Globalisasi merupakan fenomena multidimensional yang membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang kebahasaan. Dalam konteks Indonesia, globalisasi memengaruhi cara masyarakat menggunakan, menilai, dan melestarikan Bahasa Indonesia sebagai simbol identitas nasional. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada pola komunikasi, tetapi juga pada pembentukan sikap bahasa dan keberlanjutan eksistensi Bahasa Indonesia di tengah arus budaya global .Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan pustaka (library research), yaitu menelusuri berbagai jurnal ilmiah dan artikel akademik yang relevan dengan topik pengaruh globalisasi terhadap Bahasa Indonesia. Sumber data diperoleh dari jurnal nasional terakreditasi yang membahas perubahan penggunaan Bahasa Indonesia di era digital dan dampak globalisasi terhadap identitas kebahasaan. Beberapa di antaranya adalah yang menyoroti pengaruh globalisasi terhadap pola berbahasa remaja Indonesia.Hasil kajian menunjukkan bahwa globalisasi memberikan dampak positif terhadap Bahasa Indonesia, di antaranya adalah perluasan jangkauan penggunaan Bahasa Indonesia di ranah internasional, peningkatan kosakata melalui istilah serapan dari bahasa asing, serta munculnya variasi bahasa baru yang mencerminkan kreativitas generasi muda. Hal ini menunjukkan bahwa Bahasa Indonesia terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan teknologi komunikasi. Sebagaimana dijelaskan oleh (Aqila et al., 2024), globalisasi dan kemajuan teknologi digital berperan besar dalam memperluas ruang interaksi Bahasa Indonesia di dunia maya.Namun demikian, globalisasi juga menimbulkan dampak negatif yang cukup signifikan. Antara lain, terjadi penurunan penggunaan bahasa baku, meningkatnya penggunaan bahasa campuran (code mixing dan code switching), serta melemahnya identitas kebangsaan terutama di kalangan generasi muda.Penelitian ini menegaskan bahwa keberlangsungan Bahasa Indonesia di era global menuntut komitmen nasional yang kuat dalam bidang pendidikan bahasa, penerapan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), serta penguatan konten digital berbahasa Indonesia sebagai strategi utama menjaga eksistensinya. Kolaborasi antara lembaga kebahasaan, institusi pendidikan, dan media digital diperlukan agar Bahasa Indonesia dapat tetap relevan, bermartabat, dan berdaya saing di tengah arus globalisasi yang cepat dan tak terhindarkan.