Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LITERATURE REVIEW: MODEL EDUKASI UPAYA PENCEGAHAN BULLYING UNTUK SEKOLAH Marhaely, Shofiyyah; Purwanto, Agung; Aini, Ririn Nur; Asyanti, Shinta Dwi; Sarjan, Wulandari; Paramita, Pradnya
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.25398

Abstract

Menurut WHO, sekitar 1 dari 3 siswa di seluruh dunia mengalami bentuk tindakan bullying.  Sedangkan di Indonesia, berdasarkan data yang dihimpun oleh KPAI dan FSGI, kasus bullying mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2022, tercatat sekitar 226 kasus bullying dan pada tahun 2021 sekitar 53 kasus. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tindakan bullying masih menjadi teror bagi anak-anak di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, pentingnya edukasi tentang dampak buruk perilaku bullying menjadi salah satu strategi dalam menambah pengetahuan dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menilai model edukasi yang tepat sebagai upaya pencegahan bullying di lingkungan sekolah guna mengurangi tindakan bullying. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah studi Literature Review dengan melakukan pencarian melalui database seperti, Google Scholar dan Pubmed dengan membatasi 5 tahun terakhir publikasi yaitu antara 2018 sampai 2023. Dari hasil seleksi yang sesuai kriteria inklusi, didapatkan 10 artikel yang kemudian dilakukan pengkajian. Berdasarkan hasil kajian pada setiap artikel, ditemukan beberapa model edukasi yang dapat diterapkan dalam upaya pencegahan tindakan bullying, seperti teknik Design Thinking, Role Play Management, dan Media Komik dan Video Animasi serta ekstrakulikuler seperti Beladiri. Berdasarkan hasil kajian literatur dapat disimpulkan bahwa pencegahan bullying di lingkungan sekolah dapat dilakukan mulai dari pemetaan dan perencanaan model edukasi yang tepat sebagai upaya preventif. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang dampak negatif dari tindakan bullying dan menurunkan angka kasus tindak kekerasan di sekolah.
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LANSIA BERKUALITAS DENGAN PENCEGAHAN DEMENSIA DI RPTRA POLA IDAMAN KELURAHAN PONDOK LABU KECAMATAN CILANDAK JAKARTA SELATAN Purwanto, Agung; Widyasti, Ariesta; Rahayu, Astri; Fauziah Soeroso, Edna; Rahayu, Effyanti; Fitria Dewi, Delyana; Farhanida, Farhanida; Handayani, Handayani; Fiqi Kamala, Mayya; Abid, Muhammad; Haerani, Rani; Dwi Asyanti, Shinta; Resna Sari, Sylvia; Hasim, Wahid; Sarjan, Wulandari
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 3 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i3.837-848

Abstract

Penduduk dunia saat ini mengalami pertambahan usia yang signifikan, termasuk di Indonesia. Pertambahan usia ini juga diikuti dengan bertambahnya jumlah kelompok lanjut usia (lansia) di masyarakat. Dengan pertumbuhan jumlah penduduk lanjut usia yang semakin signifikan di Jakarta, penting untuk merancang pengembangan layanan lansia dengan memperhatikan kebutuhan mereka sejalan dengan perubahan metabolisme tubuh yang menurun. Hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan secara fisik maupun psikologis bagi lansia. Salah satu tantangan kesehatan yang sering dihadapi oleh kelompok ini adalah masalah demensia dan penyakit lainnya yang mempengaruhi kemampuan kognitif dan fungsi otak. Demensia adalah suatu kondisi penyakit yang memengaruhi fungsi otak dan secara perlahan-lahan merusak kemampuan seseorang dalam berpikir. Diagnosa demensia dapat dilakukan melalui evaluasi kesehatan mental menggunakan Mini-Mental State Examination (MMSE), serta melibatkan penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, dan latihan otak.  Pada analisis didapatkan hasil 24 responden (60%) yang definite gangguan kognitif (berat),11 responden (27,5%) probable gangguan kognitif (sedang) dan 5 responden (12,5%) dengan hasil fungsi kognitif normal. Nilai tersebut dikategorikan berdasarkan total skor jawabab yang di dapatkan saat pengisian kuisioner Mini Mental State Examination (MMSE). Dari hasil tersebut disimpulkan bahwamayoritar lansia mempunyai gangguan kognitif yang berat (Demensia)