Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PELAKSANAAN PROTOKOL KESEHATAN PENCEGAHAN COVID-19 PADA SISWA SMP MUHAMMADIYA 3 JAKARTA : Analysis of Factors Associated with Compliance with the Implementation of the Covid-19 Prevention Health Protocol in Muhammadiyah 3 Middle School Students, Jakarta Eni Widiastuti; Erni Rita; Erwan Setiyono; Awaliah; Masmun Zuryati; Idriani
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1420

Abstract

Pendahuluan : Pandemi Covid-19 telah merubah seluruh aspek kehidupan termasuk di dunia  pendidikan. Setelah sebelumnya pembelajaran harus dilakukan secara daring untuk mencegah penularan Covid-19, kini tatap muka sudah boleh dilaksanakan namun dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Tujuan: Pada penelitian ini terdapat hubungan sikap dengan kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19 pada pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah SMP Muhammadiyah 3 Jakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif  analitik, dengan pendekatan cross-sectional. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 110 siswa. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sikap berhubungan dengan kepatuhan dengan p value 0,013, analisis faktor risiko didapatkan OR 2,28, CI 95%  ( 1,305-6,1300 ),  artinya dari hasil didapatkan bahwa sikap mempunyai   hubungan yang signifikan dengan kepatuhan, dan sikap yang kurang baik berisiko 2,28 kali ketidak patuhan dalam pelaksanaan protokol kesehatan dibandingkan dengan sikap yang baik.  dan untuk variabel pengetahuan siswa terhadap protokol kesehatan Covid-19 didapatkan p value  0,058 artinya pengetahuan tidak hubungan dengan kepatuhan protokol kesehatan, dan tidak menjadikan faktor risiko terhadap ketidak patuhan protokol kesehatan Kesimpulan: Edukasi protokol kesehatan tetap diberikan untuk membentuk sikap yang baik terhadap protokol kesehatan dan perlunya pemantauan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan melalui PHBS di sekolah untuk meningkatkan kepatuhan siswa terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah SMP Muhammadiyah 3 Jakarta.
DETERMINAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH: Determinants of the Quality of Nursing Services on Patient Satisfaction at the Jakarta Cempaka Putih Islamic Hospital Widiastuti, Eni; Zuryati, Masmun; Sunandar, Mas Asep; Ernirita; Awaliah; Idriani; Setiyono, Erwan
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 10 No. 1 (2024): JIKep | Februari 2024
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v10i1.1827

Abstract

Pendahuluan: Tingginya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan perlu diimbangi dengan peningkatan mutu pelayanan keperawatan, dimana pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan Kesehatan. Rumah sakit harus berupaya untuk memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas tinggi untuk meningkatkan kepuasan pasien, karena berbagai aspek dapat mempengaruhi kepuasan pasien. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Metode: Penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sample sebanyak 128 pasien rawat inap, pengambilan sample dengan teknik stratified random sampling. Analisis menggunakan distribusi frekwensi, chisquare dan regresi logistik. Hasil: menggambarkan usia responden rata-rata 46,7 tahun, jenis kelamin perempuan (72%), pendidikan SMA (53,9%), pasien tidak bekerja (60,9%). Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional baik (54,7%), mutu pelayanan keperawatan kurang baik (51,6%) dan pasien kurang puas terhadap pelayanan keperawatan  50,8%.   Tidak terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan dengan kepuasan pasien (p > 0,05). Terdapat hubungan antara pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional dengan kepuasan pasien (p=0,000), terdapat hubungan antara mutu pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien (p=0,000). Variabel dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien yaitu mutu pelayanan keperawatan. Mutu pelayanan keperawatan yang baik berpeluang 8,3 kali memberikan kepuasan pada pasien dibandingkan mutu pelayanan keperawatan yang kurang baik. Kesimpulan:  Rumah Sakit senantiasa meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan melalui pelatihan asuhan keperawatan berfokus kebutuhan pasien, dengan harapan kebutuhan dasar dan keselamatan pasien dapat terpenuhi melebihi ekspektasi pasien, sehingga  kepuasan pasien meningkat.  
Pemberdayaan Keluarga dengan pendekatan Heatlh Coaching dalam Upaya Keluarga sadar dan Siaga Tuberkulosis.di Klinik TB RO Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Rita, Erni; Mujiastuti, Rully; Setiyono, Erwan; Widiastuti, Eni; Awaliah; Idriani; Zuryati, Masmun; Nurhidayat, Wulan; Arfiansyah, Fachri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik (JPMT)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jpmt.7.2.129-136

Abstract

Tuberkulosis Resistan Obat (TBC RO) adalah penyakit TBC yang disebabkan oleh kuman M. tuberculosis yang sudah mengalami resistansi atau kebal terhadap obat antituberkulosis (OAT) yang digunakan saat ini. Pelayanan Tuberkulosis Resistensi Obat pada Layanan terpadu TB Resistensi Obat adalah Pelayanan Klinis yang bersifat komprehensif, terpadu dan menyeluruh terhadap pasien dengan diagnosis TB RO. Pasien TB RO setiap hari minum obat di depan PS ( Pasient Supporter). Pasient Suporter yang bertugas untuk mendampingi pasien TB RO dari awal pengobatan sampai sembuh. Pendampingan pasien bertujuan agar pasien benar-benar berobat penuh sehingga tidak akan mangkir. Oleh karena itu pendamping pasien perlu memberikan motivasi serta perhatian agar pasien memiliki kemauan untuk sembuh. Health Coaching adalah praktik pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan dengan maksud untuk meningkatkan kesehatan individu dan untuk memfasilitasi pencapaian tujuan Kesehatan.Tujuan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat membentuk inovasi pendampingan keluarga adalah Pemberdayaan keluarga dengan pendekatan Heatlh Coaching dalam Upaya Keluarga sadar dan Siaga Tuberkulosis. Metode yang diterapkan adalah kombinasi dari beberapa pendekatan yaitu metode Pemberdayaan dengan pendekata health coaching sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam merawat dan mencegah penularan TB Paru didalam lingkungan keluarga., serta metode bina suasana. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat dari kegiatan adalah peningkatan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam merawat dan mencegah penularan TB Paru.Rata-rata pengetahuan keluarga sebelum dilakukan Coaching 8,88, setelah dilakukan Coaching 9,81, dengan P Value 0,000. Ada hubungan yang signifikan pengetahuan Coaching pada keluarga TB RO. Kesimpulannya, pemberdayaan keluarga siaga dengan metode Health Coaching kepada keluarga efektif meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam merawat dan mencegah penularan TB paru,
Halotherapy pada Anak dengan Penyakit Respirasi: A Scooping Review Kartika Alifah; Suci Dewi Utami; Yuke Liza Fitri Dhadila; Tazkiah Aulia; Anita Apriliawati; Nyimas Heny Purwati; Titin Sutini; Awaliah
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.4458

Abstract

Latar Belakang: Penyakit pernapasan merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada anak, dengan angka kejadian tinggi di tingkat global dan nasional. Implementasi kebijakan seperti Practical Approach to Lung Health (PAL) masih menghadapi kendala, terutama dalam hal fasilitas diagnostik dan akses terapi inhalasi. Haloterapi, sebagai pendekatan non-farmakologis, menunjukkan potensi membantu meredakan gejala dan memperbaiki fungsi paru pada anak dengan gangguan pernapasan. Tujuan: Tinjauan cakupan ini bertujuan untuk memetakan bukti ilmiah terkait penerapan halotherapy pada anak-anak dengan gangguan respirasi. Metode: Studi ini menggunakan kerangka kerja PCC (Population, Concept, Context) dengan populasi anak usia <18 tahun yang mengalami gangguan respirasi, konsep halotherapy, dan konteks pelayanan kesehatan (RS dan klinik) tanpa batasan geografis. Literatur dicari melalui database PubMed, ProQuest, dan ScienceDirect menggunakan kombinasi kata kunci dan operator boolean. Seleksi dilakukan berdasarkan kriteria inklusi. Hasil: Terdapat 9 artikel yang diinklusikan yang menunjukkan bahwa halotherapy menjanjikan dalam meningkatkan fungsi paru, mengurangi gejala, dan memperpendek masa rawat inap pada berbagai kondisi respirasi anak. Efektivitas paling konsisten ditemukan pada penggunaan saline hipertonik 3% pada pasien bronkiolitis. Kombinasi halotherapy dan senam pernapasan juga menunjukkan manfaat tambahan pada anak dengan asma. Tidak ada efek samping serius yang dilaporkan, namun hasil antar studi masih bervariasi. Kesimpulan: Halotherapy dapat dipertimbangkan sebagai terapi komplementer yang aman dan menjanjikan bagi anak-anak dengan gangguan respirasi ringan hingga sedang, serta menjadi bagian dari pendekatan multidisiplin dalam layanan kesehatan anak.
Penerapan Aplikasi Islam TB Edukasi dalam Peningkatan Usaha Kesehatan Sekolah pada Pencegahan Penularan Tuberkulosis Anak ErniRita; Awaliah; Mujiastuti, Rully; Eni Widiastuti; Idriani; Masmun Zuryati; Erwan Setiyono; Putri Fadlilatun Nazilah; Syahla Tazkiya; Widya Qolbu Nabila; Abdillah Agung Nugroho; Ahmad Subhan Fuady
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMP Muhammadiyah 36 Jakarta adalah sekolah yang terletak di Jl. Tebet Timur II No.35 RT006/RW05, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Sekolah berada di lokasi padat, dengan lingkungan yang beresiko terpapar bakteri Mycobacterium Tuberkulosis (TBC). Melalui wadah dan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), sekolah berupaya untuk menjadi sekolah sehat. Di antara upayanya adalah promosi kesehatan dan pengendalian faktor risiko penularan TBC di sekolah. Metode yang diterapkan yaitu metode pemberdayaan siswa melalui edukasi dan pelatihan, bina suasana dan advokasi. Bentuk kegiatannya antara lain melalui membaca komik pada aplikasi Islam TB Edukasi (I-TBE), dan memanfaatkan UKS sebagai wadah. Aplikasi I-TBE berisi pengetahuan mengenai TBC yang memudahkan skrining untuk mendapatkan data-data anak yang terkena TBC. Sementara kapasitas para petugasnya ditingkatkan melalui edukasi dan pelatihan komunikasi serta desain grafis untuk promosi kesehatan. Dari hasil penerapan aplikasi I-TBE, terdapat peningkatan hasil pengetahuan siswa sebesar 13,47%.
Effektifitas penerapan modul ratu ceria terhadap pencegahan kejadian anemia pada remaja : Effectiveness of the ratu ceria module in preventing anemia among adolescents Setiyono, Erwan; Widiastuti, Eni; Dewi, Nurma; Ernirita; Zuryati, Masmun; Awaliah; Idriani
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 11 No. 3 (2025): JiKep | Oktober 2025
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v11i3.2974

Abstract

Anemia merupakan salah satu dari tiga beban masalah gizi di Indonesia selain malnutrisi dan obesitas. Anemia terjadi akibat kondisi kekurangan zat besi (Fe) yang tidak hanya menjadi masalah bagi Indonesia tetapi juga banyak dialami negara-negara di Asia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganaliasa effektifitas dari penerapan Model Ratu Ceria dengan peningkatan pengetahuan Remaja dalam mencegah kejadian Anemia. Jenis penelitian adalah penelitian Kuantitatif dengan pre-experimental design dengan pendekatan one group pre-test dan post-test design . Populasi dalam penelitian adalah siswa SMP sejumlah 60 siswa. Tehnik yang digunakan purposive sampling. Pengumpulan data di awali dengan pembagian kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa terhadap pencegahan kejadian anemia pada remaja , kemudian di nilai tingkat pengetahuannya dan didokumentasikan sebagai data pre-test. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan penuyuluhan dan simulasi menggunakan Modul Ratu Ceria dan dilakukan penilaian kembali tentang pengetahuan siswa yang terlihat setelah 3 hari pelatihan dan data yang terekam disebut data post-test. Data di analisa dengan uji Wilcoxon. Tingkat pengetahuan terhadap anemia meningkat signifikan setelah dilakukan pelatihan dan simulasi Modul Ratu Ceria terhadap pencegahan kejadian anemia. Modul Ratu Ceria ini kedepannya dapat di terapkan pada siswa di usia remaja pada tatanan pendidikan khususnya di SMP untuk pencegahan anemia