Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyuluhan Bahaya Cacingan Bagi Siswa Sekolah Dasar Sebagai Upaya Mewujudkan Anak Indonesia Sehat dan Berprestasi Febriani, Ade; Anggraini, Anggita; Aini, Fitri; Miller Simorangkir, Rendy; Razak, Abdur; Rizky Andrila Aqsal, Irghi; Afara, Rahcmatul; Zainah, Zainah; Aprillya, Vinny; Cahya Khairunisa, Aulia; Mayang, Mayang; Syilvia Sakti, Miranda; Chairunnisa, Chairunnisa; Ariyansyah, Rafly; Al Madani Zeind, M Azmi
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v3i2.543

Abstract

Cacingan merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi di sekuruh dunia, khususnya Indonesia. Cacingan merupakan penyakit umum di Indonesia yang menyerang anak-anak disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides. Anak-anak terpapar cacingan salah satunya karena memiliki kebiasaan bermain tanah dan mengonsumsi makanan yang tidak higienis. Dalah hal ini kami melakukan pengabdian masyarakat di SDN 117 Pekanbaru tepatnya di desa Pengambang Jaya Indah kel. Limbungan Kec. Rumbai Timur. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mendatangkan pemahaman kepada siswa SDN 117 Pekanbaru tantang bahaya penyakit cacingan dan bagaimana cara mencegahnya. Cacingan paling banyak ditemui oleh siswa tingan sekolah dasar aktif bermain secara bebas dan tidak mengerti cara menjaga kebersihan tangan lebih bersih dan sehat. Metode pelaksanaan ini dilakukan dengan cara menggunakan tip melalui dokumen PowerPoint, brosur, dan video animasi. Alat penilaian yang digunkan pada kegiatan ini adalah angket berupa pre-test dan posttest. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan peningkatan siswa kelas 3 SDN 117 Pekanbaru mempunyai pengetahuan tentang penyakit cacingan dan bagaimana cara pencegahannya. Hal ini terlihat jelas melalui kegiatan pretest dengan 3 soal dari 36 siswa kelas 3 hanya dapat menjawab 3 soal pada saat mereka berada di kegiatan setelah tes menerima 3 soal yang tepat. Dari hasil ini terlihan pemahaman siswa menjadi semakin mendalam. Hal yang baik dan harapannya dapat membina generasi yang sehat dan aktualisasi.
REPRESENTASI KRITIK SOSIAL TERHADAP FENOMENA POLITIK TRANSAKSIONAL PADA KONTEN PARODI POLITIK AKUN INSTAGRAM @BILLY_FLBS Arif, Muhammad; Aprillya, Vinny
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 6 No. 3 (2023): Volume 6 No. 3 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i1.25847

Abstract

Tujuan penelitian ini agar dapat mengetahui bagaimana representasi kritik sosial terhadap fenomena politik transaksional pada akun Instagram @billy_flbs. Bentuk penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian ini adalah akun Instagram @billy_flbs yang menampilkan berbagai macam jenis konten yang meliputi video-video parodi politik. Sedangkan objek penelitian ini adalah kritik sosial terhadap politik transaksional yang direpresentasikan dalam konten parodi politik akun Instagram @billy_flbs dengan judul video “Lama-lama Ampun Juga”. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan mengamati konten parodi politik yang telah dipilih berdasarkan kriteria jumlah viewers atau penonton terbanyak.Teori yang digunakan adalah analisis semiotika Roland Barthes, yaitu untuk mengetahui makna denotatif, konotatif dan mitos yang terkandung pada konten tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Konten parodi politik milik akun Instagram @billy_flbs merepresentasikan kritik sosial terhadap fenomena politik transaksional. (2) Politik transaksional atau jual-beli suara masih menjadi kebudayaan yang lazim dilakukan ketika masa kampanye. (3) Akibat dari kegiatan politik transaksional adalah menciptakan calon-calon anggota pejabat yang korupsi dan berakibat menurunnya nilai demokrasi. Implikasi dari penelitian ini adalah calon pejabat eksekutif dan legislatif beserta masyarakat sangat perlu mentaati aturan dan norma terkait kampanye, serta menghindari kegiatan politik transaksional untuk tetap menjaga nilai-nilai demokrasi, serta perlunya penataan bagi sistem hukum di Indonesia agar memberi sanksi lebih tegas kepada pelaku politik transaksional.