Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Pelet Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas var. Ayamurasaki) Terfermentasi Larutan Effective Microorganism 4 (EM-4) dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Broiler Yori Raimona Menoh; N.G.A Mulyantini; Franky M.S Telupere
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 19, No 2 (2018): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.314 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2018.019.02.7

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pelet daun ubi jalar ungu terfermentasi dalam ransum terhadap performa ayam broiler. Materi yang digunakan adalah 96 ekor anak ayam. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dilanjutkan uji Duncan untuk hasil yang berbeda nyata yang terdiri dari empat perlakuan enam ulangan dan tiap ulangan terdiri dari empat ekor. Perlakuan yang diuji yakni R0= ransum basal (Komersil BR2), R1= ransum komersil dengan pergantian 5% pelet daun ubi jalar ungu terfermentasi, R2= ransum komersil dengan pergantian 10% pelet daun ubi jalar ungu terfermentasi, R3= ransum komersil dengan pergantian 15% pelet daun ubi jalar ungu terfermentasi. Variabel yang diamati yakni konsumsi ransum, pertambahan bobot badan harian, nisbah konversi ransum, kecernaan protein dan energi, berat hidup, bobot karkas, bobot potongan primal karkas, bobot non karkas, panjang saluran pencernaan, persentase karkas, persentase non karkas, persentase potongan primal karkas, dan persentase lemak abdominal. Hasil analisis didapatkan bahwa penggunaan pelet daun ubi jalar ungu secara sangat nyata (P<0,01) meningkatkan konsumsi ransum, pertambahan bobot badan harian, kecernaan protein dan kecernaan energi, sementara konversi ransum, berat hidup, bobot karkas meningkat secara nyata (P<0,05). Sedangkan bobot potongan primal karkas, bobot non karkas, panjang saluran pencernaan, persentase karkas, persentase non karkas, persentase potongan primal karkas, dan persentase lemak abdominal tidak terjadi peningkatan (P>0,05). Disimpulkan bahwa penggunaan pelet daun ubi jalar ungu terfermentasi dalam ransum ayam broiler dapat meningkatkan konsumsi ransum, pertambahan bobot badan harian, nisbah konversi ransum, kecernaan protein dan kecernaan energi, tetapi tidak terjadi peningkatan untuk bobot potongan primal karkas, bobot non karkas, panjang saluran pencernaan, persentase karkas, persentase non karkas, persentase potongan primal karkas, dan persentase lemak abdominal. 
Perubahan nilai nutrisi tepung tongkol jagung yang difermentasi menggunakan probiotik komersial pada lama pemeraman yang berbeda Simon Edison Mulik; Alberth Nugrahadi Ndun; Redempta Wea; David Agustinus Nguru; Yori Raimona Menoh
JURNAL PETERNAKAN SABANA Vol 2 No 3 (2023): Edisi September-Desember 2023
Publisher : Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58300/jps.v2i3.662

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pemeraman yang berbeda terhadap kadar bahan kering, bahan organik, dan abu tepung tongkol jagung. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode eksperimen rancangan acak lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari CCf0 (Tepung tongkol jagung tidak difermentasi), CCf1 (Tepung tongkol jagung + 20 ml probio 7 + difermentasi selama 5 hari), CCf2 (Tepung tongkol jagung + 20 ml probio 7 + difermentasi selama 10 hari), dan CCf3 (Tepung tongkol jagung + 20 ml probio 7 + difermentasi selama 15 hari). Variable yang diamati adalah bahan kering, bahan organic dan abu. Semua data dianalisis dengan analisis varians satu arah. Uji Tukey digunakan untuk menentukan perbedaan rata-rata pada P<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pemeraman berpengaruh sangat nyata terhadap kadar bahan kering (45,694 % sampai 92,198 %), bahan organik ( 95,031 % sampai 95,841 %), dan abu (4,159 % sampai 4,969 %). Disimpulkan bahwa meningkatnya periode fermentasi dapat memperbaiki kualitas nutrisi tepung tongkol jagung.
PERUBAHAN NILAI NUTRISI TEPUNG TONGKOL JAGUNG YANG DIFERMENTASI PADA LAMA WAKTU YANG BERBEDA MENGGUNAKAN PROBIOTIK KOMERSIAL: The Nutritional Changes of Fermented Corn Cob Flour at Different Lengths of Time Using Commercial Probiotics Mulik, Simon Edison; Alberth Nugrahadi Ndun; David Agustinus Nguru; Yori Raimona Menoh
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 2 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i2.1533

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh penggunaan probiotik komersial dalam tepung tongkol jagung (TKJ) yang difermentasi dengan lama yang berbeda. Rancangan acak lengkap (RAL) berpelakuan 4 dan berulangan 4 digunakan untuk menguji 4 campuran bahan dalam proses biofermentasi yaitu tepung tongkol jagung tidak difermentasi (CCf0), dan TKJ yang ditambahi 2% probiotik dan difermentasi selama 5 hari (CCf1), atau 10 hari (CCf2), atau 15 hari (CCf3). Probiotik yang digunakan adalah “Probio 7”. Variable yang diamati adalah protein kasar (PK), lemak kasar (LK), dan serat kasar (SK). Data yang diperoleh dianalisis varians satu arah sesuai prosedur RAL. Beda perlakuan dideteksi dengan uji Tukey.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan lama fermentasi berpengaruh nyata terhadap kandungan protein kasar, lemak kasar dan serat kasar.Protein kasar meningkat secara linear terhadap waktu fermentasi yakni dari 4,09% pada CCf0 dan mencapai nilai tertinggi (5,58%) pada CCf3. Lemak kasar pun terendah (2,18%) pada CCf0 dan tertinggi (3,99%) pada CCf3. Sebaliknya, kandungan SK menurun dari 30,33% (CCf0) ke 27,22% (CCf3). Disimpulkan bahwa penggunaan probiotik komersial sebanyak 2% dalam TKJ yang difermentasi dengan lama waktu berbeda meningkatkan kandungan PK dan LK, tetapi menurunkan SK, di mana perlakuan terbaik adalah penambahan probiotik sebanyak 2% dan lama fermentasi 15 hari. Kata kunci:  Nutrisi, probiotik, fermentasi, tongkol jagung
EFEK PERENDAMAN NaOH TERHADAP KANDUNGAN KALSIUM CANGKANG KERANG KIJING (Pilsbryoconcha exilis) SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER MINERAL BAGI TERNAK UNGGAS: Effect of Naoh Soaking on the Calcium Content of Kijing Clam Shells (Pilsbryoconcha Exilis) as an Alternative Source of Minerals for Poultry Menoh, Yori Raimona; Zeferino De Jesus Guterres; Simon Edison Mulik; Alberth Nugrahadi Ndun
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 3 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i3.1605

Abstract

Cangkang kerang (CK) merupakan limbah perikanan yang kaya akan kalsium dan dapat digunakan sebagai bahan baku sumber mineral bagi ternak. Hingga saat ini, pemanfaatannya masih terbatas karena kulitnya yang keras. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam larutan basa (NaOH) 1 M terhadap kandungan mineral tepung CK kijing. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. (P1): CK tidak direndam dalam larutan NaOH 1 M. (P2): CK direndam dalam larutan NaOH 1 M selama 1 jam. (P3): CK direndam dalam larutan NaOH 1 M selama 2 jam. (P4): CK direndam dalam larutan NaOH 1 M selama 3 jam. Parameter yang diteliti yaitu kandungan kalsium, fosfor dan natrium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan berpengaruh nyata terhadap kadar mineral cangkang kerang. Kadar kalsium mengalami peningkatan dari 8,10% (P3) menjadi 9,02% (P4), kadar fosfor mengalami penurunan yang signifikan pada perlakuan P4 (75,76 ppm) dan yang tertinggi diperoleh pada perlakuan P1 yaitu 298,36 ppm. Sedangkan kadar natrium berada pada kisaran 0,47% (P1dan P2) dan yang tertinggi ada pada P4 (0,54%). Disimpulkan bahwa perlakuan P4 dapat meningkatkan kadar kalsium dan natrium, namun pada perlakuan yang sama menurunkan kadar fosfor. Kata kunci:  Mineral, Perendaman, Cangkang kerang, Larutan Basa
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK BOKASHI DARI LIMBAH KOTORAN SAPI-JERAMI PADI PADA JEMAAT GMIT IMANUEL TAUPKOLE Menoh, Yori Raimona; Deko, Maria Karolina; Zebua, Cipta Kasih N; Mulik, Simon Edison; Ndun, Alberth Nugrahadi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.31403

Abstract

Abstrak: Pentingnya pelatihan pembuatan bokashi dari limbah kotoran sapi karena bahan baku kotoran sapi dan limbah jerami padi banyak tersedia, jika tidak ditangani dengan baik dapat mencemari lingkungan. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan kemampuan soft skill mencakup kemampuan memahami, dan kemampuan problem solving dalam mengatasi tantangan selama proses pengolahan bokashi serta kemampuan hard skill meliputi pengetahuan teknis tentang proses fermentasi, penggunaan bahan baku, serta teknik pengolahan bokashi yang efektif. Sebanyak 42 orang peserta yang hadir, terdiri dari laki-laki 20 orang dan perempuan 22 orang, jenjang pendidikan SD-SMP (28 orang), SMA (14 orang), dan Sarjana (4 orang). Usia remaja (25 orang) dan dewasa (17 orang). Menggunakan metode ceramah/diskusi dan demonstrasi dan pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta melalui pengisian kuesioner. Kegiatan ini sangat berdampak baik terhadap jemaat GMIT Imanuel Taupkole, peserta pelatihan sangat antusias dan menunjukkan hasil yang sangat signifikan dari segi pemahaman dan ketrampilan pembuatan bokashi. Hasil akhir menunjukkan bahwa tingkat pemahaman peserta mencapai 85%.Abstract: The importance of training in making bokashi from cow dung waste because the raw materials of cow dung and rice straw waste are widely available, if not handled properly can pollute the environment. This training aims to provide soft skills including the ability to understand, and problem solving skills in overcoming challenges during the bokashi processing process as well as hard skills including technical knowledge about the fermentation process, use of raw materials, and effective bokashi processing techniques. A total of 42 participants attended, consisting of 20 men and 22 women, elementary-junior high school education levels (28 people), high school (14 people), and bachelor's degree (4 people). Teenagers (25 people) and adults (17 people). Using lecture/discussion and demonstration methods and at the end of the activity an evaluation was carried out to determine the level of understanding of the participants by filling out a questionnaire. This activity had a very good impact on the GMIT Imanuel Taupkole congregation, the training participants were very enthusiastic and showed very significant results in terms of understanding and bokashi making skills. The final results showed that the level of understanding of the participants reached 85%.
Effect of Adding Black Soldier Fly Larvae Flour to Rations on Broiler Chicken Performance Ndun, Alberth Nugrahadi; Mulik, Simon Edison; Nguru, David Agustinus; Menoh, Yori Raimona
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jipt.v13i1.p205-215

Abstract

This study aims to evaluate the effect of adding Black Soldier Fly (BSF) larvae flour to the ration on feed consumption, body weight gain, and feed conversion in poultry. The four treatments used were P0 (ration without the addition of BSF flour), P1 (ration + 5% BSF flour), P2 (ration + 10% BSF flour), and P3 (ration + 15% BSF flour), with each treatment repeated four times. The livestock used in this study were 80 broiler chickens, which were distributed in each treatment unit of 5 chickens each. This study used a Completely Randomized Design (CRD) and data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA), with Duncan's further test if there was a significant effect. The results showed that the P3 treatment with the addition of 15% BSF flour produced the lowest feed consumption (1063.44 grams) and the best feed conversion (0.9818), indicating higher feed efficiency. In contrast, the P0 treatment without the addition of BSF flour had the highest feed consumption (1482.20 grams) and the lowest feed conversion (2.5832). Body weight gain increased significantly with increasing proportion of BSF flour, namely P3 had the highest body weight gain (1087.95 grams) compared to other treatments. From the results of this study, it can be concluded that the addition of BSF flour up to 15% in the ration has a positive effect on the growth and performance of broiler chickens. The best results for the observed parameters were feed consumption (1063.44 grams), with feed conversion (0.9818), and the best body weight gain (1087.95 grams). The use of BSF flour in poultry rations shows potential as an efficient alternative feed ingredient. Further research is recommended to explore the long-term effects and potential for commercial application.
Pelatihan Pembuatan Pakan Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) terhadap Kaum Bapak GMIT Klasis Sulamu Menoh, Yori Raimona; Mulik, Simon Edison; Zebua, Cipta K. N.; Deko, Maria Karolina
DEDIKASI PKM Vol. 5 No. 2 (2024): DEDIKASI PKM UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/dkp.v5i2.38997

Abstract

Kaum bapak Klasis Sulamu merupakan himpunan dari beberapa umat yang sebagian besar kehidupan sehari-harinya berpofesi sebagai petani dan peternak. Keterbatasan pengetahuan menjadi penyebab rendahnya produktifitas ternak khususnya ayam KUB. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh peternak. Metode yang digunakan dari pengabdian ini adalah Ceramah dan diskusi, serta demostrasi/pelatihan formulasi pakan menggunakan metide persone square dan trial and error, dan mengenal bahan-bahan pakal lokal, serta meracik atau mencampur pakan. Hasil yang dicapai yaitu peningkatan pengetahuan dan kemampuan peternak dalam formulasi pakan menggunakan metode persone square dan trial and error, dan mengenal bahan-bahan pakal lokal, serta meracik atau mencampur pakan. Tingginya tingkat pemahaman peternak menandakan adanya dampak positif dari kegiatan pengabdian ini