Artikel ini membahas tentang efektivitas konseling individu dengan pendekatan QS. An-Nahl ayat 125. QS. An-Nahl ayat 125 menekankan betapa pentingnya proses dakwah atau bimbingan yang dilakukan dengan pendekatan yang santun dan bijaksana, melalui tiga metode utama yaitu al-hikmah (kebijaksanaan), mau’izah hasanah (nasihat yang baik) dan jadilhum billati hiya ahsan (berdialog dengan cara yang terbaik). Tujuan artikel ini untuk melihat efektivitas konseling individu dengan pendekatan QS. An-Nahl ayat 125. Artikel ini termasuk jenis penelitian pustaka (library research) dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, dimana sumber data diperoleh dari kajian literatur, kajian tafsir, jurnal dan artikel terkait. Teknik analisis data menggunakan analisis isi (content analysis). Hasil dari kajian pustaka ini adalah : Pendekatan QS. An-Nahl ayat 125 menekankan bahwa proses layanan konseling individu harus dilakukan dengan metode yang sesuai dan menggugah hati seperti metode al-hikmah, mau’izah hasanah dan jadilhum billati hiya ahsan. Dengan demikian, penerapan pendekatan QS. An-Nahl ayat 125 dalam konseling individu terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas layanan konseling individu melalui metode yang santun, bijaksana, dan penuh empati. Pendekatan ini tidak hanya menekankan pentingnya komunikasi yang baik dan persuasif, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai spiritual dan moral sehingga proses konseling mampu menyentuh hati individu secara mendalam. Dengan metode al-hikmah, mau’izah hasanah, dan jadilhum billati hiya ahsan, konseling dapat menghasilkan perubahan perilaku yang positif tanpa adanya paksaan, serta membangun kesadaran dan motivasi diri yang kuat pada individu yang dibimbing.