Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

NOVEL-NOVEL SUNDA YANG TERBIT TAHUN-2013 (PENDEKATAN STRUKTURAL DAN PSIKOLOGI SASTRA) NINGSIH, DINI NURFAJRIN
LOKABASA Vol 6, No 1 (2015): Vol. 6, No. 1 April 2015
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v6i1.3148

Abstract

Penelitian ini berjudul “Novél-novél Sunda yang Terbit Tahun-2013 (Pendekatan Struktural dan Psikologi Sastra). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari Novélnovél Sunda yang Terbit Tahun-2013 yang di fokuskan pada tiganovél berjudul Srie Sunarsasi karya Enas Mabarti, Wira Pakuncen karya M.E Nata Sukarya, dan Kabungbulengan karya H.D  Bastaman. Penelitian ini bertujuan untuk ;1) menganalisis struktur cerita melalui teori Stanton yang terdiri dari tema, fakta cerita (alur, latar, tokoh dan penokohan), dan sarana sastra; 2) mengkaji tokoh dan penokohan berdasarkan pendekatan psikologi sastra dalam novel Sunda Srie Sunarsasi karya Enas Mabarti, Wira Pakuncen karya M.E Nata Sukarya, dan Kabungbulengan karya H.D  Bastaman. Metode penelitian menggunakan cara deskriftif analitis. Tehnik pengumpulan datanya mengunakan studi pustaka.  Hasil penelitiannya adalah; 1) novel Sunda Srie Sunarsasi karya Enas Mabarti, Wira Pakuncen karya M.E Nata Sukarya, dan Kabungbulengan karya H.D  Bastaman memiliki struktur cerita yang lengkap, temanya adalah sosial, alur yang digunakan alur maju, latar yang terdapat dalam novel tersebut adalah latar tempat, latar waktu dan latar sosial, tokoh utama berjumlah empat orang, yaitu: Srie Sunarsasi, Wira, Akang Handi, dan Antin Sri Prihardini.  gaya basa yang digunakan adalah hiperbola, personifikasi, litotes, simile, dan metonemia. 2) melalui beberapa tokohnya dapat diketahui bahwa pergolakan dalam tokoh-tokohnya dipengaruhi oleh aspek  psikologis emosional, fungsi sekunder dan aktivitas. Tokoh-tokoh yang kuat memiliki ketiga aspek tersebut, adalah Srié Sunarsasi, Ibrahim Musa, dan Akang Handi. Dalam novel Sunda Srie Sunarsasi karya Enas Mabarti, Wira Pakuncen karya M.E Nata Sukarya, dan Kabungbulengan karya H.D Bastaman,memiliki tipe psikologis nerves, choleris, gapasioner, sentimentil, amorph, flegmatis, sanguinis, dan apatis yang muncul dari perkataannya, perkataan tokoh lain, gaya penceritaan pengarang, dan prilakuya. AbstractThis study is entitled Sundanese Novels Published in 2013 (Approaches of Structural and Psychology of Literature). The data used in this study are Sundanese novels that are published in 2013. This study is focused on three novels: Srie Sunarsasi of Enas Mabarti, Wira Pakuncen of M.E. Nata Sukarya, and Kabungbulengan of H.D. Bastaman. This study aimed to 1) analyze the structure of the stories based on the Stanton theory covering theme, fact of story (plot, setting, character, and characterization), and literary devices; 2) examine characters and characterization based on the psychology of literature in the three novels. This research employed descriptive analytical method. The data collection techniques utilized literature studies. The results show that the three novels have full story structures. The themes are social. The plots are forward. The backgrounds contained in the novel are the backgrounds of place, time, and social. The main characters are Srie Sunarsasi, Wira, Akang Handi, and Antin Sri Prihardini. The language styles used in them are hyperbole, personification, litotes, simile, and metonymies. Through several characters, it can be seen that the upheaval of the characters are influenced by psychological aspects of emotional, secondary functions, and activities. The figures that strongly have these three aspects are Srie Sunarsasi, Ibrahim Musa, and Akang Handi. The three novels contain psychological types of nervous, choleric, passionate, sentimental, amorphous, phlegmatic, sanguine, and apathetic. These types arise from the words of the main characters, the words of other characters, the storytelling style of the author, and the behaviors.
NILAI PENDIDIKAN DALAM KESENIAN RENGKONG DI CIANJUR JAWA BARAT: KAJIAN ETNOPEDAGOGI Ningsih, D. Nurfajrin; Cysbya Erdlanda, Febry Marindra
Jurnal Ilmiah Bina Edukasi Vol 11 No 01 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian pada Masyarakat (DRPM) Universitas Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33557/jedukasi.v11i01.201

Abstract

This research are to describe the strucures and the etnopedagogy values in the Renkong arts in Cianjur, West Java. This research used descriptive analytical method with qualitative approach. The data were obtained from observation and interview. Findings show : (1) in the structure Rengkong can be found the history of Rengkong, the stage of Rengkong activities, the background location of Rengkong, the performers, the show time, the dance, the music, the equipment and the costume. (2) the etnopedagogic values that exist in Rengkong are, six human morals (human moral to God, the human moral to himself, the human moral to human, moral to nature, the human moral to time, and the human moral to reach physical and spiritual peace), caturdiriinsani (rich knowledge, obedient to religion, cultured, and skilled); and also gapurapancawaluya (healthy, kind, right, smart, and active. The etnopedadogic values found are life , education, moral, religion , and social.
TRANSFORMASI DAN PROSES PEWARISAN PERTUNJUKAN TEATER TRADISIONAL LONGSER D. Nurfajrin Ningsih; Arif Firmansyah
Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/aksara.v6i1.308

Abstract

This study aims to describe the changes in Longsér based on its development, and how the process of inheriting Longsér is carried out by the Sunda Kiwari Theater. In the show, Longser is delivered in the local language, namely Sundanese which tells about everyday life. The Longsér group that has been known is the Panca Warna group. This study uses a qualitative approach with analytical descriptive method. The data collection technique is based on the results of observations and interviews with the Sunda Kiwari theater. The traditional Longsér theater performance by Teater Sunda Kiwari has been transformed into a more modern form according to the demands of the market and the wishes of the people. Based on the six aspects studied, almost all aspects of the structure underwent a transformation, such as changes using text/scripts, director intervention, and a more modern stage setting.
Pengembangan aplikasi kesenian rengkong pada pembelajaran sastra berbasis kearifan lokal Dinni Nurfajrin Ningsih; Aprilla Adawiyah; M.Irpan Abdurrohman Rozy
BAHASTRA Vol 39, No 2 (2019): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/bahastra.v39i2.14010

Abstract

The objective of this research was to describe the development of Rengkong art application and its utilization in the learning of literature based on local wisdom.  The research employed research and development method. This method was used to produce products and test the effectiveness of these products. Development of mobile-based learning media applications created using Android Studio software.  After the application creation process was complete, afterward the testing process and publishing to .apk format were carried out to make it available in the application market, namely the Google Play Store and could be operated on Android-based smartphones. Based on the results of the validation and implementation of the Rengkong application in learning, the following results were obtained: 1) The validation results of Rengkong application development in local wisdom-based literature learning fell into the category of sufficient to be used as learning material.  2) The results of the questionnaire of writing poetry learning towards the students of SMK Negeri 1 Cianjur with 33 respondents, obtained a percentage of 74%. It means that the use of Rengkong application in literature learning based on local wisdom could be used in learning because it was included in the sufficient category.  3) The values of character education in students' poems consist of: five values of appreciating achievement, two values of the love of the motherland, fourteen religious values, six values of honesty, three. values of hard work, six values of responsibility, four values of tolerance, and seven values of creativity
KAJIAN SEMIOTIK DAN ETNOPEDAGOGI DALAM RUMPAKA TEMBANG SUNDA CIANJURAN D Nurfajrin Ningsih D Nurfajrin Ningsih
Pena Literasi Vol 1, No 2 (2018): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.1.2.81-91

Abstract

Kearifan budaya lokal dapat dijadikan sebagai landasan pendidikan karakter, maka sekiranya kearifan budaya lokal dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Tembang Sunda Cianjuran merupakan kearifan budaya lokal Cianjur yang memiliki nilai estetis, dan dapat dijadikan sebagai tuntunan pendidikan. Menurunnya eksistensi tembang Sunda Cianjuran khususnya di lingkungan generasi remaja saat ini dikhawatirkan dapat memberi pengaruh negatif. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kajian semiotik dan etnopedagogi dalam rumpaka tembang Sunda Cianjuran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.Teknikyang digunakan untuk memperoleh data yaitu teknik dokumentasi dengan instrumen kartu data. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) Keseluruhan makna yang diperoleh dari kajian semiotik dengan cara pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutika dalam tembang Maskumambang dan tembang  Panambih Nimang adalah nasihat bagi seorang anak untuk menyayangi, menghormati dan berbakti terhadap orang tua khususnya kepada ibu; (2)Rumpaka tembang Maskumambang dan tembang  Panambih Nimang mengandung nilai-nilai etnopedagogi yang berasal dari nilai budaya Sunda meliputi: Catur Jatidiri Insan, Moral Kemanusiaan,Gapura Panca Waluya dan Prilaku Nyunda Tri-silas.
PELATIHAN PENYUSUNAN MODUL AJAR YANG INOVATIF, ADAPTIF, DAN KOLABORATIF Siti Maryam; D. Nurfajrin Ningsih; Deni Sanusi; Dendy Cahya Wibawa; Dissa Sri Nurlaila Ningsih; Husni Farid Fauzi; M. Nuari Ramdan
JE (Journal of Empowerment) Vol 3, No 1 (2022): JUNI
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v3i1.2322

Abstract

ABSTRAK   Istilah Modul Ajar yang digulirkan Sekolah Penggerak memunculkan permasalahan di sekolah. Perbedaan pengertian dan acuan Modul Ajar Baru (MAB) versi Sekolah Penggerak dengan makna Modul Ajar Lama (MAL) pada kurikulum sebelumnya, perlu diatasi. Tulisan ini bertujuan menyamakan persepsi melalui pelatihan di SMP dan SMK Al-Medina Cianjur. Kesamaan persepsi dianggap penting sebagai landasan bagi kegiatan berikutnya. Dengan metode kolaborasi antara dosen dengan mahasiswa serta guru, pelatihan dilakukan luring dan daring. Pemberian materi dan diskusi dilakukan secara tatap muka sedangkan kegiatan pembimbingan serta evaluasi kegiatan dilakukan secara daring. Hasil kegiatan ini berupa  dua versi Modul Ajar,  yakni (1) modul ajar transformasi (karya inovatif) yang  mengacu Kurikulum 2013,  dan (2) Modul Ajar yang adaptif mengacu Kurikulum Sekolah Penggerak. Selain itu, diperoleh  tingkat keberterimaan kegiatan  pelatihan yang dominan berada pada kategori “Baik” dan “Sangat Baik”. Para guru dan mahasiswa merasakan peningkatan soft skill-nya setelah mengikuti pelatihan.  ABSTRACTThe term Teaching Module introduced by Sekolah Penggerak raises problems in schools. Differences in the meaning and reference of the Teaching Module version in the Sekolah Penggerak, which are different from the meaning in the previous curriculum, need to be addressed. This paper aims to equalize perceptions through training in SMP and SMK Al-Medina Cianjur. In the Collaborative method between lectures, students, and teachers, the training is carried out offline and online. The provision of material and discussion is carried out face-to-face, while the mentoring and evaluation activities are carried out online. The results of this activity are in the form of two versions of the Teaching Module, namely (1) the transformation teaching module (innovative work) which refers to the 2013 Curriculum, and (2) the adaptive Teaching Module refers to the Driving School Curriculum. In addition, the level of acceptance of training activities was obtained. More than half of the participants received Good and Very Good. Teachers and students improve their soft skills, they can arrange and differentiate the Teaching Module according to curriculum references.
Pendekatan Psikolinguistik dan Faktor Psikologis Terhadap Pola Interaksi dalam Pembelajaran Bahasa Andi Irma Sarjani; Edi Saputro; D. Nurfajrin Ningsih; Herlina Sunarti; Yessy Harun
Jurnal Bahasa Jepang Taiyou Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Taiyou
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.765 KB) | DOI: 10.22236/taiyou.v2i1.7266

Abstract

Di dalam konteks psikolinguistik, sebagai seorang pengajar, guru dituntut harus dapat memahami mental, karakter, atau perilaku peserta didik, karena hal itu akan berpengaruh pada perilaku berbahasa mereka ketika belajar bahasa. Memahami mental peserta didik tentu dapat dilakukan guru, salah satunya dengan cara pendekatan komunikatif melalui interaksi di kelas. Dalam penelitian ini dibahas bagaimana konsep psikolinguistik sebagai sebuah pendekatan dalam pembelajaran bahasa, faktor-faktor psikologis apa saja yang mempengaruhi perkembangan bahasa, dan bagaimana peran pendekatan psikolinguistik dalam membangun pola interaksi yang efektif dalam pembelajaran bahasa. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan psikolinguistik dan faktor psikologis dapat diaplikasikan melalui pola interaksi yang efektif, dimana hal-hal tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran.
Rajah: Tradisi lisan Carita Pantun Mang Ayi di Masyarakat Sunda Arif Firmansyah; Novi Anoegrajekti; D Nurfajrin Ningsih; Sudartomo Macaryus
CARAKA Vol 9 No 1 (2022): December 2022
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/caraka.v9i1.13310

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui bentuk-bentuk kepercayaan masyarakat Sunda pada rajah carita pantun Mang Ayi serta mengetahui korelasi kepercayaan dengan kehidupan masyarakat Sunda saat ini. Penelitian ini menggunakan metode etnografi dan deskriptif kualitatif. Penelitian menjelaskan realita empirik di balik fenomena seni tradisi carita pantun secara mendalam, rinci, dan tuntas. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kepercayaan masyarakat Sunda pada rajah carita pantun sangatlah masih besar terlihat pada bentuk kegiatan yang melibatkan rajah carita pantun, antara lain syukuran 40 hari bayi yang baru lahir, siraman calon pengantin yang akan menikah, kunjungan tokoh publik, upacara adat museum Salamet Balik Ka Pangasalan, dan ruwatan benda pusaka.   Rajah: The oral tradition of Carita Pantun Mang Ayi in the Sunda Community   Abstract: This research aims to find out the forms of Sundanese people's beliefs in carita pantun and to know the correlation of beliefs with the life of Sundanese people today. This research uses a qualitative descriptive method. This research wants to describe the empirical reality behind the phenomenon in depth, detail, and thoroughly. Based on the results of the analysis, it is known that the trust of the Sundanese people in the rajah of the carita pantun is still very large, which can be seen in the form of activities that involve the rajah of the carita pantun, among others: 40-day thanksgiving for a newborn baby, showering of brides-to-be, visits by public figures, traditional museum ceremonies "Salamet Balik Ka Pangasalan" and the treatment of heirlooms.
RELAWAN MENGAJAR: IMPLEMENTASI LITERASI DAN NUMERASI MELALUI DONGENG BAGI SISWA TERDAMPAK PASCA GEMPA DI SDN CIBULAKAN Rani Sugiarni; Dini Nurfajrin Ningsih; Vina Nurviyani; Mela Aryani; Nia Jusniani; Dina Indriyani; Liza Octaviani Din; Dandi Apriandi
Jurnal Abdi Nusa Vol. 3 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : LPPM Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/abdinusa.v3i2.128

Abstract

Bencana gempa Cianjur mengakibatkan salah satu sekolah dasar negeri Cibulakan menimbulkan kerusakan salah satunya pada fasilitas pendidikan dan mengganggu kegiatan belajar. Tujuan dalam pelaksanaan program Relawan mengajar ini untuk membantu proses pembelajaran dalam pemulihan implementasi literasi dan numerasi siswa-siswi terdampak paska gempa melalui dongeng di SD Negeri Cibulakan. Metode pelaksanaan yang digunakan terdiri dari tahap: 1) Perencanaan, 2) Implementasi, dan 3) Evaluasi. Hasil pelaksanaan Program “Relawan Mengajar” dapat membantu proses pembelajaran dalam pemulihan literasi dan numerasi siswa-siswi terdampak pasca gempa di Cianjur. Kegiatan kelompok belajar tersebut dilakukan dalam pembelajaran berbasis dongeng. Selain itu,pemulihan kemampuan literasi dan literasi membutuhkan kerja sama yang sinergis antara tim pengabdi, perangkat pemerintahan desa, guru, siswa, dan wali siswa. Berdasarkan kegiatan ini, tim pengabdi merekomendasikan penggunaan seni sebagai alternatif pemulihan literasi dan numerasi anak yang terkena dampak bencana gempa.
Implementasi Lesson Study dan Pendekatan Student Centered Learning dalam Pembelajaran Fonologi Adawiyah, Aprilla; Ningsih, D. Nurfajrin
Dinamika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 6, No 2 (2023): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jd.v6i2.3037

Abstract

This article will describe improving the quality of learning in Phonology courses with lesson study and student centered learning approaches. The study used the Lewis model lesson study method. Learning is carried out using the flipped classroom model (online and offline). In online classes, students access the Schoology application and actively participate in discussions. Meanwhile, in offline classes, students review online class material with an emphasis on practice or exercises. The results showed that there was an increase in learning from cycle to cycle. The number of students actively participating in learning in online and offline classes is also getting better. Lectures are not boring and students are enthusiastic in learning. The results of the questionnaire showed that 86.2% liked flip classroom learning or online and offline classes.Keywords: flipped; phonology; lesson study; student centeredABSTRAKArtikel ini akan mendeskripsikan peningkatan kualitas pembelajaran pada mata kuliah Fonologi dengan lesson study dan pendekatan student centered learning. Penelitian menggunakan metode lesson study model Lewis. Pembelajaran dilaksanakan dengan model flipped classroom (daring dan luring). Di kelas daring, mahasiswa mengakses aplikasi Schoology dan berpartisipasi aktif dalam diskusi. Sementara itu, pada kelas luring, mahasiswa merevieu materi  kelas online dengan penekankan pada praktik atau latihan. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat peningkatan pembelajaran dari siklus ke siklus. Jumlah mahasiswa yang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran di kelas daring maupun luring juga makin membaik. Perkuliahan menjadi tidak membosankan dan mahasiswa antusias dalam belajar. Hasil angket menunjukkan sebanyak 86,2% menyukai pembelajaran flip classroom atau kelas online dan offline.Kata Kunci: flipped; fonologi; lesson study; student centeredÂ