Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa kelas 1 Sekolah Dasar Pelangi dalam memecahkan masalah geometri dan pengukuran menggunakan kerangka Analisis Kesalahan Newman (NEA). Keterampilan geometri dan pengukuran merupakan dasar literasi numerasi yang krusial pada usia dini, namun berdasarkan pengamatan, siswa kelas bawah masih menghadapi tantangan pemahaman yang signifikan. Menggunakan pendekatan kualitatif, data dianalisis berdasarkan lima tahap NEA: membaca, pemahaman, transformasi, keterampilan proses, dan pengkodean. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan Pemahaman merupakan jenis kesalahan yang paling dominan, terjadi pada semua subjek, mencerminkan kesulitan siswa dalam menafsirkan makna informasi dan persyaratan tugas yang diminta terkait perbandingan panjang, berat, waktu, dan posisi objek. Selain itu, kesalahan Transformasi menjadi kesalahan dominan kedua, di mana siswa gagal menerjemahkan informasi lisan atau visual (seperti representasi 3D) menjadi konsep atau model matematika yang tepat. Kesalahan lain, seperti membaca, keterampilan proses, dan pengkodean juga ditemukan pada variasi kategori siswa, menunjukkan perlunya penguatan ketelitian dan verifikasi hasil. Kesalahan-kesalahan ini menyoroti pentingnya memperkuat literasi matematika sejak usia dini, khususnya pada tahap Pemahaman dan Transformasi, untuk mencegah kesalahpahaman konseptual yang persisten. Oleh karena itu, kerangka NEA terbukti efektif sebagai metode sistematis bagi guru untuk mengidentifikasi secara spesifik lokasi kesalahan kognitif siswa dan merancang intervensi pembelajaran yang lebih sesuai dan terarah sesuai kebutuhan perkembangan mereka.