Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Pengangkatan Anak dalam Perspektif Hukum Islam dan Undang-Undang Perlindungan Anak Nasution, Rizki P; Syarkaini; Dawami; Fitriany, Lestari
JURNAL AZ-ZAWAJIR Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Az Zawajir
Publisher : Institute Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57113/jaz.v5i2.372

Abstract

Pengangkatan anak adalah proses pengalihan hak anak dari orang tua kandung kepada orang tua angkat melalui penetapan pengadilan, yang melibatkan tanggung jawab penuh atas perawatan, pendidikan, dan pembesaran anak. Meskipun praktik ini dikenal luas, pemahaman mengenai pengangkatan anak dalam perspektif hukum Islam dan Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengangkatan anak menurut hukum Islam dan hukum positif di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa library research, dengan pengumpulan data melalui dokumentasi dari sumber-sumber hukum Islam, undang-undang terkait, dan literatur yang relevan. Data dianalisis secara deskriptif dengan tahapan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hukum Islam, anak angkat tetap terhubung dengan nasab orang tua kandungnya dan tidak memiliki hak waris dari orang tua angkatnya, kecuali melalui wasiat wajibah hingga 1/3 bagian. Sebaliknya, hukum positif menganggap anak angkat sebagai anak kandung yang memiliki hak waris penuh dan memutuskan hubungan perdata dengan orang tua kandungnya. Meskipun ada persamaan seperti keharusan seagama antara anak dan orang tua angkat, perbedaan signifikan terlihat dalam tata cara dan implikasi hukum pengangkatan anak
Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Waris Bagi Keluarga Islam Di Indonesia Dan Malaysia Susiana; Febriansyah, Denny; Syarkaini; Fitriany, Lestari
JURNAL AZ-ZAWAJIR Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Az Zawajir
Publisher : Institute Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57113/jaz.v5i2.374

Abstract

Mediasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa waris menawarkan pendekatan yang inovatif dan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam di Indonesia dan Malaysia. Sengketa waris dalam konteks keluarga Islam sering kali melibatkan konflik yang kompleks, baik secara hukum maupun emosional. Mediasi, sebagai metode penyelesaian sengketa, memberikan solusi yang lebih harmonis dan efisien dibandingkan proses litigasi yang dapat memakan waktu dan sumber daya. Di Indonesia, di mana hukum waris Islam diintegrasikan dengan hukum nasional, mediasi melibatkan mediator yang memahami baik aspek hukum Islam maupun kearifan lokal. Pendekatan ini memungkinkan penyelesaian sengketa yang tidak hanya adil tetapi juga sesuai dengan norma-norma budaya dan agama. Sementara itu, di Malaysia, mediasi waris juga dilaksanakan dalam kerangka hukum Islam, melibatkan pihak berwenang seperti Jabatan Agama Islam serta mediator profesional. Proses ini mengutamakan musyawarah dan kesepakatan bersama, yang mengurangi ketegangan dan memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Penelitian ini mengkaji efektivitas mediasi dalam penyelesaian sengketa waris di kedua negara, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi serta manfaat yang diperoleh. Temuan menunjukkan bahwa mediasi tidak hanya menawarkan solusi yang lebih cepat dan efektif tetapi juga memperkuat hubungan sosial dan kekompakan keluarga. Namun, keberhasilan mediasi sangat tergantung pada kompetensi mediator dalam memahami hukum waris Islam dan kemampuan mereka untuk memfasilitasi dialog yang konstruktif
Penilaian Kesehatan Bank Syariah Menggunakan Metode REGC Zalina, Indah; Fitriany, Lestari; Nurmatias, Faizal; Khairul
Al-Hisbah Jurnal Ekonomi Syariah Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Al Hisbah
Publisher : Institute Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57113/his.v4i1.348

Abstract

Penilaian kesehatan bank syariah merupakan proses evaluasi yang penting dalam menentukan kinerja dan stabilitas keuangan bank berbasis syariah. Penilaian tersebut melibatkan sejumlah faktor, termasuk kepatuhan terhadap aturan-aturan dan juga prinsip syariah, kinerja keuangan, manajemen risiko, serta kepatuhan terhadap regulasi. Tujuan dari dilaksanakannya penilaian kesehatan Bank ini adalah untuk memastikan bahwa bank syariah dapat menjaga stabilitasnya, memberikan layanan yang berkualitas kepada nasabah, serta mematuhi standar etika dan hukum Islam. Metode Penelitian yang di gunakan ialah pendekatan kualitatif dengan studi pustaka (library research). kesehatan bank dapat disimpulkan bahwa bank dapat menjalan operasionalnya dengan baik, sehingga mampu menjamin kelangsungan operasional keuangan dan bisnis bank sehingga kepercayaan masyarakat tetap tergaja untuk menginvestasikan dananya. Untuk mengetahui tingkat kesehatan bank bisa dilakukan melalui Enam metode penilaian yaitu dengan CAMELS, Namun mulai dari tanggal 01 Januari 2012 Metode RGEC digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank pada periode terakhir hingga tanggal 31 Desember 2011, dan secara bersamaan mencabut Peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 mengenai Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dengan metode CAMELS.