Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Meningkatkan Kepercayaan Diri Dalam Berbicara Bahasa Inggris Melalui Kegiatan English Course Bahrani, Bahrani; Toba, Rostanti; Nadia, Nadia; Hayati, Noor; Ressa, Ressa; Azizah, Siti Nur; Imanda, Qadri; Erangga, Suwarid; Clevara, Yayas
SIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2025): SIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Januari 2025
Publisher : FTIK UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/simas.v3i1.7130

Abstract

Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun tinggi. Dalam hal pendidikan, seorang anak memerlukan pelayanan yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan disertai dengan pemahaman mengenai karakteristik anak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya. Hal tersebut akan sangat membantu dalam menyesuaikan proses belajar bagi anak dengan usia, kebutuhan dan kondisi masing-masing. Pendidikan seharusnya diberikan kepada anak usia dini, sehingga mereka dapat mengenali lingkungannya dengan cepat. Memberikan pendidikan anak pada usia dini diharapkan dapat mempersiapkan anak dalam menghadapi masa-masa yang akan datang. Dalam memberikan pendidikan anak pada usia dini tidak semata-mata turun tangan dari orang tua saja, namun juga dari lingkungan, masyarakat, maupun sekolah formal seperti didirikannya PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan TK (Taman Kanak-kanak). Di era globalisasi ini negara kita harus mampu melahirkan generasi cendekia yang mampu bersaing di dunia. Untuk dapat bersaing di taraf internasional kita harus dapat berkomunikasi secara internasional pula. Dengan adanya pembelajaran bahasa asing diharapkan mampu memupuk benih-benih generasi pendongkrak dunia. Di kota-kota besar di Indonesia telah banyak berdiri sekolah formal dalam hal pengembangan pendidikan anak pada usia dini. Sehingga mutu dan kualitas anak di kota besar sudah bagus. Namun lain hal dengan daerah yang jauh dari perkotaan, banyak sekolah yang belum dapat memberikan kualitas peendidikan dari segi berbahasa asing. Dengan akses menuju daerah perkotaan yang sulit, hal itu menjadi salah satu penghambat kemajuan pendidikan. Seperti di daerah Samarinda Seberang. Daerah ini adalah daerah yang memliki jarak jauh untuk akses ke kota, sehingga rata-rata anak hanya mendapatkan fasilitas Pendidikan dari sekolah saja. Setelah selesai sekolah kegiatan anak-anak hanya bermain, dan tidak ada kegiatan les tambahan lainnya. Melihat kondisi tersebut, anggota tim PKM dari fakultas Tarbiyah Jurusan TBI IAIN Samarinda merumuskan kegiatan PKM dengan tema “English Course For Kids” .
Deconstructing Elon Musk's Rhetorical Prowess: A Pragmatic Analysis of Speech Acts in His TED Talk Bahrani, Bahrani; Irawati, Dini; Hadijah, Sitti; Erangga, Suwarid
IJELTAL (Indonesian Journal of English Language Teaching and Applied Linguistics) Vol 9, No 1 (2024): Indonesian Journal of English Language Teaching and Applied Linguistics
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/ijeltal.v9i1.1473

Abstract

This research comprehensively analyzes Elon Musk's speech acts during his TED Talk Show episode "Tesla, Twitter and How His Brain Works", employing an integrated speech act theory approach. The identified locutionary, illocutionary, and perlocutionary acts reveal Musk's strategic tactics for maintaining engagement, shaping perceptions, and influencing decision-making. A qualitative approach with a pragmatics perspective analyzed Musk's speech acts in the Talk Show, using a transcription from YouTube as data source for his utterances. The findings showed Musk's locutionary acts aligned with facework and politeness theories, fostering self-presentation. His illocutionary acts like assertions, accusations, questioning, promises, and commands resonated with persuasive discourse applications of speech act theory. Perlocutionary effects causing concern, amusement, persuasion, inspiration, and curiosity generation reflected perlocutionary act concepts influencing audience perceptions. Integrating these frameworks offers insights into Musk's multifaceted strategies, highlighting speech act components' interplay in achieving outcomes. The findings contribute understandings of effective leadership communication and persuasion. While acknowledging limitations, the research holds pedagogical implications for enhancing English learners' public speaking, persuasive discourse, and cross-cultural communication skills by integrating theory and applications.