Pendahuluan: Hipertensi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia sekitar 7 Juta orang meninggal setiap tahunnya, banyak penderita hipertensi tidak menyadari dirinya telah menderita hipertensi. Lansia merupakan kelompok usia rentan terjadi hipertensi karena penurunan fisiologisnya. Pengaturan diet hipertensi sangat diperlukan dengan pengurangan natrium atau pengurangan asupan garam agar tekanan darah tetap stabil. Self-efficacy salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan diet rendah garam pada lansia. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan self-efficacy dengan kepatuhan diet rendah garam pada lansia hipertensi di posyandu lansia desa Palrejo. Metode: Desain penelitian analitik korelasi-Cross Sectional. Jumlah populasi 75 responden, sampel 63 lansia hipertensi, menggunakan teknik Cluster Sampling. Variabel independent Self-efficacy., variabel dependen kepatuhan diet rendah garam, pengambilan data menggunakan kuesioner. Self-efficacy dan kepatuhan diet rendah garam menggunakan skala linkert pertanyakan positif, negative. Uji statistik Spearman’s Rank. (?) < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan hampir setengan (44,4%) lansia memiliki self-efficacy sedang dan sebagian besar (57,1%) lansia memiliki diet rendah garam yang cukup patuh. Analisis uji statistik Sperman’s Rank ?-value 0,000 yang berarti (?) = 0,000 < (?) 0,05 dan nilai r = 0,731 sehingga H1 di terima yang artinya terdapat hubungan antara self-efficacy dengan kepatuhan diet rendah garam pada lansia hipertensi didesa palrejo dengan kategori kuat. Kesimpulan: Semakin tinggi self-efficacy seseorang, semakin besar keyakinannya untuk mampu mengontrol asupan garam dan mempertahankan pola makan sehat