median 100 dan rentang 83-100. Pengetahuan dalam metode penyuluhan persentase peningkatan sebesar 0,09 % dan untuk android sebesar 0,33%. Hasil uji paired T-Test terdapat pengaruh pemberian penyuluhan dan aplikasi EDIFO dapat meningkatkan pengetahuan secara bermakna (P=0,000) tentang gizi seimbang secara bermakna (P=0,002). Untuk pengetahuan dalam metode penyuluhan persentase peningkatan sebesar 0,09 % dan untuk android sebesar 0,33%. Terdapat pengaruh penggunaan aplikasi Electronic Diary Food (EDIFO) terhadap pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimbang. Diharapkan ibu lebih memperhatikan asupan makanan yang diberikan dengan menu yang bervariasi.
Co-Authors Abral Abral Abral Abral Adeko, Riang Adelina Barus Adelina Barus Adinda Nur Amaliah Alice Leiwakabessy Andy Martahan Andreas Angela BM Tulaar Ansyori, Bros Al Ayi Tansah Baiq Yuni Fitri Hamidiyanti Bongakaraeng Bongakaraeng Bongakaraeng Bongakaraeng Dewi Mey Diah Diah Diana Hartaty Angraini Dwi Priharti Dwi Priharti Dwiastuti, Sagung Agung Putri Eka Anggreni Eka Anggreni, Eka Elin Puspita Ellen Pesak Ellen Pesak Ellen Pesak Ellyani Abadi Elvi Destariyani Emini Emini Emini, Emini Endah Dian Marlina Erlin Puspita Erni Mardiati Erwin Erwin Esther N Tamunu Evi Martha Eviana S. Tambunan Fajar Susanti Fatmawati Fatmawati Fatmawati Fatmawati Feryanda Utami Gustomo Yamistada Hariyanti Hariyanti Helda Helda Henny Novita Herlina Partisse Memah Husnul Khatimah Husnul Khatimah Ida Ayu Dewi Kumala Ratih Intan Gumilang Ita Astit Ita Astit Karmawati Ita Yulita Ita Yulita Ita Yulita Ita Yulita, Ita J Fransiska Pailah Jane Annita Kolompoy Jane Annita Kolompoy Jessy Novita Sari Johana Tuegeh Juliana Purba Jurana Jurana Lestari, Syifa Yulia Maria Terok Masita Masita Meildy E. Pascoal Mery Sartika Miftah Tri Abadi Minarni Minarni Muslim Muslim Nanda Mei Shara Nenda Wulandari Neni Setiawaty Neny San Ngatemi Ngatemi Ngatemi Ngatemi Ni Made Riasmini Ni Nyoman Kasihani Nita Noviani Nita Noviani Nita Noviani, Nita Nur Rachmat Nurhayati Nurhayati Nurniati Tianastia Rullyni Nurul Lidya Olfie Sahelangi Payung Hasibuan Petrus Petrus Petrus Puasa, Rony Pudentiana Rr R. E. Purnama, Tedi Putri Nurul Firdaus Rahaju Budiarti Rahimah Laila Insani Rahmadona, Rahmadona Rahmawati, Rina Fitriana Rasumawati Rasumawati Ratna Djuwita Rikawarastuti Rikawarastuti, Rikawarastuti Rini Sekartini Rini Widiyastuti Rita Ridayani Rizki Sofian Robert Harnat Silalahi Roma Lina Rony Puasa Rusmali Rusmali Rustam Aji Sagung Agung Putri Dwiastuti Samsider Sitorus Siti Nurbayani Tauchid Siti Rahmadani Sri Djuwitaningsih Sri Hartati R. Suradijono Sulianty T Mamonto Supadma, Deby Eka Susilo Damarini Syifa Yulia Lestari Tenri Zulfa Ayu Dwi Putri Thjin Wiguna Tinneke A Tololiu Tutik Iswanti Vivi Yuliani Widya Hary Cahyati Yeni Maryani Yuniarti Yuniarti Yunita Laila Astuti Yunita Yunita