Respiratory Distress Syndrome (RDS) merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada bayi prematur di seluruh dunia. Kondisi ini disebabkan oleh defisiensi surfaktan paru yang mengakibatkan kolaps alveoli, gangguan pertukaran gas, hipoksemia, hingga gagal napas. Insidensi RDS berbanding terbalik dengan usia gestasi, di mana risiko tertinggi terjadi pada bayi dengan usia kehamilan kurang dari 30 minggu. Kemajuan perawatan intensif neonatal, termasuk terapi surfaktan eksogen dan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP), telah meningkatkan angka kelangsungan hidup. Namun, peran perawat tetap sangat penting dalam memberikan asuhan yang komprehensif. Penerapan Teori Self-Care Orem memberikan kerangka konseptual yang jelas untuk mengintegrasikan stabilisasi fisiologis, pendekatan family-centered care, dan pemberdayaan orang tua. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan secara rinci penerapan Teori Self-Care Orem dalam asuhan keperawatan bayi dengan RDS. Desain penelitian menggunakan studi kasus deskriptif dan tinjauan literatur. Intervensi keperawatan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan oksigenasi, termoregulasi, nutrisi, serta penanganan kecemasan dan edukasi orang tua. Hasil menunjukkan adanya perbaikan kondisi klinis bayi berupa peningkatan saturasi oksigen, penurunan tanda-tanda distress pernapasan, peningkatan toleransi nutrisi, serta penguatan keterlibatan keluarga dalam perawatan. Penelitian ini menegaskan relevansi teori Orem sebagai model holistik dalam keperawatan neonatal, yang menjembatani praktik berbasis bukti dengan partisipasi keluarga secara penuh dalam proses pemulihan.