Kurikulum Merdeka Belajar merupakan upaya pembaruan dalam sistem pendidikan Indonesia, namun implementasinya di sekolah masih menghadapi berbagai tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam penerapan Kurikulum Merdeka di SMA Negeri 4 Tangerang Selatan, termasuk hambatan yang dihadapi serta strategi yang digunakan untuk mengatasinya. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan berlandaskan teori konstruktivisme Jean Piaget, penelitian ini menelusuri pengalaman nyata di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi di tingkat sekolah belum sepenuhnya optimal. Meskipun materi telah disiapkan serta pelatihan dan sosialisasi telah dilaksanakan, peran guru penggerak masih terbatas, dan pimpinan sekolah belum terlibat secara aktif dalam inisiatif tersebut. Di tingkat kelas, guru menghadapi keterbatasan pengalaman, sementara pemahaman siswa terhadap kurikulum masih rendah. Kendati demikian, proses pembelajaran tetap berjalan secara dinamis berkat dukungan motivasi belajar siswa, ketersediaan fasilitas, serta kolaborasi antara guru dan orang tua. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka sangat bergantung pada keterlibatan aktif seluruh unsur sekolah serta penguatan kapasitas mereka dalam menghadapi perubahan