Ramadhani, Farrany Alifia
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS INSTAGRAM @iwise_edu_id SEBAGAI MEDIA DAKWAH MODERN: PENDEKATAN MULTIDIMENSIONAL TERHADAP MASYARAKAT KELAS MENENGAH ATAS DALAM PERSPEKTIF INSTITUTION Ramadhani, Farrany Alifia; Bakti, And Faisal
Holistik: Journal for Islamic Social Sciences Vol 8, No 2 (2024): December 2024
Publisher : LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/holistik.v8i2.22296

Abstract

iWise is a new Islamic educational institution that sets high tuition fees to target the upper-middle class. Given this issue, this paper aims to analyze how iWise's Instagram account functions as a modern medium for da'wah: a multidimensional approach to the upper-middle class from an institutional perspective. This study states that iWise's approach as a da'wah institution that adopts modernization strategies and tends to be oriented towards the upper-middle class may overlook the lower class, who also need spiritual services. The theory used in this study is the institutional theory proposed by Branston and Stafford (2003: 182-200). This study uses a constructivist paradigm methodology through a qualitative approach with the research subjects being the iWise Instagram account and iWise administrators, while the research object is modern da'wah. This study proves that as a medium for Islamic studies, iWise takes a holistic approach in delivering modern da'wah, reflecting efforts to make Islam a “way of life.” From an institutional perspective, this study concludes that iWise as an institution successfully reflects that da'wah in the contemporary era not only functions as a means of spreading religious values but also as a space for dialogue that bridges spirituality with the modern aspirations of society.iWise merupakan lembaga pendidikan Agama Islam baru yang menetapkan biaya pendidikan cukup tinggi untuk menargetkan masyarakat kalangan menengah ke atas. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka kajian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana instagram iWise sebagai media dakwah modern: pendekatan multidimensional terhadap masyarakat menengah atas dalam perspektif institution. Penelitian ini menyatakan bahwa pendekatan iWise sebagai lembaga dakwah yang mengadopsi strategi modernisasi dan cenderung berorientasi pada masyarakat kelas menengah atas dapat mengesampingkan kelompok masyarakat kelas bawah yang juga membutuhkan layanan spiritual. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori institusi yang dikemukakan oleh Branston dan Stafford (2003: 182-200). Penelitian ini menggunakan metodologi paradigma konstruktivisme melalui pendekatan kualitatif dengan subjek penelitiannya adalah akun instagram iWise dan pengurus iWise, sedangkan objek penelitiannya adalah dakwah modern. Penelitian ini membuktikan bahwa sebagai media kajian Islam, iWise melakukan pendekatan holistik dalam menyampaikan dakwah modern mencerminkan upaya untuk menjadikan Islam sebagai “way of life”. Dalam perspektif institusi, penelitian ini menyimpulkan iWise sebagai sebuah institusi berhasil mencerminkan bahwa dakwah di era kontemporer tidak hanya berfungsi sebagai penyebaran nilai-nilai agama, tetapi juga sebagai ruang dialog yang menjembatani spiritualitas dengan aspirasi modern masyarakat.  
Podcast Mom’s Corner: Ruang Publik Digital untuk Pemberdayaan Perempuan sebagai Ibu Ideal Ramadhani, Farrany Alifia; Sanjaya, Makroen; Hermansah, Tantan
Warta Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 8, No 2 (2025): Warta Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/wartaiski.v8i2.446

Abstract

YouTube as a digital platform, has great potential to deliver educational content. However, in reality, the majority of creators still produce mainstream entertainment content, so its educational function has not been optimized. In this context, the momscorner podcast has emerged with themes of motherhood and parenting, which have the potential to become an alternative digital public space for women to discuss the concept of the ideal mother in line with the times. This study aims to verify whether the momscorner podcast truly fulfills this role. The theoretical framework of this study refers to the public sphere theory (Habermas) and YouTube as a participatory culture (Jenkins). The research approach used is qualitative with a virtual ethnography method, with data collection through observation of podcast content and in-depth interviews with the creative team managing momscorner. This study found that the momscorner podcast is not only a medium of communication but also a discursive space that allows women to share experiences, expand their knowledge, and gain emotional support. Through content that discusses issues of parenting, child education, and mental health, this podcast helps women open up new insights into the meaning of “ideal mother.” Thus, momscorner acts as a digital public space that encourages women’s empowerment. Keywords:  Digital Public Space; Participatory Culture; Podcast; Women’s Empowerment; Ideal Mother.YouTube sebagai salah satu platform digital memiliki potensi besar dalam menghadirkan konten edukatif, namun realitasnya mayoritas kreator masih memproduksi konten hiburan yang bersifat mainstream sehingga fungsi edukatif belum optimal. Dalam konteks ini, podcast momscorner hadir dengan mengangkat tema motherhood dan parenting yang berpotensi menjadi ruang publik digital alternatif bagi perempuan untuk berdiskusi mengenai konsep ibu ideal sesuai dengan perkembangan zaman. Adanya penelitian ini bertujuan untuk memverifikasi apakah podcast momscorner benar-benar beroperasi memenuhi peran tersebut. Kerangka teoretis penelitian ini merujuk pada teori public sphere (Habermas) dan Youtube sebagai Budaya Partisipasi (Jenkins). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode etnografi virtual, dengan pengumpulan data melalui observasi konten podcast, serta wawancara mendalam dengan tim kreatif pengelola momscorner. Studi ini menemukan bahwa podcast momscorner tidak hanya menjadi media komunikasi, tetapi juga ruang diskursif yang memungkinkan perempuan untuk saling berbagi pengalaman, memperluas pengetahuan, serta mendapatkan dukungan emosional. Melalui konten yang membahas isu pengasuhan, pendidikan anak, hingga kesehatan mental, podcast ini membantu perempuan membuka wawasan baru mengenai makna “ibu ideal”. Dengan demikian, momscorner berperan sebagai ruang publik digital yang mendorong pemberdayaan perempuan.Kata kunci: Ruang Publik Digital; Budaya Partisipatif; Podcast; Pemberdayaan Perempuan; Ibu Ideal.