Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pendampingan Literasi Digital Kampung KB RW 2 Kelurahan Gedawang Banyumanik Kota Semarang Adnjani, Made Dwi; Kurdaningsih, Dian Marhaeni; Mulyadi, Urip
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 2, April 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.975 KB) | DOI: 10.23917/warta.v24i2.10705

Abstract

Terdapat tiga kategori khalayak yang rentan terhadap pengaruh buruk internet, yakni anak-anak, remaja, dan kaum ibu. Pada anak-anak, pengaruh itu terutama terletak pada perkembangan otak, emosi, sosial, dan kemapuan kognitif. Intensitas akan memengaruhi persepsi dengan apa yang mereka tonton. Salah satu upaya menanggulangi dampak buruk tersebut adalah dengan literasi digital. Berdasarkan informasi yang diperoleh, di Kelurahan Gedawang tepatnya wilayah RW 2 sebagai Kampung KB belum mendapatkan informasi tentang literasi digital, sehingga kegiatan ini perlu dilakukan. Kegiatan ini menggunakan metode ceramah, diskusi, dan simulasi. Secara umum kegiatan ini membangkitkan kesadaran betapa pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak-anak dalam pemanfaatan media digital. Disinilah para orang tua perlu memahami nilai utama dunia digital yang menyetir kehidupan kita saat ini. Ada tiga nilai penting: kreativitas, kolaborasi, dan berpikir kritis. Para peserta melalui kegiatan ini selain pengetahuannya akan semakin meningkat juga semakin menyadari perlunya memahami etika informasi yang baik. Luaran dari kegiatan pengabdian ini selain dokumentasi kegiatan, juga publikasi di media cetak dan online, diantaranya di koran wawasan, suarabaru.id, rri.co.id. Di samping itu juga pembuatan artikel ilmiah yang dimuat di jurnal pengabdian masyarakat.
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SEPATU LOKAL MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM @NOBRANDS_FOOTWEAR Rapizal, Tasrif; Mulyadi, Urip; ., Mubarok
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 3, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pesat tren fashion saat ini, didukung oleh kemajuan media sosial, menimbulkan persaingan sengit di pasar sepatu. No Brands, merek lokal yang unik, memanfaatkan Instagram untuk memperluas pasar dan meningkatkan citra merek. Penelitian ini menganalisis strategi komunikasi pemasaran No Brands melalui akun Instagram @nobrands_footwear menggunakan pendekatan kualitatif dan Model Circular of SoMe. Hasilnya menunjukkan bahwa No Brands berhasil memanfaatkan Instagram secara efektif, namun masih ada potensi untuk peningkatan. Temuan ini memberikan wawasan tentang strategi komunikasi pemasaran melalui media sosial bagi merek lokal, dengan implikasi praktis untuk meningkatkan efektivitas komunikasi pemasaran di Instagram. Kata Kunci: Instagram, Komunikasi Pemasaran, Media Sosial, Merek Lokal, Strategi Pemasaran, No Brands
RESEPSI FILM DOKUMENTER SEASPIRACY DALAM MEMBANGUN KESADARAN SOSIAL TENTANG ISU KERUSAKAN LINGKUNGAN LAUT Aisha, Salsabila; Kurdaningsih, Dian Marhaeni; Mulyadi, Urip
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 3, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Film dokumenter telah menjadi salah satu media yang efektif dalam menyampaikan isu-isu sosial, termasuk isu kerusakan lingkungan laut. Sebagai negara maritim, Indonesia menghadapi tantangan besar terkait pencemaran laut dan kelestarian lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana film dokumenter Seaspiracy memengaruhi kesadaran sosial tentang isu kerusakan lingkungan laut di kalangan penonton. Film dokumenter Seaspiracy dipilih sebagai objek penelitian karena kontennya yang menggambarkan dampak buruk aktivitas manusia terhadap lingkungan laut. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dan metode quasi-experimental dengan fokus pada analisis resepsi berdasarkan paradigma kritis. Metode quasi-experimental design (eksperimen semu) yaitu jenis eksperimen yang menggunakan seluruh subjek yang utuh (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment). Teori encoding-decoding Stuart Hall menjadi kerangka analisis untuk memahami bagaimana pesan dalam film tersebut diproduksi, disampaikan, dan diterima oleh penonton. Penonton merespons secara beragam terhadap pesan yang disampaikan dalam film, mulai dari menerima ideologi dominan hingga menolaknya secara tegas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informan cenderung masuk ke dalam posisi hegemoni dominan dan negosiasi dalam memahami pesan film, dengan beragam pemahaman dan interpretasi terhadap isu lingkungan laut. Informan yang mendapatkan treatment memberikan hasil wawancara yang lebih detail dan banyak pertimbangan. Sehingga informan dengan treatmant masuk kedalam posisi negosiasi. Adegan yang paling dianggap menarik menurut informan adalah pembantaian paus. Pembuat film hanya menampilkan adegan untuk membuat simpati informan, tanpa memberi informasi bahwa pembantaian paus merupakan kearifan lokal yang bertujuan menjaga kelestarian dan keseimbangan alam. Sutradara film memiliki peran penting dalam menyampaikan ideologi dan pesan dalam film, dengan film "Seaspiracy" berhasil menyampaikan isu lingkungan laut dengan baik. Kesimpulannya, film dokumenter memiliki potensi besar dalam membangun kesadaran sosial tentang isu lingkungan, dengan resepsi penonton dipengaruhi oleh latar belakang sosial dan berapa kali informan menonton film Seaspiracy.Kata Kunci: resepsi, film dokumenter, kerusakan laut.
Konstruksi Identitas Kultural Melalui Acara ‘Ngalor Ngidul Kalongan’ di Batik TV Pekalongan Mubarok, Mubarok; Mulyadi, Urip; Triyono, Agus
Tuturlogi: Journal of Southeast Asian Communication Vol 5, No 3 (2024): Tuturlogi: Journal of Southeast Asian Communication
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.tuturlogi.2024.005.03.3

Abstract

This article will discuss the construction of Pekalongan cultural identity in the ‘Ngalor Ngidul Kalongan’ program on Batik TV Pekalongan. This program was chosen as a context to show how local content from the Local Public Broadcasting Institution (LPPL) constructs cultural identity. One of the differences with other studies on local content is the selection of television media and the concepts used. The concepts used are identity, cultural identity, local content and the role of local television. Batik TV was chosen as the object of research because of its position as an LPPL that differentiates its function and role from private television and TVRI. The method used is a literature study and observation of the Ngalor Ngidul Kalongan program broadcast on Batik TV Pekalongan. The literature study was conducted by selecting journal articles that are relevant to the research theme. Observations were made by reading broadcast descriptions and watching program content. The results of the study show that the construction of cultural identity appears in the program content which includes history, traditions, culinary, current community activities that are associated with the cultural identity of Pekalongan residents. The selection of the host and assistant host represents the figure of a cultural figure and the millennial young generation. This is to show the relationship between cultural materials and efforts to attract the interest of the millennial generation to watch the show. The construction of Pekalongan's cultural identity presented in the Ngalor Ngidul Kalongan show on Batik TV illustrates the characteristics of the behavior and way of thinking of 'Pekalongan people'. The show not only constructs identity from the aspect of type, but also commodifies it as a flagship show.
KOMUNIKASI DAN KOMODIFIKASI DALAM PERENCANAAN PEMBUATAN FILM “AGAK LAEN” Ashal, Erick Rajiv; Mulyadi, Urip; ., Mubarok
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 3, No 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas hubungan antara komunikasi dan komodifikasi dalam industri film, dengan studi kasus pada film “Agak Laen”. Film sebagai media hiburan tidak hanya menjadi sarana ekspresi artistik, tetapi jugaproduk ekonomi yang dipasarkan melalui berbagai stategi komunikasi. Film “Agak Laen” merupakan contoh yang menggambarkan bagaimana nilaiestetika dannilaibudaya dapat diolah menjadi komoditas yang menarik secara komersial. Dalam proses produksinya, film ini tidak berfokus pada penceritaan, tetapi juga memanfaatkan teknik pemasaran yang memadukan iklan, media sosial, serta kemitraan dengan berbagai merek. Studi ini menganalisis bagaimana komunikasi melaluikampanye media memengaruhi persepsi penonton, mendorong loyalitas, dan meningkatkan daya tarik pasar film tersebut. Melalui metode analisis isi dan merekapdengantim produksi serta pakar komunikasi, penelitian inimenemukan bahwakomodifikasifilm “Agak Laen” terjadi melalui proses pemaknaan ulang konten film yang yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar tanpa mengorbankan keasliankarya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai dampak komunikasi strategis dalam proses komodifikasi film, serta implikasinya bagi perkembangan industri film di indonesia.Kata kunci : Proses komunikasi dan Komodifikasi Film di “Agak Laen”
NILAI AKHLAK DALAM FILM TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK Susilo, Dimas Farid; Mulyadi, Urip
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 3, No 3 (2024): September 2024
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan nilai-nilai pendidikan moral yang terkandung dalam film tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik kualitatif deskriptif dengan pendekatan semiotika, khususnya analisis semiotika Roland Barthes. Data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi, dengan film "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" sebagai sumber utama dan buku, makalah, jurnal, serta publikasi lain yang relevan sebagai sumber sekunder. Menurut temuan penelitian, film ini mengandung prinsip-prinsip pendidikan moral, terutama yang berkaitan dengan konsep ketulusan (ikhlas). Untuk menjadi tulus, seseorang tidak hanya harus memaafkan orang lain atas kesalahan mereka tetapi juga memberikan bantuan kepada mereka di saat mereka membutuhkannya. Penekanan pada ketulusan ini tidak hanya menyoroti pentingnya membantu sesama sebagai bagian dari perilaku moral, tetapi juga memberikan pandangan yang lebih luas tentang bagaimana seseorang harus bertindak dalam situasi sulit. Oleh karena itu, menggunakan film sebagai alat pengajaran dapat menjadi strategi yang efektif dalam membentuk karakter moral siswa dan mengatasi masalah etika di kalangan generasi muda Indonesia.Kata Kunci: Akhlak, Film, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
STRATEGI POSITIONING RADIO SLAWI FM DI ERA KONVERGENSI MEDIA Linggasari, Novi Yundhi; Mulyadi, Urip; Adnjani, Made Dwi
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 3, No 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian berawal dari adanya fenomena tentang eksistensi radio terhadap minat pendengar yang semakin pudar. Namun, tidak berlaku untuk Radio Slawi FM, yang keberadaannya sampai sekarang masih eksis dan disegani banyak orang terutama para remaja. Tujuan yang diharapkan penelitian ini yaitu guna mengetahui “Stategi Positioning Radio Slawi FM di Era Konvergensi Media”. Penelitian ini menggunakan teknik mengumpulkan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Strategi Positioning Radio Slawi FM di Era Konvergensi Media mencakup beberapa tahap. Pertama, proses penyiaran Radio Slawi FM sesuai dengan ketetapan yang sudah diberlakukan. Kedua, gaya komunikasi penyiar didasarkan pada teknik siaran edukatif, informatif, dan persuasif yang berlainan dan memiliki kekhasan sendiri. Ketiga, strategi Radio Slawi FM dalam menarik minat pendengar.dengan memformulasikan komunikator (penyiar), media, dan pesan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bukti yang  menunjukkan bahwa “Strategi Positioning Radio Slawi FM di Era Konvergensi Media” berhasil menarik minat pendengar. Strategi yang dilakukan penyiar saat membawakan program siaran membuat para pendengar terhipnotis dan tertarik. Kata kunci : Strategi Positioning, Radio. Konvergensi Media
Pelatihan Komunikasi Keluarga dengan Lanjut Usia pada Kelompok Majelis Taklim Bina Ilmu Kurdaningsi, Dian Marhaeni; Aristhya, Iky Putri; Mulyadi, Urip
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i4.4764

Abstract

Masalah yang muncul adalah Gedawang sekarang menjadi daerah yang makmur. Kelompok majelis taklim tumbuh dan berkembang secara teratur, selalu ada kegiatan, baik kelompok pengabdi Yasinan untuk ayah, ibu-ibu bersama Dibaan, dan kelompok majelis taklim Rukun Warga diantaranya majelis taklim Bina Ilmu dan majelis taklim masjid Nurul Huda. Majelis taklim Bina Ilmu dihadiri oleh lebih dari separuh lansia, mereka adalah ibu-ibu di wilayah 2 Gedawang. Orang-orang lanjut usia ini tinggal bersama keluarga mereka, yaitu putra putri mereka. Seiring dengan tinggal di bawah atap yang sama dan berkomunikasi dengan orang tua, sering terjadi miskomunikasi. Situasi ini disebabkan oleh keterbatasan fisik, dan kurangnya pendidikan sering menimbulkan kesalahpahaman dalam keluarga dan sering menimbulkan ketidaknyamanan bahkan pertengkaran hanya karena masalah kecil. Tim layanan menciptakan solusi bagi masyarakat dengan pelatihan dan bantuan komunikasi keluarga dengan lansia kepada keluarga muda anggota Majelis Taklim Bina Ilmu kalurahan Gedawang sejumlah 39 anggota. Pelatihan, dan pendampingan dilakukan dengan metode luring berupa pelatihan dan konsultasi face to face komunikasi dua arah dan dialogis.
Representasi Kenakalan Remaja dalam Film Galaksi (Analisis Semiotik Model Charles Sanders Pierce pada Film “Galaksi”) Ridho Ibrahim, Galih; Mulyadi, Urip
CARONG: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 1 (2025): Maret: Local Culture and Traditions
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/mg7qgy97

Abstract

The objective of this study is to identify and analyze the elements of signs used in the film Galaksi to depict juvenile delinquency, employing Charles Sanders Peirce's semiotic theory. This research adopts a qualitative approach with a semiotic analysis method focusing on three types of signs: icons, indices, and symbols. The subject of the study is the film Galaksi (2023), which explores the theme of juvenile delinquency against the backdrop of high school students' lives. The findings reveal that the film represents various forms of juvenile misconduct, such as safety violations (riding without a helmet), cyberbullying, inter-gang conflicts, and truancy. Through an analysis of visual and verbal signs, the study demonstrates that each element reflects the social and psychological dynamics of adolescents, ranging from rebellion against norms to efforts toward positive transformation.The results also highlight that the film does not merely portray negative adolescent behavior but underscores the significance of social support in the process of character transformation, particularly through the relationship between the main characters, Galaksi and Kejora. This study contributes valuable insights into how mass media, especially films, are utilized to represent social issues among adolescents.
Hashtag (#) as Message Identity in Virtual Community Mulyadi, Urip; Fitriana, Lisa
Jurnal The Messenger Vol. 10 No. 1 (2018): January-June
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/themessenger.v10i1.671

Abstract

Computer Mediated Communication or CMC is able to present a virtual community,  where the people inside have the same interest to share information related to events, activities, competitions, entertainment, history, event and others in Semarang City for publication. This research attempted to describe that hashtags can be utilized as the identity of a message in a communications network on Facebook Group MIK Semar. The results of this study are hashtags have changed how we build a virtual community, as the use of hashtags in Facebook Group MIK SEMAR as message identity to build better relationship and support communication among its members.