Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

EVALUASI IMPLEMENTASI GARIS SEMPADAN PADA BWP PUSAT KOTA KORIDOR JALAN AHMAD YANI KOTA BEKASI savitri, Reny; Herviyani
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.18 No.2 | Desember 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Bekasi menunjukkan perkembangan lahan terbangun yang sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir karena memiliki posisi strategis sebagai ‘penyangga’ DKIJakarta. Hal tersebut terlihat dengan adanya proyek-proyek strategis nasional (PSN) yangada di Kota Bekasi seperti Tol Jakarta-Cikampek Elevated, Tol Jakarta-Cikampek 2Selatan, Tol Cimanggis-Cibitung, Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, KCIC, LRT,Double Track, dll. Perkembangan tersebut berdampak pada perubahan spasial KotaBekasi terutama terkait dengan jaringan sirkulasi dan garis sempadan bangunan di KotaBekasi. Secara umum, pola jaringan jalan yang terbentuk adalah pola terpusat karenasistem jaringan regional yang berorientasi ke pusat kota. Jaringan jalan di Kota Bekasiterdiri atas Jalan Arteri, Kolektor dan Lingkungan. Pemanfaatan Lahan sepanjang JalanArteri umumnya didominasi oleh kegiatan Perkantoran, Perdagangan dan Jasa sertaIndustri, sementara untuk pemanfaatan lahan sepanjang Jalan Kolektor didominasi olehPerdagangan dan Jasa serta Permukiman. Kota Bekasi pada saat ini telah memilikiPeraturan Wali Kota Bekasi Nomor 24 Tahun 2014 tentang Garis Sempadan yangditerbitkan pada tahun 2014 dan digunakan sebagai acuan/rujukan utama dalampelaksanaan pembangunan. Namun seiring dengan pesatnya dinamika perkembanganKota Bekasi, ketentuan garis sempadan yang diatur Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor24 Tahun 2014 tentang Garis Sempadan, dinilai sudah kurang relevan lagi digunakansebagai acuan perizinan/arah pembangunan. Oleh karena itu perlu dilakukan review danupdating data terkait dengan ketentuan garis sempadan di Kota Bekasi, khusunya padaBWP Pusat Kota Koridor Jalan Ahmad Yani. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkangambaran terhadap garis sempadan yang ada pada BWP Pusat Kota Koridor Jalan AhmadYani serta untuk mendapatkan data, hasil evaluasi serta rekomendasi perubahan garissempadan yang ada di BWP Pusat Kota Koridor Jalan Ahmad Yani. Dari hasil penelitianini, diharapkan dapat dilakukan review dan peninjauan kembali ketentuan teknis garissempadan di Kota Bekasi sebagai bahan pertimbangan untuk review atau perubahanPeraturan Wali Kota Bekasi Nomor 24 Tahun 2014 tentang Garis Sempadan.
ANALISIS KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) DKI JAKARTA KELURAHAN PULO GEBANG, KECAMATAN CAKUNG KOTA JAKARTA TIMUR savitri, Reny; Ester Fransiska
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.18 No.1 | Juni 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

DKI Jakarta sebagai salah satu kota metropolitan dan pusat pemerintahan serta pusat perekonomian Indonesia, hal ini menyebabkan terjadinya tingkat aktivitas yang sangat tinggi sehingga menyebabkan permasalahan, salah satunya adalah perubahan lahan. Permasalahan perubahan guna lahan banyak terjadi di DKI Jakarta, terutama di tempat yang memiliki tingkat kestrategisan tinggi, terlebih di lokasi yang berada di kawasan strategis kepentingan ekonomi di DKI Jakarta seperti Kawasan Sentra Primer Timur di wilayah Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian penggunaan lahan terhadap rencana pola ruang dalam Rencana Detail Tata Ruang DKI Jakarta Kelurahan Pulo Gebang, Kota Jakarta Timur. Analisis penggunaan lahan di Kelurahan Pulo Gebang didasarkan oleh analisis kebijakan tata ruang dan analisis penggunaan lahan secara keruangan (spasial) dengan teknik overlay menggunakan GIS dan analisis secara deskriptif mengenai faktor penyebab ketidaksesuaian penggunaan lahan melalui tinjauan pustaka dan hasil dari wawancara dengan narasumber. Hasil dari penelitian diantaranya penggunaan lahan di Kelurahan Pulo Gebang didominasi oleh hunian seluas 359.16 Ha (65.52%), hasil analisis dengan matriks ITBX menghasilkan pemanfaatan ruang di Kelurahan Pulo Gebang 39.61%diizinkan, 27.80% terbatas, 13.13% bersyarat, dan 19.46% tidak diizinkan atau dilarang dan apabila diklasifikasikan dalam kategori sesuai (diizinkan, terbatas, bersyarat) menghasilkan 80.54% penggunaan lahan sudah sesuai dengan rencana pola ruang dan dalam kategori tidak sesuai (tidak diizinkan atau dilarang) menghasilkan 19.46% penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan rencana pola ruang, dan faktor penyebab ketidaksesuaian lahan diantaranya faktor hak atas tanah, perizinan, dan faktor masyarakat sehingga perlu direkomendasikan untuk meninjau kembali RDTR dan melakukan pengendalian pemanfaatan ruang yaitu penetapan regulasi yang tepat.
EVALUASI KETIDAKSESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI savitri, Reny; Digita Annisah Belqis
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.17 No.2 | Desember 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Bekasi yang terletak di sebelah Timur DKI Jakarta pertumbuhan kotanya sangat dinamis, sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan penggunaan dan alih fungsi lahan semakin meningkat. Kota Bekasi dalam sistem Metropolitan Jabodetabek merupakan kawasan penyangga dari kota inti Jakarta yang mendukung fungsi Kota Jakarta. Pesatnya pertumbuhan penduduk di daerah pusat Kota Bekasi berdampak pada penggunaan lahan di seluruh wilayah, antara lain seperti Kecamatan Jatiasih juga mengalami perubahan penggunaan lahan. Kecamatan Jatiasih dalam Perda RTRW Kota Bekasi Tahun 2011 – 2031 ditetapkan sebagai rencana sistem pusat pelayanan pemerintah dan perdagangan dengan skala pelayanan kelurahan atau lingkungan perumahan. Kecamatan Jatiasih juga merupakan rencana pengembangan kawasan peruntukan perumahan kepadatan rendah dan sedang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Tahun 2015 jumlah penduduk di Kecamatan Jatiasih sebesar 117.360 jiwa, dan pada tahun 2020 meningkat menjadi sebesar 225.680 jiwa. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan berkembangnya aktivitas di Kecamatan Jatiasih, tentunya berpengaruh terhadap meningkatan kebutuhan akan lahan terbangun. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan lahan terbangun ini, menyebabkan terjadinya perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Jatiasih. Studi ini bertujuan untuk mengetahui perubahaan penggunaan lahan Kecamatan Jatiasih Tahun 2015 – 2020 dan mengevaluasi ketidaksesuaian penggunaan lahan berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di Kecamatan Jatiasih. Berdasarkan hasil kajian hasil overlay penggunaan lahan Tahun 2020 dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Bekasi, ditemukan penggunaan lahan yang tidak sesuai peruntukannya. Hasil analisis overlay dari Tahun 2015 – 2020 terjadi perubahan penggunaan lahan yang signifikan. prosentase penggunaan lahan permukiman meningkat 14%, indikasi ketidaksesuaian memiliki prosentase rata – rata 54% .Perubahaan tertinggi terdapat pada kategori perubahan penggunaan RTH dan sempadan sungai atau SUTT menjajdi lahan permukiman.
ANALISIS KETERSEDIAAN PELAYANAN KESEHATAN DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 DI KOTA BEKASI savitri, Reny
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.17 No.1 | Juni 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada awal tahun 2020, Covid-19 menjadi masalah kesehatan dunia. Kasus ini diawali dengan informasi dari Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) pada tanggal 31 Desember 2019 yang menyebutkan adanya kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di Kota Wuhan, Provinisi Hubei, China. Kasus ini berkembang hingga adanya laporan kematian dan terjadi penyebaran di luar China. Pada tanggal 30 januri 2020, WHO menetapkan Covid-19 sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)/ Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Pada tanggal 12 Februari 2020 , WHO resmi menetapkan penyakit novel coronavirus pada manusia ini dengan sebutan Coronavirus Disease (COVID-19). Pada tanggal 2 Maret 2020 Indonesia telah melaporkan 2 kasus konfirmasi COVID-19. Pada tanggal 11 Maret WHO sudah menetapkan COVID-19 sebagai pandemic. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Mengidentifikasi Pemetaan Persebaran Virus Covid-19 di Kota Bekasi, Mengidentifikasi ketersediaan fasilitas Kesehatan (Rumah Sakit) di setiap kecamatan di Kota Bekasi untuk mengantipasi Virus Covid- 19, Menganalisis Kolerasi dari Struktur dan Pola Ruang Kota Bekasi ,Merekomendasi peningkatan ketersediaan Pelayanan Kesehatan dan Penetapan lokasi untuk Petugas Pelaksanaan Protokol Pencegahan Covid di Kota Bekasi. Metode Analisis yang digunakan dalam analisis Uji Normalitas Guna mengetahui kolerasi dari struktur dan pola ruang terhadap jumlah kasus virus covid-19 di Kota Bekasi dan Analisis Rasio Rumah Sakit Terhadapn Jumlah Pasien untuk mengetahui ketesediaan rumah sakit yang ada di Kota Bekasi.Dari analisis ini didapatkan Hubungan antara Jumlah Penduduk (X1) dengan Pasien Covid- 19 Covid(Y) sebesar 0.006 < 0,05 artinya terdapat korelasi yang signifikan anatra jumlah penduduk terhadap pasie covid-19, Hubungan antara Luas Wilayah (X2) dengan Pasien Covid(Y) sebesar 0,540 < 0,05 artinya tidak terdapat korelasi yang signifikan antara luas wilayah terhadap pasien covid, Hubungan antara Fasilitas Transportas (X3) dengan Pasien Covid (Y) sebesaar 0,007 < 0,05 artinya tedapat kolerasi yang signifikan antara fasilitas transportasi terhadap pasien covid. Dari Analisis Rasio Rumah Sakit didapatkan hasil Pondok Gede, Pondok Melati,Jati Asih, dengan Nilai Ratio Dibawah 0,5, Sedangkan Mustika Jaya, Rawa Lumbu, Bekasi Barat, Bekasi Utara memiliki nilai Ratio Diatas 0,5 nilai Ratio Sedang, dan Kecamatan Jatisampurna, Bantargebang, Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Medan Satria memiliki nilai Ratio Tinggi yaitu diatas 1,0. Untuk itu saran dari penulis adalah Membuat Team Petugas Protokol Kesehatan Covid-19 pada daerah yang memiliki kasus tinggi Covid-19 dan Pada jalur keluar masuk wilayah serta pada titik fasilitas transportasi publik seperti Terminal Bus dan Stasiun Kereta Api. Dan menambahkan Fasilitas Kesehatan pada Kecamatan yang memiliki Nilai ratio rumah sakit rendah.
ARAHAN REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA DI PUSAT KOTA CILEGON Savitri, Reny; Ali Akbar, Ilham
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 11 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.11 No. 2, Desember 2015
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Cilegon merupakan salah satu kota di Indonesia pada umumnya dan di Provinsi Banten pada khususnya yang memiliki sejarah dalam perkembangan perkotaannya itu sendiri. Hal tersebut dibuktikan banyaknya bangunan sejarah yang masih berdiri dan ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya sesuai dengan Perda Cilegon No. 3 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cilegon. Namun dilihat dari kondisinya saat ini, diperlukan arahan revitalisasi dan pengembangan Cagar Budaya karena telah terjadi penurunan vitalitas baik dari segi fisik dan lingkungannya serta alih fungsi lahan yang terjadi. Arahan tersebut dimaksudkan agar peninggalan sejarah di pusat Kota Cilegon ini menjadi aset Kota Cilegon itu sendiri dan menjadi objek daya tarik wisata sejarah (Heritage Tourism) di Kota Cilegon.
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KORIDOR BANJIR KANAL TIMUR ( BKT ) JAKARTA TIMUR Savitri, Reny; Triwicaksono, Bayu
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.12 No.1 | Juni 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di koridor Banjir Kanal Timur ( BKT ) sesuai dengan standar pelayanan minimal dibidang pelayanan RTH. Pada dasarnya pemenuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada koridor ini memiliki berbagai fungsi ekologis, sosial, estetika termasuk menjaga integrasi sebagai fungsi pengendalian banjir yang ada khususnya di Jakarta Timur. Penulisan ini mengidentifikasi pemanfaatan ruang Banjir Kanal Timur meliputi aspek Fisik, Ekonomi, Sosial-Budaya, dan kebijaksanaan pemerintah. Secara umum penulisan ini juga dimaksudkan supaya pihak-pihak terkait secara bersama-sama untuk dapat mengetahui bagaimana kebutuhan ruang terbuka hijau yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat perkotaan. Disamping untuk mengetahui seberapa besar pemanfaatan ruang terbuka hijau yang telah tercapai, dan berhasil dan harus perlu dibenahi dari sektor yang wajib harus dibenahi terutama pemanfaatan ruang banjir kanal timur yang diutamakan supaya terciptanya keseimbangan pemanfataan ruang yang sesuai standar pelayanan minimal dan juga kebutuhan masyarakat, dengan menggunakan analisis pembobotan diketahui seberapa besar dan penting yang wajib harus di benahi di sepanjang Banjir Kanal Timur ( BKT ).
ANALISIS TERHADAP KESESUAIAN PEMANFAATAN POLA RUANG MELALUI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DI KOTA DEPOK Savitri, Reny; Muroffa’ah, Leili
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.12 No. 2, Desember 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan Perubahan Pola Ruang Kota Depok harus terus menjadi perhatian ditiap tahunnya hal ini karena untuk mengantisipasi pergesaran pemanfaatan ruang terutama pada kawasan – kawasan lindung menjadi kawasan terbangun yang tidak sesuai dengan daya dukung lahannya. Rencana tata ruang wilayah kota depok mengalami laju pertumbuhan yang tidak merata disetiap wilayah. Salah Satu Pendekatan yang dapat digunakan untuk mengetahui penyimpangan pemanfaatan Pola Ruang yang ada adalah dengan menggunakan pendekatan berbasis data spasial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pola penyimpangan yang terjadi terhadap Rencana Pola Ruang Kota Depok, Penelitian ini menggunakan metode analisa spasial. Dari hasil analisa diketahui bahwa perkembangan pola ruang dalam satu tahun terakhir ini di Kota Depok masih sesuai dengan Rencana Pola Ruang yang ada dengan tingkat kesesuaian sebesar 95,58% dengan Penyimpangan yang terjadi sebesar 4.42% dengan penyimpangan terbesar berada pada Kawasan Resapan Air.
PEMETAAN DINAMIKA SUMBERDAYA KAWASAN PERKOTAAN MAMMINASATA Savitri, Reny
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.13 No.1 | Juni 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan penataan ruang kota menghendaki ketersediaan informasi geospasial pada skala detil dengan unit analisis obyek dan output kuantitatif geometrik yang rinci. Dinamika sumberdaya wilayah urban bersifat sangat dinamis. Penggunaan lahan yang dinamis di kawasan pekotaan, perlu terus diperhatikan perkembangannya, karena seringkali pemanfaatan lahan tidak sesuai dengan peruntukannya dan tidak memenuhi syarat daya dukung lahannya. Demikian pula halnya Kawasan Perkotaan MAMMINASATA sebagai KSN (Kawasan Strategis Nasional) yang dipersiapkan menjadi kawasan percontohan pengembangan tata ruang terpadu di wilayah Indonesia timur sangat membutuhkan pemetaan dinamika sumberdaya kawasannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk memanfaatkan informasi geospasial untuk mendukung model dinamika spasial wilayah urban (perkotaan) Mamminasata dengan perubahan penggunaan lahan dan sumberdaya strategis perkotaan serta kebijakan penataan ruang wilayah urban. Metodologi penelitian ini adalah melakukan analisis overlay terhadap sumberdaya lahan dan analisis perubahan terhadap dinamika sumberdaya perkotaan lainnya(penduduk, ekonomi dan sarana/prasarana) pada dua tahun yang berbeda. Sehingga diperoleh gambaran dinamika serta dilakukan pemodelan spasialnya. Berdasarkan dua skenario pemodelan yang dilakukan, maka arah perubahan penggunaan lahan yang mengalami penurunan lahan terbuka, sedangkan yang mengalami peningkatan lahan industri dan kegiatan lainnya. Perkembangan kegiatan industri tidak sesuai dengan arahan dalam Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Mamminasata, yaitu terletak di kawasan lindung. Hal ini menjadi bahan masukan untuk kegiatan Peninjauan Kembali RTR kawasan perkotaan Mamminasata.
ANALISIS KEMACETAN LALU LINTAS DI JALAN SULTAN AGUNG KOTA BEKASI Savitri, Reny; Izzati Anova, Moza
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 13 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.13 No.2 | Desember 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola jaringan jalan yang terdapat di Kota Bekasi adalah pola jaringan jalan linear dan radial dimana berpusat pada kawasan pusat bisnis koridor Jalan Ir. H. Juanda. Pola jaringan jalan yang terdapat di dalam Kota Bekasi tersebut berintegrasi dengan pola jaringan jalan regional Kota Bekasi. Pola jaringan jalan yang berpusat pada Jalan Juanda inilah yang menyebabkan masalah dalam sistem jaringan jalan Kota Bekasi, terutama pada zona CBD. Kota Bekasi sebagai kota penyangga yang menyebabkan akses penghubung antara jalan kota Bekasi dengan kota Jakarta padat ditambah dengan mixed area menyebabkan lalulintas padat. Jalan Sultan Agung melewati Stasiun Kranji sering mengalami kemacetan lalu lintas pada jam-jam sibuk yaitu pada pagi (pukul 06.00-08.00), siang (pukul 12.00-14.00), dan sore hari (pukul 16.00-18.00). Titik kemacetan disebabkan oleh penumpukan kegiatan. Kegiatan yang berada di Jalan Sultan Agung antara lain disebabkan angkutan umum mengambil penumpang dari stasiun, penyempitan Jalan Sultan Agung setelah flyover, kondisi existing yang dekat dengan pusat perdagangan Kranji, dan pengalihan fungsi badan jalan sebagai tempat untuk berdagang menimbulkan kemacetan lalulintas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 2 (dua) segmen yang ditentukan, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kemacetan yaitu kondisi penggunaan lahan, bangkitan dan tarikan lalulintas, waktu tundaan, volume lalu lintas yang padat. Dan dari hasil analisis prioritas masalah untuk menangani masalah kemacetan lalu lintas tersebut bahwa segmen 2 (dua) memiliki masalah yang patut diutamakan penyelesaiannya.
IDENTIFIKASI KETENTUAN PEMANFAATAN RUANG PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN JALAN JATIWARINGIN RAYA KECAMATAN PONDOK GEDE KOTA BEKASI Savitri, Reny; Cristomi
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 14 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.14 No.1 | Juni 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam perkembangan ruas Jalan Jatiwaringin Raya Kecamatan Podok Gede, Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat semakin tumbuh dan berkembang dengan pesat dalam pemanfaatan ruang bidang perdagangan dan jasa, dengan banyaknya bangunan-bangunan baru seperti pertokoan, restoran, pusat reparasi dan sebagainya. Namun sekarang ini makin didominasi oleh restoran atau tempat kuliner mulai dari yang sederhana, sampai dengan franchise lokal dan internasional sehingga Jalan Jatiwaringin Raya ini dapat dikatakan menjadi kawasan kuliner masa kini. Seiring dengan pertumbuhan perdagangan dan jasa di koridor Jalan Jatiwaringin Raya tersebut muncul beberapa pengaruh negatif dengan pemanfaatan ruang pedagang kaki lima yang dapat menurunkan kualitas lingkungan pekotaan akibat kurang terencananya koridor Jalan Jatiwaringin Raya. Pedagang kaki lima selama ini pemanfaatan ruang di wilayah perkotaan menjadikan permasalahan secara umum memanfaatkan ruang yang tidak sesuai dengan pruntukannya (menempati ruang terbuka hijau, pejalan kaki, di sekitar pusat-pusat perdagangan dan jasa, sekitar stasiun kereta api dan lain-lain) dan memberikan dapak terhadap perubahan fungsi serta dampak kemacetan lalu lintas, disisi lain pedagang kaki lima ini menjadi peluang besar terhadap penyerapan tenaga kerja dan pendapatan asli daerah. Keterkaitan pemanfaatan ruang pedagang kaki lima menjadi lokus dalam penelitian ini khususnya identifikasi di sepanjang kawasan jalan Jatiwaringin Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi dengan mensandingkan dengan ketentuan dalam kebijakan tata ruang yang telah ada baik rencana tata ruang wilayah Kota Bekasi maupun rencana detail tata ruang Kota Bekasi.