Penelitian ini berupaya membangun kembali fondasi epistemologi para tokoh historiografi Indonesia untuk memahami cara mereka mengembangkan perspektif kritis terhadap narasi sejarah nasional. Melalui metode kualitatif berbasis studi pustaka, penelitian ini menelaah secara mendalam berbagai dokumen dan karya akademik milik Sartono Kartodirdjo, Taufik Abdullah, dan B.J.O. Schrieke. Pemilihan literatur dilakukan menggunakan teknik purposive sampling, sedangkan analisis tematik diterapkan untuk menemukan pola pemikiran dan konstruksi epistemologis dalam teks-teks tersebut. Hasil penelitian mengungkap tiga tema sentral, yaitu historisisme kontekstual, dekolonisasi narasi, dan interdisiplin metodologis. Ketiga temuan ini memperlihatkan bahwa perkembangan pemikiran historiografi Indonesia merupakan respons kreatif terhadap dominasi perspektif kolonial dan upaya membangun sejarah yang lebih reflektif serta selaras dengan realitas sosial-budaya. Studi ini memberikan kontribusi teoretis bagi penguatan historiografi kritis dan menawarkan manfaat praktis bagi pengembangan kurikulum sejarah yang inklusif dan berbasis nilai lokal. Penelitian selanjutnya disarankan menelaah penerapan kerangka epistemologis ini dalam pembelajaran sejarah masa kini.