Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Effects of the use of Fermented Gamal Leaf Flour as a Concentrate Substitute on Performance of the Landrace Breeding Pigs D. A. Nguru; F. M. S. Telupere; E. D. Wielawa
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 17, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.17.2.91-96

Abstract

This study aimed to evaluate the effect of fermented gamal leaf flour as a substitute for concentrate in the basal ration on the performance of landrace crossbreed pigs. The materials used in this study were 16 landrace crossbred male pigs at the starter phase aged 1–2 months, with an average of 7.56 kg and KV of 40.68%. The design was a randomized block design with four treatments and four replications. The treatments were R0: basal ration + 100 concentrate without fermented gamal leaf meal (FGLF), R1: basal ration + 90% concentrate + FGLF 10%, R2: basal ration + 80% concentrate + FGLF 20%, R3: basal ration + 70% concentrate + 30% FGLF. The results of variance showed that the use of fermented gamal leaf flour (FGLF) as a substitute for concentrate in the basal ration of landrace crossbreed pigs had no significant effect (P>0.05) on performance. This study concluded that using fermented gamal leaf flour as a substitute for concentrate in basal rations in landrace crossbreed pigs gave relatively the same results up to 30%.
Perubahan nilai nutrisi tepung tongkol jagung yang difermentasi menggunakan probiotik komersial pada lama pemeraman yang berbeda Simon Edison Mulik; Alberth Nugrahadi Ndun; Redempta Wea; David Agustinus Nguru; Yori Raimona Menoh
JURNAL PETERNAKAN SABANA Vol 2 No 3 (2023): Edisi September-Desember 2023
Publisher : Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58300/jps.v2i3.662

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pemeraman yang berbeda terhadap kadar bahan kering, bahan organik, dan abu tepung tongkol jagung. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode eksperimen rancangan acak lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari CCf0 (Tepung tongkol jagung tidak difermentasi), CCf1 (Tepung tongkol jagung + 20 ml probio 7 + difermentasi selama 5 hari), CCf2 (Tepung tongkol jagung + 20 ml probio 7 + difermentasi selama 10 hari), dan CCf3 (Tepung tongkol jagung + 20 ml probio 7 + difermentasi selama 15 hari). Variable yang diamati adalah bahan kering, bahan organic dan abu. Semua data dianalisis dengan analisis varians satu arah. Uji Tukey digunakan untuk menentukan perbedaan rata-rata pada P<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pemeraman berpengaruh sangat nyata terhadap kadar bahan kering (45,694 % sampai 92,198 %), bahan organik ( 95,031 % sampai 95,841 %), dan abu (4,159 % sampai 4,969 %). Disimpulkan bahwa meningkatnya periode fermentasi dapat memperbaiki kualitas nutrisi tepung tongkol jagung.
Pengaruh Penggunaan Tepung Tongkol Jagung Terfermentasi Yang Ditambahkan Zn-Biokompleks Pada Kambing Kacang Betina Nautus Stivano Dalle; Hendrikus Demon Tukan; Elisabeth Yulia Nugraha; David Agustinus Nguru
Jambura Journal of Animal Science Vol 6, No 1 (2023): Jambura Journal of Animal Science
Publisher : Animal Husbandry Department, Faculty of Agriculture Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35900/jjas.v6i1.18484

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi konsentrat yang mengandung tepung tongkol jagung terfermentasi yang ditambahkan Zn-Biokompleks terhadap respon fisiologis kambing kancang betina. Ternak yang digunakan adalah kambing kacang betina sebanyak 12 ekor pada kisaran umur 6-8 bulan dengan berat badan awal 9,3-13,5kg, rataan 11,20kg dan KV 13,30%. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Keempat perlakuan tersebut adalah sebagai berikut: R0:Pakan konsentrat tanpa tepung tongkol jagung terfermentasi dan Zn-Biokompleks 2,06g, R1 :Pakan konsentrat yang mengandung TTJF 10% + Zn-Biokompleks 2,06g, R2 :Pakan konsentrat yang mengandung TTJF 20% + Zn-Biokompleks 2,06g, R3:Pakan konsentrat yang mengandung TTJF 30% + Zn-Biokompleks 2,06g. Analisis data menggunakan (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa denyut nadi R0 (82,37±4.67kali/menit), R1 (84,4±1,50 kali/menit), R2 (86,18±1,25 kali/menit), R3 (89,39±1,89 kali/menit) suhu rektal R0 (25,92±4,670C), R1 (26,09±1,500C), R2 (26,12±1,250C), R3(26,2±1,890C).dan frekuensi pernapasan R0(33,09±4,67 kali/menit), R1(34,3±1,50 kali/menit) R2 (35,2±1,25 kali/menit), R3(35,74±1,89 kali/menit). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P0,05) terhadap denyut nadi, suhu rektal, frekuensi pernapasan kambing kacang. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa suplementasi konsentrat yang mengandung tepung tongkol jagung terfermentasi sampai dengan level 30% ditambahkan Zn-biokompleks memberikan respon yang relatif sama dengan pemberian konsentrat tanpa suplementasi tepung tongkol jagung terfermentasi yang ditambahkan Zn-biokompleks terhadap respon fisiologis ternak kambing kacang.
THE EFFECT OF USING CHINESE CABBAGE WASTE SILAGE (BRASSICA PEKINENSIA L) ON THE COMSUMPTION AND DIGESTIBILITY OF ENERGY AND PROTEIN IN GROWER PIGS: PENAMBAHAN SILASE LIMBAH SAWI PUTIH (BRASSICA PIKENENSIA L.) DALAM RANSUM TERHADAP KONSUMSI DAN KECERNAAN ENERGI DAN PROTEIN PADA TERNAK BABI GROWER nguru, david; Jems Ndolu, Dedi; Sembiring, Sabarta; Suryani, Ni Nengah
Jurnal Peternakan Nusantara Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jpn.v10i1.12351

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan silase limbah sawi putih (Brassica pekinensia L) dalam ransum terhadap konsumsi dan kecernaan energi dan protein pada babi grower. Ternak yang digunakan adalah babi peranakan landrace fase grower sebanyak 12 ekor yang berumur 3-4 bulan dengan bobot badan awal berkisar 29-52 kg dan rataan 36 kg (KV = 17,72%). Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan sehingga terdapat 12 unit percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah R0: 100% ransum basal, R1: 90% ransum basal + 10% silase limbah sawi putih, R2: 85% ransum basal + 15% silase limbah sawi putih dan R3: 80% ransum basal + 20% silase limbah sawi putih. Variabel yang diteliti adalah konsumsi ransum, konsumsi energi, konsumsi protein, kecernaan energi dan kecernaan protein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap semua variable. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan silase limbah sawi putih (Brassica pekinensia L) dalam ransum pada level 10%, 15% dan 20% memberikan pengaruh yang sama terhadap konsumsi dan kecernaan energi dan protein. Disarankan limbah sawi putih dapat diolah menjadi silase dan dapat digunakan 20% mengganti ransum babi grower. Kata kunci: babi grower, energi, protein, silase limbah sawi putih.
PERUBAHAN NILAI NUTRISI TEPUNG TONGKOL JAGUNG YANG DIFERMENTASI PADA LAMA WAKTU YANG BERBEDA MENGGUNAKAN PROBIOTIK KOMERSIAL: The Nutritional Changes of Fermented Corn Cob Flour at Different Lengths of Time Using Commercial Probiotics Mulik, Simon Edison; Alberth Nugrahadi Ndun; David Agustinus Nguru; Yori Raimona Menoh
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 2 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i2.1533

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh penggunaan probiotik komersial dalam tepung tongkol jagung (TKJ) yang difermentasi dengan lama yang berbeda. Rancangan acak lengkap (RAL) berpelakuan 4 dan berulangan 4 digunakan untuk menguji 4 campuran bahan dalam proses biofermentasi yaitu tepung tongkol jagung tidak difermentasi (CCf0), dan TKJ yang ditambahi 2% probiotik dan difermentasi selama 5 hari (CCf1), atau 10 hari (CCf2), atau 15 hari (CCf3). Probiotik yang digunakan adalah “Probio 7”. Variable yang diamati adalah protein kasar (PK), lemak kasar (LK), dan serat kasar (SK). Data yang diperoleh dianalisis varians satu arah sesuai prosedur RAL. Beda perlakuan dideteksi dengan uji Tukey.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan lama fermentasi berpengaruh nyata terhadap kandungan protein kasar, lemak kasar dan serat kasar.Protein kasar meningkat secara linear terhadap waktu fermentasi yakni dari 4,09% pada CCf0 dan mencapai nilai tertinggi (5,58%) pada CCf3. Lemak kasar pun terendah (2,18%) pada CCf0 dan tertinggi (3,99%) pada CCf3. Sebaliknya, kandungan SK menurun dari 30,33% (CCf0) ke 27,22% (CCf3). Disimpulkan bahwa penggunaan probiotik komersial sebanyak 2% dalam TKJ yang difermentasi dengan lama waktu berbeda meningkatkan kandungan PK dan LK, tetapi menurunkan SK, di mana perlakuan terbaik adalah penambahan probiotik sebanyak 2% dan lama fermentasi 15 hari. Kata kunci:  Nutrisi, probiotik, fermentasi, tongkol jagung
Pengaruh Penambahan Tepung Daun Anting-Anting (Achalipha indica. l) Dalam Ransum Terhadap Konsumsi Dan Kecernaan Kalsium Dan Fosfor Ternak Babi Dalle, Nautus Stivano; Nguru, David Agustinus; Berek, Christalia; Tukan, Hendrikus Demon; Nugraha, Elisabeth Yulia
Jurnal Peternakan Lokal Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Peternakan Lokal
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/peternakan.v6i2.2199

Abstract

The purpose of this study was to find out how to use Earring Leaf Flour for basal diet for intake and digestibility of Calcium and Phosphor on pigs . The materials used were 12 male pigs of Landrace breeding which received 1-2 months with initial body weight of 30-50 kg, an average of 37.92 kg and (KV = 13,66%). This study used a randomized block design (RBD) with 4 preparations and 3 replications. The treatment tried was R0: 100% basal diet without leaves Earring (control), R1: 98% basal diet + 2% leaf Earring, R2: 96% basal diet + 4% leaf Earring, R3: basal diet 94% + 6% leaf earrings. The variables consumed were intake and digestibility of Calcium and Phosphor. The results showed that the study was not significant (P> 0.05) for intake and digestibility of calcium, and phosphor. Conclusion is the use of leaves Earrings up to 6% give a relatively similar response to the intake and digestibility of Calcium and Phosphor.
PELATIHAN PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF UNTUK TERNAK DENGAN MEMANFAATKAN BATANG PISANG TERFERMENTASI UNTUK MENINGKATKAN NILAI NUTRISI David Agustinus Nguru; Alberth N. Ndun; Alvrado B. Lawa; Simon E. Mulik; Salden E. Nifu; Hendrikus U. Padu; Diana M. Sabat; Morin M. Sol’uf; Ni M. P. Setyani; Adiyanto N. Banamtuan; Nautus S. Dalle
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20006

Abstract

Abstrak: Masalah yang dihadapi oleh peternak di Desa Ponain, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu sulitnya memenuhi kesediaan pakan secara kesinambungan baik mutu mau jumlahnya. Hal ini karena harga pakan yang tinggi, sehingga peternak memberikan pakan seadahnya tanpa melihat kebutuhan harian ternak babi yang menyebabkan produktivitas ternak babi menurun dan membutuhkan waktu pemeliharaan yang lebih lama. Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memanfaatkan bahan lokal menjadi pakan alternatif dengan cara meningkatkan nilai gunanya dan pengurangi penggunaan pakan komersial sehingga lebih ekonomis serta meningkatkan softskill dan hardskill masyarakat dalam mengelolah pakan alternatif. Pelaksanaan PkM ini menggunakan metode ceramah dan eksperimen langsung bersama masyarakat. Masyarakat yang ikut dalam kegiatan ini adalah 25 orang dengan 19 laki-laki dan 6 orang perempuan. Evaluasi kegiatan ini dilihat dari adanya pre-test sebelum kegiatan dan post-test pada akhir kegiatan. Solusi yang di tawarkan yaitu pembuatan pakan alternatif menggunakan batang pisang yang difermentasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kandungan nutrisi dan nilai guna batang pisang sehingga peternak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian ternak babi serta dapat menekan biaya pakan. Melalui kegiatan pengabdian ini peternak dapat mengetahui pemanfaatkan pembuatan pakan alternatif guna menekan biaya produksi pakan yang mahal. Berdasarkan hasil evaluasi melalui post-test dari 25 orang menunjukan hasil 80% responden mengalami peningkatan pengetahuan tentang fermentasi batang pisang.Abstract: The problem faced by breeders in Ponain Village, Amarasi District, Kupang Regency, East Nusa Tenggara (NTT) is the difficulty of meeting feed supplies in a sustainable manner, both in quality and quantity. This is because the price of feed is high, so farmers provide as little feed as they can without considering the daily needs of pigs, which causes pig productivity to decrease and requires longer maintenance time. This Community Service (PKM) aims to utilize local ingredients into alternative feed by increasing its useful value and reducing the use of commercial feed so that it is more economical and improves the community's soft skills and hard skills in managing alternative feed. The implementation of PkM uses lecture methods and direct experiments with the community. There were 25 people who took part in this activity, 19 men and 6 women. Evaluation of this activity is seen from the pre-test before the activity and post-test at the end of the activity. The solution offered is making alternative feed using fermented banana stems. This aims to increase and optimize the nutritional content and use value of banana stems so that farmers can meet the daily nutritional needs of pigs and can reduce feed costs. Through this service activity, breeders can learn about the use of alternative feed production to reduce expensive feed production costs. Based on the results of evaluation via post-test from 25 people, the results showed that 90% of respondents had increased knowledge about banana stem fermentation.
KECERNAAN KALSIUM DAN FOSFOR TERNAK BABI YANG MENDAPAT PENAMBAHAN TEPUNG DAUN KATUK DAN TEPUNG KUNYIT: Digestion of Calcium and Phosphor in Pig That Receives Addition of Sweet Leaf Flour and Turmeric Flour Maria Goreti Ninu; Ni Nengah Suryani; Mariana Nenobais; David Agustinus Nguru
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 1 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i1.1421

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun katuk (Sauropus androgynus L. Merr) dan tepung kunyit (Curcuma domestica) dalam ransum dalam kecernaan kalsium dan fosfor pada babi starter. 12 ekor ternak babi yang digunakan dalam penelitian ini berumur 1-2 bulan dengan kisaran bobot badab 6--10,25 kg (KV= 19,61%). Rancangan Acak Kelompok yang di gunakan dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari R0: Ransum basal tanpa penambahan tepung daun katuk dan tepung kunyit, R1: Ransum basal + 4% tepung daun katuk, R2: Ransum basal + 1% tepung kunyit, R3: Ransum basal + 4% tepung daun katuk + 1% tepung kunyit. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan tepung daun katuk, tepung kunyit dan kombinasi keduanya dalam ransum tidak memberi dampak nyata (P>0,05) dalam kecernaan kalsium dan fosfor. Jadi dapat disimpulkan penambahan tepung daun katuk (Sauropus androgynus L. Merr), tepung kunyit (Curcuma domestica) dan campuran keduanya dalam ransum terhadap konsumsi kecernaan kalsium dan fosfor memberikan hasil yang retatif sama   Kata kunci: Babi, Fosfor, Kalsium, Tepung daun katuk, Tepung kunyit
Pelatihan Pembuatan Pakan Alternatif Untuk Ternak Babi Dengan Memanfaatkan Batang Pisang Terfermentasi David Agustinus Nguru
Peternakan Abdi Masyarakat (PETAMAS) Vol 3, No 2 (2023): Volume 3, Nomor 2, Desember 2023
Publisher : Departemen of Animal Science, Agriculture Faculty, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/petamas.v3i2.34549

Abstract

Masalah yang dihadapi oleh peternak di Desa Ponain, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu sulitnya memenuhi kesediaan pakan secara kesinambungan baik mutu mau jumlahnya. Hal ini karena harga pakan yang tinggi, sehingga peternak memberikan pakan seadahnya tanpa melihat kebutuhan harian ternak babi yang menyebabkan produktivitas ternak babi menurun dan membutuhkan waktu pemeliharaan yang lebih lama. Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memanfaatkan bahan lokal menjadi pakan alternatif dengan cara meningkatkan nilai gunanya dan pengurangi penggunaan pakan komersial sehingga lebih ekonomis. Solusi yang di tawarkan yaitu pembuatan pakan alternatif menggunakan batang pisang yang difermentasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kandungan nutrisi dan nilai guna batang pisang sehingga peternak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian ternak babi serta dapat menekan biaya pakan. Melalui kegiatan pengabdian ini peternak dapat mengetahui pemanfaatkan pembuatan pakan alternatif guna menekan biaya produksi pakan yang mahal.
PENINGKATAN KUALIAS PAKAN DENGAN PEMANFAATKAN DAUN KELOR DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TERNAK David Agustinus Nguru; Alberth N. Ndun; Alvrado B. Lawa; Simon E. Mulik; Salden E. Nifu; Yustiani Y. Bette
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27198

Abstract

Abstrak: Ketertarikan masyarakat Nusa Tenggara Timur dalam beternak babi sejalan dengan meningkatnya permintaan akan daging babi. Namun, produktivitas ternak babi belum mampu memenuhi permintaan daging babi. Tingginya harga pakan berdampak pada cara peternak memberikan pakan, yang sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan harian ternak babi. Kegiatan PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) bertujuan untuk mendukung peternak dalam memenuhi kebutuhan harian ternak babi dengan memanfaatkan bahan lokal, serta meningkatkan keterampilan softsskill dan hardskill jemaat GMIT Diaspora Danau Ina Lasiana. Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilakukan dengan metode ceramah serta eksperimen langsung yang melibatkan jemaat. Kegiatan ini dihadiri oleh 25 jemaat, terdiri dari 20 laki-laki dan 5 wanita. Evaluasi terhadap kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan pre-test yang terdiri sari 15 soal, yang dilaksanakan sebalum kegiatan dan post-test dilaksanakan setalah kegiatan berakhir. Tujuan dari program PKM ini yaitu untuk membantu jemaat dalam memenuhi kebutuhan harian ternak babi dengan memanfaatkan daun kelor. Hasil evaluasi post-test yang dilakukan pada 25 orang menunjukkan bahwa 80% responden mengalami peningkatan pengetahuan tentang pemanfaatan bahan lokal dalam memenuhi kebutuhan harian ternak babi.Abstract: The interest of the people of East Nusa Tenggara in raising pigs is in line with the increasing demand for pork. However, the productivity of pig farming has not been able to meet the demand for pork. High feed prices have an impact on the way farmers provide feed, which often does not match the daily needs of pigs. PKM (Community Service) activities aim to support farmers in meeting the daily needs of pigs by utilizing local ingredients, as well as improving the soft skills and hard skills of the GMIT Diaspora Lake Ina Lasiana congregation. The implementation of Community Service (PKM) is carried out by lecture method and direct experiments involving congregations. This activity was attended by 25 congregations, consisting of 20 men and 5 women. The evaluation of this activity was carried out using a pre-test consisting of 15 questions, which was carried out throughout the activity and post-test was carried out after the activity ended. The purpose of this PKM program is to help the congregation in meeting the daily needs of pigs by utilizing moringa leaves. The results of the post-test evaluation conducted on 25 people showed that 80% of the respondents experienced an increase in knowledge about the use of local ingredients in meeting the daily needs of pig farming.