Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH EFEKTIVITAS PEMBERIAN INFUSA EKSTRAK DAUN KEJIBELING (Strobilanthes crispus) SEBAGAI PENURUN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR Reja Rafli, Afan; Tajudin, Tatang; Farabi, Meka Faizal
SAINS INDONESIANA Vol. 1 No. 1 (2023): Vol. 1, No. 1 Edisi Februari 2023
Publisher : Gamma Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes merupakan sekelompok penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia). Pada kondisi ini kemampuan tubuh untuk merespon insulin menurun (resistensi insulin) atau pankreas memproduksi insulin lebih sedikit. Kondisi ini dapat menyebabkan hiperglikemia, yang dapat menyebabkan komplikasi metabolik akut seperti ketoasidosis diabetikum atau hiperglikemia nonketotik hiperosmolar (HHNK). Hiperglikemia kronis dapat menyebabkan komplikasi mikrovaskuler kronis (penyakit ginjal dan mata) dan komplikasi neurologis. senyawa yang ada di daun kejibeling terutama flavonoid, Selain itu, flavonoid bertindak dengan menghambat glikosidase alfa yang digunakan untuk memecah karbohidrat. Penghambatan glukosidase alfa ini menyebabkan penyerapan glukosa tertunda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektivitas pemberian infusa ekstrak daun kejibeling (Strobilan Diabetes merupakan sekelompok penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia). Pada kondisi ini kemampuan tubuh untuk merespon insulin menurun (resistensi insulin) atau pankreas memproduksi insulin lebih sedikit. Kondisi ini dapat menyebabkan hiperglikemia, yang dapat menyebabkan komplikasi metabolik akut seperti ketoasidosis diabetikum atau hiperglikemia nonketotik hiperosmolar (HHNK). Hiperglikemia kronis dapat menyebabkan komplikasi mikrovaskuler kronis (penyakit ginjal dan mata) dan komplikasi neurologis. senyawa yang ada di daun kejibeling terutama flavonoid, Selain itu, flavonoid bertindak dengan menghambat glikosidase alfa yang digunakan untuk memecah karbohidrat. Penghambatan glukosidase alfa ini menyebabkan penyerapan glukosa tertunda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektivitas pemberian infusa ekstrak daun kejibeling (Strobilanthes crispus) pada tikus jantan galur wistar. Ekstrak dibuat dengan metode infusa, Menggunakan 20 tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan Setiap tikus diinduksi dengan aloksan. Kelompok 1,2 dan 3 diberi 20g ekstrak infusa daun kejibeling dosis 2,52 g/KgBB, 30g ekstrak infusa daun kejibeling dosis 3,78 g/KgBB, 40g ekstrak infusa daun kejibeling dosis 5,04 g/KgBB, kelompok 3 diberi Na CMC 2 ml. Dan kelompok 5 diberi suspensi glibenklamid 0,09 mg/KgBB. Pengecekan kadar gula darah menggunkan alat glukometer. Analisis data dilakukan dengan One Way ANNOVA. Hasil infusa dosis 1, infusa dosis 2, dan infusa dosis 3 memiliki efektivitas penurunan kadar gula darah yang signifikan dilihat dengan nilai SPSS < 0,05 kesimpulan dari penelitian ini bahwa kelompok 2 dengan infusa dosis 30g memiliki efektivitas penurunan kadar gula darah yang paling efektif dengan nilai penurunan dari 249 mg/dl ke 139 mg/dl. thes crispus) pada tikus jantan galur wistar. Ekstrak dibuat dengan metode infusa, Menggunakan 20 tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan Setiap tikus diinduksi dengan aloksan. Kelompok 1,2 dan 3 diberi 20g ekstrak infusa daun kejibeling dosis 2,52 g/KgBB, 30g ekstrak infusa daun kejibeling dosis 3,78 g/KgBB, 40g ekstrak infusa daun kejibeling dosis 5,04 g/KgBB, kelompok 3 diberi Na CMC 2 ml. Dan kelompok 5 diberi suspensi glibenklamid 0,09 mg/KgBB. Pengecekan kadar gula darah menggunkan alat glukometer. Analisis data dilakukan dengan One Way ANNOVA. Hasil infusa dosis 1, infusa dosis 2, dan infusa dosis 3 memiliki efektivitas penurunan kadar gula darah yang signifikan dilihat dengan nilai SPSS < 0,05 kesimpulan dari penelitian ini bahwa kelompok 2 dengan infusa dosis 30g memiliki efektivitas penurunan kadar gula darah yang paling efektif dengan nilai penurunan dari 249 mg/dl ke 139 mg/dl.
Edukasi Pencegahan TBC Berbasis Kreativitas Dan Inovasi Siswa di SMP Negeri 5 Cilacap Nurfauzi, Yuhansyah; Farabi, Meka Faizal; Ginanjar Triyono, Heru; Raafi R, Muhammad; Iskandar, Drajat
Journal of Social and Community Service Vol. 4 No. 2 (2025): July 2025
Publisher : Faculty of Engineering University of Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jestmc.v4i2.289

Abstract

Tuberculosis (TB) remains one of the major health issues in Cilacap Regency. Preventive efforts can be initiated early through educational approaches combined with creativity and innovation. This community service program was carried out at SMP Negeri 5 Cilacap by empowering students through the Youth Scientific Research (KIR) group. The aim was to improve students’ understanding of TB prevention while fostering their creativity in producing health-based scientific works. The activities included: (1) presentations on TB, innovation, and the importance of creative products for health; (2) counseling on affordable functional food based on soybeans delivered by an immunology lecturer; (3) education on TB prevention, transmission, and stigma reduction provided by a community nursing lecturer; and (4) training on developing scientific works and innovative products, such as tempe-based biscuits as a high-protein source. Pretest results showed that only 30% of students understood the material, while 70% did not. After the program, understanding significantly increased to 85% of students, with only 15% remaining less informed. These findings indicate that creativity- and innovation-based education is effective in enhancing students’ knowledge of TB prevention. 
Pemanfaatan Tanaman Rambutan (Nephelium lappaceum L.) sebagai Bahan Eco-Print untuk Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Masyarakat Maharani, Endang Tri Wahyuni; Ethica, Stalis Norma; Mukaromah, Ana Hidayati; Khoirunisa, Asiva; Mirza, Sa’if Revallindo; Fauziyyah, Dinah; Tamimi, Iqbal; Febrianti, Pepi; Farabi, Meka Faizal
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 4 No 4 (2025): Oktober
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Desa Sidorejo kelurahan Tambangan kecamatan Mijen merupakan suatu desa yang banyak warganya menanam tanaman buah rambutan (Nephelium lappaceum L.), namun banyak masyarakat yang belum memiliki pengetahuan tentang manfaat tanaman tersebut sebagaibahan Eco-print. Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini merupakan implementasi hasil penelitian tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai motif pada eco-print. Tujuan: Untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat daun rambutan sebagai bahan eco-print, sehingga dapat meningkatkan pendapatan Masyarakat. Metode: Kegiatan dilaksanakan di Sidorejo, Kelurahan Tambangan, Mijen Semarang dalam bentuk ceramah dan pelatihan ketrampilan Eco-print. Partisipan pengabdian masyarakat sebanyak 20 orang. Hasil: Partisipan lebih memahami tentang manfaat daun tanaman rambutan sebagai bahan eco-print.  Nilai rata-rata pengetahuan partisipan mengalami peningkatan dari 56,5 poin saat pre-test menjadi 90,25 post-test, mengalami peningkatan rerata skor pengetahuan sebesar 59,74%. Kesimpulan: Edukasi dalam bentuk ceramah dan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat daun tanaman rambutan dalam pembuatan Eco-print. Kata kunci: daun rambutan, eco-print, nephelium lappaceum l _________________________________________________________________________ Abstract Background: Sidorejo Village, Tambangan Subdistrict, Mijen District, is a village where many residents grow rambutan (Nephelium lappaceum L.), but no one has knowledge of the benefits as an Eco-print material. In the previous research, results on the use of plants as motifs in eco-print were presented. This community service activity is an implementation of it. Objective: To educate the community about the benefits of rambutan leaves as an eco-print material, so that it can increase community income. Method: The activity was carried out in Sidorejo, Tambangan Subdistrict, Mijen, Semarang, in the form of lectures and Eco-print skills training. Among the 20 community service participants are present. Result: Participants better understand the benefits of rambutan leaves as an eco-print material. The average knowledge score of participants increased from 56.5 points in the pre-test to 90.25 in the post-test. The average knowledge score has increased by 59.74%. Conclusion: Education by lectures and training can increase community knowledge about the benefits of rambutan leaves in making Eco-print. Keywords: rambutan leaves, eco-print, nephelium lappaceum l
PROFIL PROTEIN PADA KEDELAI DAN TEMPE BERBASIS SDS-PAGE Farabi, Meka Faizal; Mubarok, Akhmad
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 2 No. 1 (2020): Volume 2, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v1i2.122

Abstract

Tempe merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang kaya gizi. Tempe terbuat dari kedelai (Glycine max (L.) Merill.) yang mengalami fermentasi oleh jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae dengan ciri khas produk berwarna putih, tekstur kompak dan flavor khas campuran aroma jamur dan kedelai. Karena adanya proses fermentasi yang mengubah kedelai menjadi tempe, menyebabkan terjadinya perubahan protein kedelai dari yang komplek menjadi lebih sederhana. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui profil protein kedelai dan tempe dengan variasi lama fermentasi.
Korelasi Kadar Ureum dan Kreatinin pada Pasien Anemia dI RSU Duta Mulya Majenang Budiyanto; Farabi, Meka Faizal; Faizal, Imam Agus
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 5 No. 2 (2023): Volume 5, Nomor 2, November 2023
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v5i2.317

Abstract

Anemia yang disebabkan kekurangan eritropoietin dapat terjadi pada pasien penyakit ginjal kronik. Fungsi ginjal menolak untuk memproduksi eritro-poietin dengan seimbang, sebagai hasilnya terdapat kecenderungan hubungan linear antara kadar hemoglobin dan laju filtrasi glomerulus pada pasien dengan penyakit ginjal. Salah satu cara menegakan diagnosis gagal ginjal dengan menilai atau mengukur kadar ureum dan kreatinin serum, karena kedua senyawa tersebut hanya dapat diekskresikan oleh ginjal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui korelasi kadar ureum dan kreatinin pada pasien anemia di RSU Duta Mulya Majenang. Jenis penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional, dengan sampel penelitian semua pasien anemia yang dilakukan pemeriksaan ureum dan kreatinin di RSU Duta Mulya Majenang pada bulan Januari – Maret 2023 sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, sebanyak 66 sampel. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas pasien penyakit gagal ginjal kronis dialami oleh lansia yaitu usia 46-65 tahun dengan jumlah sampel pasien sebanyak 43 pasien (65.2%) dan sebagian besar diderita oleh perempuan sebanyak 35 pasien (53.0%). Korelasi kadar ureum dan kreatinin pada semua sampel menunjukan hasil yang melebihi nilai normal. Simpulan penelitian ini adalah adanya korelasi kadar ureum dan kreatinin serum pada pasien anemia di RSU Duta Mulya Majenang
Perbedaan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Menggunakan Antikoagulan Ethylene Diamine Terta Acetic Acid (Edta) Dan Natrium Florida (NaF) Dengan Variasi Penundaan Waktu Pemeriksaan Pada Siswa Smk Semesta Bumiayu Mulyani, Eti; Pangesti, Ira; Farabi, Meka Faizal
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 5 No. 2 (2023): Volume 5, Nomor 2, November 2023
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v5i2.322

Abstract

Laboratorium klinis memiliki peran penting dalam penegakan diagnosis, serta pencegahan terhadap penyakit dan pengobatan terhadap penyakit. Salah satu pemeriksaan laboratorium klinis diantaranya pemeriksaan glukosa darah yang dilakukan untuk mengetahui konsentrasi glukosa dalam darah. Pemeriksaan glukosa darah dapat menggunakan specimen darah utuh, serum atau plasma dengan antikoagulan EDTA, heparin, Natrium sitrate dan Natrium Florida. Pemeriksaan sampel dengan penundaan perlu ditambahkan bahan pengawet. Perbedaan penggunaan antikoagulan EDTA dan NaF terjadi karena antikoagulan EDTA tidak terdapat zat yang menghambat proses glikolisis, hanya dapat mencegah koagulasi, dan antikoagulan NaF dapat menghambat proses glikolisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan antikoagulan dan waktu penundaan pemeriksaan terhadap kadar glukosa darah. Jenis penelitian ini adalah pendekatan Cross sectional. Sampel adalah darah vena dari 15 orang siswa SMK Semesta Bumiayu dengan tidak memperhatikan riwayat status glukosa darah sebelumnya yang dimasukkan dalam 2 tabung berbeda, plasma EDTA dan Plasma Natrium Fluorida (NaF). Kadar glukosa sampel diperiksa dengan metode glukosa oksidase (GOD) dengan variasi penundaan waktu 1 jam, 2 jam dan 3 jam. Uji statistik menggunakan independent T-test, One way Anova dan Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil penelitian menunjukan nilai α = 0,000 (pemeriksaan menggunakan EDTA dan NaF dengan variasi penundaan waktu 1 jam, 2 jam dan 3 jam). Terdapat pebedaan yang bermakna antara pemeriksaan glukosa darah menggunakan antikoagulan EDTA dan antikoagulan NaF dengan variasi penundaan waktu pemeriksaan 1 jam, 2 jam dan 3 jam
Safety Evaluation of Burdock (Arctium Lappa L.) Root Extract: Effects on Spleen Histopathology and Peripheral Lymphocytes in Wistar Rats Faizal, Imam Agus; Afrilla, Rananda; Farabi, Meka Faizal; Savitri, Lisa
Jurnal Riset Kesehatan Vol 14 No 2 (2025): NOVEMBER 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrk.v14i2.13839

Abstract

Arctium lappa L. (burdock) root contains phytochemicals—including flavonoids, saponins, and phenolic compounds—reported to exhibit immunomodulatory activity. This study evaluated the safety of Arctium lappa L. root extract through a 28-day post-test experimental design involving male and female Wistar rats. Eight animals were randomized into four groups receiving oral doses of 0, 150, 300, or 450 mg/kg BW/day. Lymphocyte counts were measured using an automated analyzer, and splenic histopathology was assessed on Hematoxylin–Eosin–stained sections using semiquantitative scoring. Lymphocyte values (mean ± SD) showed no significant differences among groups (p > 0.05; small effect size) and remained within physiological limits, with males ranging from 4.14 ± 0.21 to 7.96 ± 0.34 ×10³/µL and females from 2.04 ± 0.18 to 15.43 ± 0.52 ×10³/µL. No necrotic lesions were identified in any dose group. Splenic congestion and extramedullary hematopoiesis were mild to moderate, remaining below 30–50% involvement without architectural disruption. These findings indicated that repeated oral exposure to A. lappa extract up to 450 mg/kg BW/day did not induce structural injury or suppress immune-cell profiles, supporting its preliminary safety for further toxicological and immunopharmacological investigation.