Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS BIBLIOMETRIK PERKEMBANGAN TAZKIYATUN AL NAFS, PSIKOLOGI POSITIF DAN KONSELING SPIRITUAL TERHADAP KESEHATAN MENTAL Shintia Mulyawati; Duski Samad; Firdaus ST Mamad; Martin Kustati; Bashori
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 11 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/aab2a161

Abstract

Penelitian ini menganalisis perkembangan kajian tazkiyatun al-nafs, psikologi positif, dan konseling spiritual terhadap kesehatan mental melalui pendekatan bibliometrik menggunakan data publikasi tahun 2015–2025. Analisis dilakukan dengan memetakan tren publikasi, jaringan kolaborasi penulis, serta keterkaitan kata kunci melalui perangkat VOSviewer. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan jumlah publikasi secara konsisten sejak 2018, dengan lonjakan signifikan pada 2021–2024. Visualisasi co-authorship mengungkap bahwa kolaborasi penelitian masih terpusat pada kelompok penulis tertentu, didominasi oleh institusi di kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah, sementara kontribusi dari Eropa dan Amerika meningkat dalam lima tahun terakhir. Analisis co-occurrence kata kunci menunjukkan terbentuknya tiga klaster utama: (1) tazkiyatun al-nafs, spiritual purification, mental wellbeing, dan Islamic psychotherapy; (2) positive psychology, resilience, well-being, dan character strengths; serta (3) spiritual counseling, healing, mental health, dan pastoral care. Ketiga klaster tersebut saling terhubung melalui kata kunci “mental health”, yang bertindak sebagai jembatan antara pendekatan religius-spiritual dan psikologi ilmiah. Temuan ini menegaskan bahwa integrasi nilai spiritual, kekuatan karakter, dan intervensi konseling berbasis agama telah menjadi fokus penelitian yang semakin menonjol dalam literatur akademik tentang kesehatan mental. Secara keseluruhan, hasil bibliometrik menunjukkan bahwa topik tazkiyatun al-nafs, psikologi positif, dan konseling spiritual tidak hanya berkembang secara paralel, tetapi telah membentuk satu ekosistem riset yang saling melengkapi. Tren tersebut mengindikasikan pergeseran dari kajian konseptual menuju model intervensi psikoterapi yang lebih aplikatif dan empiris. Penelitian ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai arah perkembangan ilmu di bidang psikologi Islam dan kesehatan mental spiritual, sekaligus membuka peluang pengembangan riset lanjutan yang lebih integratif dan berbasis bukti.
Pendekatan Hermeneutika Kontekstual Dalam Tafsir Al-Qur’an: Kajian Kritis Terhadap Metodologi Fazlur Rahman Dan Abdullah Saeed Tomi Satria; Duski Samad; Firdaus ST Mamad
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584) Vol. 6 No. 1 (2025): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of modern Qur’anic studies presents methodological challenges to the authority and interpretation of the Qur’an, thus requiring a scientific approach capable of integrating historical dimensions with contemporary contexts in a balanced manner. This research aims to analyze the concept of hermeneutics within Qur’anic studies and to examine its applicability through a contextual approach while maintaining the principles of Islamic epistemology. The study employs a library research method with a descriptive-analytical qualitative approach, involving a comparative analysis of the ideas of leading Qur’anic hermeneutic scholars such as Fazlur Rahman and Abdullah Saeed through primary and secondary sources. The findings indicate that hermeneutics can serve as a relevant interpretive tool in understanding modern social dynamics while enriching tafsir methodology without negating the authority of revelation. Its selective application—based on the objectives of Islamic law (maqāṣid al-sharī‘ah) and the boundaries of definitive rulings (qat‘i)—offers contextual, humanistic, and responsive interpretations aligned with the needs of the Muslim community. In conclusion, hermeneutics can function as an alternative approach that strengthens the relevance of the Qur’an, provided that it is grounded in a solid Islamic epistemological framework and does not contradict the fundamental principles of Islamic teachings