Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Bahasa Jepang Taiyou

Pendekatan Psikolinguistik dan Faktor Psikologis Terhadap Pola Interaksi dalam Pembelajaran Bahasa Andi Irma Sarjani; Edi Saputro; D. Nurfajrin Ningsih; Herlina Sunarti; Yessy Harun
Jurnal Bahasa Jepang Taiyou Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Taiyou
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.765 KB) | DOI: 10.22236/taiyou.v2i1.7266

Abstract

Di dalam konteks psikolinguistik, sebagai seorang pengajar, guru dituntut harus dapat memahami mental, karakter, atau perilaku peserta didik, karena hal itu akan berpengaruh pada perilaku berbahasa mereka ketika belajar bahasa. Memahami mental peserta didik tentu dapat dilakukan guru, salah satunya dengan cara pendekatan komunikatif melalui interaksi di kelas. Dalam penelitian ini dibahas bagaimana konsep psikolinguistik sebagai sebuah pendekatan dalam pembelajaran bahasa, faktor-faktor psikologis apa saja yang mempengaruhi perkembangan bahasa, dan bagaimana peran pendekatan psikolinguistik dalam membangun pola interaksi yang efektif dalam pembelajaran bahasa. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan psikolinguistik dan faktor psikologis dapat diaplikasikan melalui pola interaksi yang efektif, dimana hal-hal tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran.
Analisis Kesulitan Pelajar Indonesia dalam Gramatika Bahasa Jepang Andi Irma Sarjani; C. Dewi Hartati
Jurnal Bahasa Jepang Taiyou Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Taiyou
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Japanese as one of the foreign languages ​​that is widely studied in Indonesia, is not an easy language to learn, because Japanese is unique and has vocabulary and grammatical constructions that are not the same as other languages. Therefore, many Indonesian learners whoa are studying Japanese, faces difficulties both in terms of very diverse kanji characters and in learning Japanese grammar itself. This study aims to clearly identify the problem points in studying Japanese grammar, especially for Indonesian students who are studying Japanese. In this study, a statistical method was used, namely a questionnaire with Indonesian student respondents who had mastered Japanese quite well. This questionnaire on Japanese grammar takes the object of Indonesian students who are learning Japanese who are continuing their studies at several universities in Tokyo, Japan. The conclusion of the research is that 60% respondents said that the biggest problem for Indonesian students in Japanese grammar is the passive voice.
Fenomena Sosial Nihon Shuwa (日本手話) yang Dipresentasikan oleh Tokoh Aoba dan Sou pada Drama Silent Syah, Muhammad Irham; Sarjani, Andi Irma; Juariah
Jurnal Bahasa Jepang Taiyou Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Taiyou
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meriset fenomena sosial Nihon Shuwa (日本手話) yang dipresentasikan oleh tokoh Aoba dan Sou dalam Drama Silent. Penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dekripsi oleh Moleong dengan metode kepustakaan dengan memahami fenomena melalui literatur buku maupun film mengenai apa yang dialami subjek penelitian secara menyeluruh dengan cara deskripsi dan dijelaskan dengan kata-kata serta bahasa, pada konteks khusus yang dialami serta dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Hasil dari penelitian ini menunjukan Nihon Shuwa (日本手話) yang dilakukan tokoh Sou mengalami fenomena sosial. Fenomena sosial ini terjadi dikarenakan masyarakat Jepang yang tidak bisa menerima bahwa bahasa isyarat setara dengan bahasa lisan oleh karena itu dampak yang terjadi adalah diskriminasi terhadap masyarakat yang memiliki keistimewaan tunarungu. Penelitian ini tidak hanya memperlihatkan fenomena sosial yang terjadi tetapi juga sebagai pendorong agar fenomena sosial yang terjadi berkurang dan merubah cara pandang masyarakat terhadap masyarakat yang memiliki tunarungu.