Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna

Pengalaman komunikasi orang tua dengan anak yang mengalami gangguan jiwa pasca rehabilitasi di kabupaten Semarang Ersha Auroryningtyas; Made Dwi Adnjani; Dian Marhaeni Kurdaningsih
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 7, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.7.2.48-63

Abstract

Anak penderita gangguan jiwa pasca rehabilitasi seringkali ditolak oleh keluarga untuk kembali ke rumah dan di dalam kehidupan bermasyarakat tidak diakui keberadaannya. Hal ini karena stigma masyarakat yang masih menganggap anak penderita gangguan jiwa pasca rehabilitasi sebagai anak yang memiliki gangguan sehingga tidak mudah bagi orang tua untuk melakukan komunikasi bahkan enggan menerima kembali anak tersebut. Berdasarkan fenomena di atas penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengalaman komunikasi orang tua dengan anak yang mengalami gangguan jiwa pasca rehabilitasi di Kabupaten Semarang. Paradigma yang digunakan adalah paradigma konstruktivis dengan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara mendalam yang didukung dengan observasi dan studi pustaka. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga informan. Dalam penelitian ini menggunakan Teori Pertukaran Kasih Sayang dan Teori Pertimbangan Sosial. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengalaman komunikasi orang tua dengan anak penderita gangguan jiwa pasca rehabilitasi unik dan dinamik. Hasil dari penelitian ini adalah informan I memiliki pengalaman komunikasi dengan cara komunikasi non-verbal, informan II sang anak yang dapat berbicara seperti sebelum mengalami gangguan jiwa namun mengalami penurunan kualitas komunikasi, serta anak dari informan III cara berkomunikasinya adalah dalam tindakan. Dalam penilaian sosial atau stigma negatif yang melekat di dalam masyarakat terhadap anak penderita gangguan jiwa pasca rehabiltasi dikatakan hilang atau tidak berlaku jika sang anak mampu berbaur, kembali bersosialisasi ke dalam kehidupan bermasyarakat. Keterbatasan dalam penelitian ini hanya mewawancarai orang tua yang memiliki anak penderita gangguan jiwa pasca rehabilitasi tanpa mewawancarai anak maupun masyarakat sekitar. Penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan mewawancarai kedua belah pihak. Kata Kunci: pengalaman komunikasi, gangguan jiwa, pasca rehabilitasi AbstractChildren with mental disorder after rehabilitation are often rejected by their family whenever they come back to their home as well as to their social life. This phenomenon can be caused by the social stigma which assumes mental disorder children who had post-rehabilitation still have mental disorder so it is not easy for their parents to communicate. They even do not want to accept their children come back. Based on the phenomenon above, the research aims to find out the communication experience among parent and children with mental disorder who had post rehabilitation in Semarang Regency. This research was conducted through constructivist paradigm with descriptive qualitative research method and phenomenology approach. The techniques of data collection were in-depth interview technique supported with observation and literature reviews. The subjects in this research were three informants. The study employed two theories, i.e. Affection Exchange and Social Judgement. The study concludes that communication experience of parents and children with mental disorder who had post rehabilitation is unique and dynamic. The results of this research were informant I had communication experience using non-verbal communication, informant II had a communication experience with the child who could speak as before he got mental disorder, but the communication quality has decreased, and informant III had the communication experience using acts. The social assessment or negative stigma which exist in society through children with mental disorder who had post rehabilitation is not valid if the children could interact and socialize throughout social life. The research is only limited to interview the parents who have children with mental disorder who had post rehabilitation and has no interview neither their children nor the society. Therefore, it is suggested the next research could be expanded by interviewing both of the children with mental disorder who had post rehabilitation or the society. Keyword: communication experience, mental disorder, post rehabilitation
KAPITALISME, BUDAYA DUNIA, INTERNASIONALISASI BAHASA DAN NILAI-NILAI ISLAM PADA TAYANGAN PERIKLANAN ANAK DI MEDIA TELEVISI DALAM PERSPEKTIF BIDANG KREATIF INDUSTRI PERIKLANAN Dian Marhaeni Kurdaningsih
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.6.2.159-172

Abstract

Penelitian ini bersifat lanjutan dari kajian sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti dalam mengkritisi media. Kajian tentang wacana kapitalis dalam iklan anak, internasionalisasi bahasa periklanan anak, iklan anak dan etika media, iklan makanan dan minuman ditinjau dari perspektif kearifan lokal,  menghasilkan simpulan bahwa telah terjadi praktek kapitalis, internasionalisasi bahasa, pengunaan budaya dunia, dan pelanggaran etika  dalam karya kreatif   iklan. Disisi lain Periset kali ini  lebih fokus mengungkap  pandangan departemen kreatif periklanan sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap karya naskah iklan. Bagaimana insan departemen kreatif memahami isu-isu ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap karya iklan. Penggalian data dilakukan secara  wawancara mendalam dengan prosedur penelitian kualitatif deskriptif model Milles dan Habermen. Penentuan informan dilaksanakan secara purposive sesuai dengan tujuan penelitian. Kualitas data dilakukan dengan trianggulasi sumber penelitian, dimana prosedur ini menuntut peneliti untuk mericek data penelitian yang sudah terkumpul. Trianggulasi juga dilakukan secara teori, dimana setiap statemen didukung oleh teori yang kualified. Analisis penelitian didukung oleh teori jurnalistik yang mempengaruhi isi media dan etika media. Al Quran Al Karim dimana  Nilai-nilai Islam  tentang etika media dicantumkan secara detail. Penelitian ini menghasilkan simpulan bahwa faktor internal berupa sumber daya insani sangat mempengaruhi isi dan kualitas karya insan departemen kreatif periklanan. Faktor ideologi, agama, pendidikan, kreatifitas berpengaruh dalam menuangkan monsep iklan.  Saran penelitian, penting melakukan  pemahaman pendidikan, ajaran agama, kreatifitas yang bertanggung jawab agar karya ideal insan kreatif tidak jatuh mengikuti ambisi kapitalis.Kata kunci: Kapitalisme iklan, internasionalisasi bahasa, nilai-nilai  Islam, Iklan Anak.
Mediating Role of Artificial Intelligence to Impact Purchase Decisions Martina, Dannia Ayu; Kurdaningsih, Dian Marhaeni; Trimanah, Trimanah
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.v13i1.45555

Abstract

AbstractAlong with the development of digital technology, Artificial Intelligence (AI) plays a role as a mediator in understanding consumer preferences and behavior more deeply, so as to influence purchasing decisions. This study seeks to understand how AI can strengthen the relationship between consumer motivation and brand image with purchase decisions, which can provide new insights for companies in designing more effective and data-driven marketing strategies. Therefore, this study examines how AI as a technology can mediate the influence of consumer motivation and brand image on purchasing decisions for Garnier products. The type of research used is explanatory research using non-probability sampling with purposive sampling method, which allows sample selection based on certain criteria. Primary data was collected using a questionnaire distributed to respondents who met the research criteria. Furthermore, the collected data will be tested using the validity and reliability of the instrument, and analyzed using appropriate statistical techniques to test the relationship between variables. Based on the results of the t-test and Sobel test analysis, this study shows that all hypotheses proposed are proven significant. The t test indicates that consumer motivation and brand image have a significant effect on purchasing decisions and the use of AI Skin Coach. The Sobel test results reinforce these findings by showing that AI Skin Coach acts as a significant mediating variable in the relationship between consumer motivation and purchasing decisions. In addition, AI Skin Coach also acts as a significant mediating variable in the relationship between brand image and purchasing decisions. AbstrakArtificial Intelligence (AI) telah menjadi elemen penting dalam memahami perilaku konsumen dengan menyediakan wawasan berbasis data yang lebih mendalam. Penelitian ini mengeksplorasi peran AI sebagai mediator dalam hubungan antara motivasi konsumen sebagai aspek penting dalam psikologi konsumen, citra merek, dan keputusan pembelian dengan menggunakan Self-Determination Theory, Decision-Making Theory, Technology Acceptance Model (TAM), dan konsep Brand Image. Studi ini berfokus pada bagaimana AI dapat memperkuat pengaruh motivasi konsumen dan citra merek terhadap keputusan pembelian produk Garnier. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatori dengan pendekatan non-probability sampling dan metode purposive sampling, di mana data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden yang memenuhi kriteria penelitian. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji validitas, reliabilitas, uji t, dan uji Sobel untuk menguji hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi konsumen dan citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dan penggunaan AI Skin Coach. Selain itu, uji Sobel mengonfirmasi bahwa AI Skin Coach berperan sebagai mediator signifikan dalam hubungan antara motivasi konsumen serta citra merek terhadap keputusan pembelian. Temuan ini memberikan implikasi bahwa AI tidak hanya mendukung personalisasi strategi pemasaran, tetapi juga meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan konsumen melalui data yang lebih akurat dan relevan.