Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

The Influence of Self-Competency and Extraversion on the Performance of School Supervisors Safrijal Safrijal; Sumarjo Sumarjo; Basri Basri
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 15, No 4 (2023): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v15i4.3637

Abstract

School supervisors play a vital role and have the responsibility for overseeing the learning process. This study aims to ascertain the impact of self-competence and extraversion on the performance of school supervisors. This study is a quantitative research study that utilises an ex-post facto research design. Ex-post facto research focuses on testing ideas by manipulating variables. The acquired data consisted of responses provided by the madrasa supervisor in response to the posed inquiries. The sample for this study consisted of 47 school supervisors in Pidie District. The data collection instrument utilised was a Likert scale questionnaire. Utilising design path analysis to employ data analysis methodologies. The findings of this study revealed that the impact of self-competence on extraversion was 0.294, which accounts for 29.4% of the variance. Similarly, the influence of self-competence on teacher performance was 0.309, representing 30.9% of the variance. Additionally, extraversion was found to have an influence of 0.412, explaining 41.2% of the variance in teacher performance. Conducting an evaluation of supervisors is essential to analyse their work and categorise the accomplishments of school supervisors, as indicated by the findings of this study.
ISLAMIC SCHOOL CULTURE POLICY IN THE QANUN LEVEL OF ACEH EDUCATION IMPLEMENTATION Siraj Siraj; Basri Basri; Iis Marsithah; Asri Widiatsih; Efendi Efendi
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 01 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i01.2907

Abstract

The implementation of islamic school cultural policies in accordance with Qanun Aceh Number 11 of 2014 is still not fully implemented optimally. The school residents have not been able to understand and translate the school culture according to Qanun and only describe according to their perspective; lack of socialization regarding the implementation of Qanun education in Aceh; and school culture is limited to the use of Islamic symbols in the school environment. The purpose of this study is to get an overview of the potential implementation of Islamic school cultural policies in accordance with the Qanun Aceh level. The research method uses qualitative with a case study design. The results showed that the embodiment of Islamic school culture can be seen from the value of excellence, namely the superior program of Tahfizh Al Qur'an and the teacher capacity building program. The value of responsibility by practicing the principles of Islamic teachings, cooperating in terms of kindness, commitment, integrity, tolerance, and realizing rights and obligations.
Evaluasi Profesionalisme Guru . Basri
Jurnal Suloh Vol 2, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/suloh.v2i1.13019

Abstract

Guru profesional dituntut memiliki seperangkat kemampuan kompetensi guru. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dinyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Berlakunya undang-undang dan peraturan tersebut menuntut para guru untuk meningkatkan profesionalisme. Kinerja guru dapat dilihat dari rasa tanggung jawab menjalankan tugas profesinya akan memegang tanggung jawab moral. Semua Ini akan terlihat dalam kepatuhan dan loyalitas dalam menjalankan tugas kependidikannya di kelas dan di luar kelas. Tiga komponen untuk penilaian kinerja guru secara teknis, yaitu (1) mengamati kelas (observasi Kelas), (2) memeriksa program kerja, khususnya RPP, dan (3) melakukan validasi data melalui triangulasi. Kinerja profesional juga dapat dilihat dari aspek peningkatan kualitas (1) belajar dengan memberdayakan berbagai aspek; (2) penguasaan, aplikasi, dan produk Ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti menulis buku, karya ilmiah, penelitian, membuat alat peraga, penerapan teknologi; (3) kontribusi guru dalam pekerjaan; (4) pelaksanaan strategi atau teknologi baru dalam belajar seperti e-learning, lesson study, pembelajaran kuantum, konstruktivisme; (5) memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana pembelajaran seperti internet; dan (6) motivasi terus berkembang untuk kemajuan dan kualitas pembelajaran, administrasi, pengembangan diri, yang menyebabkan perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.Keywords: evaluasi dan profesionalisme guru.
WORKSHOP DAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER UNTUK GURU PAUD DI ACEH TENGAH Muhammad Iqbal; Basri Basri; Zaiturrahmi Zaiturrahmi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.39156

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru PAUD dalam mengembangkan dan mengimplementasikan pembelajaran berbasis karakter melalui kegiatan workshop. Sasaran program adalah 15 guru PAUD di Aceh Tengah yaitu TK Swasta Islam Terpadu Al-Hikmah, TK Swasta Bhayangkari, TK Swasta Mutuah Miko, TK Swasta It Tazkia dan Tk IT Mahabbah Al-Qur An. Program dilaksanakan melalui empat tahapan sistematis yang meliputi: tahap persiapan yang mencakup koordinasi dengan stakeholders dan analisis kebutuhan; tahap implementasi workshop yang terdiri dari sesi konsep dasar, pengembangan model, dan simulasi pembelajaran; tahap pendampingan melalui kunjungan kelas dan konsultasi online; serta tahap evaluasi untuk mengukur efektivitas program. Hasil program menunjukkan capaian yang signifikan, ditandai dengan peningkatan pemahaman guru tentang konsep pendidikan karakter dari 65% menjadi 87%, terciptanya 15 RPP berbasis karakter yang berkualitas, terbentuknya komunitas guru PAUD peduli karakter sebagai wadah pengembangan profesional berkelanjutan, dan terbangunnya kemitraan yang berkelanjutan dengan Dinas Pendidikan. Program ini memberikan kontribusi yang bermakna dalam pengembangan profesionalisme guru PAUD dan penguatan pendidikan karakter di tingkat usia dini yang diharapkan dapat menjadi model pengembangan program serupa di wilayah lain.