Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR DAN RESUSITASI JANTUNG PARU, SERTA BAKTI SOSIAL KESEHATAN BERSAMA PAPDI MALUKU DI DESA WAHAI, SERAM UTARA Kusadhiani, Indrawanti; Rahawarin, Halidah; Irwan, Irwan; Hataul, Is Asmaul Haq; Qisthi, Dian; Pattinasarany, Joane Christy Agavera; Ridy, Rizal Kurniawan; Marahena, Dhea Ananda; Akas, Ignasius Dede Setyo
BAKIRA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 2 (2025): BAKIRA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/bakira.2025.6.2.175-185

Abstract

This community engagement program was designed to strengthen the knowledge and skills of residents in Wahai Village, North Seram, in responding to medical emergencies such as sudden cardiac arrest, choking, and loss of consciousness. The primary focus was on Basic Life Support (BLS) and Cardiopulmonary Resuscitation (CPR), as timely intervention is widely recognized to improve survival outcomes before professional medical assistance becomes available. The program was implemented through structured health education, demonstrations, guided hands-on practice, and case-based simulations to ensure comprehensibility and applicability for the general community. In addition to the training, a social service initiative was conducted, providing free medical care including general health examinations, specialist consultations, and distribution of essential medications. The activity was delivered by a multidisciplinary health team comprising general practitioners, specialists, and medical students, in collaboration with the Indonesian Society of Internal Medicine (PAPDI) Maluku. The outcomes demonstrated strong community participation, enhanced first aid competence, and improved communication between healthcare providers and the community. This program is expected to foster greater community preparedness in emergencies and reinforce their role in preventive and promotive health efforts.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TULEHU KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2025 Zain, Marwah Mahrusah; Latuconsina, Vina Zakiah; Mainase, Josepina; Pattiasina, Firensca; Titaley, Christiana Rialine; Soumena, Rif’ah Zafarani; Hataul, Is Asmaul Haq
Molucca Medica Vol 18 No 2 (2025): VOLUME 18, NOMOR 2, OKTOBER 2025
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2025.v18.i2.108

Abstract

Latar Belakang: Anemia merupakan kondisi ketika kadar hemoglobin dalam darah menurun, sehingga kemampuan darah untuk mengangkut oksigen berkurang. Ibu balita termasuk dalam kelompok yang rentan anemia. Kesehatan ibu balita sangat penting untuk diperhatikan, karena kondisi kesehatan ibu memiliki keterkaitan dengan kesehatan balita. Tujuan: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Tulehu Kabupaten Maluku Tengah tahun 2025. Metode: Desain penelitian yang digunakan, yaitu analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan merupakan data primer yang dikumpulkan dengan teknik proportional stratified sampling dan purposive sampling. Jumlah sampel yaitu 91 sampel yang diambil pada 15 dusun di wilayah kerja Puskesmas Tulehu. Data yang dikumpulkan dianalisis secara bivariat dengan uji chi square dan Fisher exact. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa proporsi anemia ibu balita yaitu 16,5%. Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia (p=0,371), pendidikan (p=0,122), pekerjaan (p=0,200), kondisi ekonomi (p=0,729), dan paritas (p=0,106) dengan kejadian anemia, sedangkan ditemukan terdapat hubungan antara IMT (p=0,002), LILA (p=0,006), pola makan (p=0,016), dan tingkat pengetahuan (p=0,025) dengan kejadian anemia. Ibu balita dengan status gizi kurang, pola makan buruk, dan pengetahuan rendah lebih berisiko mengalami anemia. Kesimpulan: Kesimpulannya, status gizi, pola makan, dan tingkat pengetahuan berhubungan dengan anemia ibu balita. Peningkatan pengetahuan anemia dan perilaku gizi melalui program edukasi kesehatan yang berkesinambungan serta pemantauan status gizi ibu balita merupakan upaya yang perlu dilakukan guna mengurangi angka kejadian anemia pada ibu balita