p-Index From 2020 - 2025
0.817
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Pharmaqueous
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERBEDAAN JUMLAH LEUKOSIT DAN NEUTROFIL ABSOLUT PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN DAN TANPA ULKUS DIABETIK DI RUMAH SAKIT ISLAM FATIMAH CILACAP PERIODE JANUARI - JUNI 2022 Nugraheni, Fajarita Eky; Puspodewi, Dini; Mubarok, Akhmad
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 5 No. 2 (2023): Volume 5, Nomor 2, November 2023
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus (DM) tipe 2 adalah penyakit kronik yang terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Salah satu komplikasi kronis pada DM adalah ulkus diabetik. Ulkus diabetik adalah keadaan ditemukannya infeksi, tukak dan atau destruksi ke jaringan kulit yang paling dalam di kaki pada pasien. Kejadian ulkus diabetik meningkatkan jumlah leukosit dan jumlah neutrofil pada pasien DM karena leukosit berperan dalam sistem pertahanan tubuh sedangkan neutrofil absolut dapat mengindikasi adanya infeksi dan inflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan perbedaan jumlah leukosit dan jumlah neutrofil absolut pada pasien DM tipe 2 dengan dan tanpa ulkus diabetik di Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Total sampel adalah 205 pasien yang terdiri dari 152 subyek DM tipe 2 tanpa ulkus diabetik dan 53 subyek DM dengan ulkus diabetik. Sampel merupakan pasien RSI Fatimah Cilacap yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Analisis yang digunakan adalah uji Mann-Whitney. Hasil rerata jumlah leukosit dan neutrofil absolut pada pasien DM tipe 2 tanpa ulkus adalah 8,91 μl.dan 6,49 μl. Rerata jumlah leukosit dan neutrofil absolut pada pasien DM tipe 2 dengan ulkus adalah 14,45 μl. dan 11,76 μl. Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan jumlah leukosit dan neutrofil absolut pada pasien DM tipe 2 dengan dan tanpa ulkus diabetik.
PROFIL PROTEIN PADA KEDELAI DAN TEMPE BERBASIS SDS-PAGE Farabi, Meka Faizal; Mubarok, Akhmad
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 2 No. 1 (2020): Volume 2, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v1i2.122

Abstract

Tempe merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang kaya gizi. Tempe terbuat dari kedelai (Glycine max (L.) Merill.) yang mengalami fermentasi oleh jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae dengan ciri khas produk berwarna putih, tekstur kompak dan flavor khas campuran aroma jamur dan kedelai. Karena adanya proses fermentasi yang mengubah kedelai menjadi tempe, menyebabkan terjadinya perubahan protein kedelai dari yang komplek menjadi lebih sederhana. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui profil protein kedelai dan tempe dengan variasi lama fermentasi.
Identifikasi Cemaran Bakteri Escherechia coli Pada Air Sumur di Cilacap Mubarok, Akhmad; Rochmah, Nikmah Nuur; Permana, Denih Agus Setia
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 3 No. 2 (2021): Volume 3, Nomor 2, November 2021
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v3i2.331

Abstract

Air merupakan kebutuhan yang sangat mutlak bagi makhluk hidup khususnya manusia. Kebutuhan akan air seakan-akan tidak pernah ada habisnya antara lain digunakan untuk minum, mengolah makanan, mandi, energi, transportasi, pertanian ,industri dan rekreasi. Penyediaan air bersih akan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengurangi jumlah orang sakit terutama penyakit yang berhubungan dengan air serta meningkatkan standar kualitas hidup. Menurut Permenkes No.492 Tahun 2010 tentang syarat mikrobiologi air minum adalah tidak ditemukannya bakteri Coliform dan Escherichia coli dalam 100 ml air. Kualitas air yang baik juga mempengaruhi kesehatan masyarakat, air digunakan harus terbebas dari cemaran mikroorganisme, salah satunya adalah bakteri Escherichia coli. Air yang tercemar bakteri dapat menularkan penyakit melalui air. Salah satu penyakit yang dapat ditularkan melalui air adalah penyakit diare. Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang masih tinggi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Desain peneilitian adalah eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah sumur yang dimiliki oleh penduduk di wilayah kelurahan Sidanegara Kabupaten Cilacap. Sedangkan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagian dari sumur yang berada di wilayah tersebut. Hasil dari 5 sampel didapatkan bahwa 4 sampel (80%) dari 5 sampel memiliki indeks MPN >0/100 ml yang berarti sumur bor tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli. Sedangkan 1 sampel (20%) tidak terkontaminasi Escherichia coli.
Perbandingan Hasil Il-6 Pada Pasien Covid-19 dengan Diabetes Melitus dan Tanpa Diabetes Melitus Suhada, Wahyu Aji; Mubarok, Akhmad; Nugroho, Yusuf Eko
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 5 No. 2 (2023): Volume 5, Nomor 2, November 2023
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v5i2.321

Abstract

Seseorang dengan penyakit penyerta atau komorbid seperti diabetes melitus mempunyai risiko lebih besar tertular virus selama terjadinya wabah COVID-19. Kadar IL-6 dapat meningkat sampai ribuan kali lipat ketika mengalami stres seluler serta membantu dalam mengkoordinasikan respon terhadap disregulasi homeostasis jaringan. IL-6 digunakan sebagai prediktor prognosis pasien COVID-19 terkonfirmasi. Peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaah hasil pemeriksaan IL-6 pada pasien COVID-19 dengan Diabetes Melitus dan tanpa Diabetes Melitus. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di RSUD Cilacap dengan populasi sampel yaitu data pasien COVID-19 yang dilakukan pemeriksaan IL-6. Data dianalisis dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov-smirnof. Dan dilanjutkan dengan uji T-Test. Hasil IL-6 pada pasien COVID dengan DM tertinggi yaitu 5000 COI, sedangkan tanpa DM tertinggi 72,6 COI. Ada perbedaan hasil IL-6 pada pasien COVID-19 dengan DM dan tanpa DM dimana hasil IL-6 pasien COVID-19 dengan DM lebih tinggi.