Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

STUDI SISTEM PEMUNGUTAN ROTAN ALAM DI DESA TARIPA KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA Iqramullah Iqramullah; Sitti Aminah; Anwar Anwar; Rafiudin Rafiudin
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.857 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.472

Abstract

Rotan termasuk salah satu tumbuhan hutan yang sangat penting karena dapat menghasilkan devisa negara, merupakan sumber mata pencaharian penduduk dan pengusahaannya menyerap tenaga kerja banyak. Salah satu penghasil rotan di Sulawesi Tengah adalah Desa Taripa Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala. Masyarakat Desa Taripa  memanfaatkan rotan sebagai mata pencaharian sampingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pemungutan rotan alam di Desa Taripa Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala. Metode pengumpulan data dilaksanakan dengan cara pengamatan lapangan/observasi, wawancara, studi literatur dan analisis data secara deskriptif  kualitatif, analisis data yang digunakan adalah  1) Data Reduction (Reduksi data), 2) Data Display (Penyajian data) 3) Collection Drawing atau verification (simpualn atau verifikasi) Penelitian ini telah dilaksanakan selama (3) tiga bulan, dari bulan April sampai dengan bulan Juni 2018. Adapun tempat Penelitian dilaksanakan diwilayah KPHP Dolago Tanggunung Desa Taripa Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Proses pemungutan rotan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Taripa Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala yaitu perencanaan pemungutan (waktu pemungutan, persiapan peralatan, persiapan perbekalan), proses pemungutan (pembersihan lokasi pemungutan, membersihkan bagian pangkal batang rotan, menebang atau memotong pangkal batang rotan, menarik batang rotan, pembersihan pelepah duri rotan, pelurusan, pengikatan, pengangkutan, perendaman di TPn, dan pemasaran).
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG ALIH FUNGSI LAHAN HUTAN MENJADI PERKEBUNAN DI DESA BUKIT HARAPAN KECAMATAN BULU TABA KABUPATEN MAMUJU UTARA Sudarton Sudarton; Rafiuddin Rafiuddin; Anwar Anwar
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.148 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.475

Abstract

Dinamika ekonomi pasar bahwa, perubahan penggunaan lahan terjadi dari aktivitas dengan land rent yang lebih rendah ke aktivitas land rent yang lebih tinggi. Land rent diartikan sebagai nilai keuntungan bersih dari aktivitas pemanfaatan lahan per satuan luas lahan dan waktu tertentu. Pada kenyataannya seringkali terjadi berbagai distorsi yang menyebabkan perubahan penggunaan lahan menjadi tidak efisien karena land rent aktivitas tertentu (pertanian dan non budidaya) tidak sepenuhnya mencerminkan manfaat ekonomi yang dihasilkannya akibat berbagai eksternalitas yang ditimbulkan tidak terlihat dalam nilai pasar yang berlangsung. Hal ini menyebabkan proses perubahan penggunaan lahan tidak disertai dengan meningkatnya produktivitas lahan melainkan justru terjadi penurunan produktivitas lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pendorong alih fungsi lahan hutan di Desa Bukit Harapan Kecamatan Bulu Taba Kabupaten Mamuju Utara yang dimulai pada Bulan Oktober 2017 sampai Bulan Desember 2017. Penentuan sampel dilakukan dengan metode Snow-ball sampling (penentuan responden secara berantai) dan menggunakan metode analisis data Deskriptif. Peneliti menentukan jumlah responden 50 orang yaitu masyarakat Desa Bukit Harapan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor pendorong alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan di Desa Bukit Harapan Kecamatan Bulu Taba Kabupaten Mamuju Utara yaitu sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor kebutuhan ekonomi rumah tangga masyarakat, faktor pendidikan dan bertambahnya jumlah penduduk dari tahun-ketahun sehingga kebutuhan lahan untuk pemukimanpun semakin bertambah.
STRATEGI PEMASARAN ABON IKAN CITRA LESTARI PRODUKTION (CLP) PENDEKATAN MARKETING MIXDI KOTA PALU SULAWESI TENGAH Dian Pramana Putra; Rafiuddin Rafiuddin; Anwar Anwar
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.755 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.477

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum pemasaran abon ikan dan implementasi Strategi Pemasaran pada produksi abon ikan. Salah satu cara yang biasa dilakukan untuk memanfaatkan ikan sehingga memiliki nilai jual yang tinggi adalah mengolahnya menjadi abon. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja (purpossive), responden dipilih  dari pihak internal 1 yakni pimpinan CV. Citra Lestari Produktion. Dan 2 orang karyawan, sedangkan dari pihak eksternal 2 orang konsumen.. Penentuan sampel bobot dipilih secara purposive yaitu pimpinan CV. Citra Lestari Produktion. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan analisis SWOT yang diperoleh CV. Citra Lestari Produktion yaitu terletak pada kuadran I (satu). Hal ini menggambarkan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan, sehingga diharapkan perusahan tersebut dapat bertahan.
Studi Kebijakan Taman Hutan Raya (Tahura) Palu Sulawesi Tengah: Policy Study on Grand Forest Park (Tahura) Palu, Central Sulawesi Rafiuddin; Abdur Rauf; Stanislaus Hadu
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 1: JANUARI 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i1.3232

Abstract

Taman Hutan Raya adalah kawasan pelestarian alam yang bertujuan untuk koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan juga rekreasi. Tujuan dan kegunaan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seperti apakebijakan yang ada di Taman Hutan Raya (Tahura) Palu Sulawesi Tengah. Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak baik peneliti sendiri maupun pembaca. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif yaitu dengan melakukan analisis secara langsung terhadap kebijakan yang ada pada instansi Taman Hutan Raya (Tahura) Palu Sulawesi Tengah. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa hal mengenai kebijakan di Taman Hutan Raya Sulteng adalah kurang efektifnya pelaku pembuat kebijakan dalam menjalankan aturan yang sudah ditetapkan dan disahkan secara hukum.
Value of Surface Rule Coefficient (C) in Uwemanje Village, Kinovaro District, Sigi Regency Tirtha Ayu Paramitha; Abdur Rauf; Hasanuddin; Rafiuddin Nurdin; Livawanti; Sri Rahmatia
International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) Vol. 5 No. 3: July 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/ijhess.v5i3.3775

Abstract

Along with the increasing population growth, the demand for water and land needs also increases. So it tends to cause changes in land use, especially forests, which will affect the water system function of a watershed. This shows that there is a need for conservation efforts to maintain the sustainability of the watershed and its water availability. Land use is a reflection of human activities on land. Land use can be detected based on the land cover. Flood disasters occur due to land use that is not suitable for its designation. Changes in land use result in changes in surface water runoff which can be known based on the coefficient of surface runoff. The greater the rain that occurs, the greater the surface flow, resulting in floods and landslides. The Uwemanje sub-watershed is a hydrological regulator as well as a source of irrigation water for the villages of Porame, Binanngga, Baliase, Boya Baliase, Padende, Sibedi and Uwemanje Alone. The Uwemanje sub-watershed has a very important role in life, especially the daily needs of the Uwemanje community as well as agriculture, animal husbandry and plantations. To find out whether the hydrological characteristics of the Uwemanje sub-watershed are getting better or worse, the flow trend of the Uwemanje sub-watershed can be seen by calculating the runoff coefficient (C), by first analyzing the discharge and rainfall. This research was conducted from April to June 2022 in Uwemanje Village, Kinovaro District, Sigi Regency, and Central Sulawesi Province. The method used to determine the value of the runoff coefficient (C) is the rational method. Based on the observations and measurements made in this study, the results showed that the area of the Uwemanje Village watershed was 12,470,000 m², daily discharge was 12,966.57 m³, rainfall was 0.07893 meters, and the runoff coefficient (C) was 0.0013. The hydrology of the water catchment area (DTA) of the Uwemanje Village is still in a stable condition, which means that the forest with its function as a water regulator has not experienced high physical disturbances.
Implementation of Agroforestry System of Bakubakulu Village Communities Andi Sahri Alam; Rafiuddin; Imran Rachman; Hendra Pribadi; Erniwati; Hamzari
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 6 (2024): June
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i6.7982

Abstract

The community in Bakubakulu Village, Palolo District, Sigi Regency, is one of the communities that is developing an agroforestry system. This research aims to determine the agroforestry patterns used on community land in Bakubakulu Village. This research was carried out for 3 months, from October to December 2022. Respondents were taken in this research using the Purposive Sampling technique, namely deliberate (not random) sampling of respondents according to the criteria. Data were analyzed using descriptive methods. Respondents' research results on agroforestry patterns according to the time dimension are Intermittent on sloping land and Coincident on flat land. According to the spatial aspect, the pattern respondents use is Regular Temporary on flat land and Random Permanent on sloping land. The types of plants most commonly planted by the community are candlenuts, sugar palms, cocoa, cloves, and coconuts. The Regular Temporary Pattern is the pattern most frequently applied by respondents
Implementation of the Green Open Space Policy Regarding the Provision and Arrangement of Kaombona City Forest Areas, Manikulore Koľa Palu City Rafiuddin; Sitti Aminah; Andi Sahri Alam; Tri Wahyuni Dyah Wulandari
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No SpecialIssue (2024): Science Education, Ecotourism, Health Science
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10iSpecialIssue.8304

Abstract

This research was conducted to look at implementing the Green Open Space Policy regarding the Provision and Arrangement of City Forest Areas. Based on the research results, the Provision and Arrangement of RĽH in the Kaombona City Forest Area is based on planning, analysis, design, implementation, and maintenance. In the Implementation of the Policy for Providing and Arranging Green Open Space in the City Forest Area of ​​Mantikuloie District, Palu City, the development of the City Forest has been very beneficial for urban areas as well as maintaining environmental sustainability and making it clean. However, the provision and arrangement activities are still 20% complete from the Masterplan concept which is considered to have still deficiencies including the design, implementation, and maintenance processes, namely the facilities and services of the Kaombona City Forest which are currently still under construction, apart from the play area buildings, not all road access has been built, and there are still many buildings that have not been completely built, some roads have not been asphalted, street lighting is inadequate and there are many more sports and recreation facilities that have not been completed.