Ningrum, Dita Cahaya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi MPASI dalam Program GERBANG EMAS: Membangun Pondasi Nutrisi Awal untuk Mencegah Stunting Kusmawati, Iffah Indri; Putri, Noviyati Rahardjo; Megasari, Anis Laela; Larasati, Disa; Rahmah, Ulinuha Aufa; Ningrum, Dita Cahaya
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i11.22693

Abstract

ABSTRACT Stunting is a health problem in toddlers characterized by height below the standard and delayed cognitive development as a result of chronic malnutrition. One of the contributing factors is inappropriate complementary feeding (CF) practices, in terms of timing, type, texture, and feeding frequency. A lack of maternal knowledge is a key factor underlying these inappropriate practices. This community service activity aimed to improve mothers’ knowledge regarding appropriate complementary feeding to support optimal child growth and development and to prevent stunting. The method was carried out through CF education, accompanied by examples of local menus and tips on food texture according to the child’s age, and concluded with a discussion. The target participants of this activity were 35 mothers of infants aged 6–12 months. Based on the pre-test results, the average maternal knowledge score was 7.8, which increased to 8.4 after the educational intervention. The results indicate an improvement in knowledge gained through participatory education in the complementary feeding class. It is expected that future activities will be complemented by long-term assistance, periodic evaluation of children’s nutritional status, and expanded research coverage that includes maternal behavior and involves a control group. Keywords: Complementary Feeding, Stunting, Health Education  ABSTRAK Stunting merupakan masalah kesehatan pada balita yang ditandai dengan tinggi badan di bawah standar dan keterlambatan perkembangan kognitif akibat kekurangan gizi kronis. Salah satu penyebabnya adalah praktik pemberian MPASI yang tidak tepat, baik dari segi waktu, jenis, tekstur, maupun frekuensi makan. Kurangnya pengetahuan ibu menjadi faktor utama dalam ketidaktepatan tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai pemberian MPASI yang tepat guna mendukung tumbuh kembang anak secara optimal dan mencegah stunting. Metode kegiatan dilakukan melalui pemberian edukasi MPASI disertai dengan contoh menu lokal serta tips tekstur makanan sesuai dengan usia anak lalu ditutup dengan diskusi. Mitra dalam kegiatan ini adalah 35 orang ibu balita usia 6 -12 bulan. Berdasarkan hasil pre test didapatkan rerata nilai pengetahuan ibu adalah 7,8 dan meningkat menjadi 8,4 setelah intervensi edukasi. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang didapatkan melalui edukasi partisipatif dalam kelas MPASI. Diharapkan untuk kegatan selanjutnya dapat dilengkapi dengan pendampingan jangka panjang, evaluasi status gizi anak secara berkala, serta perluasan cakupan penelitian yang mencakup perilaku ibu dan melibatkan kelompok kontrol. Kata Kunci: MPASI, Stunting, Edukasi Kesehatan
Hubungan Postpartum Depression dengan Mother Infant Bonding dan Faktor Sosiodemografis Maulina, Rufidah; Sugiyani, Sugiyani; Maghfiroh, Zahwa Fitrotul; Ningrum, Dita Cahaya; Maharani, Alvina Dewi
Jurnal Sains Kebidanan Vol. 7 No. 2 (2025): NOVEMBER 2025
Publisher : POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jsk.v7i2.12876

Abstract

Depresi postpartum adalah gangguan emosional non-psikotik yang muncul setelah melahirkan, biasanya mencapai puncaknya dalam beberapa minggu pertama hingga tiga bulan pascapersalinan. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan perilaku, kognitif, dan interpersonal yang mengganggu hubungan ibu dan bayi, serta berdampak jangka panjang terhadap ikatan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara depresi postpartum dan ikatan ibu–bayi di Puskesmas Colomadu II. Studi potong lintang dilakukan pada 59 ibu yang memiliki bayi berusia kurang dari 12 bulan. Data dikumpulkan menggunakan Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) versi Indonesia dan Mother to Infant Bonding Scale (MIBS), kemudian dianalisis menggunakan uji Spearman’s rank dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 ibu (16,9%) mengalami depresi postpartum. Ditemukan korelasi positif antara depresi postpartum dan gangguan ikatan ibu–bayi (r = 0,279; p = 0,032), yang menunjukkan bahwa semakin tinggi skor depresi, semakin lemah ikatan ibu–bayi. Analisis regresi juga menunjukkan bahwa variabel sosiodemografis tidak berhubungan signifikan dengan depresi (p > 0,05). Temuan ini menekankan pentingnya skrining dan penanganan dini depresi postpartum oleh tenaga kesehatan terutama bidan.