Dadan Suwarna
Media Bahasa, Sastra, Dan Budaya Wahana

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS KETEPATAN-KESALAHAN BERBAHASA DALAM SEGALA KONSEP Suwarna, Dadan
Media Bahasa, Sastra, dan Budaya Wahana Vol 24, No 1 (2018): volume 24 No 1 Tahun 2018
Publisher : Media Bahasa, Sastra, dan Budaya Wahana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.689 KB)

Abstract

Abstrak            Memahami bahasa adalah memahami ragam di satu sisi  dan sekelumit persoalan di baliknya. Bentuk-bentuk kecuali berbahasa sekaligus pemaklumannya seakan-akan adalah yang seharusnya dihadirkan sebagai cara seseorang mengekspresikan dan menempatkan diri. Media dan personalitas kemudian adalah yang hadir dalam kebutuhan-kebutuhan aktual memosisikan diri serta perangkapnya mengatur kebahasaan itu  sendiri. Lahirlah kemudian kejanggalan, penyimpangan, dan barangkali apologi yang menyertai mengapa kebahasaan kemudian demikian “khas” dan berbeda satu sama lain.Kata kunci: kesalahan-ketepatan, ragam bahasa, bahasa Indonesia
TRAGEDI DALAM LIMA CERPEN KARYA MARTIN ALEIDA (Tragedy in Martin Aleida’s Five Short Stories) Suwarna, Dadan; Priyatna, Aquarini
METASASTRA: Jurnal Penelitian Sastra Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26610/metasastra.2014.v7i1.13-22

Abstract

Tulisan ini memaparkan teks tragedi sebagai peristiwa atau  keadaan yang dialami tokoh cerita dengan menggunakan pendekatan semiotik guna menjelaskan peristiwa tanda, simbol, serta interpretasi yang menjadi acuan peristiwa kemanusiaan. Tanda, simbol, dan segala ekspresi kebahasaan di dalamnya dipakai sebagai cara teks tragedi dijelaskan. Semioik Eco merupakan model kajian yang menyeluruh karena mengaitkan bahasa, interpretasi maknawi, serta latar belakang yang mengaitkannya dalam kelima cerpen yang dianalisis. Tragedi yang penulis temukan,  antara lain (1) tragedi sebagai keadaan, (2) sebagai akibat perbuatan, dan (3) sebagai pilihan sikap. Landasan yang paling kuat atas terjadinya tragedi adalah perbedaan pandangan keyakinan atau ideologi politik yang tidak menguntungkan pihak-pihak yang dikuasainya itu sebagai dampak psikologis dan sosial yang diterimanya.Abstract:The paper attempts to study a tragedy text either  as the event or as the situation experi- enced by characters. The research  applies semiotic approach. The approach is used to explain events in form of sign, symbol and, interpretation referring to humanity’s. The sign, the symbol, and most language expressions are applied to interpret the tragedy text. Eco semiotic is a model of comprehensive study by connecting language,  meaning interpretation, and background  existing in the five short stories.  From the analysis, the writer concludes three types of tragedy, namely: (1) the tragedy as situation, (2) the tragedy as the result of act, (3)and  the tragedy as behavioral choice. The strong background creating the  tragedy is different perception on belief or disadvan- tageous political ideology for those who were controlled as the psychological and social effects they should take.
AMBIGUITAS SEBAGAI PERSOALAN BAHASA DAN TANDA BACA Dadan Suwarna
Media Bahasa, Sastra, dan Budaya Wahana Vol 28, No 1 (2022): Volume 28, Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.181 KB) | DOI: 10.33751/wahana.v28i1.5222

Abstract

Abstract Ambiguity is problem on any discipline. Social and politic are support on these cases. Here is part of case on how such of problem makes everything getting complex problems. On social- politic it happens to the relational effect coming up without we see before. It happens because we assume that everything no problem. Afterwards, we see the case behind of that a, meaning relationship between one and another. On language, ambiguity is part of effective sentence because it comes from word into a sentence. On lexical case we see a meaning of word related on lexical meaning, but on grammatical case we see the holistic effect of the case of meaningful sentence. Keywords: Ambiguity, grammatical,  language problem  Abstrak Ambiguitas sebenarnya adalah persoalan dalam bidaang apa pun. Ia memberi kita pemahaman tentang makna ganda akibat penafsiran yang salah. Dalam ilmu soasial dan politik, misalnya, ambigu adalah efek karena telanjur tidak tepatnya maksud awal serta keseluruhan maksud yang diungkapkan dalam rangkaian frasa atau kalimat. Pemakaian ambigu adalah kata umum.  Adhana (2019) dengan mengutip perundang-undangan menilai bahwa ada kekuatan eksternal di balik penempatan aturan ketenagakerjaan tentang bahaya, dan ambigu peraturan ada di baliknya. Ambigu atau taksa berkaitan dengan kesalahan dalam pemakaian kalimat efektf (KE). Karena akan menjadi persoalan KE, kita akan tahu letak persoalan yang menjadi cikal-bakal kesalahan pemakaiannya. Di antaranya salah dalam menampatkan kkata dan salah dalam pemakaian tanda baca. Kata Kunci: Ambiguitas, masalah kebahasaan, tata bahasa 
PERSOALAN EFEKTIVITAS BERBAHASA PADA MEDIA DARING Dadan Suwarna; Mukodas Mukodas
Media Bahasa, Sastra, dan Budaya Wahana Vol 25, No 2 (2019): Volume 25 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.334 KB) | DOI: 10.33751/wahana.v25i2.1600

Abstract

ABSTRAKPersoalan berbahasa menyangkut pemahaman berbahasa dan kedalaman makna yang dirangkai. Ketepatan dan persoalannya ditentukan dari bagaimana hubungan antara konsep dan struktur dijelaskannya serta efeknya pada pembaca dalam memahaminya. Yang mendasar sebagai masalah bisa saja bermula dari kata serta teks yang menjalinnya, acuan yang dimaksud kemudian kabur ketika teks dipahami. Sekelumit persoalan tersebut ditelaah dalam tulisan ini dari berbagai perspektif kebahasaan. Kata kunci: persoalan bahasa, media daring
Sastra Lekra dalam Estetika dan Ekspresi Penciptaan: Menilai Utuy Tatang Sontani Dadan Suwarna; Dedi Yusar
Media Bahasa, Sastra, dan Budaya Wahana Vol 25, No 1 (2019): Volume 25 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.952 KB) | DOI: 10.33751/wahana.v25i1.1216

Abstract

ABSTRAK             Membaca karya sastra Lekra tidaklah berbeda dengan membaca karya sastra umumnya. Hanya yang “mengikat” mereka adalah anutannya pada suatu lembaga dan pilihan ekspresi meskipun di lapangan pilihan ekspresi adalah sesuatu yang biasa karena batas-batas politis dan nonpolitis adalah yang sulit dilacak konsistensinya.            Hal ini tergambar dari bagaimana sastrawan Lekra mengungkapkan dirinya, mereka bisa dengan narasi dan pesan yang serius, santai, humor, dan tetap ekspresif. Kecenderungan untuk apolitis dalam karya dapat dimaklumi bahwa pilihan mengungkapkan diri akan ditentukan oleh suasana hati dan pilihan topik yang tengah mereka sampaikan.            Membaca karya sastrawan Lekra kemudian adalah melihat mereka dari sisi kemanusiaan yang erat kaitannya dengan sudut pandang, gaya berbahasa, dan cara bagaimana mereka mengungkapkan diri. Tidak semuanya serba bombastis, bahkan mereka tetap leluasa dan nyaman mengungkapkan suasana hati penciptaan kala itu.
ANALISIS KETEPATAN-KESALAHAN BERBAHASA DALAM SEGALA KONSEP Dadan Suwarna
Media Bahasa, Sastra, dan Budaya Wahana Vol 24, No 1 (2018): volume 24 No 1 Tahun 2018
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.689 KB) | DOI: 10.33751/wahana.v24i1.894

Abstract

Abstrak Memahami bahasa adalah memahami ragam di satu sisi dan sekelumit persoalan di baliknya. Bentuk-bentuk kecuali berbahasa sekaligus pemaklumannya seakan-akan adalah yang seharusnya dihadirkan sebagai cara seseorang mengekspresikan dan menempatkan diri. Media dan personalitas kemudian adalah yang hadir dalam kebutuhan-kebutuhan aktual memosisikan diri serta perangkapnya mengatur kebahasaan itu sendiri. Lahirlah kemudian kejanggalan, penyimpangan, dan barangkali apologi yang menyertai mengapa kebahasaan kemudian demikian khas dan berbeda satu sama lain.Kata kunci: kesalahan-ketepatan, ragam bahasa, bahasa Indonesia
ANALISIS KONSEP DAN LOGIKA KEBAHASAAN FIKSI ANAK Dadan Suwarna; Dedi Yusar
Media Bahasa, Sastra, dan Budaya Wahana Vol 26, No 1 (2020): Volume 26 Nomor 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.055 KB) | DOI: 10.33751/wahana.v26i1.2101

Abstract

      AbstractKid’s fiction is written in a various way. It is not only how to make, but to whom it tells. The difficult thing to create is how to see deeply in meaning. Writer has to feel involved in the case, it means that meaningful is part of the creation to write. It is not easy to combine to mix the structure and also the content, but there is the reason why a writer has to see them.Key Words: kid’s fiction, meaning and content.AbstrakFiksi anak ditulis dalam aneka bentuk, dari dongeng hingga novel. Pilihan tulisan ditentukan berdasarkan sasaran, yaitu anak sebagai objek. Akan tetapi, pencerita yang pada mulanya adalah anonim  karena tidak menyertakan unsur nama pengarang, kemudan dalam perkembangannya menjadi fiksi yang subjektif karena ditulis oleh perseorangan yang bahkan memiliki royalti kepemilikan suatu karya.Kemasan, termasuk persoalan ihwal sastra anak yang menyangkut kepantasan  dan kelayakan. Akar masalah dalam melihat mereka sebagai objek tidak dengan sendirinya ditempatkan dalam proporsi ideal dan penuh harapan, setidaknya dari sisi moral. Kata Kunci: bahasa, fiksi anak, bahasa, dan penceritaan
ANALISIS GENDER DAN KESADARAN PEREMPUAN DALAM NOVEL TEMPURUNG KARYA OKA RUSMINI Gina Purwanti; Agatha Trisari; Dadan Suwarna
E- ISSN : 2684-8
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.563 KB) | DOI: 10.33751/jurnal salaka.v2i2.2540

Abstract

Artikel ini bertujuan mendeskripsikan unsur instrinsik, hasil analisis gender perempuan, dan kesadaran perempuan dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini. Artikel ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah novel Tempurung karya Oka Rusmini. Artikel ini berfokus pada permasalahan yang berkaitan dengan ketidakadilan perempuan dan kesadaran perempuan yang dikaji dengan analisis gender. Data diperoleh dengan teknik membaca dan mencatat. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) struktur novel berupa unsur intrinsik yang difokuskan pada tema yaitu kehidupan perkawinan yang tidak sempurna juga peran perempuan yang tidak mudah, plot yang terbagi menjadi tahap awal , tahap tengah, dan tahap akhir, penokohan yaitu tokoh “Aku” tambahan dan tokoh utama cerita, dan latar yang terbagi menjadi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial-budaya; (2) analisis gender yang dibagi menjadi tiga fokus, yaitu subordinasi perempuan, kekerasan terhadap perempuan, dan ketidakadilan gender perempuan; (3) bentuk kesadaran perempuan berupa kesadaran akan tubuh, kemandirian, dan lepasnya perempuan dari tradisi yang mengekang mereka.Kata Kunci: gender; kesadaran perempuan; Oka Rusmini; Tempurung.
RAGAM BAHASA, PENGAYAAN, DAN IMPLIKASINYA Dadan Suwarna
E- ISSN : 2684-8
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.809 KB) | DOI: 10.33751/jurnal salaka.v3i1.3318

Abstract

Ragam bahasa memberi pengayaan pada bahasa Indonesia karena munculnya variasi kebahasaa dan beragam istilah. Keberagaman istilah itu memperkaya kata atau ekspresi bahasa Indonesia. Namun, pengayaan memiliki masalah. Masalah itu adalah keberterimaan penggunanya, misalnya, pilihan dan tingkat ia diproses, sebut saja secara adopsi ataukah translasi. Pilihan itu kemudian memenpatkan hal sepele, tetapi memiliki beragam konsekuensi. Efek di baliknya adalah kesesuaian fonetis ataukah fonologis. Artikel ini lebih mendeskripsikan masalah dalam keragaman dan pengayaan bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penyerapan dalam bentuk penerjemahan atau adopsi dalam bahasa Indonesia. Namun, penyerapan itu berimplikasi pada ketaksaan, keragaman, dan pengayaan bahasa Indonesia.Kata kunci: ragam bahasa; ragam istilah; serapan bahasa.
Fenomena Alih Kode dan Campur Kode pada Tindak Tutur Anak Muda Indonesia: Studi Kasus Wawancara Anindita Hidayat di Kanal Youtube TruezID Indonesia Dadan Suwarna
Jurnal Salaka : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Indonesia Vol 4, No 1 (2022): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jsalaka.v4i1.5723

Abstract

Globalisasi dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengubah perilaku manusia, khususnya dalam tindak tutur. Penggunaan bahasa asing adalah hal yang lazim dilakukan. Di Indonesia, terdapat fenomen alih kode dan campur kode dalam tindak tutur anak muda Indonesia. Penelitian ini membahas alih kode dan campur kode dalam tindak tutur anak muda Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Anindita Hidayat (selebgram). Penelitian ini mengamati wawancara Aninditas Hidayat di kanal YouTube TrueID Indonesia  pada episode “Check In with Onad feat. Anindita Hidayat - TrueID Original Series”. Wawancara itu diunggah pada 11 Februari 2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat campur kode dan alih kode pada tindak tutur Anindita Hidayat. pada situasi tertentu, penutur seharusnya dapat menggunakan bahasa Indonesia, tetapi penutur menggunakan bahasa Inggris. Sementara itu, fenomena alih kode ditunjukkan pada peralihan kalimat. Misalnya, pada saat tertentu, penutur menggunakan kalimat dalam bahasa Indonesia, tetapi pada kalimat berikutnya penutur menggunakan bahasa Inggris.