Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

The existence of the media market in Indonesia: Study of media economics at Kumparan.com and Tirto.id from an Islamic standpoint Amallah, Nurlaillah Sari; Heryanto, Gun Gun; Sanjaya, Makroen; Marini, Marini Marini; Nisa, Ishmatun; Salas, Hagi Julio
Islamic Communication Journal Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/icj.2023.8.2.18568

Abstract

Kumparan.com and Tirto.id now exist as online news portals that are not only written. But also through videos, images, and infographics. Like other companies, Kumparan.com and Tirto.id are profit-oriented in media economics. This research aims to reveal the existence of the media market in Indonesia related to Kumparan.com and Tirto.id reviewed from an Islamic economic perspective. This research uses an instrumental case study method that explicitly covers all aspects of the media economy at Kumparan.com and Tirto.id. This study finds that in their market role, Kumparan.com and Tirto.id make the customer the king (service market), providing full service in the form of customization to clients. As viewed from an Islamic economic perspective, universal values are the foundation for building Islamic economic theory. Such as the prophetic values (nubuwwah) that should be emulated by the Prophet Muhammad by business people, especially honesty (siddiq), responsibility (amanah), intelligence (fathanah), marketing (tabligh), and government (khalifah), then justice ('adl) must be implemented at all stages of the economy. A good business is a business that can uphold justice for its perpetrators. This study implies that media business people are prohibited from pursuing personal gain, and other parties are exploited.***Kumparan.com dan Tirto.id kini hadir sebagai sebuah portal berita online yang tidak hanya berupa tulisan, tetapi juga melalui video, gambar, dan infografik. Dalam ranah ekonomi media sama halnya dengan perusahaan lain, Kumparan.com dan Tirto.id juga berorientasi pada profit. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap eksistensi pasar media di Indonesia terkait Kumparan.com dan Tirto.id ditinjau dalam perspektif ekonomi Islam. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus instrumental yang mencakup semua aspek secara eksplisit dari ekonomi media di Kumparan.com dan Tirto.id. Temuan studi ini adalah bahwa dalam peran pasar, Kumparan.com dan Tirto.id menjadikan konsumen sebagai raja (service market) yaitu memberikan servis penuh dalam bentuk kostumisasi kepada klien. Adapun ditinjau dari perspektif ekonomi Islam, terdapat nilai-nilai universal yang menjadi pondasi untuk membangun teori ekonomi Islam tersebut, seperti nilai kenabian (nubuwwah) yang patut diteladani dari Nabi Muhammad oleh para pelaku bisnis khususnya jujur (siddiq), bertanggung jawab (amanah), cerdas (fathanah), pemasaran (tablig), dan pemerintahan (khalifah), kemudian adil (‘adl) yang harus diimplementasikan pada semua tahapan ekonomi. Bisnis yang baik adalah bisnis yang dapat memegang teguh keadilan bagi para pelakunya. Implikasi dari studi nilai ini adalah bahwa pelaku bisnis media tidak dibolehkan untuk mengejar keuntungan pribadi dan adanya unsur eksploitasi kepada pihak lain.
Konstruksi Sosial Pemikiran Kh. Ahmad Dahlan tentang Upaya Perbaikan Arah Kiblat dalam Film Sang Pencerah Sarwoko, Sunaryo; Napitupulu, Frengki; Jamalullail, Jamalullail; Sanjaya, Makroen
Journal of Education Research Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i4.2039

Abstract

Film adalah media komunikasi massa yang dapat membentuk opini dan membangun ideologi tertentu. Penelitian ini menganalisis konstruksi sosial pemikiran KH. Ahmad Dahlan tentang upaya perbaikan arah kiblat dalam film Sang Pencerah. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis naratif Tzvetan Todorov, penelitian ini mengeksplorasi tahapan internalisasi, eksternalisasi, dan objektivasi dalam narasi film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran KH. Ahmad Dahlan diarahkan untuk mengubah masyarakat konservatif menjadi modern dan ilmiah. Nilai-nilai seperti toleransi, demokrasi, keberanian, dan kejujuran menjadi alat penyebaran pesan yang efektif. Film ini merepresentasikan perjuangan intelektual dan spiritual KH. Ahmad Dahlan dalam mengubah paradigma sosial-religius masyarakat.
Establishment of Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) in the perspective of communication for development through education modernization Amallah, Nurlaillah Sari; Bakti, Andi Faisal; Praptiningsih, Novi Andayani; Sanjaya, Makroen; Hermansah, Tantan
Informasi Vol 53, No 2 (2023): Informasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/informasi.v53i2.64705

Abstract

Muhammadiyah is considered a radical conservative movement among the Malaysian Muslim community. The education system in Malaysia is generally exclusive. The majority of Malaysian society is resistant to the Muhammadiyah sect except in certain states. This research used the theory from Servaes and Malikhao, the modernization paradigm that influenced academia from 1945 to 1965 was supported by the transition of socio-political technology and culture from advanced societies to traditional societies. Development is explained as economic growth. The main idea in the modernization perspective shows that development is interpreted as first, planned, and overlapping. The results showed ideologically, the principle of progressive Muhammadiyah in establishing Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) cannot be separated from the role of the 47th Muktamar Muhammadiyah in Makassar. The congress was aimed at strengthening Muhammadiyah's Islamic vision, namely progressive Islam. Muhammadiyah launched an internationalization program, especially in the field of education, one of its implementations was by developing excellent educational centers abroad. Furthermore, Malaysia is considered the first step as a representative city center that excels in education and internationalization. Muhammadiyah is a movement that cares about Muslims so that they are not degraded by the progress of other nations, so public schools were founded and eventually became universities. This research concluded that the establishment of UMAM was a place to prove that Muhammadiyah is a progressive da'wah movement and builds society towards enlightenment. UMAM presents a superior lecture system with international standards through the use of technology. However, life is still based on Islamic values.
CRITICISM THROUGH MEMES FOR REPRESSIVE ACTIONS IN PPKM DARURAT IN WHATSAPP GROUPS Sanjaya, Makroen; Febriani, Erna; Nurhayati, Kristina; Andrariladchi, Herdi
ASPIRATION Journal Vol. 3 No. 1 (2022): July Edition of ASPIRATION Journal
Publisher : ASPIKOM Jabodetabek Region

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56353/aspiration.v3i1.38

Abstract

In the current era of new media, social criticism as a form of freedom of expression and speech is easier to facilitate. New media such as Whatsapp groups, provide various features, which allow criticism in the form of memes, to be produced, distributed and consumed by virtual communities who are members of Whatsapp groups. This article examines how criticisms of the government's repressive actions in the policy of Imposing Community Activity Restrictions (PPKM) Emergency/Level 4 and 3 Java-Bali through memes circulated in the new media platform Whatsapp group, why criticisms expressed through memes were carried out through the Whatsapp group, and what else types of memes as a form of social criticism circulating in Whatsapp groups. Pen ResultseThis research shows that the PPKM Emergency/Level 4 and 3 Java-Bali policies are repressive in nature, drawing a lot of criticism in the Whatsapp group in the form of memes. Memes, which literally mean ideas that spread quickly from person to person, are even more certain thanks to the new Whatsapp media which is interactive, has a diffuse (not centralized) character, avoids state control, and is democratic. State actors who are in charge of PPKM are generally the target of social criticism through memes in Whatsapp groups.
Propaganda Pemberitaan Jokowi pada Pemilu 2014 di Majalah Tempo dalam Perspektif Ideologies And Power Marini; Amallah, Nurlaillah Sari; Bakti, Andi M. Faisal; Sanjaya, Makroen
El Madani: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol. 4 No. 1 (2023): El-Madani: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53678/z7k0xj92

Abstract

Majalah Tempo adalah salah satu media yang berada di barisan ‘penyayang’ Jokowi. Majalah Tempo memrogandakan Jokowi pada pemilu 2014 sebagai pria bersahaja dan hobi blusukan. Ini didasarkan oleh jumlah durasi, frekuensi, dan kecenderungan objek pemberitaannya pada Jokowi. Citra Jokowi yang semula positif khususnya saat kampanye Pilpres 2014 berlangsung, seketika berubah setelah Jokowi berstatus sebagai presiden dalam pemberitaan Majalah Tempo. Hal ini terbukti Majalah Tempo mendukung Jokowi ketika Pilpres 2014 karena berdasarkan ideologi yang dianutnya bahwa Prabowo Subianto sebagai penjahat HAM. Pada edisi 5-11 Agustus 2013 Majalah Tempo memberi judul “Mendadak Jokowi” dengan gambar Jokowi yang sedang bernyanyi di sampulnya. Tendensi ini merupakan bentuk kegagalan Majalah Tempo menjadi media yang berimbang. Majalah Tempo memilih isu, memakai angle, dan memuat 11 dari 20 total Laporan Utama dengan teknik propaganda glittering generalities. Teori yang dipakai dari Branston dan Stafford (2003: 117-133) yaitu marxist approaches, post-marxism and critical pluralism, dan discourses and lived culture. Konsep yang relevan adalah mukhtalif, kabilah, dan al-hadarah. Pemberitaan Majalah Tempo memicu polarisasi, terlihat dari konsentrasi dalam arus politik dan ideologinya. Adanya pemberitaan ini sebagai pesan politik yang lebih efektif memunculkan isu pada publik
Overclaim Produk Skincare di Media Sosial: Studi Kasus Akun Dokter Detektif Abdurrohman, Haidar; Swarnawati, Aminah; Sanjaya, Makroen
CARAKA : Indonesia Journal of Communication Vol. 6 No. 1 (2025): Caraka : Indonesia Journal of Communication
Publisher : Indonesian Scientific Journal (Jurnal Ilmiah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/caraka.v6i1.191

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk dapat melihat prespektif kritis dari fonomena produk kecantikan yang dinilai masyarakat overclam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kasus yang dipilih dalam penelitian ini adalah akun Dokter Detektif yang mencari tahu kebenaran mengenai sebuah produk kecantikan. Analisis konten menggunakan Prepektif kristis Marxist untuk menilai dan mengkritisi mengenai hasil studi kasus yang dikaitakan dengan brending. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa branding yang dibuat dapat menutupi kualitas produk kecantikan sehingga memang terdapat produk kecantikan yang overclaim dipercayai oleh masyarakat.
SIMBOL DAN STRATEGI KOMUNIKASI ISLAM DALAM KAMPANYE AKBAR ANIES-MUHAIMIN DI JAKARTA INTERNATIONAL STADIUM: Simbol dan Strategi Komunikasi Islami dalam Kampanye Akbar Anies-Muhaimin di Jakarta International Stadium Habibi, Mulkan; Sanjaya, Makroen; Mukhlizar; Diaz Cholinny , Mycroft
JURNAL KEMUHAMMADIYAHAN DAN INTEGRASI ILMU Vol. 3 No. 1 (2025): Juni
Publisher : LPP AIK UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkii.3.1.288-298

Abstract

Tiga pasangan capres dan cawapres pada pemilu 2024 melaksanakan kampanye akbar sesuai jadawal yang diatur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), kampanye akbar adalah sebutan untuk kampanye rapat umum. Kampanye akbar atau kampanye rapat umum merupakan salah satu metode kampanye dalam pemilihan umum (pemilu), yang mana pelaksanaannya ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Untuk Pemilu 2024, pelaksanaan kampanye rapat umum atau kampanye akbar diatur dalam Keputusan KPU (PKPU) Nomor 78 Tahun 2024 dengan jadwal kampanye akbar atau kampanye rapat umum berlangsung mulai 21 Januari hingga 7 Februari 2024. KPU membagi kampanye akbar atau kampanye rapat umum menjadi tiga zona. KPU juga menetapkan jadwal kampanye akbar atau kampanye rapat umum untuk ketiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada 8 Februari sampai 10 Februari 2024. Rangkaian kegiatan kampanye akbar pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memiliki nuansa yang berbeda dibandingkan dengan kampanye akbar pasangan presiden dan wakil presiden lainnya Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud. Nuansa beda ini dapat dilihat dari berbagai rangkaian acara yang ditampilkan pada acara kampanye yang erat dengan nuansa Islami. Mulai dari gemahan lantunan salawat, pembacaan ayat suci alqur’an, doa serta narasi atau komunikasi yang dilakukan dengan kandungan nilai-nilai islam. Berdasarkan permasalahan itu maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis penerapan nilai-nilai islam dalam komunikasi pada kampanye akbar pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa analisis semiotika terhadap tayangan kegiatan kampanye akbar pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2024 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Tayangan video Rangkaian kampanye pasangan calon presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dianalisis menggunakan model analisis semiotika Charles Sanders Peirce.
MODAL SIMBOLIS DAN KEKERASAN SIMBOLIK: KOMERSIALISASI ISLAMOPHOBIA OLEH AKUN INSTAGRAM @PERMADIAKTIVIS2 Rosadi, Didi; Swarnawati, Aminah; Sanjaya, Makroen
Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/mkm.2025.v9i1.13887

Abstract

This study aims to analyze the phenomenon of commercialization of Islamophobia carried out by the Instagram account @permadiaktivis2 using the symbolic capital and symbolic violence analysis approaches. Through qualitative and ethnographic methods, this study observes social interactions and cultural practices that develop around the account. Data were obtained through participant observation, in-depth interviews, and text analysis of the content, comments, and hashtags used. The research findings show that the @permadiaktivis2 account utilizes symbolic capital to build identity and authority among its followers and implements symbolic violence through symbols and narratives that demean Muslims. In addition, this account also posts provocative content to attract attention and increase interaction, which supports commercialization efforts through advertising, sponsorships, and Instagram's monetization features. This phenomenon exacerbates stereotypes and discrimination against Muslims and emphasizes the importance of creating an inclusive and hate-free social media environment. This study provides an understanding of how social media can be used to spread and commercialize Islamophobia, as well as its impact on public perceptions of Islam.
Strategi Manajemen Media dalam Distribusi Konten di Era Penyiaran Digital: Studi Kasus pada TVMu Aprianto, Adityo; Sanjaya, Makroen
Jurnal Ilmu Komunikasi, Administrasi Publik dan Kebijakan Negara Vol. 2 No. 4 (2025): Oktober : Jurnal Ilmu Komunikasi, Administrasi Publik dan Kebijakan Negara
Publisher : Asosiasi Peneliti Dan Pengajar Ilmu Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/komunikasi.v2i4.646

Abstract

In facing the digital era, there is a change in conventional broadcasting to digital broadcasting with a focus on multiplatform content distribution. This encourages TVMU to adapt to digital broadcasting. This study aims to understand how media, especially TVMU, formulates strategies, chooses the right approach, implements, and conducts monitoring and evaluation to increase the relevance and reach of its broadcasts. The Media Management Strategy Theory that became the focus of the research from Media Strategy Formulation, Media Strategy Selection, Media Strategy Implementation, Monitoring and Evaluation. A qualitative approach with a case study method was used to extract data through observation and in-depth interviews with relevant informants. The results show that multiplatform content distribution is the main strategy in facing the challenges of digital broadcasting. Social media is utilized for promotion, interaction, and distribution of program excerpts, while the website serves as an additional channel for live streaming and information provision. Television remains the main focus, but digital platforms are used to expand audience reach and attract the younger generation. Monitoring and evaluation processes are conducted regularly to assess the effectiveness of the strategies implemented, with adjustments based on analysis of audience data and digital trends. Key challenges include copyright issues on digital platforms and the difficulty of attracting audiences to educational and da'wah content amidst the dominance of entertainment content. The study concludes that implementing an integrated and adaptive content distribution strategy is an important step to support media sustainability in the digital era. The findings provide guidance for other media in effectively managing content distribution to reach a wider audience.
ANALISIS FRAMING BERITA PENDAFTARAN CAPRES- CAWAPRES PEMILU 2024 PADA BREAKING NEWS METROTV Yussanto, Fauzi; Sanjaya, Makroen
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 8 No. 3 (2025): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis framing pemberitaan pendaftaran capres–cawapres Pemilu 2024 pada program Breaking News MetroTV menggunakan model Zhongdang Pan & Gerald M. Kosicki. Latar penelitian bertolak dari perbedaan durasi siaran dan pengemasan visual pada tiga pasangan: Anies–Muhaimin, Ganjar–Mahfud, dan Prabowo–Gibran. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif–deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi siaran dan wawancara mendalam dengan pelaku produksi newsroom, dilengkapi kajian dokumen (triangulation of sources). Analisis dilakukan pada empat perangkat wacana: sintaksis, skrip (5W+1H), tematik, dan retoris. Hasil menunjukkan MetroTV menayangkan proses pasangan Anies–Muhaimin secara paling lengkap (dari kediaman, kantor partai koalisi, hingga KPU) dengan durasi ±480 menit, sementara Ganjar–Mahfud ±140 menit dan Prabowo–Gibran ±206 menit. Distribusi durasi, pemilihan sudut pandang, dan elemen retoris memperlihatkan framing yang lebih menonjol pada pasangan Anies–Muhaimin. Temuan dilengkapi testimoni redaksi mengenai asas keberimbangan liputan dan faktor operasional lapangan. Implikasi riset menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap P3SPS KPI, serta peluang studi lanjutan yang menggabungkan semiotics Roland Barthes atau framing Robert N. Entman agar gambaran menjadi lebih komprehensif Kata kunci: Gen Z, Tiktok, marriage is scary, persepsi, media sosial, pernikahan Abstract This study examines the news framing of Indonesia’s 2024 presidential–vice presidential registration on MetroTV’s Breaking News, applying Zhongdang Pan & Gerald M. Kosicki’s model. Using a qualitative–descriptive approach, data were collected through broadcast observation and in-depth interviews with newsroom personnel, supported by document review (source triangulation). The analysis covered four discourse devices: syntactic, script (5W+1H), thematic, and rhetorical structures. Results reveal the Anies–Muhaimin pair received the most complete and longest coverage (≈480 minutes) from home departure through party offices to the KPU, compared with Ganjar–Mahfud (≈140 minutes) and Prabowo–Gibran (≈206 minutes). Differences in airtime allocation, camera vantage points, and rhetorical emphasis indicate a more salient framing toward Anies–Muhaimin. Editorial testimonies on balance and field operations complement the findings. The study underscores adherence to Indonesia’s broadcasting standards and invites future work combining Barthes’ semiotics or Entman’s framing for broader interpretive depth. Keywords: breaking news, framing, Pan & Kosicki, MetroTV, candidate registration.