Motives merupakan alasan seseorang melakukan perilaku yang mencerminkan kebutuhan dan keinginan untuk dipenuhi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa motives berperan penting dalam memunculkan problematic smartphone use (PSU). Namun, pemahaman mengenai perbedaan hubungan motives dengan PSU berdasarkan jenis kelamin maupun pengaruhnya terhadap penggunaan jenis konten smartphone tertentu masih terbatas. Penelitian ini bertujuan melakukan systematic review untuk menyatukan temuan yang ada terkait hubungan motives dengan PSU. Pencarian literatur dilakukan melalui Google Scholar dan Semantic Scholar dengan rentang waktu 2024 hingga 2025, menggunakan kombinasi kata kunci terkait PSU dan motives. Seleksi artikel mencakup publikasi berbahasa Indonesia atau Inggris, berstatus full-text dan open access, serta terindeks pada jurnal Quartile 1 (Q1) hingga Quartile 4 (Q4) atau Sinta 1 (S1) hingga Sinta 4 (S4). Hasil analisis terhadap 17 artikel menunjukkan bahwa motives yang memicu PSU meliputi faktor psikologis seperti desire thinking dan rumination serta faktor lingkungan seperti cumulative ecological risk, insecure attachment, pola asuh negatif, dan pengalaman masa kecil yang buruk. Perbedaan berdasarkan jenis kelamin tampak pada perempuan yang lebih rentan terhadap disrupsi hubungan orangtua-anak akibat technoference, sementara laki-laki lebih mudah mengalami ketergantungan pada smartphone. Selain itu, motives tertentu berhubungan dengan penggunaan konten spesifik, seperti fear of missing out (FOMO) dan kebutuhan interaksi sosial pada media sosial, serta dorongan dokumentasi dan promosi diri pada Instagram. Kajian ini menekankan perlunya penelitian lanjutan dengan basis data yang lebih luas, mempertimbangkan faktor demografis lain, dan mengeksplorasi berbagai platform digital agar pemahaman mengenai peran motives dalam terbentuknya PSU menjadi lebih komprehensif.