Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Status stok perikanan tongkol abu-abu (Thunnus tonggol) yang didaratkan di Perairan Kranji, Lamongan, Jawa Timur Harlyan, Ledhyane Ika; Rahman, Muhammad Arif; Saputri, Rengga Retno Laila; Rihmi, Mihrobi Khalwatu
JURNAL LEMURU Vol 6 No 1 (2024): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jl.v6i1.3502

Abstract

Perikanan Tongkol merupakan perikanan prioritas di wilayah Jawa Timur yang direncanakan diajukan untuk mendapatkan sertifikasi perikanan Marine Stewardship Council (MSC) untuk menjamin kelestarian sumber daya ikannya. Dalam rangka pemenuhan sertifikasi tersebut, hasil pra-penilaian sertifikasi menunjukkan bahwa perikanan Tongkol, khususnya Tongkol abu-abu (Thunnus tonggol) di wilayah utara Jawa tidak memiliki informasi yang cukup terkait stok perikanan. Oleh karena itu dilakukan penelitian terkait status stok perikanan Tongkol pada bulan Juni 2023 yang didasarkan pada data statistik hasil tangkapan (kg) dan upaya penangkapan (trip) perikanan Tongkol abu-abu yang didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kranji, Lamongan, Jawa Timur pada tahun 2013 – 2021. Model surplus produksi dengan pendekatan model Schaefer 1954 dan Fox 1970 digunakan untuk mengetahui model terbaik untuk menduga status pemanfaatan dari ikan Tongkol abu-abu. Hasil analisis dari model Schaefer 1954 dan Fox 1970 yang digunakan untuk menduga status stok ikan tongkol diketahui bahwa model Schaefer merupakan model terbaik yang digunakan untuk menduga status pemanfaatan ikan tongkol walang (Thunnus tonggol) dengan nilai potensi hasil tangkapan maksimum lestari (YMSY) sebesar 1113663 Kg dan upaya penangkapan maksimum lestari (FMSY) sebesar 2108 trip serta nilai hasil tangkapan yang diperbolehkan (YJTB) sebesar 556831 Kg dan upaya penangkapan yang diperbolehkan sebesar 473 trip, kemudian tingkat pemanfaatan yaitu sebesar 184% yang artinya pemanfaatan ikan tongkol walang di perairan Kranji sudah over exploited atau tereksploitasi secara berlebih. Diperlukan pengelolaan sumber daya perikanan Tongkol abu-abu dalam rangka membatasi laju tangkapan spesies tersebut.
Revisi Peta Distribusi Ikan Padi (Adrianichthyidae: Oryzias spp.) Berdasarkan Identifikasi Morfologi di Paparan Sunda Indonesia Paricahya, Akhsan Fikrillah; Kholil, Kiki Nur Azam; Sufaichusan, Ifa; Herjayanto, Muh.; Saputri, Rengga Retno Laila; Faqih, Abd. Rahem; Marhendra, Agung Pramana Warih
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 5 (2024): May
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i5.6758

Abstract

Members of the Adrianichthyidae family share typical distributions, as does the javanicus group, which inhabits western parts of Southeast Asia. Javanicus group members, specifically Oryzias javanicus and Oryzias hubbsi, is the only Adrianichthyidae species that can be spotted in Sundaland Indonesia. Morphological identification and the species distribution mapping of Oryzias specimens from Sundaland in this study were interpreted using ecoregional and dendogram tree approach. Specimens were collected from 11 areas representing five ecoregions in Sundaland Indonesia. Specimens were collected from islands of Java, Sumatra, Belitung and Kalimantan. Six individuals from each population of Oryzias were sampled for morphological identification. Specimens collected from estuaries were morphologically identified as O. javanicus and specimens from freshwater identified as O. hubbsi. Distribution of O. hubbsi from Salatiga is the first record from Central East Java (CEJ) ecoregion, which was previously only distributed in Southern Sumatra-Western Java (SWJ) ecoregion. Morphology of O. hubbsi from Sundaland Indonesia has mean of Standard Length (SL) 1.56 cm, Total Length (TL) 1.94 cm, Anal rays (A) 16, Pectoral rays (P) 8, and Dorsal rays (D) 6. Meanwhile, morphology of O. javanicus from Sundaland has mean of SL 2.07 cm, TL 2.56 cm, A 22, P 11, and D 6.
Molecular Analysis Using Cytochrome Oxidase Subunit I (COI) to Confirming New Recorded Oryzias hubbsi in Central East Java Ecoregion Paricahya, Akhsan Fikrillah; Kholil, Kiki Nur Azam; Saputri, Rengga Retno Laila; Herjayanto, Muh.; Wiadnya, Dewa Gede Raka; Faqih, Abd. Rahem; Marhendra, Agung Pramana Warih
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 7 (2024): July
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i7.6802

Abstract

Oryzias hubbsi's distribution is rarely discussed, as it is believed to only occupy the western part of Java, while its conservation status is Near Threatened (NT) as of 15 October 2018 on the IUCN red list. Specimens of O. hubbsi were recorded from Bandung and Jakarta in the description, other reports for O. hubbsi are commonly from Southern Sumatra-Western Java (SWJ) ecoregion in Java. However, an unexpected discovery of the genus Oryzias in Semarang freshwater opens up opportunities for the hidden spread of O. hubbsi to Central Java, and especially to other ecoregions which is Central and East Java (CEJ). Morphological approaches with distinctive O. hubbsi characters, complemented by molecular approaches with O. hubbsi samples from the Bogor population, confirmed similarities of species between both populations. Genetic distance using p-distances between both populations was below 2%, both populations made obvious clusters with a gap of 0.5%, and differed by five nucleotide base sites only. This new distribution record of O. hubbsi can be a foundation for conservation and domestication planning efforts.