Perekonomian Indonesia periode Januari 2022 hingga Desember 2024 ditandai dengan volatilitas Jumlah Uang Beredar (M1) yang tinggi di tengah siklus pengetatan kebijakan moneter global pasca-pandemi. Kondisi ini mendasari penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor fundamental makroekonomi, yaitu Cadangan Devisa (CDEV), Suku Bunga Indonesia (SBI), dan Kurs (KURS) terhadap M1. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder time series bulanan (N=36) yang bersumber dari Bank Indonesia dan BPS. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda (OLS). Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara simultan (Uji F), variabel Cadangan Devisa, Suku Bunga Indonesia, dan Kurs berpengaruh signifikan terhadap M1. Namun, secara parsial (Uji t), ditemukan hasil yang bervariasi. Suku Bunga Indonesia (SBI) terbukti berpengaruh negatif dan signifikan, sementara Kurs (KURS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap M1. Di sisi lain, Cadangan Devisa (CDEV) ditemukan positif namun tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap M1, yang mengindikasikan adanya efektivitas kebijakan sterilisasi oleh otoritas moneter. Nilai Adjusted R-squared sebesar 0.848 menunjukkan bahwa 84.8% variasi M1 mampu dijelaskan oleh ketiga variabel independen tersebut.