Claim Missing Document
Check
Articles

Band Pass Filter Dengan Metode Hairpin Resonator Pada Frekuensi 9770 Mhz Untuk Aplikasi Radar Cuaca Arfan Ridwan Hartawan; Trasma Yunita; Levy Olivia Nur
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Filter adalah suatu perangkat dalam susunan elektronika telekomunikasi yang berfungsi untuk menyeleksi sinyal tertentu. Hairpin filter adalah salah satu jenis filter yang sering digunakan pada frekuensi microwave. Filter ini dibentuk dari resonator filter edge-couple dengan membalik ujung resonator ke bentuk “U”, ini tentunya akan mengurangi panjang dan meningkatkan aspek rasio secara berarti dalam susunan mikrostipnya. Dalam metode hairpin terdapat saluran terkopel dan saluran tidak terkopel Perancangan filter BPF dengan metode hairpin ini bekerja pada frekuensi X-Band (9770 MHz) berbasis mikrostrip untuk radar cuaca. Pada realisasi filter ini mempunyai nilai bandwidth 230 MHz dengan insertion loss dibawah -3 dB, return loss -13 dB, dan VSWR = 1,56.
Analisis Pengaruh Kapasitor Pada Penyerap Gelombang Mikro Berbasis Amc I Made Santanu Wiryawan; Levy Olivia Nur; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada era globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi sudah sangat berkembang. Contohnya dalam bidang penelitian tentang Absorber microstrip yang berbasis AMC ( Artificial Magnetic Conductor). Pada penelitian ini ingin mengembangkan penelitian dengan cara menambahkan kapasitor chip pada penyerap gelombang yang berbasis AMC (Artificial Magnetic Conductor ) itu sendiri sehingga hasil yang didapatkan dapat membuat frekuensi daerah kerjanya dapat bergeser dan dapat memaksimalkan penyerap gelombang mikrostrip. Penelitian penyerap gelombang yang dilakukan akan dirancang dengan bantuan software 3D untuk mempermudah proses perancangan dan perhitungan dalam proses analisis data. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penyerap bekerja dengan sangat baik dan frekuensi dapat bergeser yaitu, pada frekuensi 3 – 2,1 GHz dengan nilai return loss dikisaran -20 dB. Penyerap yang direaliasikan memberikan hasil yang cukup baik, dengan nilai rata-rata return loss -18 dB pada frekuensi 3 – 2,1 GHz. Penyerap yang dirancang memang belum cukup baik bekerja sesuai spesifikasi yang diharapkan, namun hasil pengukuran pada penyerap full resitor memiliki nilai bandwidth 100 MHz, pada penyerap satu baris kapasitor memiliki nilai bandwidth 200 MHz, pada penyerap tiga baris dan lima baris memiliki nilai bandwidth 150 MHz dan 100 MHz, sedangkan nilai yang didapat dari simulasi adalah pada penyerap full resitor memiliki nilai bandwidth 430 MHz, pada penyerap satu baris kapasitor memiliki nilai bandwidth 196 MHz, pada penyerap tiga baris dan lima baris memiliki nilai bandwidth 250 MHz dan 100 MHz. Hal ini dimungkinkan karena proses pengukuran penyerap gelombang tidak berada pada kondisi ideal, sehingga hasil BW dan retun loss pada realisasi tidak sebagus dari hasil simulasi.
Rancang Bangun Penyerap Gelombang Mikro Berbentuk Square Patch Array Berbasis Struktur Amc Menggunakan Teknik Multiple Slot Untuk Peningkatan Bandwidth Zuchra Latifah; Levy Olivia Nur; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa tahun terakhir, penerapan berbagai apalikasi patch array untuk microwave absorber atau penyerap gelombang mikro berkembang luas. Aplikasi tersebut menggunakan printed circuit board (PCB) sebagai material penyebarannya. Akan tetapi respon bandwidth dari struktur AMC berbasis penyerap gelombang mikro relatif sempit dikarenakan dari struktur AMC itu sendiri yang tersusun dari dielectrik substrat, dimana respon bandwidth dari perangkat lain seperti antena tersebar pada dielektrik substrat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan single patch atau unit sel dari patch persegi karena efek dari boundary sehingga hasil untuk single patch sama dengan susunan patch tak hingga. Jumlah slot dari 1 hingga 21 dengan jumlah ganjil berpusat pada tengah patch. Slot gradual memiliki nilai bandwidth yang lebih lebar dibandingkan dengan slot seragam. Penyerap gelombang mikro square patch array atau susunan patch persegi ini dirancang untuk bekerja pada frekuensi tengah 2,75 GHz meggunakan bahan FR-4 Epoxy dengan nilai permitifitas relatif sebesar 4.4f/m sebagai dielektrik substrat dengan ketebalan 1,6 mm, dengan perhitungan panjang sisi substrat single patch 24,5mm dan panjang sisi patch 22,5mm. Bangun model dari penyerap gelombang mikro susunan patch persegi dengan 17 slot gradual dan tanpa slot dibuat dan diukur menggunakan simulator PPW (parallel plate waveguide) dan selanjutnya hasil pengukuran dilakukan proses de-embeding untuk mendapatkan hasil sesungguhnya dari pengukuran.Kata kunci:AMC (artificial magnetic conductor), Bandwidth, De-embeding, Microwave Absorber, square patch array, PPW(parallel plate waveguide ).
Pengukuran Permitivitas Dielektrik Bahan Tekstil Menggunakan Metode Saluran Transmisi Mikrostrip Untuk Aplikasi Kesehatan M Fitriansyah Eka Putra; Levy Olivia Nur; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengukuran nilai sifat dielektrik suatu bahan diperlukan untuk mendapatkan data dasar dari sifat dielektrik bahan. Data dari pengukuran ini dapat dimanfaatkan sebagai data acuan untuk penerapan sifat dielektrik lebih lanjut seperti data atau nilai dari impedansi saluran, refleksi dan distorsi. Sehingga bahan dapat diteliti lebih lanjut dan dapat ditentukan jika bahan lebih baik digunakan sebagai antenna, reflektor, ataupun adsorber, ataupun bagaimana bahan dapat bereaksi pada keadaan-keadaan tertentu.Kata Kunci : Permitivitas, mikrostrip saluran transmisi, CST
Antena Mikrostrip Bahan Tekstil Frekuensi 2,45 Ghz Untuk Aplikasi Telemedis Nopian Teguh Susyanto; Trasma Yunita; Levy Olivia Nur
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Telemedis merupakan salah satu aplikasi teknologi telekomunikasi di bidang kesehatan. Dalam aplikasi telemedis yang menggunakan teknologi wireless diperlukan sebuah antena yang sesuai. Saat ini banyak dikembangkan teknologi wearable antenna yang diharapkan bisa membuat nyaman untuk digunakan oleh penggunanya. Tekxtile Patch Antenna merupakan jenis wearable antenna yang menggunakan bahan tekstil, penggunaan bahan tekstil tersebut sangat baik untuk diterapkan di bidang telemedis karena sifat bahan tekstil yang ringan, lembut dan fleksibel. Dalam penelitian ini dilakukan perancangan dan realisasi antena mikrostrip patch sirkular dengan 4 lapis kain jeans yang digunakan sebagai substrat dan copper tape sebagai konduktor. Antena tersebut dipasang di permukaan tubuh dan bekerja di frekuensi Industrial, Scientific and Medical (ISM) 2,45 GHz. Dari hasil pengukuran kondisi biasa didapatkan bandwidth sebesar 168 MHz dan nilai VSWR 1,40 dengan gain sebesar 5,39 dB. Sedangkan saat antena dipasang on body sebagai gelang di pergelangan tangan dengan jarak 1 mm didapatkan bandwidth sebesar 153 MHz dan nilai VSWR 1,50 dengan gain sebesar 5,03 dB serta nilai Spesific Absorption Ratio (SAR) 0,76 W/kg. Pola radiasi yang dihasilkan pada pengukuran kondisi biasa dan on body adalah unidirectional. Berdasarkan nilai bandwidth, VSWR, gain dan SAR yang dihasilkan, maka antena ini dapat digunakan untuk aplikasi telemedis di frekuensi Industrial, Scientific and Medical (ISM) 2,45 GHz. Kata Kunci: Telemedis, Textile Patch Antenna, Jeans, Industrial, Scientific and Medical (ISM) Abstract Telemedicine is the one of telecommunication’s application technology in health. In telemedicine application which using wireless technology required an appropriate antenna. Nowadays, many research about wearabale antenna that is expected to make it convenient for used by users. Tekxtile Patch Antenna is a type of wearable antenna that uses textile material, the using of textile material is very good to be applied in telemedicine because of the nature of light textile materials, soft and flexible. In this research, the design and realization of circular patch microstrip antenna with 4 layers of jeans used as substrate and copper tape as conductor. The antenna is mounted on the surface of the body and works in the Industrial, Scientific and Medical (ISM) frequency 2.45 GHz. From the measurement of the ordinary conditions obtained bandwidth of 168 MHz and VSWR 1.40 with a gain of 5.39 dB. While the antenna mounted on body as a bracelet on the wrist with a distance of 1 mm obtained bandwidth of 114 MHz and VSWR 1.69 with a gain of 4.76 dB and the value of Specific Absorption Ratio (SAR) 0.76 W / kg. The radiation pattern generated on the measurement of ordinary and on body conditions is unidirectional. Based on the bandwidth value, VSWR, gain and SAR generated, this antenna can be used for telemedical applications in 2.45 GHz Industrial, Scientific and Medical (ISM) frequencies. Keywords: Telemedicine, Textile Patch Antenna, Jeans, Industrial, Scientific and Medical (ISM)
Antena Mikrostrip Bahan Tekstil Patch Segi Empat Pada Frekuensi 5-6 Ghz Susilawati Susilawati; Trasma Yunita; Levy Olivia Nur
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Teknologi komunikasi wireless merupakan bagian penting dalam perkembangan sistem komunikasi generasi ke-4. Salah satu yang mengalami perkembangan sangat pesat dalam teknologi ini adalah antena. Antena adalah sebuah alat yang berhubungan langsung dengan media transmisi dan hal ini sangat berguna untuk komunikasi wireless. Salah satu antena yang sedang dikembangkan saat ini ialah antena mikrostrip berbahan tekstil. Antena mikrostrip bahan tekstil merupakan jenis wearable antenna yang berbahan dasar kain atau tekstil, penggunaan bahan tekstil tersebut sangat baik untuk diterapkan karena bersifat ringan, lembut dan fleksibel. Pada tugas akhir ini telah dilakukan penelitian tentang perancangan serta simulasi antena mikrostrip patch segi empat yang bekerja pada rentang frekuensi 5-6 GHz untuk wearable antenna, pada bagian substrat menggunakan 3 lapis tekstil bahan jeans dengan nilai dielektrik substrat 1,7, ketebalan 1 mm, dan nilai loss tangent 0,025. Sedangkan untuk patch serta groundplane menggunakan bahan copper tape. Teknik pencatuan yang digunakan ialah microstrip line agar mempermudah proses pabrikasi. Dari hasil simulasi on body diperoleh lebar bandwidth 320,6 MHz dari rentang frekuensi 5695,4 MHz – 6016 MHz dengan nilai VSWR ≤ 1,6. Gain antena sebesar 7,2 dB dengan nilai SAR 1,115 pada jarak 2 mm dari tubuh. Sedangkan hasil pengukuran saat kondisi biasa antena menghasilkan lebar bandwidth 152,5 MHz dengan VSWR ≤ 1,6 dan gain sebesar 3,5 dB. Untuk pola radiasi hasil simulasi dan pengukuran pada saat kondisi biasa dan on body menghasilkan unidirectional. Kata kunci: Bahan tekstil, Metode patch mikrostrip ABSTRACT Wireless communication technology is an important part in the development of the 4th generation communication system. One that has experienced very rapid development in this technology is the antenna. An antenna is a device that deals directly with the transmission media and this is very useful for wireless communication. One of the antennas currently being developed is microstrip antenna made from textiles. Microstrip antenna textile material is a type of wearable antenna based on fabric or textile, the use of textile materials is very good to be applied because it is lightweight, soft and flexible. In this final project, research has been carried out on the design and simulation of a rectangular patch microstrip antenna that works in the 5-6 GHz frequency range for wearable antennas, on the substrate using 3 layers of jeans textile with a substrate value of 1.7, 1 mm thickness, and the loss tangent value is 0.025. As for patches and ground planes using copper tape. The rationing technique used is microstrip line to simplify the manufacturing process. From the simulation results on body obtained width of 320.6 MHz bandwidth from the frequency range of 5695.4 MHz - 6016 MHz with VSWR value ≤ 1.6. The antenna gain is 7.2 dB with a SAR value of 1.115 at a distance of 2mm from the body. While the measurement results when the normal condition of the antenna produces a width of 152.5 MHz bandwidth with VSWR ≤ 1.6 and a gain of 3.5 dB. For radiation patterns the results of simulation and measurement when ordinary conditions and on body produce unidirectional. Keyword: Textile material, Microstrip patch method
Sistem Pengukuran Energi Listrik Pada Smart Energy Meter Untuk Aplikasi Smart House Yang Menggunakan Rooftop Photovoltaic Arif Maulana; Efri Suhartono; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Photovoltaic untuk rumah-rumah atau di rumah pintar sudah banyak digunakan. Dalam penggunaannya, perlu di kombinasikan dengan sumber PLN, sebagai sumber energi listrik utama. Hanya saja, untuk menerapkannya diperlukan alat dan sistem sebagai pengendali dan monitoring. Maka pada penelitian ini, telah dibuat sebuah alat untuk membaca tegangan dan arus direct current dari baterai dan mengontrol penggunaan sumber daya listrik dari baterai yang dapat beralih ke sumber PLN. Prinsip kerja alat ini yaitu memantau energi listrik, kendali penyimpanan dan pemakaian energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit alternatif dengan media penyimpanan berupa baterai, dengan penggunaan dan pengisian baterai dilakukan bergantian, lalu pengaturan penggunaan energi listrik photovoltaic dengan energi listrik PLN. Komponen utama dalam penelitian ini antara lain mikrokontroler arduino mega 2560, sensor arus ACS712, voltage sensor, Liquid Crystal Display 16x2 dan modul relay 1 channel. Hasil dari penelitian ini adalah sistem memiliki kemampuan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan proses penggunaan baterai (discharging) atau pengisian (charging), switch sumber listrik dan pembacaan tegangan dan arus beban. Hasil monitoring yaitu akurasi sensing tegangan 98.39% untuk aki 1 dan 99.29% untuk aki 2. Lalu akurasi sensing arus dibandingkan spesifikasi 52.53204% untuk lampu 5 watt pijar alternating current dan 66.20763% untuk 5 watt Light Emitting Diode alternating current. Kata Kunci: smart meter, sensor tegangan, modul relay 1 channel, ACS712, arduino mega 2560, photovoltaic. Abstract Photovoltaic for homes or in smart homes is already widely used. In its use, it needs to be combined with PLN's sources, as the main electricity source. It's just that, to implement it, tools and systems are needed as controllers and monitoring. So in this study, a tool has been made to read the direct current voltage and current of the battery and control the use of electrical resources from the battery that can be switched to the PLN source.. The working principle of this tool is to monitor electrical energy, control the storage and use of electrical energy produced by alternative plants with storage media in the form of batteries, with the use and charging of batteries carried out alternately, then regulating photovoltaic electrical energy use with PLN electricity. The main components in this study include the Arduino Mega 2560 microcontroller, ACS712 current sensor, voltage sensor, Liquid Crystal Display 16x2 and 1 channel relay module. The results of this study are that the system has the ability to activate and deactivate the discharging or charging process, power source switches and voltage and current readings. The results of monitoring are accuracy of sensing voltage 98.39% for battery 1 and 99.29% for battery 2. Then the accuracy of current sensing is compared to specifications of 52.53204% for 5 watt incandescent alternating current lamps and 66.20763% for 5 watts of Light Emitting Diode alternating current. Keywords: smart meter, voltage sensor, relay module, ACS712, arduino mega 2560, photovoltaic
Perbandingan Metode Pencatuan Inset Feed Dan Emc (electromagnetically Coupled) Pada Antena Mimo Berslot Dual Band Faradila Faradila; Bambang Sumajudin; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Antena dual frequency merupakan antena yang digunakan untuk sistem yang bekerja pada dua kanal frekuensi yang berbeda jauh. Frekuensi yang digunakan sesuai dengan standar IEEE untuk wifi 802.11n. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dari wifi adalah dari antena nya. Teknik yang digunakan untuk meningkatkan kapasitas performansi menggunakan teknik MIMO. Pada tugas akhir dirancang dan direalisasikan antena MIMO mikrostrip patch rectangular dual band frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz menggunakan slot dengan membandingkan metode teknik pencatuan. Teknik pencatuan yang akan dibandingkan pencatuan Inset Feed dan EMC (Electromagnetically Coupled). Hasil yang didapatkan antenna dapat berkerja pada frekuensi dual band dengan frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz. Pada pencatuan inset feed menghasilkan nilai mutual coupling terbesar -29,90 dB pada frekuensi 2,4 GHz dan -29,01 dB pada frekuensi 5 GHz. Dibandingkan dengan teknik pencatuan EMC menghasilkan nilai mutual coupling terbesar -10,38 dB pada frekuensi 2,4 GHz dan -12,68 dB pada frekuensi 5 GHz. Batas maksimum nilai mutual coupling yang diinginkan adalah -20 dB. Hasil kedua pencatu tersebut yang sesuai dengan spesifikasi nilai mutual coupling adalah teknik pencatuan inset feed. Pada teknik pencatu inset feed memiliki hasil perfomansi yang lebih baik dibandingkan dengan teknik pencatuan EMC. Kata kunci: Antena MIMO, Rectangular patch, Dual Band, Wifi, EMC, Inset Feed Abstract Dual frequency antenna is an antenna used for systems that work on two different frequency channels. The frequency used is in accordance with the IEEE standard for wifi 802.11n. One way to improve the quality of wifi is from the antenna. The technique used to increase performance capacity uses the MIMO technique In the final project, a rectangular 2.4 MHz and 5 GHz frequency band MIMO patch rectangular microstrip patch is designed and realized using slots by comparing the rationing technique. Rationing techniques that will be compared to the rationing of Inset Feed and EMC (Electromagnetically Coupled). The results obtained for the antenna can work on dual band frequencies with a frequency of 2.4 GHz and 5 GHz. In rationing the inset feed produces the largest mutual coupling value of -29.90 dB at a frequency of 2.4 GHz and -29.01 dB at a frequency of 5 GHz. Compared with EMC rationing technique, the biggest mutual coupling value is -10.38 dB at 2.4 GHz frequency and -12.68 dB at 5 GHz frequency. The maximum limit of desired mutual coupling value is -20 dB. The results of the two feeds that fit the mutual coupling value specifications are the inset feed rationing techniques. The inset feed feeding technique has better performance results than the EMC rationing technique.
Efek Slot Pada Antena Mikrostrip Triangular Dual Band Dengan Frekuensi Antena Awal 2,4 Ghz Rizki Al-Qanun Ariantono; Bambang Sumajudin; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Antena mikrostrip merupakan salah satu jenis antena yang cukup popular saat ini. Ini memiliki bentuk dan ukuran yang kecil dengan kemampuan meradiasi dan menerima sinyal yang baik. Dengan berkembangnya teknologi semikonduktor menyebabkan ukuran dari perangkat yang digunakan semakin mengecil. Oleh karena itu dibutuhkan suatu antena dengan bentuk fisik yang kompak, mudah dipabrikasi dan memiliki peforma yang tinggi untuk diaplikasikan pada perangkat nirkabel yang ada, maka antena mikrostrip adalah salah satu solusi untuk digunakan pada permasalahan tersebut. Pada simulasi ini menggunakan dua perangkat lunak. Merancang antena mikrostrip patch bentuk segitiga dengan pencatuan langsung ke patch yang dapat beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz. Kemudian akan ditambahkan slot pada bagian tengah patch tanpa mengubah ukuran patch antenanya. Slot ini dirancang dengan bentuk belah ketupat, lingkaran, segitiga, persegi dan segitiga terbalik dengan ukuran 10 mm2 – 100 mm2 untuk setiap slotnya. Hasil dari simulasi ini dapat mengetahui efek dari pemberian slot pada operasi kerja dual band di antena mikrostrip segitiga pada parameter frekuensi, bandwidth dan gain. Dari hasil percobaan, setelah ditambahkan slot mengakibatkan pergeseran nilai frekuensi resonansi menjadi semakin kecil, yakni dari 2,404 GHz – 2,367 GHz. Kemudian terjadi kenaikan nilai VSWR dari 1,67 hingga 3,123. Kemudian untuk frekuensi resonansi tinggi setelah ditambahkan slot, mengakibatkan pergeseran frekuensi semakin kecil, yakni dari 6,405 GHz hingga 5,972 GHz dan terjadi kenaikan nilai bandwidth hingga 182,4 MHz dan gain hingga 5,32 dB. Kata kunci : antena mikrostrip, slot, dual band, frekuensi, bandwidth, gain Abstract Microstrip antenna is one type of antenna that is quite popular at this time. It has a small shape and size with the ability to radiate and receive good signals. With the development of semiconductor technology, the size of the devices used has become smaller. Therefore we need an antenna with a physical form that is compact, easily fabricated and has a high performance to be applied to existing wireless devices, the microstrip antenna is one solution to be used for these problems. In this simulation using two software. Design a triangular patch microstrip antenna with direct feed to a patch that can operate at a frequency of 2.4 GHz. Then a slot will be added in the middle of the patch without changing the size of the patch antenna. This slot is designed with a rhombus shape, circle, triangle, square and inverted triangle with a size of 10 mm2 - 100 mm2 for each slot. The results of this simulation can find out the effect of giving slots on dual band working operations on a triangular microstrip antenna on frequency, bandwidth and gain parameters. From the experimental results, after adding a slot, it causes the shift in the value of the resonant frequency to be smaller, ie from 2.404 GHz to 2.367 GHz. Then there was an increase in the value of VSWR from 1.67 to 3.123. Then for high resonance frequencies after adding slots, resulting in smaller frequency shifts, from 6.405 GHz to 5.972 GHz and an increase in bandwidth values up to 182.4 MHz and gain up to 5.32 dB. Keywords: microstrip antena, slot, dual band, frequency, bandwidth, gain
Perbandingan Antena Mikrostrip Array Dual Band Dengan Pencatuan Microstrip Line Dan Emc (electromagnetically Coupled) Citra Andrieyani; Bambang Sumajudin; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Antena merupakan suatu perangkat yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam komunikasi wireless. Antena mikrostrip single patch atau antena tunggal memiliki karakteristik bandwidth yang sempit dan gain antena yang kecil. Pada tugas akhir ini membahas tentang perancangan antena mikrostrip array yang bekerja pada dua frekuensi kerja atau dual band yaitu 2,4 GHz dan 5 GHz yang dapat diaplikasikan untuk WiFi atau Wireless Fidelity sesuai dengan standar IEEE 802.11n. Metode yang digunakan untuk mendapatkan frekuensi dual band ini adalah dengan penambahan slot pada sisi patch. Teknik array dapat mengatasi kekurangan antena mikrostrip yang memiliki bandwidth yang sempit. Selain dapat memperlebar bandwidth, teknik array juga dapat meningkatkan nilai gain. Perancangan ini menggunakan antena mikrostrip array (disusun) dengan patch rectangular dan dilakukan penambahan slot pada sisi patch agar mendapatkan frekuensi resonan yang berbeda. Bahan patch dan groundplane yang digunakan adalah cooper yang memiliki ketebalan 0,035 mm, dan untuk substrat bahan yang digunakan adalah Epoxy Fr-4 yang memiliki ketebalan 1,6 mm dan 𝜀𝑟 = 4,4. Teknik catuan menggunakan teknik catuan microstrip line dan akan dibandingkan dengan teknik catuan EMC. Hasil yang didapatkan pada tugas akhir ini adalah antena mikrostrip array 4 elemen dengan teknik catuan feed line memiliki hasil yang lebih baik jika diaplikasikan pada WiFi. Antena dengan teknik catuan feed line ini memiliki bandwidth sebesar 75 MHz – 184,4 MHz sesuai dengan standar IEEE 802.11n dan memiliki gain sebesar 4,321 dB sehingga tercapai tujuan untuk meningkatkan nilai bandwidth dan gain yang besar. Sedangkan pada catuan EMC, walaupun pada teknik catuan EMC memiliki gain yang sangat besar yaitu sebesar 11,54 dB namun bandwidth yang didapatkan sangat sempit yaitu sebesar 14,9 MHz – 27,5 MHz. Kata kunci : Antena Mikrostrip, Dual Band, Antena Array, WiFi, EMC, Microstrip line Abstract Wireless communication system or commonly called fast wireless development with the support of the large number of requests for large bandwidth and high data transfer. At present, wireless standardization has reached the fifth generation, namely 802.11ac where the bandwidth obtained reaches 160 MHz and works at a frequency of 5 GHz. This study aims to compare the microstrip array antenna at the frequency of 2.5 GHz and 5.2 GHz with a microstrip line and Electromagnetically Coupled (EMC) technique. This design uses a microstrip antenna that will be arrayed (arranged) with patch rectangular with patch material and the groundplane is cooper which has a thickness of 0.035 mm, and for the substrate the material used is Epoxy Fr-4 which has a thickness of 1.6 mm and ε_r = 4 , 4 and to obtain dual band frequencies using the reactive loaded oatch antenna technique or adding load. The load referred to here is a slot. The purpose of adding slots is to produce two resonant frequencies. Keywords: Microstrip array antenna , rectangular, feedline, EMC.