Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Prevention of Alzheimer's in Elderly Marsya, Happy; Ninawati, Ninawati; Kezia, Jenny; Devina Dinata, Yolanda; Juvinto, Juvinto
Devotion : Journal of Research and Community Service Vol. 6 No. 6 (2025): Devotion: Journal of Community Research
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/devotion.v6i6.25489

Abstract

The increasing number of elderly individuals across countries has brought about new health challenges, one of which is the rising risk of Alzheimer's disease, characterized by progressive cognitive decline. A major problem identified in this study is the lack of public awareness regarding non-pharmacological preventive measures for Alzheimer’s. The objective of this activity is to educate elderly participants about effective preventive strategies, including physical activity, reminiscence therapy, and proper brain nutrition. The method used was a psychoeducational seminar conducted on May 20, 2025, in Jakarta, with 15 elderly participants. Evaluation was performed using a pre-test and post-test design, analyzed with the Wilcoxon test. Results showed a significant increase in participants' knowledge after the seminar (p = 0.003), with the majority demonstrating improved post-test scores. The findings suggest that community-based health education is highly effective in improving elderly understanding of Alzheimer’s prevention. Collaborative efforts between community organizations and health institutions are needed to expand such outreach. This study also serves as a practical model for community service programs that can be replicated in other demographic contexts to promote brain health literacy and preventive behavior.
Effect of Narrative Writing Intervention on Work Stress Among Employees with Consideration of Self-Disclosure Ramadhani, Rizqa Fithra; Idulfilastri, Rita Markus; Ninawati, Ninawati
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 5 No. 10 (2025): Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/eduvest.v5i10.52253

Abstract

Corporate acquisitions often trigger structural changes that heighten employee stress. Such changes can create anxiety and uncertainty regarding job positions and levels of control, particularly among employees who worked in the company prior to the acquisition. This study examines the Effect of Narrative Writing Intervention on Work Stress Among Employees with Consideration of Self-Disclosure. Using a quantitative experimental method, participants were divided into two groups: an experimental group that wrote about experiences and emotions related to work stress, and a control group that wrote about daily activities without expressing emotions or personal feelings. The instruments used were the 10-item Perceived Stress Scale (Cohen & Williamson, 1988) and the Modified 10-item Self-Disclosure Index (Miller et al., 2011). Findings indicate that self-disclosure enhances the effectiveness of narrative writing, as individuals with higher levels of self-disclosure were better able to process emotions and benefited more from the writing activity. A total of eight participants were evenly assigned to each group, based on their status before and after the company acquisition. Results showed that narrative writing functioned as a dynamic emotional process. Stress levels initially increased during the early intervention weeks but subsequently decreased significantly. Self-disclosure played a crucial role in this process, with participants reporting higher self-disclosure experiencing greater reductions in stress.
Problem Solving Melalui Permainan Ramadhan, Rusydian; Ninawati, Ninawati; Susanto, Audrey Valencia; Dcj, Daniel Franando; Rabbani, Nabhan; Eldiyano, Albertrado Totto
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.19655

Abstract

Bermain dapat dikemas dengan berbagai cara, termasuk juga dipakai untuk pembelajaran, belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar. Pembelajaran konvensional telah dimodifikasi atau digabungkan dengan metode lainnya namun tetap berada pada koridor permainan edukatif. Permainan edukatif telah dikenal sebagai metode yang efektif dalam mendukung proses pembelajaran anak. Menurut Safitri (2020), media pembelajaran berbasis board game dapat membantu meningkatkan minat serta pemahaman anak terhadap materi yang dipelajari dibandingkan dengan metode konvensional. Selain itu anak-anak juga perlu diajarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mereka secara mandiri. Keterampilan problem solving sangat penting bagi anak-anak karena membantu mereka menghadapi tantangan dan membuat keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari. Berpikir kritis termasuk menggunakan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya, fakta dan data untuk menyelesaikan masalah (Reeve 2016). Kegiatan permainan dilakukan selama kurang lebih satu jam melibatkan 29 siswa perempuan dan laki-laki kelas 6 Sekolah Dasar di Jakarta Barat. Media pembelajaran interaktif seperti board game dapat membantu mengatasi permasalahan. Board game mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik bagi siswa. Tidak hanya meningkatkan minat belajar, akan tetapi juga dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap konsep-konsep penting yang diajarkan di sekolah. Dengan pengalaman bermain yang melibatkan pemikiran kritis dan pemecahan masalah, anak-anak dapat belajar lebih efektif sambil mengembangkan kreativitas dan kemampuan sosial mereka.
Thriving at Work in the AI Era Busy to Productive: Strategi Efektif Meningkatkan Task Performance di Era AI Pytaloka, Aurora Dewi; Ninawati, Ninawati; Idulfilastri, Rita Markus
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 4 No. 11 (2025): JURNAL LOCUS: Penelitian dan Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v4i11.5038

Abstract

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan dinamika ekonomi yang meliputi inflasi tinggi serta gelombang pemutusan hubungan kerja menuntut perusahaan untuk beradaptasi dengan cepat. PT X, perusahaan teknologi di bidang voucher game, produk digital PPOB, dan software house, menghadapi tantangan dalam mempertahankan karyawan dan menjaga kinerja sumber daya manusia (SDM) di tengah meningkatnya beban kerja. Dalam menghadapi situasi ini, perusahaan membutuhkan strategi agar kinerja karyawan tetap optimal, kepuasan kerja terjaga, dan pemanfaatan teknologi AI berjalan dengan baik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilaksanakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berupa seminar psikoedukasi dengan tema "Thriving at Work in the AI Era" dan judul "From Busy to Productive: Strategi Efektif Meningkatkan Task Performance di Era AI". Seminar ini ditujukan untuk 40 karyawan PT X dan bertujuan memberikan wawasan praktis dalam manajemen SDM, sehingga karyawan tetap produktif dan termotivasi dengan mengoptimalkan penggunaan AI. Metode pelaksanaan seminar mencakup persiapan, koordinasi dengan mitra, penyusunan materi berdasarkan penelitian tesis, pelaksanaan seminar, dan evaluasi pasca kegiatan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta, dengan rata-rata skor pre-test sebesar 63,5% meningkat menjadi 93,5% pada post-test (peningkatan 30 poin). Peningkatan tertinggi terjadi pada pemahaman komponen task performance (dari 35% menjadi 90%) dan konsep four strategic pillars (dari 30% menjadi 87,5%). Luaran yang diharapkan meliputi laporan akhir kegiatan, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dalam bentuk poster, publikasi artikel jurnal SINTA 3, dan karya tulis di media massa. Diharapkan seminar ini dapat meningkatkan kinerja SDM PT X melalui pemanfaatan AI untuk efisiensi kerja, menciptakan lingkungan kerja yang adaptif, dan inovatif.
Hubungan antara Loneliness dengan Intimacy Without Commitment Pada Dewasa Muda Siagian, Willy Saindro; Ninawati, Ninawati
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini dimotivasi oleh menurunnya tingkat pernikahan dan meningkatnya prevalensi keintiman tanpa komitmen (IWC) di kalangan dewasa muda, dengan hipotesis bahwa perasaan kesepian memengaruhi preferensi relasional. Penelitian ini mengacu pada teori keterikatan dan teori cinta segitiga Sternberg, dan melibatkan literatur tentang digitalisasi hubungan interpersonal. Kesepian diukur menggunakan Skala Kesepian UCLA, sedangkan IWC dioperasionalkan melalui dimensi keintiman Skala Cinta Segitiga Sternberg. Dengan menggunakan desain korelasi kuantitatif, penelitian ini mengambil sampel dewasa muda berusia 19-30 tahun yang tinggal di wilayah Jabodetabek (Jabodetabek). Data dikumpulkan melalui survei online yang disebarluaskan melalui WhatsApp dan Instagram dan dianalisis menggunakan teknik korelasi untuk memeriksa asosiasi antar variabel. Temuan menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara kesepian dan kecenderungan untuk terlibat dalam keintiman tanpa komitmen di antara orang dewasa muda. Studi ini menyimpulkan bahwa tingkat kesepian yang meningkat dikaitkan dengan kecenderungan yang lebih besar untuk hubungan intim non-komitmen, dengan implikasi untuk intervensi kesehatan mental dan untuk memahami dinamika relasional yang berkembang di era digital.
Hubungan antara Fatherless dan Fear of Intimacy pada Dewasa Awal Apranda, Fadil; Ninawati, Ninawati
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji pengaruh ketiadaan ayah (fatherless) terhadap ketakutan terhadap keintiman pada dewasa muda berusia 19 hingga 30 tahun di Indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional, dengan pengumpulan data melalui survei daring menggunakan instrumen terstandarisasi yang mengukur ketiadaan ayah, dengan ketakutan terhadap keintiman. Sampel terdiri atas partisipan dewasa muda dari wilayah Jakarta Indonesia. Analisis statistik menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara ketiadaan ayah dan ketakutan terhadap keintiman, yang mengindikasikan bahwa tingkat ketiadaan ayah yang lebih tinggi berkaitan dengan kesulitan yang lebih besar dalam membentuk hubungan intim. Ketiadaan figur ayah ditemukan berperan sebagai mediator dalam hubungan ini, yang memperkuat mekanisme psikologis melalui mana dinamika keluarga pada masa awal kehidupan memengaruhi perilaku relasional pada masa dewasa. Temuan ini menegaskan pentingnya peran ayah yang aktif dan terlibat secara emosional dalam mendukung perkembangan sosial-emosional yang sehat. Implikasi bagi intervensi psikologis dan konseling keluarga dibahas, dengan penekanan pada perlunya pendekatan yang sensitif terhadap konteks budaya untuk memperkuat peran orangtua dalam keluarga-keluarga di Indonesia.