Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Penggunaan Feces Sapi Terfermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Produksi dan Reproduksi Ayam Kampung Sabu dan Semau Franky M S Telupere
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 21, No 1 (2020): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2020.021.01.2

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji penggunaan feces sapi terfermentasi dalam ransum terhadap performa produksi dan reproduksi ayam kampung Sabu dan Semau. Masing-masing kelompok terdiri dari 6 pejantan dan 18 ekor betina berumur 1,5-2 tahun yang digunakan sebagai tetua. Dari perkawinan inter se mating, dihasilkan 144 ekor anak ayam. Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial 2x3 digunakan dalam penelitian ini, dimana terdapat 2 faktor, yaitu pertama faktor pakan: T0: Ransum Basal + 0% feces sapi terfermentasi (kontrol); T1: Ransum Basal 90% + 10% feces sapi terfermentasi; T2:  Ransum Basal 80% + 20% feces sapi terfermentasi. Faktor kedua adalah grup genetik, yaitu: S: Ayam Sabu dan M: Ayam Semau. Setiap perlakuan diulang 2 kali, dan setiap ulangan terdiri dari 1 pejantan dan 3 betina. Variabel yang diteliti adalah produksi telur, bobot telur, fertilitas, daya tetas, bobot DOC, bobot badan 4 dan 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan feces sapi terfermentasi dalam ransum basal sampai 20% memberikan hasil  yang lebih baik untuk produksi telur dan bobot telur. Sedangkan untuk variabel lainnya tidak berpengaruh, sehingga dapat disimpulkan bahwa feces sapi terfermentasi dapat digunakan dalam ransum ayam kampung Sabu dan Semau.
Implementasi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di Pt. Pln (Persero) Rayon Rote Ndao Tudermi Maksimilyan Fioh; Anderias Umbu Roga; Johny A. R. Salmun; Franky M. S. Telupere
e-Jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Vol. 10 No. 1 (2021): e-Jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan
Publisher : Konsentrasi Ekonomi Sumberdaya Alam dan Manusia, Prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jels.v10i1.12455

Abstract

The determining or the implementation of occupational safety and health management system is an obligation for all companies as is already mandated in Government Regulation Number 50 in 2012. The implementation have an aim to reduce the risk level of work accident noraltough the occupational illness which may be happening in work environment. The aim of this research is to cover the implementation of occupational safety and health management system at PT. PLN (Persero) Rayon Rote Ndao. This research is using descriptive analysis method with total five informants which are consist of the manager of PT.PLN (Persero) Rayon Rote Ndao, supervisor K3, office employee, field employee and engineer. The research result shows that theoccupational safety and health management system’s commitment and the policy, the occupational safety and health management system’s planning, the occupational safety and health management system’s implementation, the occupational safety and health management system’s measurement and evaluation, and the occupational safety and health management system’s review and improvement in PT.PLN (Persero) Rayon Rote Ndao have already been well applyed.
Performans Ayam Broiler melalui Penggunaan Tepung Krokot (Portulaca oleracea L) yang Disubtitusikan dalam Ransum Komersial M. E. Manafe; M. L. Mullik; F. M. S. Telupere
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 12, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.12.4.379-388

Abstract

Penelitian ini dengan tujuan mengetahui pengaruh dan level penggunaan tepung krokot (Portulaca oleracea L) yang disubtitusi dalam ransum ayam broiler terhadap performans, telah dilakukan di kandang ayam milik Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Berblok (RAL B) yang terdiri dari 4 perlakuan, 5 blok dan 5 ulangan dengan masing-masing ulangan sebanyak 5 ekor sehingga total ayam adalah 100 ekor. Perlakuan tersebut yaitu Kr0= Ransum komersial tanpa tepung krokot, Kr5= Ransum komersial yang mengandung 5% tepung krokot,  Kr10= Ransum komersial yang mengandung 10% tepung krokot dan Kr15= Ransum komersial yang mengandung 15% tepung krokot. Parameter yang diukur adalah konsumsi (bahan kering, protein kasar dan serat kasar), pertambahan berat badan, konversi ransum dan berat lemak abdomen. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung krokot dalam ransum berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversi ransum tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap berat lemak abdomen. Penggunaan krokot dalam ransum hingga level 15% tidak memperbaiki performans ayam broiler.Kata Kunci : Ayam broiler, tepung krokot, performans.
Nilai Ekonomi Substitusi Jagung Lokal dalam Ransum Komersial pada Ayam F1 Hasil Persilangan Berbeda Strain F. Lopi; R.L. Ulrikus; F. M. S. Telupere
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 15, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.15.3.308-314

Abstract

Penelitiaan ini telah dilakukan untuk mengetahui nilai ekonomi substitusi jagung lokal dalam ransum komersial ayam F1 hasil silangan pejantan lokal yang berbeda strain dengan ras petelur Isa Brown. Silangan ini menghasilkan 72 ekor ayam yang digunakan sebagai materi penelitian. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor pola 3x2 yakni: 3 faktor strain pejantan (pejantan Sabu >< Isa Brown = Saras, Bangkok >< Isa Brown = Bakoras dan Legund >< Isa Brown = Leguras) dan 2 faktor pakan (pakan komersial 100% = P1 dan pakan komersial 70% + 30% jagung lokal = P2). Kombinasi kedua faktor ini menghasilkan 6 kombinasi perlakuan yakni: ayam Saras diberi pakan P1 (SP1), ayam Saras diberi pakan P2 (SP2), ayam Bakoras diberi pakan P1 (BP1), ayam Bakoras diberi pakan P2 (BP2), ayam Leguras diberi pakan P1 (LP1) dan ayam Leguras diberi pakan P2 (LP2). Variabel nilai ekonomi dalam penelitian ini adalah indeks performa (IP) dan income over feed and chick cost (IOFCC). Data yang diperoleh dilakukan analisis ragam, apabila berpengaruh nyata (P<0,05) dilanjutkan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk mengetahui perbedaan antara kombinasi perlakuan dengan aplikasi microsoft excel dan SPSS 21. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi antara faktor strain dan faktor pakan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai IP dan IOFCC per ekor ayam Saras, Bakoras dan Leguras. Kombinasi perlakuan terbaik dalam penelitian ini diperoleh pada perlakuan BP1 dengan nilai IP 82,94 dan IOFCC sebesar Rp93.955,15/ekor. 
Kajian Sifat Pertumbuhan dan Kadar Kolestrol Ayam Broiler yang Mendapat Substitusi Tepung Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala) Terfermentasi Effective Microorganisms-4 (Em4) dalam Ransum Basal M. Nggena; F.M.S. Telupere; N.T. Tiba
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 14, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.14.1.75-90

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2017 s/d 29 Januari 2018  untuk mengetahui pertumbuhan dan kadar kolesterol ayam broiler diberi pakan komersial yang disubstitusi dengan tepung daun lamtoro terfermentasi effective microorganisms-4 (EM-4). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari lima perlakuan dan 4 empat ulangan dan setiap ulangan ada 5 ekor ayam broiler. Perlakuan yang dimaksud adalah: P0 = (100% pakan komersial), P5=(95% pakan komersial + 5% tepung  daun lamtoro terfermentasi EM-4), P10=(90% pakan komersial+10% tepung  daun lamtoro terfermentasi EM-4), P15= (85% pakan komersial + 15% tepung  daun lamtoro terfermentasi EM-4, P20 =(80% pakan komersial +20% tepung  daun lamtoro terfermentasi EM-4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian sebagian pakan komersial oleh tepung daun lamtoro terfermentasi EM-4 pada taraf  20 % tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan dan analisis Income over Feed cost and chick cost, berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot lemak abdominal dan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kolesterol daging ayam broiler yang dipelihara selama 4 minggu penelitian. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggantian sebagian pakan dasar oleh tepung daun lamtoro terfermentasi EM-4 dalam ransum komersial pada level 20% dapat meningkatkan produksi ternak ayam broiler, menurunkan bobot lemak abdominal dan menurunkan kadar kolesterol daging ayam broiler yang dipelihara selama 4 minggu penelitian. Sedangkan analisis Income over Feed cos and chick cost pada penjualan ayam hidup lebih menguntungkan yakni mencapai Rp. 27.392 dari pada penjualan karkas yakni: Rp 11.643Katta kunci: Substitusi, TDLF EM-4, Pertumbuhan, Kolestrol dan IOFC
Kajian Fenotip dan Genetik Performa Pertumbuhan dari Persilangan Ayam Lokal dengan Ayam Ras Petelur Isa Brown Yunindah Lestari Lapihu; Franky M.S. Telupere; Heru Sutedjo
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 14, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.862 KB) | DOI: 10.31186/jspi.id.14.3.298-305

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Naikoten I, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang selama 3 (tiga) bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa pertumbuhan dan besarnya nilai heritabilitas dari kelompok ayam hasil persilangan, antara ayam pejantan lokal dan ayam betina ras petelur jenis Isa Brown. Metode percobaan eksperimental merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari tiga perlakuan yang berupa tiga jenis ayam jantan dan tiga ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah Saras = Sabu >< Isa Brown, Bakoras = Bangkok >< Isa Brown, Leguras = Leher Gundul >< Isa Brown. Variabel yang diukur antara bobot tetas, bobot badan, pertambahan bobot badan, konsumsi ransum, konversi ransum, bobot karkas, persentase lemak abdominal dan nilai heritabilitas dari parameter tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ayam hasil persilangan menunjukkan performa pertumbuhan yang sangat baik dan ada indikasi terjadinya efek heterosis. Nilai heritabilitas tertinggi terdapat pada parameter bobot karkas dan bobot tetas. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa performa pertumbuhan terbaik terdapat pada kelompok persilangan dengan pejantan Bangkok. 
The Reject Green Kale Substitution (Ipomoea Aquatica) Fermented Yeast in Commercial Feed on Performance and Carcass Quality of Super Native Chicken Alberth Nugrahadi Ndun; Franky M. S. Telupere; Ni Gusti Ayu Mulyantini
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 21, No 1 (2020): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2020.021.01.1

Abstract

The purpose of this study was to determine the reject green kale effect of substitution fermented yeast in commercial feed on the performance and carcass quality of super native chicken. The design of this study is a completely randomized design (CRD) factorial pattern 2 x 4. The first factor is gender, the second factor is 4 treatment of feed. Each treatment consisted of 4 replications, and each test consisted of 4 chickens. The treatment in question is: R0 = (100%) basal ration without the reject green kale substitution (Control), R1 = 95% basal ration + with the reject green kale substitution fermented yeast 5%, R2 = 90% basal ration + with the reject green kale substitution fermented yeast 10%, R3 = 85% basal ration + with the reject green kale substitution fermented yeast 15%. Conclusion the reject green kale substitution fermented yeast in commercial feed can improve the performance and carcass quality of super native chicken. The best performance results were obtained from the value of feed consumption in male R3 treatment at 455.6 grams/head/week, body weight gain/week in male R3 treatment at 295.5 grams/head/week, feed conversion in male R2 treatment at 1,538, and carcass percentage at male R3 treatment by 62.6%. While the best results of carcass quality obtained from the value of the water holding capacity is the treatment of male R1 by 53.83%, cooking losses in the treatment of R3 female by 12.63%, the potential hydrogen of the male R2 treatment by 5.07%, and tenderness which is at the highest favorite level in the treatment of treatment. Male R3 is 3.53%.
Pengaruh Penggunaan Pelet Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas var. Ayamurasaki) Terfermentasi Larutan Effective Microorganism 4 (EM-4) dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Broiler Yori Raimona Menoh; N.G.A Mulyantini; Franky M.S Telupere
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 19, No 2 (2018): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.314 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2018.019.02.7

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pelet daun ubi jalar ungu terfermentasi dalam ransum terhadap performa ayam broiler. Materi yang digunakan adalah 96 ekor anak ayam. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dilanjutkan uji Duncan untuk hasil yang berbeda nyata yang terdiri dari empat perlakuan enam ulangan dan tiap ulangan terdiri dari empat ekor. Perlakuan yang diuji yakni R0= ransum basal (Komersil BR2), R1= ransum komersil dengan pergantian 5% pelet daun ubi jalar ungu terfermentasi, R2= ransum komersil dengan pergantian 10% pelet daun ubi jalar ungu terfermentasi, R3= ransum komersil dengan pergantian 15% pelet daun ubi jalar ungu terfermentasi. Variabel yang diamati yakni konsumsi ransum, pertambahan bobot badan harian, nisbah konversi ransum, kecernaan protein dan energi, berat hidup, bobot karkas, bobot potongan primal karkas, bobot non karkas, panjang saluran pencernaan, persentase karkas, persentase non karkas, persentase potongan primal karkas, dan persentase lemak abdominal. Hasil analisis didapatkan bahwa penggunaan pelet daun ubi jalar ungu secara sangat nyata (P<0,01) meningkatkan konsumsi ransum, pertambahan bobot badan harian, kecernaan protein dan kecernaan energi, sementara konversi ransum, berat hidup, bobot karkas meningkat secara nyata (P<0,05). Sedangkan bobot potongan primal karkas, bobot non karkas, panjang saluran pencernaan, persentase karkas, persentase non karkas, persentase potongan primal karkas, dan persentase lemak abdominal tidak terjadi peningkatan (P>0,05). Disimpulkan bahwa penggunaan pelet daun ubi jalar ungu terfermentasi dalam ransum ayam broiler dapat meningkatkan konsumsi ransum, pertambahan bobot badan harian, nisbah konversi ransum, kecernaan protein dan kecernaan energi, tetapi tidak terjadi peningkatan untuk bobot potongan primal karkas, bobot non karkas, panjang saluran pencernaan, persentase karkas, persentase non karkas, persentase potongan primal karkas, dan persentase lemak abdominal. 
ENGARUH KETINGGIAN TEMPAT DAN SISTEM PEMELIHARAAN TERHADAP KORELASI GENETIK BOBOT LAHIR DENGAN BOBOT DEWASA SAPI BALI THE EFFECT OF ALTITUDES AND CARE SYSTEM ON THE GENETIC CORRELATION BETWEEN BIRTH WEIGHT AND PARENTAL BODY WEIGHT OF BALI CATTLE Franky M.S. Telupere
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 1 No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v1i1.697

Abstract

A research has been done to estimate the genetic correlation between birth weight and parental bodyweight of bali cattle with survey method by procedures observation, measurements, and interviews inhighland (Kabupaten Timor Tengah Selatan) and lowland (Kabupaten Kupang) at difference care system(semi intensive and extensive). Four hundred eighty bali cattle were use in this research. The results showedthat no significance differences (P>0.05) on sire and dam body weight based on altitudes, care system, andinteraction between altitudes and care system. However, the birth weight had significant differences(P<0.05) whereas in highland at semi intensive care system the value was better than extensive system.Estimation of the phenotype correlation between birth weight and parental body weight at semi intensivecare system showed a high positive value whether in highland or in lowland for all estimation components.While for extensive care system, the estimation based on sire component produced a negative value. Thephenotype correlation values based on dam component was better than sire or sire-dam components. Thegenetik correlation values for semi intensive care system showed a positive value, on the other hand anegative value was found in extensive care system
Effects of the use of Fermented Gamal Leaf Flour as a Concentrate Substitute on Performance of the Landrace Breeding Pigs D. A. Nguru; F. M. S. Telupere; E. D. Wielawa
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 17, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.17.2.91-96

Abstract

This study aimed to evaluate the effect of fermented gamal leaf flour as a substitute for concentrate in the basal ration on the performance of landrace crossbreed pigs. The materials used in this study were 16 landrace crossbred male pigs at the starter phase aged 1–2 months, with an average of 7.56 kg and KV of 40.68%. The design was a randomized block design with four treatments and four replications. The treatments were R0: basal ration + 100 concentrate without fermented gamal leaf meal (FGLF), R1: basal ration + 90% concentrate + FGLF 10%, R2: basal ration + 80% concentrate + FGLF 20%, R3: basal ration + 70% concentrate + 30% FGLF. The results of variance showed that the use of fermented gamal leaf flour (FGLF) as a substitute for concentrate in the basal ration of landrace crossbreed pigs had no significant effect (P>0.05) on performance. This study concluded that using fermented gamal leaf flour as a substitute for concentrate in basal rations in landrace crossbreed pigs gave relatively the same results up to 30%.