Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Edukasi Pemanfaatan Biji Kelor Sebagai Pasta Gigi Kepada Pendamping Lansia di Masa Pandemi Covid 19 sugiyanto sugiyanto; Wibowo Wibowo; Venny Kurnia Andika
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Pelayanan dan Pengadian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v5i2.1266

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan, dikarenakan dapat mempengaruhi kualitas kehidupan, termasuk fungsi bicara, pengunyahan dan rasa percaya diri.terutama lansia. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan gigi dan mulut adalah dengan menyikat gigi menggunakan pasta gigi. Salah satu fungsi dari pasta gigi adalah memelihara kesehatan gigi. Tujuan dalam pengabdian masyarakat ini untuk mengenalkan potensi  dalam membuat pasta gigi untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut dimasa  pandemi. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat kepada grup pendamping lansia meliputi 3 kegiatan antara lain:Tahap persiapan: melakukan pendekatan, persiapan bahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan pasta gigi; Tahap pelaksanaan: memberikan edukasi kesehatan dan pelatihan terkait manfaat, cara penggunaan, dan penyebaran video; Tahap evaluasi dilakukan terhadap apresiasi grup. Hasil dari dilakukannya pengabdian adalah dapat berjalan baik dan lancar sesuai dengan yang telah dijadwalkan, hal tersebut sesuai dengan jumlah prosentase dengan nilai rata-rata 90% setuju dari google form pendamping lansia. Kesimpulan bahwa tujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait pemanfaatan biji kelor yang digunakan sebagai pasta gigi herbal khusus untuk lansia kepada para pendamping lansia dapat tercapai.Kata kunci : Kesehatan gigi, Pasta gigi herbal, Biji kelor, Lansia
Penyuluhan Kandungan Vitamin C Pada Buah Yang Dapat Meningkatkan Kekebalan Tubuh Pada Masa Pandemi Covid-19 Terhadap Pendamping Lansia Desa Sidokare Kabupaten Sidoarjo Ani Riani Hasana; Wibowo Wibowo
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 2, No 2 (2021): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.004 KB) | DOI: 10.32382/jpk.v2i1.2149

Abstract

Pengkajian awal terhadap keadaaan di lapangan didapatkan permasalahan bahwa tatalaksana pengobatan Covid-19 menunjukkan diperlukannya konsumsi vitamin C hingga tiga kali dalam sehari. Vitamin C ini diduga untuk meningkatkan kekebalan tubuh dalam masa pandemi Covid-19. Salah satu penyebab dari masalah daya tahan tubuh adalah kurangnya pemenuhan antioksidan dalam tubuh, hal ini dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi Vitamin C. Buah-buahan memiliki kandungan vitamin dan mineral. Masing – masing buah tersebut memiliki kandungan gizi yang berbeda dan mampu melengkapi kebutuhan pangan dan gizi yang dibutuhkan seseorang. Namun masyarakat hanya mengenal vitamin C berasal dari jeruk saja. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk pemberian edukasi cara memilih buah-buahan selain jeruk yang mengandung vitamin C, juga mengandung vitamin lainnya yang dapat meningkatkan kekebalan pada masa pandemi Covid-19 terhadap lansia. Pendamping mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan keberfungsian sosial lanjut usia. Peran pendamping dalam meningkatkan keberfungsian sosial lanjut usia dalam program pendampingan dan perawatan sosial lanjut usia di lingkungan keluarga (home care). Anggota PKK adalah salah satu bentuk wadah pendamping yang paling dekat dalam lingkup keluarga. Kegiatan ini dilaksanakan bersama ibu-ibu PKK sebagai pendamping lansia sebanyak 26 orang. Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah perumahan sidokare asri desa Sidokare Kabupaten Sidoarjo mulai bulan Maret hingga Agustus 2020. Hasil dari kegiatan ini menunjukan peningkatan kemampuan ibu-ibu PKK yang ditunjukkan dengan menjawab kuesioner pre-test dan post-test.Kata Kunci: Lansia, Buah, Vitamin C, Pemberdayaan.
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN LANSIA PADA MASA PANDEMI COVID 19 MELALUI PENINGKATAN PERAN PENGASUH LANSIA DI PANTI WERDHA PANGESTI LAWANG Wibowo Wibowo; Devanus lahardo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7309

Abstract

ABSTRAKPanti Werdha Pangesti Lawang berada di Kelurahan Kalirejo Kecamatang Lawang Kab. Malang. Perubahan aspek fisik , mental dan sosial yang terjadi pada lansia mempengaruhi kondisi kesehatan para lansia baik Melalui upaya promotif dan preventif terhadap penyebaran covid-19 bagi lansia menjadi prioritas. Di Panti Werdha Pangesti Lawang saat ini memiliki 13 pengasuh lansia dimana yang memiliki latar belakang perawat masih 1 orang. Perawat memiliki peran sebagai caregiver yang merupakan peran utama dimana perawat akan terlibat aktif selama 24 jam dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Selain itu, perawat juga berperan sebagai edukator yang bertugas memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien yang menjalani isolasi, keluarga, dan masyarakat umum termasuk masyarakat kelompok khusus yang tinggal di panti jompo. Program peningkatan kesehatan lansia pada masa pandemik sudah dilakukan secara rutin oleh para pengasuh lansia di Panti Pangesti Lawang, namun belum maksimal dikarenakan para pengasuh belum memperoleh pembekalan secara langsung dan secara terprogram tentang cara menjalakan perannya sebagai edukator.  Kegiatan pengabdian masyarakt ini diikuti oleh 14 peserta yang terdiri dari 13  serta pipengasuh lansia dan 1 Pimpinan Panti Werdha Pangesti Lawang. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini  untuk menambah wawasan dan pengetahuan para pengasuh lansia dalam melakukan edukasi melalui media informasi umum berupa poster dan spanduk yang akan ditempelkan pada tempat yang mudah diketahui lansia dan pengunjung, seperti gerakan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menggunakan masker dan tidak melakukan kontak fisik secara erat. Setelah dilaksanakan  kegiatan pengabdian masyarakat ini diketahui perubahan pengetahuan para pengasuh lansia melalui evaluasi pre-test dan post-test. Saat pre-test masih terdapat 9 peserta dari total jumlah peserta yaitu 14 atau 64% yang menjawab benar pada kuisioner yang telah dibagikan. Sedangkan saat post-test terdapat 13 peserta dari total 14 atau 93% peserta yang menjawab benar. Sehingga terjadi peningkatan yang signifikan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kata Kunci : edukator; lansia; pengasuh lansia ABSTRACTPangesti Lawang Nursing Home is located in Kalirejo Village, Lawang District, Kab. Malang. Changes in the physical, mental and social aspects that occur in the elderly affect the health condition of the elderly, both through promotive and preventive efforts against the spread of COVID-19 for the elderly to be a priority. At Panti Werdha Pangesti Lawang currently has 13 elderly caregivers of which only 1 person has a nursing background. Nurses have a role as caregiver which is the main role where nurses will be actively involved for 24 hours in providing nursing care to patients. In addition, nurses also act as educators in charge of providing health education to patients undergoing isolation, families, and the general public including special groups of people living in nursing homes. The elderly health improvement program during the pandemic has been carried out routinely by elderly caregivers at Pangesti Lawang Panti, but has not been maximized because the caregivers have not received direct and programmed briefing on how to carry out their role as educators. This community service activity was attended by 14 participants consisting of 13 carers for the elderly and 1 leader of the Pangesti Lawang Nursing Home. The purpose of this community service activity is to increase the insight and knowledge of the elderly caregivers in educating through general information media in the form of posters and banners that will be affixed in places that are easily known by the elderly and visitors, such as washing hands with soap and running water, maintaining distance, using masks and avoid close physical contact. After carrying out this community service activity, it is known that the knowledge changes of the elderly caregivers through pre-test and post-test evaluations. During the pre-test, there were still 9 participants out of the total number of participants, namely 14 or 64% who answered correctly on the questionnaire that had been distributed. Meanwhile, during the post-test there were 13 participants out of a total of 14 or 93% of participants who answered correctly. So there is a significant increase in this community service activity..Keywords:  educator; elderly; elderly caregiver
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN KELOR UNTUK BAHAN TAMBAHAN PEMBUATAN SABUN MANDI DI DESA TAMBAKASRI KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG Wibowo Wibowo; Luluk Anisyah; Felia Dewi Ruth
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.6633

Abstract

ABSTRAKDesa Tambakasri merupakan Desa yang berada di Kecamatan Kabupaten Malang Jawa Timur. Terdapat Posyandu Lansia yang berada dalam lingkup kerja Puskesmas Tajinan. Jumlah kader kesehatan lansia adalah 19 orang, semua adalah ibu rumah tangga. Kader Kesehatan di Desa ini mengetahui semua masalah kesehatan lansia yang ada di Desa Tambakasri, dari beberapa masalah lansia, salah satu masalah kesehatan lansia adalah permasalahan kulit. Pada saat melakukan studi pendahuluan, didapatkan data bahwa mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani, dan saat observasi ditemukan data bahwa banyak tanaman yang ditanam kebun masyarakat sebagai pembatas lahan. Pada saat dilakukan wawancara terhadap pemilik lahan tersebut, pemilik hanya memanfaatkan daun kelor dikonsumsi sebagai sayuran, sedangkan pemanfaatan daun kelor untuk keperluan lain belum pernah dilakukan dikarenakan tidak tahu dan tidak punya pengalaman dalam pengelolahan daun kelor untuk sabun dan keperluan lain yang lebih bermanfaat. Berdasarkan fenomena yang ditemui di lapangan, maka kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan cara pelatihan pembuatan sabun batang dengan bahan daun kelor. Persiapan dilakukan dengan cara koordinasi dengan LPPM pusat, seminar proposal PKM, pengajuan perijinan, koordinasi dengan lahan, dan pembuatan sediaan daun kelor untuk membuat sabun. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara hybrid (daring dan luring) selama 3 kali. Peserta cukup antusias dalam mengikuti pelatihan  pemanfaatan daun kelor sebagai bahan tambahan dalam pembuatan sabun batangan, hal ini tampak pada daftar hadir yang dihadiri sebanyak 16 orang (85 % dari jumlah kader kesehatan) , hasil post test menunjukkan adanya peningkatan rata rata nilai dari 6,31 saat pre test menjadi  7,56 saat post test, serta peserta mampu melakukan redemonstrasi secara berkelompok. Dalam proses pelaksanaan pengabdian masyarakat ini bisa terlaksana dengan lancar, namun demikian  terdapat beberapa faktor penghambat antara lain situasi pandemi Covid 19 yang belum mereda dan  kendala tehnis jika dilakukan lewat daring yang berhubungan dengan sinyal internet. Kata Kunci : kader kesehatan ; daun kelor ; sabun ABSTRACTTambakasri Village is a village located in the District of Malang Regency, East Java. There is an Elderly Posyandu which is within the scope of work of the Tajinan Health Center. The number of elderly health cadres is 19 people, all of whom are housewives. Health cadres in this village know all the health problems of the elderly in Tambakasri Village, from several elderly problems, one of the elderly health problems is skin problems. During the preliminary study, data was obtained that the majority of the population worked as farmers, and during observations it was found that many plants were planted in community gardens as land boundaries. At the time of the interview with the land owner, the owner only used Moringa leaves for consumption as vegetables, while the use of Moringa leaves for other purposes had never been done because they did not know and had no experience in processing Moringa leaves for soap and other more useful purposes. Based on the phenomena encountered in the field, this community service activity was carried out by training in making bar soap with Moringa leaf ingredients. Preparations were carried out by coordinating with the central LPPM, seminar on PKM proposals, submitting permits, coordinating with land, and making preparations of Moringa leaves to make soap. Community service activities are carried out hybridly (online and offline) for 3 times. Participants were quite enthusiastic in participating in the training on the use of Moringa leaves as an additional ingredient in making soap bars, this was evident in the attendance list which was attended by 16 people (85% of the number of health cadres), the post test results showed an increase in the average score of 6.31 during the pre-test to 7.56 during the post-test, and participants were able to redemove in groups. In the process of implementing this community service, it can be carried out smoothly, however, there are several inhibiting factors, including the Covid 19 pandemic situation that has not subsided and technical obstacles if it is carried out online related to internet signals. Keywords: health cadre ; moringa leaves ; soap
PELATIHAN TENTANG GAYA HIDUP SEHAT PENDERITA DIABETES MELLITUS PADA KELOMPOK PKK DI KELURAHAN KAUMAN KOTA MALANG Ellyvina Setya Dhini; Wibowo Wibowo; Mamiek Wilastri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6552

Abstract

ABSTRAKAngka prevalensi Diabetes Mellitus (DM) di Jawa Timur lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Hal ini tergambar  di kota Malang  Jawa Timur tepatnya di Kelurahan Kauman yang berdomisili ditengah kota diketahui jumlah penderita DM cukup tinggi sedangkan pengetahuan warganya dalam pemahaman gaya hidup sehat penderita DM (diabetisi) masih kurang. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah memberikan pengetahuan tentang gaya hidup sehat diabetisi, dengan metode melakukan pelatihan melalui media zoom kepada kelompok PKK Kelurahan Kauman Malang. Dalam pelatihan tersebut juga dilakukan pre dan post test serta pengisian kuisioner menggunakan google form oleh peserta pelatihan. Hasil dari pre dan  post test serta kuisioner dianalisa sehingga diperoleh persentase untuk mengetahui gambaran pemahaman dan kemampuan peserta dalam memberikan informasi dan melaksanakan gaya hidup sehat diabetisi kepada keluarga/ tetangga disekitarnya. Dari hasil pre dan post test diperoleh gambaran terjadinya peningkatan pengetahuan tentang gaya hidup sehat diabetisi dari rata rata 46% menjadi 98,8%. Peserta yang memahami dan menyatakan bahwa gaya hidup sehat diabetisi memungkinkan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari hari sebanyak 94%. Seluruh peserta (100%) bersedia menerangkan, menerapkan, melaksanakan dan telah terjadi perubahan gaya hidup sehat diabetisi kepada keluarga dan orang – orang dilingkungan sekitarnya. Hasil dari pelatihan ini memberikan harapan tejadinya perbaikan kualitas hidup diabetisi di Kelurahan Kauman kota Malang. Kata kunci : gaya hidup; diabetes mellitus; kelompok PKK ABSTRACTPrevalence of Diabetes Mellitus (DM) in East Java is higher than other regions in Indonesia. That illustrated in the city of Malang, East Java, precisely in the Kauman Village, which is domiciled in the middle of the city, it is known that number of DM sufferers is quite high, while the knowledge of  citizens in understanding of healthy lifestyle of DM patients) is still lacking.The purpose of this community service (PKM) is to provide knowledge about healthy lifestyles with diabetes, with the method of conducting training through zoom media to the PKK group in Kauman Malang Village. In the training, pre and post tests were also carried out as well as filling out questionnaires using google forms by the trainees to get a picture of the participants' understanding and ability in providing information and implementing a healthy lifestyle with diabetes to their families/neighbors around them. The results of pre and post tests, it was obtained  there was an increase in knowledge about a healthy lifestyle with diabetes from an average of 46% to 98.8%. Participants who understand and state that a healthy lifestyle with diabetes allows it to be applied in daily life as many as 94%. All participants (100%) are willing to explain, implementation and there have been changes to a healthy lifestyle with diabetes to their families and people in the surrounding environment. The results of this training provide hope for an improvement in the quality of life for people with diabetes in Kauman Village, Malang City. Keywords : lifestyle; diabetes mellitus; PKK group
EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI GERIATRI DI PUSKESMAS TAJINAN PERIODE JANUARI – DESEMBER 2019 Luluk Anisyah; Wibowo Wibowo
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 5 No 2 (2020): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.872 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v5i2.485

Abstract

Increasing the number of elderly causes an increase in health problems one of which is associated with hypertension which can cause complications and death. The purpose of this study was to determine the description and accuracy of the use of antihypertensive drugs in geriatric patients who were diagnosed with hypertension at the Tajinan Primary Health in Malang in the period January-December 2019. This study was an observational or non-experimental study conducted using retrospective medical record data. The measuring instrument used was the data collection sheet from the medical record, the Consensus for Hypertension Management 2019 to see the accuracy of indications, patient accuracy, drug accuracy, and dose accuracy. Data analysis using Correlation Test. The results of the correlation analysis showed that the resulting Standardize estimates were 0.002 (p <0.05) which showed that there was a significant relationship between sexes with the occurrence of hypertension. The results of the correlation analysis showed that the resulting Standardize estimates were 0.001 (p <0.05) which means that there was a significant relationship between the accuracy of the types of antihypertensive drugs used in hypertensive patients. The conclusion is that the rationality evaluation of the use and administration of drugs in hypertensive patients at the Tajinan Primary Health in Malang based on the 2019 Hypertension Management Consensus guidelines shows the accuracy both in terms of indication, drug, patient and dose.
PEMBERDAYAAN ANGGOTA PKK KELURAHAN KAUMAN KOTA MALANG DALAM PEMBUATAN SABUN ZAITUN DALAM UPAYA INOVASI MASA PANDEMI COVID-19 Ani Riani Hasana; Wibowo Wibowo; Lela Veronika Tindaon
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8374

Abstract

ABSTRAKCoronavirus Disease 2019 (atau lebih dikenal dengan Covid-19) adalah wabah atau penyakit baru yang disebabkan oleh virus kelompok coronavirus, atau SARS-Cov-2. Virus yang menyebar sangat cepat dan telah menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia hanya dalam beberapa bulan. Selama masa pandemi, pemerintah menganjurkan seringnya cuci tangan pakai sabun yang menjadi faktor utama dalam pembuatan produk ini. Pemerintah menganjurkan untuk sering mencuci tangan dengan sabun selama pandemi. Apalagi di masa pandemi seperti ini, semua orang pasti membutuhkan sabun untuk mencuci tangan. Sebagai bagian dari masyarakat, anggota PKK pada dasarnya ingin berinovasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan di masa pandemi Covid-19, namun masih terkendala oleh keterbatasan sumber informasi terkait pelaksanaan kegiatan yang dapat dilakukan., Teknik pembuatan sabun melalui reaksi saponifikasi ini sangat mudah untuk dilakukan sehingga memiliki prospek yang cukup baik untuk dilakukan kedepannya, baik dari segi kesehatan, lingkungan dan ekonomi. Bahan yang dibutuhkan pun mudah didapatkan terutama penggunaan minyak zaitun yang memiliki banyak manfaat selain sebagai antioksidan, memiliki banyak vitamin dan untuk peremajaan kulit. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat ini dapat dikatakan telah berhasil dilakukan. Hal ini terlihat dari evaluasi terhadap kegiatan PKM, dimana pengetahuan peserta pelatihan meningkat setelah dilakukan pemberian edukasi dan praktek pembuatan sabun pada saat melakukan post test. Kata kunci: covid-19; inovasi; sabun; minyak zaitun. ABSTRACTCorona Virus Disease 2019, or usually called Covid-19 is a new type of outbreak or disease caused by a virus from the corona virus group, namely SARS-Cov-2. This virus spreads very quickly and spreads to various countries in just a few months, including Indonesia. During the pandemic, the government supervised a lot of hand washing with soap, this was the main factor in making this product. The government is helping to wash hands a lot with soap during the pandemic. Moreover, during a pandemic like this, surely everyone will need soap to wash their hands. PKK members as part of the community basically want to be together during the Covid-19 pandemic to improve health quality, but they are still constrained by the limited sources of information on the implementation of activities that can be carried out. This soap-making technique through the saponification reaction is very easy to do so it has good prospects. good enough to do in the future, both in terms of health, environment and economy. The materials needed are also easy to obtain, especially the use of olive oil which has many benefits other than being an antioxidant, having lots of vitamins and for skin rejuvenation. Activities aimed at increasing public knowledge can be said to have been successfully carried out. This can be seen from the evaluation of PKM activities, where the knowledge of the training participants increased after providing education and soap-making practices during the post test.. Keywords: covid-19; innovation; soap; olive oil.
EFEKTIFITAS BLADDER TRAINING DAN LATIHAN KEGEL TERHADAP PENURUNANINKONTINENSIAURINE PADA LANSIA Emy Sutiyarsih; Wibowo .
Jurnal Keperawatan Vol 5 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.096 KB)

Abstract

Kelompok lanjut usia dapat mengalami inkontinensia urin. Inkiontinensia urin bukan merupakan konsekuensi normal dari bertambahnya usia,karenapada usia lanjut tidak harus mengalami inkontinensia. Salah satu tindakan keperawatan untuk mencegah atau meminimalkan inkontinensia urin adalah dengan melakukan bladder training dan latihan Kegel.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis efektifitas bladder training dan Latihan kegelTerhadap Gejala Inkontinensia urine pada lansia.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah True eksperimen dengan pendekatan Pretest-Postest design. Populasi dan sampelnya adalah lansia yang mengalami inkontinensia urin yang berjumlah 20 lansia, selanjutnya Bladder training pada satu kelompok yang berjumlah 10 responden dan Latihan kegel dilakukan pada kelompok lain yang berjumlah 10 responden kemudian dilakukan observasi terhadap penurunan gejala inkontinensia urin yang dialami oleh responden.tidak ada perbedaan yang signifikan pada penurunan frekuensi buang air kecil saat post test dibandingkan pre test antara kelompok dengan intervensi bladder training dengan latihan Kegel.Karena kedua intervensi sama-sama efektif maka tenaga perawat di panti werdha hendakya mengidentifikasi lansia yang beresiko mengalami inkontinensia urin yang masih dimungkinkan untuk dilakukan latihan Kegeldan bladder training.
PEMBERDAYAAN PENGASUH LANSIA DALAM PEMBUATAN AROMATERAPI BUNGA LAVENDER SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR LANSIA DI LKS-LU PANGESTI LAWANG Wibowo Wibowo; Sugiyanto Sugiyanto
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.9133

Abstract

ABSTRAKGangguan tidur, imobilisasi, inkontinensia, depresi, kekurangan nutrisi, menurunnya kekebalan tubuh. Gangguan tidur yang menyerang hampir setengah dari jumlah populasi lansia atau yang berusia 65 tahun atau lebih yang berada di rumah ataupun yang berada di LKS-LU. Aromaterapi bunga lavender memiliki efek mengendorkan dan melemaskan otot kemudian memperbaiki kualitas tidur. Berdasarkan analisa situasi, ditemukan permasalahan  belum ditemukan tanaman lavender pada lahan serta mitra belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang manfaat bunga lavender, cara pengolahan untuk meningkatkan kualitas tidur lansia. Solusi yang ditawarkan dalam pengabdian mayarakat ini adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan terhadap para pengasuh lansia  untuk memenfaatkan bunga lavender sebagai bahan pembuatan aroma terapi untuk meningkatkan kualitas tidur lansia. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan agar para pengasuh, mampu menambah wawasan dan pengetahuan dalam memanfaatkan bunga lavender sebagai aroma terapi, Selain itu, khalayak sasaran juga belum mampu  mengatasi gangguan tidur lansia dengan memanfaatkan bunga lavender yang ditanam pada lahan  sendiri. Pengabdian yang dilakukan selama 3 hari ini menghasilkan perubahan pengetahuan kearah yang lebih baik yang dapat diketahui dari jawaban pre-test yang memiliki skor rata-rata 6,01 dan skor rata-rata post test adalah 8,45. Untuk mengetahui perubahan ketrampilan dalam pemanfaatkan bunga lavender sebagai aromaterapi dilakukan dengan menggunakan checklist saat para peserta melakukan redemonstrasi. Kata kunci : pengasuh lansia; kualitas tidur; aromaterapi; bunga lavender. ABSTRACTInsomnia, immobilization, incontinence, depression, nutritional deficiencies, decreased immunity. Sleep disorders that attack almost half of the elderly population or those aged 65 years or more who are at home or in LKS-LU. Lavender aromatherapy has the effect of relaxing and relaxing muscles and then improves sleep quality. Based on the situation analysis, it was found that the problem was that lavender plants had not been found on the land and the partners did not have sufficient knowledge about the benefits of lavender flowers, processing methods to improve the sleep quality of the elderly. The solution offered in this community service is to provide counseling and training for elderly caregivers to use lavender flowers as an ingredient in aromatherapy to improve the quality of sleep for the elderly. This service activity is carried out with the aim that the caregivers are able to add insight and knowledge in using lavender flowers as aroma therapy. In addition, the target audience has not been able to overcome sleep disorders of the elderly by using lavender flowers planted on their own land. The service that was carried out for 3 days resulted in a change in knowledge towards the better which could be seen from the answers to the pre-test which had an average score of 6.01 and the average score of the post-test was 8.45. To find out the changes in skills in the use of lavender flowers as aromatherapy, it was done using a checklist when the participants were doing redemonstrations. Keywords :  caregiver; sleep qualit; aromatherapy; lavender flower.
Perbandingan Uji Sifat Fisik Serbuk Effervesent Ekstrak Bunga Telang (Clitoria Ternatea.L) Sugiyanto Sugiyanto; Wibowo Wibowo; Dedy Prayogo
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 11 (2022): Volume 4 Nomor 11 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i11.7214

Abstract

ABSTRACT The telang flower plant (Clitoria ternatea.L) contains phenolic compounds, flavonoids, flavonols, glycosides and anthocyanins which have potential as antioxidants. Antioxidant compounds that are often found in telang flower plants are often used as traditional medicine in the form of drinks. Study was to identify a formula that met the requirements for physical properties based on the characteristics of the effervescent powder on the effect of variations in citric acid and tartaric acid on the effervescent powder formula of telang flower extract. This study used 3 formulas using variations of citric acid, tartaric acid and PVP as a binder. Showed that for the effervescent powder flow time of telang flower extract for F1 = 11.70 seconds, F2 = 13.52 seconds and F3 = 17.22 seconds: the time of dispersion of the effervescent powder of telang flower extract for F1 = 1.31 minutes, F2 = 1.23 minutes; The pH of the telang flower extract effervescent powder for F1=7,66, F2=7.21 and F3=6.58; the water content of the telang flower extract effervescent powder for F1=0,1471gram, F2=0,2016gram and F3=0,1857gram ; and organoleptically in the form of granule powder, light purple color, slightly sour taste. Of the research results from the 3 compositions of the formula is still suitable for use on the condition that the taste is a bit sour and can be sweetened Keywords: Telang Flower (Clitoria Ternatea.L) , Effervescent Powder Formula,      Physical Properties of Effervescent Powder  ABSTRAK Tanaman bunga telang (Clitoria ternatea.L) mengandung senyawa  fenol,  flavonoid, flavonol, glikosida dan antosianin yang berpotensi  sebagai  antioksidan. Senyawa antioksidan yang sering terdapat pada tanaman bunga telang sering digunakan sebagai obat tradisional dalam bentuk minuman.  Penelitian ini mengidentifikasi formula yang memenuhi syarat sifat fisik berdasarkan karakteristik serbuk effervescent terhadap pengaruh variasi asam sitrat dan asam tartrat pada formula serbuk effervescent ekstrak bunga telang. Penelitian ini menggunakan 3 formula dengan menggunakan variasi asam sitrat, asam tartrat dan PVP sebagai pengikat. Penelitian menunjukkan bahwa untuk waktu alir serbuk effervescent ekstrak bunga telang untuk F1=11,70 detik, F2=13,52 detik dan F3=17,22 detik: waktu dispersi serbuk effervescent ekstrak bunga telang untuk F1=1,31menit, F2=1,23 menit; pH serbuk effervescent ekstrak bunga telang untuk F1=7,66, F2=7,21 dan F3=6,58 ;kadar air serbuk effervescent ekstrak bunga telang untuk F1=0,1471gram, F2=0,2016gram dan F3=0,1857gram; dan secara organoleptis bentuk serbuk granul, warna ungu muda, rasa agak sedikit asam. Hasil penelitian dari 3 komposisi formula tersebut masih layak digunakan dengan syarat rasa yang agak sedikit asam dapat diberikan pemanis Kata Kunci: Bunga Telang(Clitoria Ternatea.L) , Formula Serbuk Effervescent, Sifat Fisik Serbuk  Effervescent