Artikel ini membahas kajian tentang strategi penerjemah dalam menghasilkan karya terjemahan Indonesia-Inggris (karya sastra Indonesia-Inggris) berjudul “Jatisaba”, sebuah novel yang sarat dengan istilah dan ekspresi budaya Jawa (Banyumasan). Karena penerjemah adalah mediator budaya, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap lebih jauh strategi seorang penerjemah dalam mentransfer karya bahasa Indonesia yang sarat akan istilah budaya ke dalam bahasa Inggris. Sebuah praktik yang dijalankan oleh agen penerjemahan sastra yang berpotensi memungkinkan pembaca internasional untuk mengapresiasi karya pengarang Indonesia dan mengenal lebih jauh identitas budaya yang dilakukan melalui karya sastra. Agen dalam penelitian ini merujuk pada seorang penerjemah yaitu Christopher Allen Woodrich, seorang penutur asli bahasa Inggris yang dianggap memiliki modal budaya yang cukup pada sastra Indonesia karena latar belakang akademisnya. Sebagai kerangka pemikiran, kajian sosial budaya ini mengadaptasi konsep strategi Bourdieus dalam teori produksi budaya. Sedangkan secara metodologis, wawancara dan pemilihan dokumen digunakan sebagai teknik untuk memperoleh data. Di akhir penelitian, ditemukan bahwa penerjemah menggunakan strategi yang memungkinkan pembaca memahami karya yang diterjemahkan, sekaligus tetap menjaga warna lokalnya. Strategi ini berpotensi membantu meningkatkan visibilitas penerjemah. Selain itu, penelitian ini juga mengungkap bagaimana modal budaya penting bagi praktik penerjemahan.
Copyrights © 2023