Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Antena Mimo 4×2 Susunan 2 Elemen Mikrostrip Patch Sirkular 3,5 Ghz Untuk Bts 5g (mimo 4×2 Of 2 Circular Patch Microstrip Antenna Array 3,5 Ghz For Bts 5g) Wahyu Ananda Sabilla Pradina; Heroe Wijanto; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 8, No 2 (2021): April 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kebutuhan pada komunikasi nirkabel yang semakin pesat mengakibatkan pengembangan komunikasi nirkabel mengarah pada komunikasi 5G. Saat ini, komunikasi 5G memiliki rentang frekuensi yang terbatas. Di Asia, frekuensi 3,5 GHz sebagai kandidat frekuensi yang disarankan masih digunakan oleh komunikasi satelit. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini berfokus pada perancangan dan simulasi antena MIMO 4x2 susunan 2 elemen patch sirkular yang bekerja pada frekuensi 3,5 GHz. Bahan yang digunakan untuk substrat adalah FR-4 dengan konstanta dielektrik 4,3 dan ketebalah bahan 1,6 mm. Antena yang dirancang disesuaikan dengan spesifikasi yang dibutuhkan untuk komunikasi 5G. Berdasarkan simulasi pada Tugas Akhir ini didapatkan bahwa antena MIMO 4x2 susunan 2 elemen patch sirkular memiliki nilai VSWR 1,15 pada frekuensi kerja 3,5 GHz untuk masing-masing antena. Bandwidth yang dihasilkan memiliki lebar paling sempit sebesar 211,4 MHz pada antena keempat dan paling lebar sebesar 214,3 MHz pada antena kedua. Sedangkan untuk nilai mutual coupling tertinggi sebesar -41,126 dB. Serta gain yang dihasilkan adalah 6,784 dB dan 6,906 dB dengan pola radiasi unidireksional. Kata kunci : antena, MIMO, susunan, 5G Abstract The need for wireless communication is increasing rapidly resulting in the development of wireless communication is directed to 5G communication technology. However, 5G communication has a limited frequency range. In Asia, 3.5 GHz as the recommended frequency candidate are still used by satellite communications. So we need a system to overcome these problems. This final project focuses on the design of MIMO 4x2 of circular patch micrstrip antenna array that operates at 3.5 GHz frequency. The substrate used is FR-4 with dielectric constant 4.4 and thickness 1.6. The antennas are adjusted to the specifications needed to optimize the work of 5G. Based on simulation of this undergraduated thesis, the results of MIMO 4x2 of 2 circular patch microstrip antenna array has VSWR 1,15 at frequency 3.5 GHz for each antenna. The resulting bandwidth has the narrowest bandwidth of 211.4 MHz on the fourth antenna and the widest at 214.3 MHz on the second antenna. While the highest mutual coupling value of - 41,126 dB. And the resulting gain is 6,784 dB and 6,906 dB with a unidirectional radiation pattern. Keywords: antenna, MIMO, array, 5G
Sistem Antena Pemancar Multiple Input Miltiple Output (MIMO) 2x2 Dengan 2 Elemen Array Untuk Base Tranceiver Station (BTS) Sistem Pemantau Sungai Citarum Pada Industrial, Scientific, And Medical (ISM) Band 5725-5875 Mhz Adnan Adzhani; Rina Pudji Astuti; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 9, No 6 (2022): Desember 2022
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak—Perangkat monitoring BTS sungai Citarum memerlukan sistem transmisi yang bisa mengirimkan data secara real time. Oleh karena itu dibutuhkan sistem antena yang mampu mengakomodasikan persyaratan tersebut. Untuk meningkatkan kinerja dari antena salah satunya dengan menggunakan teknik MIMO. Teknik MIMO menggunakan lebih dari satu antena baik disisi pemancar mauupun disisi penerima. Antena mikrostrip memiliki beberapa kelebihan, antara lain memiliki harga yang relatif murah untuk biaya fabrikasinya, ukurannya relatif kecil, dan hampir mampu bekerja disemua frekuensi kerja karena memiliki frekuensi yang fleksibel, menggunakan ISM Band yang bekerja pada rentang frekuensi 5725 MHz sampai 5875 MHz. Pada penelitian ini Sistem Antena Pemancar MIMO 2x2 dengan 2 elemen array patch rectangular dengan arah orientasi antena 90° (Posisi 2) yang paling sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dengan menghasilkan VSWR 1,0858 yang bekerja pada rentang frekuensi 5,669-5,979 GHz, bandwidth 310 MHz, dan gain 5,931 dB. Pola radiasi yang dihasilkan adalah unidirectional dan polarisasi yang dihasilkan adalah elips. Kata Kunci— MIMO, Array, Gain, Bandwidth, Polarisasi, Pola Radiasi
Sistem Antena Pemancar Mimo (2×8) Menggunakan Multi Substrat 3 Layer Dan Reflektor Pada Frekuensi 3,5 Ghz Untuk Komunikasi 5g Emerson Gabariel Ambarita; Rina Pudji Astuti; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 8, No 2 (2021): April 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perkembangan teknologi sistem komunikasi yang semakin meningkat setiap tahunnya memicu semakin tingginya permintaan kecepatan akses internet. Teknologi yang mampu memberikan layanan internet dengan kecepatan tinggi dan mencakup semua wilayah yaitu teknologi 5G(fifth generation). Teknologi 5G memiliki kelebihan seperti data rate yang tinggi, bandwidth yang lebar, mengurangi latency, meningkatkan kapasitas kanal dan lebih hemat energi. Antena yang digunakan dalam teknologi 5G menggunakan sistem MIMO(Multiple Input Multiple Output). Sistem MIMO berfungsi mengurangi pemantulan dan scattering gelombang serta untuk menaikkan kapasitas kanal dengan menggunakan lebih dari satu antena di penerima dan pengirim.Pada Tugas Akhir ini dilakukan perancangan antena massive MIMO di sisi pemancar dengan susunan 2x8 16 elemen yang menggunakan frekuensi 3,5 GHz. Bentuk patch yang dipilih yaitu bentuk circular . Bahan yang digunakan untuk lapisan substrat yaitu FR-4 dengan permitivitas dielektrik 4,3 dan ketebalan 1.6 mm serta bahan untuk lapisan groundplane, patch dan feedline yaitu tembaga (copper). Teknik pencatuan yang digunakan catuan microstrip linefeed.Metode yang digunakan dalam perancangan antena antara lain multi substrat 3 layer untuk meningkatkan bandwidth dan reflektor untuk meningkatkan gain.Hasil yang didapatkan adalah antena yang memiliki nilai VSWR ≤1,5 dengan polaradiasi unidireksional dengan gain ≥ 6,5 dB, bandwidth ≥ 100 MHz dan mutual coupling ≤-20 dB. Kata kunci : antena, MIMO, 5G ,gain,bandwidth, mutual coupling Abstract The development of technology communication system is increasing every year triggers the increasing high demand of speed internet access. The technology that can provide internet services at high speed and cover all the areas, namely 5G technology(fifth generation). 5G technology has the advantages such as high data rate, wide bandwidth, reducing latency, increasing channel capacity and more energy efficient. In this research done by designing the antenna MIMO at the transmitter side with the arrangement of the 2x8 16 elements using a frequency of 3.5 GHz. The shape of the patch using shape circular . The material chosen for the substrate layer that is FR-4 with dielectric permittivity 4.3 and thickness of 1.6 mm and the material for the layer groundplane, the patch and the feedline, i.e. copper (copper). Feeding techniques used ration microstrip linefeed.The methods used in the design of the antenna between the other multisubstrate 3 of the layer to improve the bandwidth and the reflector to increase the gain. The results obtained are an antenna that has a VSWR value of ≤1.5 with unidirectional polarity with a gain of ≥ 6.5 dB, bandwidth ≥ 100 MHz and mutual coupling ≤-20 dB. Keyword : antenna, MIMO, 5G, gain, bandwidth,mutual coupling
Pengaruh Penggunaan Isolation Wall pada Sistem Antena MIMO dengan Polarisasi Circular Terhadap Penurunan Mutual Coupling Akhdan Kurniadi; Trasma Yunita; Rina Pudji Astuti
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-Saat ini banyak dilakukan penelitian tentang antena MIMO untuk mendukung teknologi nirkabel, karena dapat meningkatkan kapasitas kanal dengan menggunakan multi antena pada sisi Tx maupun Rx. Tetapi karena antena MIMO menggunakan elemen antena yang banyak, maka perlu dilakukan pengaturan pada setiap elemennya untuk mengurangi efek mutual coupling. Tugas Akhir ini mengusulkan teknik perbaikan nilai mutual coupling yang dapat meminimalisir efek mutual coupling. Teknik yang digunakan yaitu penambahan isolation wall yang diletakkan antara elemen antena 2x4 dengan frekuensi 3,5 GHz. Susunan antena yang digunakan adalah 2x4 dengan polarisasi circular co-polarization dan cross-polarization. Kemudian dilakukan penambahan isolation wall di antara elemen antena, dan dianalisis nilai mutual coupling yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyusunan polarisasi antena MIMO secara cross-polarization dengan menggunakan isolation wall menghasilkan nilai mutual coupling terendah dengan nilai -52,399 dB antara elemen 3 dan 8 pada frekuensi 3,5 GHz. Sebelum ditambahkan isolation wall nilai mutual coupling yang dihasilkan adalah -44,378 dB. Hal tersebut membuktikan bahwa penambahan isolation wall dapat membuat nilai mutual coupling semakin rendah.Kata Kunci-polarisasi sirkular, isolation wall, mutual coupling
Optimum polarization configuration of planar circular patch MIMO antenna Rina Pudji Astuti; Eva Lucky Wijaya; Trasma Yunita; Harfan Hian Ryanu
JURNAL INFOTEL Vol 14 No 1 (2022): February 2022
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/infotel.v14i1.748

Abstract

Multiple Input Multiple Output (MIMO) is a key technology that plays an important role in achieving the 5G requirement due to its capability to increase channel capacity. However, the increase of channel capacity is influenced by several aspects such as mutual coupling. Many methods are done to decrease the mutual coupling effect such as polarization arrangement of the MIMO antennas. This study on the polarization arrangement of a circular patch MIMO antenna at 3.5 GHz was performed. Four elements of the MIMO antenna are arranged with several polarization configurations both in Co-Polarization and Cross-Polarization. Both simulation and measurement results showed that MIMO with Co-Polarization has a slightly wider bandwidth equal to 295.25 MHz compared to Cross-Polarization with a bandwidth of 274.63 MHz, due to better return loss performed by the former. However, from the mutual coupling perspective, it is observed that MIMO with Cross-Polarization can reduce the mutual coupling from -17.6676dB into -22.462 dB compared to Co-Polarization with the same element distance.
PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIMO 2x2 PATCH CIRCULAR MENGGUNAKAN METODE DEFECTED GROUND STRUCTURE (DGS) UNTUK MENINGKATKAN GAIN DAN MEMPERKECIL MUTUAL COUPLING Reza Julian Syahputra; Bambang Setia Nugroho; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 10, No 5 (2023): Oktober 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi telekomunikasi yangberkembang saat ini adalah generasi ke-5. 5Gmembutuhkan akses data yang sangat cepat. Untukmendukung teknologi 5G. Penelitian ini mengusulkanantena susunan dengan teknik Multiple Input MultipleOutput (MIMO) dan ditambahkan metode DefectedGround Structure (DGS) untuk perbaikan gain danmutual coupling. Antena yang telah dirancang dandirealisasikan adalah antena mikrostrip MIMO2x2array patch circular. Bentuk DGS yang digunakanadalah double dumble untuk menurunkan nilai mutualcoupling pada frekuensi 3,5 GHz. Selain itu jugadigunakan teknik array untuk meningkatkan gain.Perancangan antena mikrostrip menggunakan softwaredesain. Berdasarkan hasil simulasi antena MIMO 2x2array tanpa metode DGS nilai mutual coupling yangdihasilkan sebesar –33,96 dB, sedangkan dengan metodeDGS adalah sebesar –52,28 dB. Namun pada hasilpengukuran dengan metode DGS nilai mutual couplingyang dihasilkan lebih tinggi yaitu sebesar -44,75 dB,tetapi masih lebih rendah dibandingkan dengan hasilsimulasi tanpa metode DGS. Hasil simulasi antenatunggal tanpa metode array dan DGS menghasilkan nilaigain sebesar 2,941 dBi, sedangkan dengan metode arraydan DGS nilai gain adalah sebesar 4,696 dBi. Padapengukuran nilai gain yang dihasilkan sebesar 4,142dBi, terdapat perbedaan sebesar 0,554 dBi. Hal inidisebabkan oleh fabrikasi dan pengukuran yang tidakideal.Kata Kunci : Mutual Coupling, Gain, DGS, MIMO, 5G,Circular, Array.
Perancangan dan Realisasi Antena Mikrostrip Fraktal KÓ§ch untuk Aplikasi TV Digital di Dalam Ruangan ANGGELINA, IRSANDI; YUNITA, TRASMA; NUR, LEVY OLIVIA
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 8, No 1: Published January 2020
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v8i1.16

Abstract

ABSTRAK Siaran TV digital umumnya menggunakan antena tipe Yagi dan Kubikal yang berukuran besar sehingga tidak fleksibel digunakan di dalam ruangan. Penelitian ini merancang dan merealisasikan antena mikrostrip miniaturisasi fraktal Köch agar dimensi antena lebih kecil dan bandwidth lebih besar sehingga cocok digunakan di dalam ruangan. Miniaturisasi antena berupa fraktal Köch iterasi-1 pada patch dan teknik slot iterasi-2 pada ground plane menggunakan pencatuan mikrostrip proximity coupled feed pada alokasi frekuensi TV digital Indonesia 478 – 694 MHz dengan bandwidth 216 MHz. Antena dirancang pada software perancang antena, direalisasikan, diukur, dan diaplikasikan pada TV digital. Hasil simulasi antena menunjukkan bandwidth yang lebih besar dari spesifikasi yaitu 245,99 MHz pada rentang frekuensi 477,81 – 723,8 MHz. Return loss dan gain untuk direalisasikan sebesar -16,67 dB dan 3,085 dB pada frekuensi tengah 586 MHz. Pola radiasi berbentuk bidirectional dan polarisasi berbentuk linier. Panjang dan lebar antena hasil realisasi 17,33 cm X 17,33 cm. Kata Kunci: TV digital, antena, mikrostrip, Fraktal, Köch ABSTRACT Digital TV broadcasting generally uses large Yagi and Cubical type antennas, so it is not flexible to be used indoor. This study designs and applies miniaturization of Köch fractal microstrip antennas to obtain smaller dimensions and larger bandwidth. The miniaturization of antenna are Köch fractal iteration-1 on patch and iteration-2 slot technique on ground plane using proximity coupled feed at frequency allocation 478 – 694 MHz and the bandwidth is 216 MHz. The antenna was designed in software and developed, measured, and applied to digital TV. Antenna simulation results show a greater bandwidth than specification, 245.99 MHz, at the frequency range of 477.81 – 723.8 MHz. Return loss and gain simulation results that meet the specifications to be applied to digital TV antennas are -16.67 and 3.085 dB at 586 MHz center frequency. The radiation pattern is bidirectional and polarization is linear. The length and width dimensions of the antenna is 17.33 cm × 17.33 cm. Keywords: TV digital, antenna, microstrip, Fractal, Köch
Desain Antena Mikrostrip Rectangular Patch Array 1x2 dengan U-Slot Frekuensi 28 GHz ARDIANTO, FAJAR WAHYU; RENALDY, SETYAWAN; LANANG, FARHAN FATHIR; YUNITA, TRASMA
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 7, No 1: Published January 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v7i1.43

Abstract

ABSTRAKKebutuhan pengguna yang semakin meningkat harus diimbangi dengan peningkatan kecepatan data dan kapasitas suatu jaringan, sehingga diperlukan bandwidth yang lebar. 5G merupakan salah satu teknologi yang akan diresmikan tahun 2020 yang menjadi solusi terhadap peningkatan kecepatan data dan kapasitas layanan. Salah satu kandidat yang menjadi frekuensi kerja 5G yaitu 28 GHz. Antena mikrostrip merupakan salah satu jenis antena yang dapat digunakan untuk teknologi 5G. Namun, antena mikrostrip memiliki beberapa kekurangan, diantaranya bandwidth dan gain yang kecil. Untuk itu, dibutuhkan teknik yang dapat meningkatkan bandwidth dan gain antena. Pada penelitian ini dirancang antena mikrostrip bentuk rectangular patch yang ditambahkan slot berbentuk U dengan tujuan meningkatkan bandwidth dan disusun secara array 1×2 untuk meningkatkan gain antena. Hasil dari simulasi didapatkan antena mampu bekerja pada rentang frekuensi 27,5 GHz – 29,12 GHz pada batas return loss kurang dari -15 dB dengan bandwidth sebesar 1,62 GHz. Nilai gain yang dihasilkan sebesar 7,52 dB. Pola radiasi yang dihasilkan, yaitu unidireksional dan berpolarisasi secara linear.Kata kunci: 5G, 28 GHz, mikrostrip, rectangular patch, array, U-Slot ABSTRACTData rate and network capacity improvements offset the increase of user needs, hence it requires a wider bandwidth. The most current high-end technology, which can solve the problem is 5G. One of the frequency that becomes the candidate of 5G is 28 GHz. For 5G, it could apply one of the antenna types, micro strip antenna. However, micro strip antenna has a shortage of narrow bandwidth and small gain. Therefore, it requires a technique to increase the bandwidth and gain of the antenna. In this study, the form of micro strip of antenna design is a rectangular patch with the addition of U-Slot and arranged 1x2 to increase the bandwidth and antenna gain. The results of the simulation show that the antenna is working well at the range frequency of 27.5 GHz - 29.12 GHz, with a return loss limit of -15 dB with bandwidth of 1.62 GHz, the resulting gain value is 7.52 dB, the resulting radiation pattern is unidirectional and linearly polarized.Keywords: 5G, 28 GHz, microstrip, rectangular patch, array, U-Slot
Konfigurasi Optimum pada Susunan Linear Antena MIMO Mikrostrip Polarisasi Sirkular ASTUTI, RINA PUDJI; YUNITA, TRASMA; MEYLANI, LINDA
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 10, No 1: Published January 2022
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v10i1.118

Abstract

ABSTRAKUntuk memastikan sistem antena MIMO memiliki kapasitas kanal yang diharapkan, maka rancangan antenanya harus memenuhi indikator kinerja optimum, yang ditentukan oleh karakteristik dari elemen penyusun dan konfigurasi susunan antena MIMO. Polarisasi antena merupakan aspek yang mempengaruhi mutual coupling antar elemen antena pada MIMO. Sebagai salah satu parameter penting, maka konfigurasi polarisasi elemen antena pada proses desain harus dikaji dengan baik. Pada paper ini sebagai kontribusi penelitian, dilakukan kajian secara mendalam mengenai susunan linear elemen mikrostrip dengan polarisasi sirkular untuk antena MIMO pada frekuensi sub-6 GHz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konfigurasi B dan C yang merupakan konfigurasi polarisasi silang yang memiliki rentang frekuensi 2,04 x dan 2,08 x lebih lebar dibandingkan konfigurasi A, yang memiliki rentang frekuensi terendah berdasarkan Envelope Cross Correlation (ECC), dan memiliki rentang frekuensi 3,9 x dan 3,87 x lebih lebar dibandingkan konfigurasi E yang memiliki rentang frekuensi terendah berdasarkan Diversity Gain (DG).Kata kunci: MIMO, antena, polarisasi sirkular, konfigurasi. ABSTRACTTo ensure MIMO antenna system has the expected channel capacity, antenna design needs to meet the requirement of MIMO antenna optimal performance indicators, that are determined by the characteristics of the constituent elements and the configuration of the MIMO antenna array. Antenna polarization is a feature that affects the mutual coupling between antenna elements in MIMO. Therefore, the configuration of antenna element polarization in the design process needs to be well studied. Our research contribution in this paper is an in-depth study of the linear arrangement of circularly polarized microstrip elements for MIMO antennas at sub-6 GHz frequencies. The simulation results show that B and C configuration as cross-polarizing configuration have 2,04 x and 2,08 x wider bandwidth than A configuration, that has narrowest bandwidth based on Envelope Cross Correlation (ECC), and have 3,9 x and 3,87 x wider bandwidth than E configuration, that having narrowest bandwidth based on Diversity Gain (DG).Keywords: MIMO, antenna, circular polarization, configuration.
Indoor Positioning Based on ROS Using an Ultra- Wideband System YUNITA, TRASMA; RIFA’I, AFAF FADHIL; RIDWAN, MUHAMMAD; SURYATINI, FITRIA; BUDIYARTO, ARIS
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 13, No 1: Published January 2025
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v13i1.100

Abstract

Numerous technologies employ indoor positioning applications, including Ultrawideband (UWB) technology that requires excellent accuracy. This research aims to enhance indoor location accuracy in UWB technology with the NodeMCU-UWBBU01 module by integrating a two-way ranging algorithm, moving average technique, and trilateration. The distance between two modules can be determined using the two-way ranging algorithm's Time of Flight (ToF) signal. The moving average approach filters the ToF signal processed on the Robotic Operating System platform for robot movement. The trilateration method converts the distance into position coordinates as the end output. In static and dynamic accuracy assessments, the maximum error in measurement findings is 4.3% within 50 cm to 600 cm. In evaluating coordinate reading accuracy, the mean error is 1.2% on the X-axis and 3.13% on the Y-axis.